Mulai curiga

Helaan nafas berat terdengar beberapa kali, berasal dari bibir seorang wanita yang duduk di pojok ruangan sambil menatap suaminya yang sibuk membaca dokumen.

Yah wanita itu adalah Rachel, pagi ini ia merengek meminta ikut ke kantor. Tadinya Rachel berpikir bisa bersenang-senang dengan mengitari bangunan bercakar itu. Namun, dugaannya salah kakinya terasa pegal dan ia semakin bosan.

Mendengar helaan nafas Rachel, Peter tersenyum miring. Sudah dipastikan jika wanita itu lelah dan bosan menunggunya.

“ Kau bosan hm?” tanya peter seraya beranjak dari tempatnya duduk dan menghampiri istrinya itu.

“ Menurutmu?” jawab Rachel jengah.

Peter menjatuhkan dirinya di samping Rachel. Lalu, merapatkan kaki Rachel dan memakainya sebagai bantalan nyaman. Peter berbaring dan menyuruh Rachel mengusap kepalanya yang terasa pening.

Duduk berjam-jam sambil memelototi dokumen, membuat tenaganya terkuras hebat. Otaknya pun terasa lelah dan meninggalkan rasa nyeri yang amat terasa.

" Bukankah aku sudah memperingatkan mu tadi?" gumam Peter di sela-sela tidurnya. Matanya terpejam, meresapi semua sentuhan Rachel yang membuatnya merasa nyaman dan rileks.

" Sayang, aku ingin pulang!" sahut Rachel sambil menghentikan pergerakan tangannya.

" Apa kau bilang tadi?" Peter mendongak, begitu mendengar panggilan Rachel langsung membuka matanya lebar. Panggilan Rachel barusan seolah membuatnya ingin terbang, karena terlalu senang.

" Aku bilang, aku ingin pulang!" Rachel menjawab.

" Sebelum itu!"

" Yang mana?"

" Panggilan mu tadi!" Rachel tersenyum sendiri, lalu membuang muka saat merasakan panas yang menyengat di kedua pipinya. Gurat kemerahan terlihat terang, menandakan jika wanita itu tengah malu.

" Sayang!" jawab Rachel dengan suara lirih, hampir seperti bisikan.

" Yang keras, aku tidak mendengarnya!" ujar Peter dengan menaik turunkan alisnya, menggoda Rachel.

" Sayang!" ucap wanita itu menaikkan satu oktaf pita suaranya.

Gemas dengan tingkah Rachel, Peter meraih tekuk Rachel dan memaksa wanita itu untuk menunduk, mendekati wajahnya.

Jarak wajah mereka sangat dekat, bahkan ujung hidung kedua orang itu saling bertabrakan.

Namun, saat Peter hendak meraup bibir lembab itu, dering telpon mengganggu waktu kebersamaan mereka. Keduanya sadar dari kekaguman dan saling menjauhkan diri.

Damn! aku bersumpah akan membunuh siapapun itu, jika yang dikatakannya tidak penting.

" Hm?" Peter menempelkan benda pipi itu di telinga kanannya. Mendengar suara Keenan, Peter langsung menjauh dari jangkauan Rachel.

" Ada apa?" tanya Peter singkat.

" Tuan, seseorang telah merentas kemanan kita, mereka mencoba mencuri identitas semua anggota Gold Lion untuk membantai mereka satu persatu!" seru Keenan dari seberang sana.

" Lalu apa kau berhasil menggagalkannya?"

" Ya, saya berhasil mengalihkan mereka ke dalam website palsu. Dan saya berhasil menangkap salah satu diantaranya tuan!" Peter tersenyum penuh arti.

" Bawa dia ke ruang bawah tanah, aku akan bersenang-senang malam ini!" ucap Peter dingin, mata kelamnya menajam seolah ingin melampiaskan hasrat membunuhnya sekarang.

Tidak sadar Rachel berada di belakangnya, berusaha menguping semua pembicaraan antara mereka. Dan saat Peter berbalik, Rachel terburu-buru kembali ke tempat duduknya sambil memasang wajah polos yang tidak tahu apapun.

