Asmitha yang lagi tidur pun terkejut saat melihat Tuan Arnold masuk ke dalam kamarnya.
"Untuk apa kamu kesini?" Ujar Asmitha sewot.
"Minta jatah," sahut Tuan Arnold dan tersenyum nakal pada Asmitha.
"Ini 'kan masih siang, ngapain minta jatah siang bolong?" Balas Asmitha ketus.
"Pengen," ucap Tuan Arnold yang langsung berbaring di samping Asmitha.
Dengan rasa takut Asmitha bangun, tapi tangannya di tarik kasar oleh Tuan Arnold. Yang mengakibatkan tubuhnya jatuh di tubuh kekar Tuan Arnold. Ya, tentu saja Tuan Arnold tidak mau kehilangan kesempatan emas ini. Tuan Arnold melingkar tangannya di tubuh Asmitha dan mendekatkan bibirnya dengan bibir Asmitha. Dan Asmitha menikmati permainan yang membuatnya terus memajamkan matanya.
"I love you," bisik Tuan Arnold dan memuka satu persatu kancing baju milik Asmitha.
Dengan lembut Tuan Arnold remas dada Asmitha, bahkan mengigit dan mengisapnya bagaikan anak bayi. Tentu saja Tuan Arnold junior sudah tidak tahan ingin masuk ke dalam sarang yang indah.
"Aku masuk ya," bisik Tuan Arnold. Tapi Asmitha hanya tetap diam.
"Kalau sakit, gigit leher aku," ujar Tuan Arnold pelan.
Dengan pelan Tuan Arnold mulai memainkan dan mulutnya masih mengisap payudara Asmitha. Sehingga Asmitha mendesah dan mengigit lehernya karena sakit.
*****
Asmitha dan Tuan Arnold masih berbaring di kamar. Asmitha yang membelakangi Tuan Arnold pun langsung di peluk dari belakang.
"Sayang, mandi yuk," bisik Tuan Arnold pada Asmitha.
"Aku masih capeh," sahut Asmitha manja.
"Mau aku mandi 'kan?" balas Tuan Arnold.
Karena Asmitha tidak menjawab Tuan Arnold pun langsung mengangkat Asmitha ke dalam kamar mandi dan Tuan Arnold pun bantu memandikan Asmitha. Karena Asmitha masih capeh untuk bergerak.
Setelah mandi dan sudah berpakaian Tuan Arnold turun ke lantai satu untuk mengambil makan siang buat Asmitha.
"Tuan, gimana?" Ujar Bibi Ijem dan tersenyum pada bossnya.
"Mantap!" Sahut Tuan Arnold.
Tuan Arnold langsung kembali lagi ke dalam kamar setelah mengambil nasi dan juga lauk.
"Buka mulutnya," ucap Tuan Arnold. Tapi Asmitha tetap tidak mau buka mulutnya.
"Mau di suap pakai sendok atau pakai mulut?" lanjut Tuan Arnold. Karena takut di suap pakai mulut Asmitha membuka mulutnya.
"Makan yang banyak biar bertenaga untuk sebentar malam," bisik Tuan Arnold dan tersenyum manis pada Asmitha.
Karena merasa kesal dengan sikap Tuan Arnold. Asmitha mencubit pelan perut Tuan Arnold. Dan Tuan Arnold merintis kesakitan.
👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻
#jatah malam pertama
Asmitha masih tertidur pulas karena masih merasa kecapean. Tuan arnold yang sedari tadi menemani Asmitha pun menatap wajah cantik istrinya.
'Jadi lah wanitaku selamanya," batin Tuan Arnold dan mencium bibir Asmithha. Karena merasa terganggu dengan kecupan dari Tuan Arnold Asmitha membuka 'kan matanya.
"Jatah malam pertama, sayang," rengek Tuan Arnold dan bersandar pada Asmitha.
"Aku capeh," sahut Asmitha.
Tanpa menghirau 'kan keadaan Asmitha, Tuan Arnold tetap meminta jatah malam pertama nya, padahal tadi siang sudah dapat jatah.
"Satu kali saja," bisik Tuan Arnold.
Dengan terpaksa Asmitha kembali menikmati permainan yang sangat nikmat dari suaminya. Bahkan Asmitha mendesah tak karuan. Tuan Arnold yang mendengar nya pun lebih ganas lagi dengan permainannya. Dan berakhir tertidur di atas tubuh Asmitha.
"Terimakasih sayangku," ucap Tuan Arnold manja. Dan Asmitha memeluk erat Tuan Arnold.
#1 Minggu
Sudah seminggu pernikahan Tuan Arnold dan Asmitha. Dan selama seminggu ini Tuan Arnold tidak masuk kantor karena Tuan Arnold tidak mau jauh-jauh dari istrinya.
Karena hari ini adalah hari minggu, Tuan Arnold mengajak Asmitha untuk jalan-jalan ke mall. Sampai di mall Asmitha dan Tuan Arnold tidak sengaja bertemu Abin. Abin berjalan mendekati Asmitha.
"Hay, apa kabar?" Ujar Abin pada Asmitha.
"Baik, kamu gimana kabar nya?" Sahut Asmitha pada Abin.
