Asmitha kembali

(SARAN! BACA PART INI PUTARKAN LAGU LIODRA. PESAN TERAKHIR*)

Pov author

Sudah sekian hari Asmitha di rumah Abin. Rasa rindu dengan Tuan Arnold yang membuat Asmitha ingin bertemu pujaan hati nya hari ini juga.

Asmitha langsung meminta pada Abin untuk mengantar 'kan dirinya untuk pulang ke rumah Tuan Arnold.

"Abin, antarkan aku pulang," ujar Asmitha.

"Oke, kalau itu mau mu," sahut Abin.

Abin pun langsung melajukan mobil sesuai yang di minta oleh Asmitha untuk mengantar kan Asmitha pulang. Dalam perjalanan Asmitha selalu memikirkan Tuan Arnold bahkan wajah tampan Tuan Arnold selalu muncul di ingatan nya. Asmitha juga mencium cincin pertunangannya dengan Tuan Arnold.

"Rumahnya yang mana nih?" ujar Abin saat memasuki perumahan elit di bukit langit.

"Itu," sahut Asmitha dan menunjukan ke arah rumah yang lagi ramai di kunjungi banyak orang.

'Ramai bangat,' batin Asmitha.

Sampai di depan rumah Tuan Arnold, Asmitha langsung turun dan melangkah masuk.

Saat Asmitha masuk dirinya kaget dengan pemandangan yang sulit dia mengerti. Karena di dalam ruangan di dekor dengan banyak bunga.

Bahkan saat dia masuk semua orang melihat ke arahnya. Mungkin semua orang yang ada di ruangan ini berpikir kalau Asmitha adalah orang gila. Apa lagi di Kepala dan Juga siku tangannya masih di farban. Karena lukanya belum terlalu sembuh total.

'Mana Tuan Arnold?' batin Asmitha.

Mata Asmitha melotot saat melihat sosok yang dia cari sedang bergandengan tangan dan mencium kening wanita lain.

"Tuan Arnold?" Ujar Asmitha.

Tuan Arnold menoleh ke arah suara yang memanggil namanya. Saat itu juga Tuan Arnold kaget dan langsung melepaskan gandengan tangannya dengan Bella istrinya.

"Asmitha ..." ujar Tuan Arnold dan berjalan mendekati Asmitha.

"Dia siapa, Sayang?" ujar Bella yang membuat Asmitha kaget.

"Di --- dia, dia ..." ujar Tuan Arnold gugup.

Semua tamu yang ada di ruangan itu melihat kearah Asmita dan Tuan Arnold. Ada yang menanyakan Asmitha itu siapa? Dan apa hubungannya dengan Tuan Arnold.

"Kamu selama ini dimana?" ujar Tuan Arnold dan memegang erat tangan Asmitha tanpa hiraukan Bella yang berdiri di sampingnya.

"Dia siapa?" Ujar Bella yang mulai kesal dengan Tuan Arnold.

"Kamu siapa?" Ujar Bella pada Asmitha.

Asmitha tidak tahu harus jawab apa pada wanita di hadapannya. Karena yang Asmitha mau Tuan Arnold sendiri yang memberitahu mereka semua dan yang terutama pada wanita di hadapannya saat ini.

Asmitha melirik Tuan Arnold dengan raut wajah yang sulit di artikan.

Karena tidak ada reaksi dari Tuan Arnold terpaksa Asmitha sendiri yang memberitahu pada Bella.

"Aku, aku temannya Tuan Arnold," sahut Asmitha dan meneteskan air mata.

Segera Asmitha melangkah jauh dari hadapan Tuan Arnold. Tapi belum sempat Asmitha keluar, diri teringat akan sesuatu yang masih ada di jari manisnya.

"Tunggu," teriak Tuan Arnold yang membuat langkah Asmitha terhenti.

Dengan langkah pasti Tuan Arnold menghampiri Asmitha dan memeluknya dari belakang.

"Aku sayang kamu," bisik Tuan Arnold di telinga Asmitha.

Denga pelan Asmitha lepaskan pelukan Tuan Arnold dan berbalik badan ke Tuan Arnold. Dengan tatapan yang sangat dalam kedua mata Tuan Arnold dan Asmitha saling beraduh tatapan.

"Terima kasih, sudah menjadi bagian penting dalam hidupku selama ini," ujar Asmitha.

Tuan Arnold yang mencoba untuk meraih tangan Asmitha, tapi di tepis kasar oleh Asmitha.

"Dengar penjelasan aku dulu, As," ujar Tuan Arnold pada Asmitha.