Jauh dalam lubuk hatinya, Rachel mencurigai pergerakan Peter. Ia ingin tahu siapa sebenarnya Peter itu. Apa pekerjaan aslinya, kenapa dia tampak menyembunyikan sesuatu darinya.

" Sayang, kita akan pulang sekarang!"

" Bukankah pekerjaan mu masih belum selesai?" tanya Rachel, disini ia bisa melihat dengan jelas Peter kebingungan mencari alasan.

" Aku ada urusan mendadak," sahut Peter berbohong.

" Urusan apa, kau tidak menyembunyikan apapun dari ku kan. Ingat aku tidak ingin kau membohongi ku ataupun menyembunyikan sesuatu dari ku."

" Iya, aku tahu Re!" desis Peter. Lalu, menarik tangan Rachel keluar dari ruangan.

Keduanya menjadi perbincangan hangat para pegawai Grandvinea company. Mereka tidak menyangka istri pemilik perusahaan yang mereka tempati begitu cantik dan sexy.

Apalagi setelah melihat mata keabuan Rachel yang begitu indah, seolah membuat mereka insecure dan memilih mundur.

Ketampanan dan harta kekayaan yang Peter miliki, seringkali membuat semua wanita yang bekerja di perusahaan ini berlomba-lomba mendapatkan perhatiannya. Berharap suatu hari Peter melirik dan menjadikan salah satu diantara mereka sebagai pendamping hidup.

Tapi sepertinya itu tidak mungkin. Mereka cukup tahu diri, jika mereka tidak bisa disamakan dengan kecantikan dan kemolekan seorang Rachel.

...🍁🍁🍁🍁...

" Mampir ke mall terdekat!" pinta Rachel pada sopir yang mengantar mereka.

Sopir tersebut menatap Peter lewat kaca spion, seolah meminta izin tuan mudanya.

" Turuti kemauannya!" seru Peter singkat. Tangannya asik membelai rambut pekat itu, yang semakin lama semakin menurun dan berhenti tepat di dada wanita itu.

" Kau ingin membeli sesuatu?" tanya Peter sambil tersenyum penuh kemenangan, melihat Rachel yang berusaha menahan desah*nnya agar tak terdengar oleh sopir yang mengantar mereka.

" Aku ingin membeli sesuatu yang bisa menyenangkan mu, sayang!" kali ini Rachel menggodanya dengan mengusap bibir tebal itu secara perlahan, namun penuh godaan.

" Benarkah?" Peter menangkap jari telunjuk itu dan memasukannya kedalam mulutnya.

" Ya, aku pastikan kau akan senang melihat penampilan ku malam ini!" Peter tersenyum dan menarik tubuh Rachel agar memeluk tubuh kekarnya.

Sepanjang perjalanan keduanya sibuk dengan kemesraan yang membuat siapapun akan iri jika melihat keduanya.

Sampai tibalah mereka di salah satu mall terbesar dan terkenal se-kota Las Vegas. Manager dan seluruh pegawai yang bekerja berbaris rapi menyambut kedatangan mereka.

Memang Mall ini bukanlah milik Peter, namun bangunan ini dibangun karena adanya investasi yang Peter tanamkan. Jika Peter mau, ia bisa membelinya hanya dengan sekali telepon.

...🍁🍁🍁🍁...

" Apa ini yang ingin kau beli?" tanya Peter kala Rachel mengajaknya masuk kedalam mall, bagian pakaian dalam khusus untuk wanita.

Rachel mengangguk, tangannya sibuk memilih lingerie yang tersusun rapi di rak besi tersebut. Berbagai macam lingerie Rachel ambil, mulai dari tertutup sampai yang terbuka. Terhitung terdapat 10 lingerie yang Rachel ambil.

" Kau tidak suka aku memakai baju transparan ini?" tanya Rachel sambil menyerahkan kain transparan itu kepada suaminya. Ia tidak bisa membawanya karena terlalu banyak.

Mau tidak mau, sambil menahan malu Peter membawakannya. Anggap ini sebagai hadiah karena Rachel memanggilnya dengan panggilan sayang tadi.

" Bukan begitu, hanya saja aku lebih suka melihat mu tanpa mengenakan baju. Kau terlihat sexy dan menggemaskan!"

