ALANGKAH BAIKNYA SEBELUM BACA, VOTE, FOLLOW, LIKE DAN
COMMENT CERITA AUTHOR.
“Bagaimana? Semuanya sudah beres?” Ujar Abin pada Asmitha, yang
baru saja pulang dari rumah Tuan Arnold.
“Belum.” Sahut Asmitha dan berlalu pergi dari hadapan Abin.
Asmitha langsung masuk kamar dan coba menenangkan diri sendiri. Karena saat ini isi otaknya di penuhi perbuatan dirinya dan Tuan Arnold.
Asmitha menjambak rambutnya frustasi. Padahal dia ingin sekali berpisah dari Tuan Arnold tapi nyatanya hari ini dirinya kembali di buat hancur oleh sang suami.
“Kenapa harus kayak gini?” Ujar Asmitha kesal.
“Asmitha?” Suara Abin dari luar.
“Kamu kenapa?” Lanjut Abin, yang begitu kawatir dengan keadaan Asmitha. Apa lagi Asmitha tidak menceritakan apa pun padanya setelah kembali dari rumah Tuan Arnold.
Dari dalam kamar Asmitha menyuruh Abin untuk pulang dan biarkan dia sendiri.
Bukan nya pulang ke rumahnya, tapi Abin langsung melaju menuju rumah Tuan Arnold sampai di sana Abin langsung masuk kedalam rumah dan kebetulan Tuan Arnold lagi asyik depan tv.
“Kamu apain Asmitha?” Ujar Abin. Dan tentu saja kedatangan Abian
William membuat Tuan Arnold terkaget.
“Kamu apain dia!” Teriak Abin dengan suara lantang.
Dengan enteng nya Tuan Arnold memberitahu Abin kalau dirinya dan Asmitha melakukan hubungan suami istri. Dan tentu saja jawaban Tuan Arnold membuat Abin marah dan melayangkan pukulan pada Tuan Arnold tapi dengan cepat Tuan Arnold tangkis pukulan Abin.
“Kamu siapa nya Asmitha?” Ujar Tuan Arnold tetap santai.
“Kamu itu cuman temanan sama Asmitha, jadi kamu enggak berhak untuk
ngelarang aku.”
“Atau jangan-jangan kamu suka sama istri aku?” Lanjut Tuan Arnold dan menaikan sebelah alisnya. Setelah berkata demikian Tuan Arnold
langsung mengusir Abin keluar.
Ketika Abin sudah pergi dari hadapan nya, Tuan Arnold langsung menghubungi Asmitha.
“Kamu yang nyuruh Abin kesini?” Ucap Tuan Arnold saat sambung telfon terhubung dengan Asmitha.
“Jauhin dia,” lanjut Tuan Arnold penuh penekanan.
Tapi dengan enteng Asmitha menjawab kalau dirinya dengan Abin sedang
menjalin hubungan spesial. Bahkan Asmitha memberitahu Tuan Arnold
kalau dirinya dan Abin akan segera menikah.
Tanpa pamit Tuan Arnold mematikan sambungan telfon dan langsung
melajukan mobil nya menuju rumah Asmitha. Saat sampai di parkiran Tuan Arnold merasa geram saat melihat mobil Abin parkir di halaman.
“Buka pintu.” Tuan Arnold kirim pesan pada Asmitha. Asmitha terkejut
saat membaca pesan di aplikasi wa nya.
Asmitha berjalan kearah jendela dan mengintip lewat jendela di sana
sudah ada mobil Tuan Arnold.
“Aku enggak ada di rumah,” Asmitha membalas pesan pada Tuan Arnold.
“Enggak usah jadi penipu, cepat buka!” Ketus Tuan Arnold saat menelpon Asmitha.
Karena merasa takut Asmitha langsung membuka pintu dan Abin terkejut
saat Tuan Arnold sudah berdiri di hadapan nya.
“Untuk apa kamu kesini?” Abin bertanya pada Tuan Arnold.
“Ngapain kamu di sini? Mau jadi pebinor?” Sahut Tuan Arnold sewot.
Karena merasa omongannya tidak di hiraukan oleh Abin,Tuan Arnold berjalan mendekati Asmitha. Di tariknya tangan Asmitha ke dalam
pelukan nya. Dan berbisik di telinga Asmitha.
“Suruh dia pulang!” Ketus Tuan Arnold.
Dengan bersikeras Abin tidak mau pergi dari rumah Asmitha, karena Abin takut Asmitha di apain sama Tuan Arnold. Dengan santai nya Abin kembali menjatuhkan bongkok nya ke sofa. Karena merasa kesal dengan sikap Abin.Tuan Arnold kembalikan badan Asmitha untuk berhadapan dengannya. Dan tentu saja itu membuat Asmitha senam jantung. Tuan Arnold mendekatkan wajahnya menempel dengan wajah Asmitha.
