Suasana disini sangat tenang dan nyaman, sepertinya aku akan menyukai tempat ini. Niat awal ku memesan meja yang sama dengan lady Ayla hanya untuk menarik perhatian nya. Tapi kenapa nasibku sangat malang, karena sejak awal hanya aku yang tertarik padanya.
Aku harus berhenti dulu untuk hari ini, aku tidak bisa membuat lady Ayla kesal denganku yang walaupun hanya diam saja. Qirca terlihat sedang menikmati makanannya saat aku hendak pergi dari tempat ini. Ingin ku tinggalkan tapi aku yang tidak tau jalan, ingin kutunggu bukankah aku majikannya bukan dia.
Untuk mengalihkan kebosanan ini, aku berniat kembali mengagumi sosok lady Ayla. Tapi eh tapi, saat aku menoleh ke meja lady Ayla tatapan kami bertemu selama beberapa detik. Merinding namun menyenangkan, begitulah yang kurasakan dari perasaannya. tapi semakin kesini aku mulai merasakan emosi lady Ayla.
"Apakah karena tatapan kami barusan?" gumamku pelan menyadari kekuatan dalam diriku aktif lagi
"Ada apa nona?"
"Tidak apa-apa,kamu lanjutkan saja makan..."
Semakin lama semakin terasa jika lady Ayla kesepian walaupun dikelilingi oleh kekuasaan. Aku harus memberanikan diri untuk menyapanya, setidaknya harus menghibur dirinya yang sedang kacau.
"Kamu diam disini sebentar, aku ingin menyapa lady Ayla..."
"Tapi nona..."
"Diamlah jika tidak ingin kehilangan sesuatu yang berharga bagimu..."
"..." Qirca segera menutup mulutnya rapat-rapat
Aku melangkah dengan sedikit segan menuju meja lady Ayla, pengawalnya yang berdiri di samping terlihat waspada terhadapku yang tiba-tiba mendekat. Tapi lady membiarkan ku mendekatinya sehingga pengawal nya kembali ke belakang.
"Senang berjumpa dengan anda lady..."
"Saya juga..."
"Maaf bolehkah saya bersikap sedikit lancang?" tanyaku segera duduk di kursi satunya
"Untuk apa meminta izin, jika putri memang bersikap lancang!"
"Tak apa saya lancang, yang penting saya bisa bertindak semau hati, bukankah begitu lady?"
"Para penggemar tuan putri pasti akan kecewa saat mendengar kalimat barusan"
"Saya tidak peduli!"
"Hemm... Ada hal apa yang membuat tuan putri menemui musuh kekaisaran ini?"
"Aku ingin berteman dengan lady" kataku semangat
"Uhhuuukkk...uhukk... apakah putri bercanda?"
"Tidak! Untuk apa saya bercanda! lagipula setelah keluar dari istana kekaisaran saya tidak memiliki teman satupun... saya harap lady mau berteman dengan saya!" kataku memelas dengan wajah imut
"Haha... apakah putri tidak lihat betapa buruknya saya di mata rakyat..."
"Saya melihat semuanya, tapi bagi saya sikap lady sangat keren dan saya menyukainya!"
"Ba...bagaimana mungkin putri menyukai sikap kejam saya, itu tidak mungkin"
"Apakah lady tahu, jika masih ada orang yang paling kejam di dekat saya?"
"???" wajahnya terlihat lucu
"Grand Duke Argen tentunya! Bahkan beliau membunuh dayang saya yang tidak salah apa-apa tanpa berkedip, bukan hanya itu... Lady juga pasti pernah mendengar nasib malang keluarga dokter yang gagal mengobati tangan saya..." kataku menunjukkan tangan kananku yang masih patah
"Jadi, apakah benar putri pernah mencoba bunuh diri sehingga menyebabkan patah tulang?" Ayla mulai tertarik
"Tepatnya bukan atas keinginan saya sendiri, tapi... jika lady penasaran kita harus menjadi teman terlebih dahulu bagaimana?" Aku menghentikan cerita agar Ayla semakin penasaran denganku
Wajahnya yang terlihat sedang berpikir sangatlah cantik, aku juga merasakan perasaan geregetan darinya, mungkin karena aku yang tidak menyelesaikan cerita. Kulihat pengawal yang berada di belakang Ayla sedang menatapku penuh waspada.
Wajah pengawal itu memang tampan dan gagah, tapi sayang ia terlalu setia pada Ayla sebagai pengawal. Anehnya aku tidak bisa merasakan emosi apa-apa darinya, rasanya kekuatanku tidak berfungsi pada pengawal lady Ayla. Entah tidak berfungsi atau memang ia tidak memiliki emosi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-05-14
0