Setelah selesai dirias aku merasa enggan untuk bertemu dengan para tamu grand Duke lagi, karena terlanjur malu. Tapi apalah dayaku yang hanya seorang tuan putri ringkih ini. Dalam sekali gertakan Tya bahkan bisa membuat seluruh kediaman utama kalang-kabut dibuatnya.
Aku mulai menata perasaanku yang kacau, semakin dalam kurasakan semakin aku merasa ada sosok lain di dalam tubuh ini. Aku terkejut saat perasaan asing yang kurasakan beberapa saat yang lalu, rasanya di dalam tubuh ini masih ada jiwa putri yang sesungguhnya.
Tapi bagaimana mungkin satu tubuh bisa menampung dua jiwa sekaligus. Bagaimana jika para utusan dewa di dunia ini mengetahui hal ganjil yang ada di tubuh ini, mungkin aku dan putri akan menjadi bahan penelitian untuk mereka.
"...putri... Yang mulia putri!"
"Ada apa?"
"Seharusnya saya yang bertanya seperti itu, ada apa yang mulia?"
"Tidak... Tidak apa-apa, grand Duke sekarang ada di mana?"
"Tuan ada di ruang tamu sedang menjamu para tamu..."
"Sebaiknya kita bergegas..."
Terlihat wajah penuh tanya Tya yang mendapati ku sedang melamun di perjalanan menuju keberadaan grand Duke. Aku tidak bisa mengatakan apa yang sebenarnya terjadi padaku dengan santai kepada Tya, karena aku tidak mempercayai siapapun di dunia ini, bahkan pada diriku sendiri.
Pikiranku masih mengawang-awang dalam kebingungan, hingga membuatku tidak fokus sama sekali. Sesampainya di ruang tamu, grand Duke yang bertatapan denganku segera berdiri menyambut kedatanganku. Dari salah satu tamu grand Duke aku melihat satu orang dengan aura emas menyelimuti tubuhnya.
Dan saat itulah keanehan dari tubuhku terjadi, entah datang dari mana aura hitam busuk menguar dari tubuhku yang membuatku kaget. Tingkahku yang awalnya tenang kini mulai aneh karena aku ingin menghindari aura busuk ini.
"Putri ada apa?" grand Duke segera menghampiriku
"Ja...jangan mendekat..." kataku saat grand Duke hendak menghampiriku
Semua orang kembali memperhatikan ku, tidak terkecuali pemuda remaja yang mengeluarkan aura keemasan itu. Mata kami bertatapan dan saat itulah tiba-tiba tubuhku terhempas kebelakang hingga membentur dinding tanpa ada yang menyentuh.
Aura hitam busuk dari tubuhku seakan-akan hendak keluar dari tubuh ini namun mereka tidak bisa keluar. Semua orang yang terkejut segera menghampiri tubuhku yang terkulai lemas di dinding, namun masih bertindak aneh.
"Tuan putri kerasukan!!" kata remaja itu membuat semuanya kaget
"Ba...bagaimana mungkin?"
"Tubuh putri diselimuti oleh aura hitam berbau busuk, aura itu terjebak di dalam tubuh putri dan tidak bisa keluar, mereka sedang berontak!"
"Mereka? ada berapa banyak?"
"Entahlah mungkin lebih dari 5! Tuan putri harus mendapatkan penanganan dari para utusan dewa, jika tidak mereka akan menggerogoti jiwanya..."
Semua yang dikatakan remaja itu terdengar tidak masuk akal, tapi memang begitulah nyatanya. Mungkin yang lain tidak bisa melihat aura seperti kami berdua, makanya mereka terlihat bingung. Aura disini terbagi menjadi dua macam, ada aura yang memang berasal dari diri sendiri karena pelatihan.
Dan ada aura yang berasal dari sihir yang biasanya bertujuan untuk mengutuk orang yang tidak disukai. Aura yang berasal dari sihir inilah yang sedang menempel di tubuhku, hanya ada dua cara untuk membersihkan aura ini. Jika tidak mati, ya itu harus meminta berkat dari para utusan dewa yang katanya memiliki sihir suci untuk membasmi sihir jahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-05-14
0
Muhammad Alfurqon
lazada dancoook bisa tidak tak ganggu
2022-02-15
3
senja
aura emas itu apa Healer?
2022-01-11
1