Melihat itu Abin merasa kesal dengan sikap Tuan Arnold.
“Bangsat loe ngapain?” Cecar Abin dengan nada tinggi.
Tanpa mempedulikan Abin, dengan lembut nya Tuan Arnold ***** bibir Asmitha. Abin menutup kedua matanya dengan telapak tangannya. Dan
mengucap sumpah serapa pada Tuan Arnold. Melihat itu Tuan Arnold tersenyum puas karena akhirnya Abin pergi juga dari rumah Asmitha.
“Jangan dekat-dekat sama dia, kalau enggak, aku bakal lakuin lebih dari
ini di hadapan dia.” Bisik Tuan Arnold di telinga Asmitha.
Tujuh bulan lalu Tuan Arnold merasa tersiksa karena dirinya di tinggal pergi oleh Asmitha. Tapi kali ini Tuan Arnold tidak ingin hal itu kembali terjadi, apa lagi ada orang lain yang mengganggu hubungannya dengan Asmitha.
Oleh sebab itu Tuan Arnold akan lakuin apa saja untuk mendapatkan Asmitha kembali, seperti tadi dia berani ***** bibir Asmitha di depan Abian William. Lelaki yang akhir-akhir ini di
kabarkan dekat dengan istrinya.
“Kamu itu milik aku.” Ujar Tuan Arnold.
Setelah itu Tuan Arnold mengajak Asmitha untuk pulang ke rumah lama
mereka. Tapi di tolak oleh Asmitha, dan tentu saja Tuan Arnold tidak suka
dengan penolakan.
“Tinggal sama aku, atau aku bakar rumah ini?” Ketus Tuan Arnold. Asmitha melotot matanya sempurna saat mendengar ancaman Tuan
Arnold barusan yang akan membakar rumah Bibi Ijem.
“Ayo.” Ujar Tuan Arnold dan menarik tangan Asmitha menuju mobilnya.
‘Maaf, kalau aku kasar kayak gini.’ Batin Tuan Arnold dan menatap lekat
manik Asmitha.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Dengan santai Tuan Arnold tidur di paha mulus Asmitha.
“Mana ponsel kamu?” Tuan Arnold meminta ponsel milik Asmitha.
“Buat apa?” balas Asmitha dan menyembunyikan ponselnya ke dalam saku baju.
“Sini.” Tuan Arnold menadahkan tangannya.
Dengan paksa Tuan Arnold mengambil ponsel Asmitha dari saku baju, dan tidak sengaja tanganya menyentuh payu-dara Asmitha dan itu membuat wajah Asmitha merah merona.
“Jadi pengen kalau kayak gini,” ucap Tuan Arnold dan mengedip kan sebelah matanya.
“Dasar mesum!” Ketus Asmitha
“Mesum sama istri sendri enggak masalah.” Sahut Tuan Arnold dan membenarkan posisi duduknya. Sekarang kepala Tuan Arnold menempel di dada Asmitha. Asmitha semakin salah tingkah dengan kelakuan Tuan
Arnold yang begitu mesum.
“Bangun, aku mau ke toilet.” Ujar Asmitha.
“Aku ikut,” sahut Tuan Arnold manja.
“Aku mau coba di kamar mandi, enak enggak ya?” Lanjut Tuan Arnold dan
menaikan sebelah alisnya.
Karena takut di ikut Tuan Arnold, Asmitha pun menunda pergi ke toilet.
Dengan senyum nakalnya Tuan Arnold kembali tidur di pangkuan Asmitha
sana sekarang posisinya kepala Tuan Arnold tepat di bagian intim
Asmitha.
“Bikin baby yuk!” Ucap Tuan Arnold dan meremas lembut payu-dara
Asmitha. Mendengar ucapan Tuan Arnold, Asmitha melotot kan matanya
tajam.
“Capeh aku!” Ketus Asmitha dan membuang muka kearah lain.
“Kamu diam ajah, biar aku yang bikin.” Bisik Tuan Arnold.
“Sayangku, maunya gaya apa? Hmmm?” Tuan Arnold kembali bertanya dan meremas kasar payu-dara Asmitah, dan tentu saja Asmitha merintis kesakitan.
“Sakit, ah.”
Bersambung
Jangan lupa vote, dan follow cerita author ya, biar auhtor semangat
nulisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Meiska azzalya
next...
2022-01-21
0
Helmi Justam Heni
nexttt
2022-01-03
0
Holik Krispati
aku suka ceritanya .next lgi kk
2022-01-02
0