"Aku tahu sekarang, ternyata saat itu kamu sengaja menyuruh ku untuk loncat dari mobil biar kamu nikah sama ini perempuan." Ucap Asmitha. Dan berpura-pura tersenyum padahal hatinya rapuh.

"Ternyata aku hanya jadi tamu di hari pernikahan mu,"

"Kamu siapanya Arnold?" Ucap Bella pada Asmitha.

Tanpa menjawab pertanyaan Bella, segera Asmitha lepas cincin di jari manisnya. Dan meletakkan di telapak tangan Arnold.

"Ini, aku balikin cincin mu!" ketus Asmitha. Dan pergi dari hadapan Arnold.

Belum sempat keluar tangan Asmitha kembali di tarik oleh Arnold.

"Asmitha ..." teriak Arnold dan meneteskan air mata.

"Arnold! Stop! Kamu itu sudah nikah sama Bella," Robby membentak Arnold dan menampar kasar pipi putranya.

"Arnold enggak cinta sama Bella, Pi," ujar Arnold pada Papinya. Bahkan Arnold memberitahu kalau selama ini Bella sudah berselingkuh di belakangnya. Bahkan Bella sedang hamil.

" Bella sedang mengandung anak orang lain, Pi," lanjut Arnold. Dan tentu saja perkataan Tuan Arnold membuat orang tuanya kaget. Bukan hanya kedua orang tua Arnold, tetapi tamu undangan juga kaget.

Dan Bella pun terlihat salah tingkah.

Asmitha yang tidak mau ambil pusing pun keluar dari rumahnya Arnold. Sedang Arnold kembali mengejar Asmitha keluar.

"Tunggu Asmitha," teriak Arnold.

"Ayo, kita pulang," ujar Asmitha pada Abin.

Abin yang tidak tahu masalahnya Asmitha, mengikuti saja perintah dari Asmitha.

Dengan cepat Asmitha masuk ke dalam mobil, tapi Abin masih berdiri di luar.

"Asmitha, dengar penjelasan aku dulu," ucap Arnold.

"Ayo, buruan!" ketus Asmitha pada Abin. Bergegas Abin masuk dan segera menyalakan mesin mobil. Tapi Arnold sudah terlebih dahulu berdiri depan mobil Abin.

"Aku mohon Asmitha, beri aku kesempatan untuk jelaskan ini semua," Arnold memohon.

"Minggir," ujar Abin pada Arnold.

Bukannya minggir tapi Arnold malah nekat tidur di jalan. Dan tentu saja itu yang membuat Abin marah. Segera Abin turun dan tarik kasar tangan Arnold.

"Bangun lo, anjing! Gue mau lewat!" Bentak Abin pada Arnold.

"Aku enggak akan bangun, kecuali Asmitha mau maafin aku," sahut Arnold.

"Oke, terserah!" balas Abin dan kembali masuk ke dalam mobil.

Segera Abin nyalakan mesin mobil dan ingin menabrak Arnold.

"Loe minggir atau gue tabrak loe!" teriak Abin.

Dengan pelan Abin menginjak gas, dan karena takut Arnold di tabrak sama Abin, Asmitha pun meminta Abin untuk menghentikan mobil. Bergegas Asmitha keluar dan menghampiri Tuan Arnold.

Plak!

Plak!

Dua tampar Asmitha layangkan di pipi Tuan Arnold. Abin pun kaget saat melihat tingkah Asmitha yang menampar kasar Tuan Arnold.

"Tampar aku, Asmitha, tampar aku!" teriak Arnold. Dan menarik tubuh Asmitha kedalam pelukannya.

"Jangan tinggalin aku, aku sayang sama kamu." bisik Arnold di telinga Asmitha.

Abin keluar dari mobil dan menarik tangan Asmitha untuk menjauh dari Arnold.

"Jangan ganggu, Asmitha!" ketus Abin.

"Lebih baik kamu diam, Anjing! Ini urusan aku dan Asmitha." Sahut Arnold dan melotot kan mata pada Abin.

"Asmitha, sekarang kamu pilih, AKU ATAU DIA?" Ujar Abin pada Asmitha. Tentu saja Asmitha kaget dengan ucapan Abin.

"Aku --- aku pilih -- kami Abin," sahut Asmitha.

Tuan Arnold tertawa saat mendengar jawaban dari Asmitha.

"Oke, kalau itu pilihan kamu, tapi ingat satu hal, kalau enggak dapatin kamu, jangan harap dia bisa dapetin kamu seutuhnya!" bisik Tuan Arnold di telinga Asmitha.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!