" Dan kau langsung melahap ku, seolah aku adalah makanan lezat yang siap santap!" omel Rachel.

Peter tergelak, namun faktanya memang benar Peter menganggap, Rachel sebagai makanan siap santap saat bertelanjang bulat.

Wanita itu selalu bisa membangkitkan gairah dan menggodanya agar menyentuh tubuh seksinya itu.

" Sudah, kau yang bayar ya. Aku tidak punya uang!" kata Rachel dengan seenak jidat. Seolah rasa sungkan yang memenuhi hidupnya menghilang begitu saja.

" Kenapa aku yang membayar?" tanya Peter.

" Karena kau suamiku, dan aku membeli pakaian itu untuk menyenangkan mu. Lagi pula kau tidak pernah memberiku uang!" seru Rachel terus terang.

" Cih, nanti aku akan menyuruh Keenan membuatkan mu dua black card." kata Peter dengan senyum yang tipis dan mengusap lembut kepala Rachel.

" Aku hanya bercanda sayang, lagi pula aku tidak suka berbelanja!" kata Rachel menyahut, takut Peter salah paham.

" Anggap ini sebagai nafkah dari ku. Aku ingin kau berbelanja semua yang kau inginkan, sama seperti ibu-ibu di luaran sana!" ujar Peter lagi.

" Terserah kau saja!" Peter terkekeh pelan, kemudian mengajak Rachel kearah kasir untuk membayar.

TBC

Jika menurut kalian karya author bagus silahkan vote dan kasih hadiah, jika jelek gak usah author gk memaksa tapi like dan komen ya makasih! 🙂🙂🤗🤗🤗

warning!

cerita ini hanya fiksi yang author buat sesuai dengan imajinasi author jadi mohon untuk tidak dianggap serius. 🙏!!???

Terpopuler

Comments

Tati Cahya

Tati Cahya

Bahagia terus kalian 😍

apapun nanti, ketika Rachel tau semuanya..semoga bisa di selesaikan dengan baik2.

2022-05-02

2

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

Kira kira gimana reaksi Rachel tau kalo Peter itu mafia🤔. Up lagi Thor greget aing 🥺👉👈