Sedang Tuan Arnold merasa panas saat melihat kedekatan Asmitha dan Abin.
"Enggak usah sok peduli sama istri orang." Ketus Tuan Arnold pada Abin. Asmitha yang merasa risih dengan sikap Tuan Arnold dengan pelan Asmitha mencubit perut Tuan Arnold.
"Aw! Sakit," Tuan Arnold meringis kesakitan.
Asmitha segera tarik tangan Tuan Arnold dan mengajak Tuan Arnold pulang.
"Ayo pulang," ujar Asmitha ketus.
Tuan Arnold mengikuti saja kemauan Asmitha dan memacu mobil nya untuk pulang ke rumah. Dalam perjalanan Asmitha hanya diam.
"Sopan? Ngobrol sama lelaki lain di depan suami?" Ujar Tuan Arnold pada Asmitha.
"Kan' cuma sebulan jadi suami." Sahut Asmitha sewot.
"Paling tidak ya, kamu harus hargai aku sebagia suami mu sekarang." lanjut Tuan Arnold dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Dengan tatapan yang sulit di artikan Tuan Arnold menatap lekat nanar Asmitha.
Huuf! Di tariknya nafas dan menghembusnya kasar.
"Kamu sayang enggak sama aku?" Ucap Tuan Arnold pada Asmitha.
"Enggak!" Ketus Asmitha.
"Yang benar? Kamu enggak sayang sama aku?" lanjut Tuan Arnold.
"Enggak! Aku enggak sayang sama kamu," sahut Asmitha. Mendengar jawaban Asmitha, seketika hati Tuan Arnold rapuh.
"Oke," sahut Tuan Arnold dan kembali melaju 'kan mobil nya dengan kecepatan tinggi, dan tentu saja itu membuat Asmitha takut akan terjadi kecelakaan seperti beberapa bulan lalu.
"Bisa pelan enggak?" Ujar Asmitha pada Tuan Arnold. Tapi Tuan Arnold tidak menghirau kan perkataan Asmitha malahan Tuan Arnold semakin melajukan mobilnya bahkan menyalip semua mobil di depannya.
"Arnold! Pelan-pelan!" teriak Asmitha ketakutan.
"Biar mati saja sekalian!" sahut Tuan Arnold kesal.
Asmitha yang ketakutan pun mendekati dan memeluk Tuan Arnold kuat.
"Aku sayang kamu," bisik Asmitha di telinga Tuan Arnold. Dan Tuan Arnold tersenyum penuh kemenangan.
"Pelan-pelan, aku takut," ucap Asmitha manja.
"Janji, kalau kamu enggak akan pernah ninggalin aku untuk selamanya," ujar Tuan Arnold yang masih melaju 'kan mobil dengan kecepatan tinggi.
"Oke, aku janji," sahut Asmitha dan mengangkat kedua jari nya tanda bersumpah. Setelah mendengar janji dari Asmitha Tuan Arnold melaju mobilnya dengan kecepatan pelan.
"I LOVE YOU FOREVER, ASMITHA," ucap Tuan Arnold pada Asmitha. Dan mencium kening istrinya.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
"Oek" Asmitha memuntahkan semua isi perut nya di toilet. Tuan Arnold pun segera menghampiri Asmitha di toilet.
"Sayang, kamu kenapa?" Ujar Tuan Arnold.
"Enggak tahu," sahut Asmitha.
Karena kawatir dengan keadaan Asmitha yang sedari tadi muntah terus menerus Tuan Arnold mengajak Asmitha untuk cek ke dokter.
Sampai di rumah sakit Asmitha di minta untuk antrian di ruangan dokter kandungan. Tuan Arnold terkejut saat matanya tidak sengaja membaca papan ruangan.
'Dokter kandungan?' batin Tuan Arnold.
Dokter pun menyuruh Asmitha untuk ke toilet dan mengambil urinnya.
Asmitha pun keluar dari toilet dan memberikan wadah yang berisi urin pada dokter. Bergegas Dokter mengecek urin Asmitha.
Lima menit kemudian menunjukkan hasil testpack pada Tuan Arnold dan Asmitha.
"Selamat ya, istri anda sedang hamil," ucap Dokter. Asmitha terkejut.
"Hamil?" Ujar Asmitha.
"Iya, sayang kamu hamil," sahut Tuan Arnold dengan senyum manis pada istrinya.
'Tidak sia-sia kerja kerasku dua minggu,' batin Tuan Arnold dan tersenyum nakal pada Asmitha.
Dan ternyata kehamilan Asmitha sudah memasuki 1 minggu.
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
Sampai di rumah Tuan Arnold menyuruh Asmitha untuk istirahat biar enggak kecapean. Dan Tuan Arnold pun berpesan pada Asmitha untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
"Hati-hati di perut Mami, ya sayang," ujar Tuan Arnold dan mencium perut Asmitha yang masih terlihat rata.
Asmitha tertawa kecil saat melihat tingkah suaminya yang begitu manja pada janinnya di dalam perut.
'Aku janji bakal jadi ibu yang baik dan istri yang baik buat kalian berdua.' batin Asmitha dan tidak terasa air matanya jatuh mengenai tangan Tuan Arnold.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments