PERCERAIAN DENGAN SYARAT

Sebelum baca alangkah baiknya bantu author dengan cara VOTE, COMENT, LIKE DAN SHIRE YA.

Peringatan!!!

#PERCERAIN DENGAN SYARAT

Hari ini Asmitha berencana untuk temui Tuan Arnold di kediaman nya. Dan hari ini Asmitha di temani oleh Abian William.

Kebetulan tadi pagi Tuan Arnold baru keluar dari rumah sakit, Tuan Arnold jatuh sakit karena ulah nya sendiri yang selalu begadang dan mabuk-mabukan.

Dan pagi ini adalah waktu yang depat untuk Asmitha meminta tanda tangan surat perceraian nya dengan Tuan Arnold. Karena sudah beberapa kali Asmitha datang, Tuan Arnold tidak ada di rumah.

"Ada tamu di depan," ujar Nella pada putranya.

Tanpa menjawab, Tuan Arnold langsung menemui tamu, yang ternyata adalah Asmitha dan Abin.

"Maaf mengganggu," Ucap Asmitha pelan.

"Saya kesini hanya ingin mengantar surat perceraian kita, dan minta tanda tangan kamu." Lanjut Amsitha tanpa melihat kearah Tuan Arnold.

"Kamu kesini hanya karena ini?" Ucap Tuan Arnold dan menatap Asmitha.

Tuan Arnold setuju akan bercerai dengan Asmitha, tapi ada satu syarat yang harus Asmitha penuhi. Dan Tuan Arnold meminta Asmitha untuk datang kembali esok hari.

💔💔💔💔

Seperti permintaan Tuan Arnold kemarin, Asmitha hanya sendirian datang temuinya.

Sudah setengah jam Asmitha menunggu Tuan Arnold keluar dari kamar nya, dan akhirnya lelaki tampan itu keluar juga dan langsumg menghampiri Asmitha yang lagi duduk di sofa ruang tamu.

"Ayo, berangkat." Ujar Tuan Arnold pada Asmitha.

Asmitha terlihat heran saat Tuan Arnold mengajaknya.

"Kemana?" Sahut Asmitha.

Dengan pasrah Asmitha mengikuti saja permintaan Tuan Arnold dan mengikuti kemana Tuan Arnold pergi. Dan sekerang mobil Tuan Arnold berhenti di depan rumah berlantai dua.

"Ngapain kita kesini?" Ujar Asmitha pada Tuan Arnold.

"Loe mau cerai sama gue 'kan?" Ucap Tuan Arnold datar dan melangkah masuk ke dalam rumah tersebut. Asmitha pun mengikuti saja langkah Tuan dan ikut masuk ke dalam rumah yang pernah mereka tempati bersama. Saat sampai di ruang tamu langkah Asmitha terhenti.

"Apa syarat nya?" Ujar Asmitha dengan suara datar.

Mendengar ucapan Asmitha langkah Tuan Arnold ikut terhenti dan berbalik badan menghampiri Asmitha. Sekarang tidak ada lagi jarak di antara Tuan Arnold dan Asmitha.

Karena merasa takut dengan tingkah Tuan Arnold, Asmitha berjalan mundur untuk menghindar tapi tubuhnya di tarik oleh Tuan Arnold dan itu membuat jantung Asmitha berdebar kencang.

Karena merasa takut Asmitha memejamkan matanya dan berpasrah dengan keadaan nya saat ini.

Tanpa aba-aba dari sang pemilik Tuan Arnold ******* bibir Asmitha dan meremas lembut dada Asmitha. Dan perlakuan Tuan Arnold tidak di tolak oleh Asmitha bahkan saat ini Asmitha menikmati permainan sang suami yang sudah tujuh bulan berpisah dengannya.

Dengan langkah pelan Tuan Arnold menuntun Asmitha untuk berbaring di sofa ruang tamu. Dan sekarang posisi tubuh kekar Tuan Arnold berada di atas Asmitha. Kembali Tuan Arnold memainkan lidahnya dalam mulut Asmitha bahkan dengan pelan Tuan Arnold mengigit pelan lidah Asmitha dan mengisapnya penuh hasrat.

Tangan kiri Tuan Arnold leluasa menyentuh paha Asmitha. Memainkan jari jemari di dalam sana. Dan tangan kanannya membuka satu persatu kancing Asmitha, dan sekarang tubuh bagian atas tanpa sehelai benang. Setelah terbuka Tuan Arnold langsung lahap kedua gunung kembar itu secara bergantian.

