Flashback (tentang meninggalnya Asmitha)
Saat Asmitha mengalami pendarahan yang sangat banyak, Bibi Ijem pun berniat untuk balas dendam dengan sikap Tuan Arnold yang selalu berbohong pada Asmitha. Bahkan karena ulah Tuan Arnold Asmitha kehilangan janinnya.
Dan Bibi Ijem pun meminta pada dokter untuk bekerja sama untuk melakukan misi balas dendam pada Tuan Arnold dengan menyatakan bahwa Asmitha meninggal dunia. Karena merasa kasihan dengan Asmitha, dokter pun mau melaksanakan misi kerja sama dengan Bibi Ijem dan Asmitha.
Saat itu dokter meminta Tuan Arnold untuk keluar, dan dokter ganti alat mengecek detak jantung dengan alat yang sudah rusak. Dan itu semua berhasil membuat Tuan Arnold percaya kalau detak jantung Asmitha mulai lemah.
Dan setelah itu Tuan Arnold kembali menemani Asmitha di ruang rawat. Tapi tiba-tiba Tuan Arnold cemas dan kawatir karena detak jantung Asmitha sudah tidak berjalan. Dengan paniknya Tuan Arnold memanggil dokter.
"Maaf Pak, istri anda tidak bisa kami selamatkan." Ujar Dokter pada Tuan Arnold.
"Tidak mungkin, aku mohon bantu istri saya." Sahut Tuan Arnold dengan tangisan yang tidak bisa dia tahan.
Setelah itu dokter kembali meminta Tuan Arnold keluar dan Asmitha di bawa kan ke ruang mayat. Sampai di ruang mayat Asmitha langsung di bawa pergi oleh Bibi Ijem dan yang menjadi mayat Asmitha adalah patung yang sudah di siapkan biar Tuan Arnold percaya bahwa itu adalah istrinya Asmitha yang sudah meninggal karena ulah.
Tuan Arnold mengantar Asmitha sampai di tempat peristirahatan terakhirnya. Bahkan Tuan Arnold tidak perdaya saat Asmitha pergi. Dan tentu saja itu adalah kemauan Bibi Ijem biar Tuan Arnold tahu rasanya kehilangan orang yang sangat kita sayangi. Tapi di sia-siain.
Bibi Ijem menyewa satu rumah untuk dirinya dan juga Asmitha. Dan tentu saja itu rumah itu tidak di ketahui oleh Tuan Arnold.
"Kita tinggal di sini untuk sementara waktu," Ujar Bibi Ijem pada Asmitha.
"Terimakasih sudah baik padaku," ucap Asmitha dengan isak tangis.
"Aku sudah menganggapmu seperti anakku sendiri jadi tidak usah sungkan denganku." Sahut Bibi Ijem dan memeluk Asmitha.
Sudah enam bulan Bibi Ijem dan Asmitha berusaha untuk tidak bertemu dengan Tuan Arnold. Tapi kali ini Tuhan kembali mempertemukan Asmitha dengan Tuan Arnold. Di saat Asmitha sudah melupakan dirinya.
Flashback off🌷
Sekarang Tuan Arnold ingin memulai kembali hubungannya dengan Asmitha tapi Asmitha tidak ingin luka lama nya kembali terasa.
"Selama ini aku rindu sama kalian, tapi kenapa kalian menjauh dariku?" Ujar Tuan Arnold dan menatap lekat manik Asmitha.
"Aku hampir gila, saat kalian tidak ada di sampingku." Lanjut TuanArnold.
Dengan ketawa sinis Bibi Ijem berjalan mendekati Tuan Arnold. Dan menunjukan jari telunjuk nya tepat di wajah tampan Tuan Arnold.
"Kamu pikir cuman kamu yang hampir gila? Asmitha juga sama, dia hampir gila dan hampir mati, saat dia mengetahui kalau kamu menikah lagi dengan wanita lain." Ujar Bibi Ijem pada Tuan Arnold.
"Dia hampir gila karena ulah kamu yang sudah bunuh janin nya!" Teriak Bibi Ijem yang membuat Asmitha terkejut dengan sikap Bibi Ijem yang selalu membela nya bahkan Bibi Ijem berani membentak Tuan Arnold saat ini.
"Lelaki seperti kamu tidak pantas untuk mendapatkan wanita yang tulus seperti Asmitha." lanjut Bibi Ijem dan mengusir Tuan Arnold keluar dari rumahnya.
Dengan tegana yang tersisa sedikit Tuan Arnold sujud di bawah kaki Asmitha dan Bibi Ijem. Tuan Arnold meminta maaf atas perlakuan nya pada Asmitha. Tapi itu semua tidak mudah untuk melulu kan hati Asmitha.
"Aku mohon berikan kesempatan untuk bahagiain kamu," lanjut Tuan Arnold.
"Aku tidak bisa untuk terus mencintai seorang pembohong, dan pembunuh seperti kamu!" Ketus Asmitha pada Tuan Arnold.
Setelah berkata demikian Asmitha melempar kan kertas putih pada Tuan Arnold. Dan bergegas Tuan Arnold membaca isi surat. Tentu saja dia terkejut saat mengetahui isi surat dari pengadilan. Yaitu surat perceraian.
"Kalau kamu ingin lihat aku bahagia, cerai 'kan aku!" Ujar Asmitha dan membuang muka ke arah lain.
"Aku enggak akan pernah mau untuk cerai darimu," sahut Tuan Arnold dan menggeleng kan kepala.
"Beri aku kesempatan sekali lagi." Ujar Tuan Arnold dan bangkit berdiri.
Karena merasa kesal dengan keberadaan Tuan Arnold Bibi Ijem langsung menarik kasar tangan Tuan Arnold untuk keluar dari rumahnya. Dan Tuan Arnold pun pergi meninggalkan Asmitha dan Bibi Ijem.
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Tuan Arnold sudah berpakaian rapih dan rencana nya sebelum ke kantor, Tuan Arnold ingin menemui Asmitha terlebih dahulu.
Bergegas Tuan Arnold memacu mobilnya menuju rumah Asmitha dan tidak berapa lama mobil Tuan Arnold sudah sampai di halaman rumah Asmitha.
Dari kejauhan Tuan Arnold melihat Asmitha sedang duduk di teras. Segera Tuan Arnold samperin Asmitha dan ternyata Asmitha tidak sendirian duduk di teras melainkan bersama Abian William lelaki yang pernah dekat dengan Asmitha.
"Selamat pagi," ucap Tuan Arnold. Tapi tidak di jawab oleh Asmitha dan Abin.
"Sayang, aku masuk ya," pamit Asmitha pada Abin.
"Oke, kalau begitu aku berangkat kerja dulu," sahut Abin.
"Asmitha, tunggu." Teriak Tuan Arnold.
Belum juga kaki Tuan Arnold melangkah masuk, tangannya di tarik oleh Abin.
"Pembunuh seperti kamu tidak pantas untuk Asmitha!" Ketus Abin pada Tuan Arnold.
Plak!
Satu pukulan berhasil Tuan Arnold layangkan pada wajah tampan Abian William.
"Kamu tidak berhak untuk ngatain aku pembunuh!" Ketus Tuan Arnold pada Abin.
Plak!
Plak!
Abian William membalas pukulan pada wajah Tuan Arnold. Dan sontak saja perkelahian itu membuat Asmitha semakin muak dengan sikap Tuan Arnold yang selalu main tangan.
"CUKUP ARNOLD MAHENDRA!" Teriak Asmitha yang mampu menghentikan perkelahian antara Tuan Arnold dan Abin.
Plak!
Plak!
Dua kali tamparan Amsitha layangkan pada Tuan Arnold. Tuan Arnold terkejut dengan sikap istrinya yang berani menamparnya untuk membela lelaki lain.
Tanpa berkata Tuan Arnold langsung pergi meninggalkan Asmitha dan Abin. Dengan kecepatan tinggi Tuan Arnold memacu mobilnya menuju tempat diskotik untuk melampiaskan semuanya.
Sudah tidak sadarkan diri Tuan Arnold di antar pulang oleh Faris sekretaris nya. Dan tadi Faris sempat mengikuti Tuan Arnold karena Faris kawatir dengan keadaan bosnya.
🌷🀼
Setelah kejadian dua hari yang lalu Tuan Arnold mutuskan untuk tidak bekerja dan bahkan semua fasilitas yang dia dapat kan selama ini, dia kembalikan pada orang tuanya. Dan yang ada di tangannya saat ini hanya satu atm dengan jumlah uang yang tidak sedikit untuk dia bersenang-senang di dunia malam. Dan sekarang Tuan Arnold lebih suka mabuk-mabuk, dan jarang pulang ke rumah.
'Kenapa hidupku selalu sial dalam percintaan?' Batin Tuan Arnold dan meneguk kan secangkir bir.
"Lebih baik begini, dari pada waras, tidak ada kesempatan yang aku dapatkan." Ujar Tuan Arnold sambil membakar sebatang rokok lalu mengisap nya.
Hufff! Di tariknya nafas pelan dan membuang nya kasar.
"Pembunuh sepertiku bisa apa?" Lanjut Tuan Arnold dan menjambak rambut nya frustasi. Dan tidak terasa bulir bening mengalir membasahi pipi saat kata pembunuh yang dia lontarkan untuk dirinya.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Risdanzta Risma Dadanz
semoga di tamatin di sini ya thor, semangat
2021-12-27
0
Aisha Farhana Zaydan Atharva
next thor smngat nulis nya 😘
2021-12-25
0
Yuni Astuti
next
next juga di FB ny Thor
2021-12-25
0