"Huuuhhhh..." aku menghela napas panjang sangat panjang sampai-sampai daun di atas pohon berjatuhan (canda jatuh)
Semua prajurit masih sibuk dengan tugas mereka masing-masing, walaupun sibuk mereka masih bisa saling bertukar candaan. Suasana seperti inilah yang kusuka, suasana dimana keheningan dan kesibukan seakan-akan memiliki batas agar tidak berbaur.
Aku melihat sesuatu di dalam kegelapan sana, di ujung jalan setapak itu aku melihat siluet hewan seperti rusa bertanduk. Tanpa sadar aku mulai melangkah dengan perlahan menuju kearah siluet di kejauhan sana.
Tatapanku fokus mencari rusa bertanduk yang telah menghilang di kegelapan hutan malam. Aku mulai merinding saat melihat puluhan kunang-kunang beterbangan di antara rerumputan dan pohon-pohon yang menjulang tinggi.
"Ouchh... jangan pikirkan, jangan di pikirkan..."
Aku kembali ke tempat kemah sebelum ketakutan yang kurasakan semakin menjadi-jadi. karena menurut mitos di kehidupan yang lalu, kunang-kunang itu merupakan kuku dari setan jadi-jadian ataupun menandakan adanya makhluk tak kasat mata.
Berlari-lari kecil seperti ini entah kenapa malah membuat napasku tersengal lelah dan tidak merasakan adanya tenaga lagi di tubuh ringkih ini. Napasku memburu kelelahan seakan-akan udara di dunia ini sudah tidak ada lagi, aku tersengal dalam kelelahan yang menyiksa.
Di depan sana kulihat Grand Duke dan beberapa prajurit sedang menuju ke arahku yang sudah tidak bisa menggerakkan kaki dan tangan. Suaraku tercekat ketakutan seakan-akan ada yang sedang menekan tubuh ringkih ini. Aku sudah tidak bisa mengendalikan tubuhku lagi, semuanya terasa seperti diriku akan tersedot kedalam kegelapan yang berkepanjangan.
Kulihat wajah Grand Duke menjadi lebih mengerikan dari sebelumnya ditambah dengan pedang yang di genggamnya erat. Di saat tertekan seperti ini aku teringat kembali adegan dimana saat putri Nyura hampir di bunuh setelah keluar dari kekaisaran. Para pembunuh bayaran yang dikirim Permaisuri untuk membunuhku bukanlah pembunuh bayaran bisa.
Mereka memiliki kekuatan supranatural dari berbagai elemen yang ada di bumi. Bagaimana aku bisa melupakan hal sepenting ini, apakah memang isi cerita tentang hidup putri Nyura tidak bisa diubah. Tapi kenapa? Bukankah putri Nyura hanyalah seorang extra yang jarang di ceritakan di dalam novel.
"Putri..."
Teriakan Grand Duke membuatku tersadar dari lamunan, tubuhku mengambang di udara dengan diselimuti oleh aura hitam berbau anyir. Aura ini berbeda dengan milik Grand Duke, karena aura hitam milik Grand Duke lebih indah dan lebih mengerikan dari aura busuk ini.
Walaupun aku tau jika tubuh ini tidak akan mati sekarang, tapi rasanya aura ini sangat menjijikkan saat menyelimuti hampir seluruh tubuhku.
"Aaakkkkk... Lapaskan..." teriaku berontak saat aura hitam itu mencapai leherku
"Yang mulia putri..."
Salah seorang prajurit segera menangkap tubuhku yang berhasil lepas dari kepungan aura busuk itu, tepat sebelum tubuhku jatuh ketanah. Kepalaku terasa sakit dan perutku bergejolak ingin mengeluarkan semua isinya.
Akhirnya tanpa bisa kutahan lagi mulutku menyemburkan muntahan dari makanan yang kumakan tadi siang. Dengan sabar prajurit itu menungguku selesai muntah dengan wajah datar layaknya seorang ksatria sejati. Beberapa prajurit lainnya pun mulai mengelilingi kami membentuk pertahanan.
"Dia... mahluk jahat itu... ada di balik batu besar di sana..."
Aku menunjuk ke arah batu besar titik awal aura hitam yang sedang berusaha ditaklukkan Grand Duke tidak jauh dari tempatku dan para prajurit yang membuat tembok pertahanan dengan tubuh mereka.
Tidak hanya ada satu orang pengguna aura yang ingin membunuhku, tapi sepertinya ada beberapa orang di balik batu besar itu. Kesadaran ku mulai menurun mungkin karena efek dari aura hitam yang beberapa saat yang lalu menyelimuti tubuhku. Aku juga baru sadar mengapa saat aku berlari mengikuti rusa bertanduk berusan tidak ada yang mencegah.
Karena jika ada yang mencegahku maka ceritanya tidak akan berjalan sesuai alur. Aku mulai memahami bagaimana cara kerja hidupku di dunia ini, kuharap begitu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sehat
2023-05-14
0
🔒c1nt4
lanjut
2022-01-24
1