2022-01-10

2

Angelica Sulistyowati

Angelica Sulistyowati

up y lama Thor semangat Thor💪💪💪

2022-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh dan Prolog(Revisi)
2 Awal mula(Revisi)
3 Penolakan Rachel(Revisi)
4 Kesepakatan(Revisi)
5 Menerima(Revisi)
6 perjanjian pranikah
7 Hari pernikahan
8 malam pertama
9 perbincangan ayah dan anak
10 Kau kejam!
11 Kau membuatku gila sayang!
12 transaksi senjata ilegal
13 Kecupan berulang
14 Apa ini?
15 Mulai curiga
16 Kepergok!
17 Kupu-kupu
18 Black butterfly
19 Perubahan sikap Keenan
20 Berdebat
21 Berkencan
22 You are mine
23 Kau menipuku
24 Bercanda
25 Kau psikopat gila
26 Aku tidak sakit
27 Mafia
28 Keinginan Rachel
29 undangan
30 Jatah yang tertunda
31 Serangan dadakan
32 Masa lalu Keenan
33 Anak?
34 Marah
35 Terima dia dengan segala kekurangannya.
36 Jadikan aku asisten mu
37 Bekerja bersama
38 Kau bisa bergabung
39 Cemburu
40 Makan malam bertiga
41 Membayar dengan tubuhku
42 Perkenalan
43 Cristian Elano
44 Takut istri
45 Permainan ekstrim
46 Hidup dan mati seseorang
47 Menunggu keajaiban
48 Penipu
49 bertemu Grace
50 Memulainya malam ini
51 memutuskan pindah
52 perjalanan penuh kesedihan
53 Jessie
54 Cappadocia
55 Bulan madu part 1
56 Bulan madu part 2
57 Secuil upil
58 Menyerah
59 Cucu perempuan
60 Tragedi 30 tahun yang lalu
61 darah daging Keenan
62 Berdebat
63 Kerisauan Keenan
64 Saran Rachel
65 Asisten kurang ajar
66 Kaki ku pegal
67 Keenan dan Abigail part 1
68 Tak semudah itu melupakan
69 Hamil!
70 Membawa Abigail pulang
71 Ancaman
72 Milan
73 Terbongkar
74 Michel
75 Awal dari segalanya
76 Menculik Michel
77 Buket pengantin
78 Penyatuan Belle dan Keenan
79 Akhir cerita Belle dan Keenan
80 kembali ke mansion
81 kedatangan orang ketiga
82 Wanita nakal
83 Pengumuman
84 Berdebat
85 Peter jahil
86 membuat peringatan
87 Saling mengancam
88 Pertemuan tak terduga
89 Dessert
90 Mana hadiah ku
91 Serangan dadakan
92 Keluarkan pelurunya
93 Ketemu
94 Keluarga Cemara
95 Dasar gila!
96 aku datang
97 Jangan picu orang gila itu
98 Aku tidak bodoh dad
99 Sesuai permintaan mu nona!
100 Dasar konyol(Revisi)
101 sebanyak ini(Revisi)
102 ini bukan omong kosong semata tuan!(Revisi)
103 Mereka harus musnah(Revisi)
104 Kasihan sekali kau!(Revisi)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Pengenalan tokoh dan Prolog(Revisi)
2
Awal mula(Revisi)
3
Penolakan Rachel(Revisi)
4
Kesepakatan(Revisi)
5
Menerima(Revisi)
6
perjanjian pranikah
7
Hari pernikahan
8
malam pertama
9
perbincangan ayah dan anak
10
Kau kejam!
11
Kau membuatku gila sayang!
12
transaksi senjata ilegal
13
Kecupan berulang
14
Apa ini?
15
Mulai curiga
16
Kepergok!
17
Kupu-kupu
18
Black butterfly
19
Perubahan sikap Keenan
20
Berdebat
21
Berkencan
22
You are mine
23
Kau menipuku
24
Bercanda
25
Kau psikopat gila
26
Aku tidak sakit
27
Mafia
28
Keinginan Rachel
29
undangan
30
Jatah yang tertunda
31
Serangan dadakan
32
Masa lalu Keenan
33
Anak?
34
Marah
35
Terima dia dengan segala kekurangannya.
36
Jadikan aku asisten mu
37
Bekerja bersama
38
Kau bisa bergabung
39
Cemburu
40
Makan malam bertiga
41
Membayar dengan tubuhku
42
Perkenalan
43
Cristian Elano
44
Takut istri
45
Permainan ekstrim
46
Hidup dan mati seseorang
47
Menunggu keajaiban
48
Penipu
49
bertemu Grace
50
Memulainya malam ini
51
memutuskan pindah
52
perjalanan penuh kesedihan
53
Jessie
54
Cappadocia
55
Bulan madu part 1
56
Bulan madu part 2
57
Secuil upil
58
Menyerah
59
Cucu perempuan
60
Tragedi 30 tahun yang lalu
61
darah daging Keenan
62
Berdebat
63
Kerisauan Keenan
64
Saran Rachel
65
Asisten kurang ajar
66
Kaki ku pegal
67
Keenan dan Abigail part 1
68
Tak semudah itu melupakan
69
Hamil!
70
Membawa Abigail pulang
71
Ancaman
72
Milan
73
Terbongkar
74
Michel
75
Awal dari segalanya
76
Menculik Michel
77
Buket pengantin
78
Penyatuan Belle dan Keenan
79
Akhir cerita Belle dan Keenan
80
kembali ke mansion
81
kedatangan orang ketiga
82
Wanita nakal
83
Pengumuman
84
Berdebat
85
Peter jahil
86
membuat peringatan
87
Saling mengancam
88
Pertemuan tak terduga
89
Dessert
90
Mana hadiah ku
91
Serangan dadakan
92
Keluarkan pelurunya
93
Ketemu
94
Keluarga Cemara
95
Dasar gila!
96
aku datang
97
Jangan picu orang gila itu
98
Aku tidak bodoh dad
99
Sesuai permintaan mu nona!
100
Dasar konyol(Revisi)
101
sebanyak ini(Revisi)
102
ini bukan omong kosong semata tuan!(Revisi)
103
Mereka harus musnah(Revisi)
104
Kasihan sekali kau!(Revisi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!