Kemudian Tuan Arnold melorot kan celana jeans yang di pakai Asmitha dan sekarang tinggal dalaman yang nempel menutupi bagian bawa Asmitha. Dan sekarang Tuan Arnold beralih ke bagian bawah Asmitha yang sudah basah. Di buka dalaman Asmitha dan melempar nya ke sembarang tempat.

Dengan lincah nya Tuan Arnold bermain lidahnya di bawah sana, dan itu membuat Asmitha merasa geli seperti cancing kepanasan. Asmitha menjambak rambut Tuan Arnold dan matanya tetap terpejam.

"Cukup, Mas," suara ******* Asmitha yang membuat Tuan Arnold semakin menjadi-jadi di bawa sana.

Tanpa menghirau kan perkataan Asmitha Tuan Arnold mulai memasukan sedikit demi sedikit dan menekan kuat sampai mentok semua.

Setelah itu Tuan Arnold kembali melakukan gerakan naik turun dengan pelan-pelan dan gerakannya semakin di percepat dan tentu saja itu membuat suara ******* Asmitha menggelegar di seluruh ruangan.

"Ah, Ah,"

"Nikmat sayang?" Bisik Tuan Arnold di sela permainannya yang ganas.

Tanpa sadar Asmitha mempererat pelukannya dan melingkar kedua kakinya di pinggang Tuan Arnold, dan itu membuat Tuan Arnold semakin ganas dalam permainan nya apa lagi suara ******* sang istri begitu menggairahkan.

"Yang ini punya aku, enggak boleh ada orang lain yang masuk." Ucap Tuan Arnold saat permainan sudah berakhir.

Dengan posisi masih berpelukan, Asmitha dan Tuan Arnold berbisik.

"Ini syarat yang aku maksud." Ujar Tuan Arnold.

Tanpa menjawab ucapan Tuan Arnold, Asmitha masih diam berbaring di sofa karena merasa kecapean.

Setelah itu Tuan Arnold mengambil surat perceraian dari dalam tas Asmitha. Dengan santai Tuan Arnold merobek surta perceraiannya, Tentu saja tingkah Tuan Arnold membuat Asmitha marah.

"Apaan ini?" Ujar Asmitha kesal.

"Aku enggak mau Cerai dari kamu." Sahut Tuan Arnold dan kembali mengecup kening Asmitha.

Dengan cepat Tuan Arnold gendong tubuh Asmitha menuju kamar mandi. Dan sampai di sana Asmitha langsung berendam dengan air hangat dan tentu saja Tuan Arnold juga.

Dengan pelan Tuan Arnold mengaplikasikan sabun di seluruh tubuh Asmitha dan Asmitha menuruti saja perlakuan suaminya yang aneh bin ajaib ini

"Aku bisa sendiri." Ujar Asmitha pelan.

Tanpa menghirau ucapan Asmitha, Tuan Arnold dengan telatennya menguyur tubuh Asmitha.

"Kamu kalau kayak makin cantik deh," puji Tuan Arnold yang berhasil membuat Asmitha salah tingkah dan wajah memerah.

"Cukup tujuh bulan yang lalu kamu tinggalin aku kayak orang gila." Lanjut Tuan Arnold dan menatap Asmitha dalam.

"Aku sayang sama kamu, maaf kalau aku lakuin ini dengan terpaksa karena aku enggak mau kehilangan kamu yang kedua kalinya."

"Yang aku tahu, kamu milik aku selamanya." Ucap Tuan Arnold dengan penuh penekanan.

Setelah itu Tuan Arnold melilit 'kan handuk berwarna putih pada tubuh Asmitha. Dan mengendong nya keluar dari kamar mandi.

'Kenapa harus serumit ini?' Batin Asmitha dan tidak terasa kumpulan bulir bening membasahi pipinya. Dengan cepat Asmitha menghapus air matanya, karena dia tidak ingin Tuan Arnold mengetahui kalau dirinya sedang menangis.

"Ayo, pakai bajunya." Ujar Tuan Arnold menyodorkan baju, celana dan juga dalaman pada Asmitha.

'Maaf aku harus berlaku kasar sama kamu.'

Bersambung ....

Terimakasih sudah support author sejauh ini, semoga kalian di berikan rezeki yang berlimpah dan sehat selalu.

follow ig: Merahjingga6496

SALAM SAYANG DARI AUTHOR🙏

Terpopuler

Comments

Nayra Asyifathul Syakilla

Nayra Asyifathul Syakilla

❤❤❤❤❤❤nekt kaaa

2021-12-27

0

Siti Komsiatin

Siti Komsiatin

sumpah keren bgt nie cerita nya..

2021-12-26

0

Meiska azzalya

Meiska azzalya

next....

2021-12-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!