Baper parah

(BAPER PARAH!!)

Tuan Arnold tertawa saat mendengar jawaban dari Asmitha.

"Oke, kalau itu pilihan kamu, tapi ingat satu hal, kalau enggak dapatin kamu, jangan harap dia bisa dapetin kamu seutuhnya!" bisik Tuan Arnold di telinga Asmitha.

Setelah itu Abin dan Asmitha kembali masuk kedalam mobil dan Abin memacu mobil meninggal 'kan Tuan Arnold.

Sedang 'kan Tuan Arnold segera masuk ke dalam rumahnya. Dan langsung menuju kamarnya. Sampai di kamar di ambilnya kunci mobil dan kembali keluar. Robby yang melihat putranya keluar pun segera menahan nya.

"Arnold, mau kemana kamu?" Ujar Robby pada Tuan Arnold.

"Cari Asmitha," sahut Tuan Arnold.

"Kamu sudah menikah sama Bella, untuk apa lagi cari wanitu itu?" ucap Robby.

"Aku dan Bella belum nikah, Pi, masih tunangan." Sahut Arnold.

Setelah berkata demikian pada Papinya Tuan Arnold berjalan mendekati Bella. Bella tersenyum saat Tuan Arnold menghampiri nya.

"Dan kamu ******, jangan pernah berharap untuk menikah lelaki mahal sepertiku," ujar Tuan Arnold pada Bella.

Bella tertawa saat mendengar ucapan Tuan Arnold yang menyebut dirinya ******.

"Apa beda nya aku dengan wanita tadi? Bukan kah dia juga ******?" sahut Bella dan tersenyum sinis pada Tuan Arnold.

"Kamu pikir aku tidak tahu soal wanita tadi? Dia yang menjual dirinya dengan harga murah ..." ucapan Bella terpotong oleh Tuan Arnold.

"Asmitha memang ******, tapi dia berbeda dengan mu." Sahut Tuan Arnold.

"Lantas apa beda nya denganku yang sama-sama ******?" balas Bella.

"Tentu saja beda, Asmitha ****** terhormat dan termahal. Sedang 'kan kamu jalan murahan saat hamil di minta nikah sama lelaki lain!" ketus Tuan Arnold.

Setelah berperang mulut dengan Bella, Tuan Arnold pergi dari hadapannya dan Bibi Ijem pun mengekori Tuan Arnold.

"Tuan, Bibi ikut," ujar Bibi Ijem saat Tuan Arnold sudah masuk ke dalam mobil.

Bibi Ijem pun masuk ke dalam mobil dan mengikuti kemana pun Tuannya pergi, Karena Bibi Ijem tahu kalau dirinya terus berada di rumah Tuan Arnold pasti dirinya akan di introgasi sama orang tuannya Tuan Arnold. Dan kali ini Tuan Arnold menyusul Asmitha di rumah Abin.

Tentu saja Tuan Arnold sudah mengetahui rumah Abin, walaupun hanya hafal plat mobil milik Abin. Kedatangan Tuan Arnold dan Bibi Ijem membuat Abin dan Asmitha terkejut.

'Untuk apa lagi dia kesini?' Batin Asmitha.

"Untuk apa kamu kesini?" Ujar Abin pada Tuan Arnold.

"Jemput Asmitha," sahut Tuan Arnold.

"Aku enggak mau," ucap Asmitha.

"Aku harap kamu tidak lupa dengan janji mu," sahut Tuan Arnold.

Iya, saat itu Asmitha berjanji akan menjadi pembantu di rumah Tuan Arnold. Sebagai ganti uang yang sudah Tuan Arnold berikan pada ayahnya saat itu.

Tentu saja uang itu bukan jumlah yang kecil, bahkan saat itu Tuan Arnold meminta untuk ganti rugi dua kali lipat jika Asmitha tidak melayaninya.

"Sudah ingat?" Ujar Tuan Arnold.

"Oke, aku akan jadi pembantu kamu," sahut Asmitha pasrah karena saat ini dia tidak memiliki uang.

"Bukan hanya jadi pembantu, tapi melayaniku di atas ranjang." Sahut Tuan Arnold yang membuat Abin kaget.

"Kur*ng ajar!" bentak Abin pada Tuan Arnold. Tapi Tuan Arnold tidak merasa takut sedikit pun pada Abin.

Abin ingin membantu Asmitha untuk mengembalikan uang yang di minta oleh Tuan Arnold tapi di tolak oleh Asmitha.

"Oke, aku akan melayani sebagai pelacur, tapi hanya dalam waktu satu bulan. Setelah itu jangan ganggu aku lagi," ujar Asmitha pada Tuan Arnold.

"Bagus. Tapi aku tidak mau menyentuh seorang wanita yang belum sah jadi istriku," sahut Tuan Arnold.

"Maksud kamu?" balas Asmitha.

"Tentu kita harus nikah terlebih dahulu, karena aku enggak mau di anggap lelaki gigolo," ujar Tuan Arnold.

Asmitha pun menyetujui permintaan Tuan Arnold. Dan pernikahan mereka hanya berlalu satu bulan. Setelah itu Tuan Arnold langsung mengajak Asmitha dan Bibi Ijem untuk pulang.

"Pulang!" ketus Tuan Arnold dan menarik tangan Asmitha.

"Pelan-pelan dia masih sakit," ujar Abin yang masih kawatir dengan keadaan Asmitha.

Tanpa menghirau 'kan perkataan Abin, Tuan Arnold langsung keluar dan di ikuti bibi Ijem dan juga Asmitha. Dalam Tuan Arnold tersenyum penuh kemenangan karena Asmitha mau pulang bersamanya.

Segera Tuan Arnold memacu mobilnya meninggalkan rumah Abin.

Tidak berapa lama kemudian Tuan Arnold menghentikan mobil di depan rumah mewah berlantai dua. Dan meminta Asmitha dan juga bibi Ijem untuk keluar.

"Ayo," ujar Tuan Arnold. Asmitha dan Bibi Ijem mengikuti saja Tuan Arnold untuk masuk kedalam rumah tersebut.

"Ini rumah siapa, Tuan?" Ujar Bibi Ijem pada Tuan Arnold.

"Rumah ini aku belikan untuk dia, sebagai hadiah ulang tahun nya." Ujar Tuan Arnold dan melirik kearah Asmitha.

Setelah itu Tuan Arnold masuk ke dalam kamar dan mengambil sesuatu dari dalam lemari. Dan kembali menemui Asmitha di ruang tamu.

Sampai ruang tamu Tuan Arnold menyodorkan amplop berwarna coklat pada Asmitha dan meminta Asmitha membacanya.

"Apa ini?" Ucap Asmitha.

"Sertifikat rumah." sahut Tuan Arnold.

"Kamu pegang ini, karena rumah ini sudah menjadi hak milik mu." lanjut Tuan Arnold.

Setelah menyerah 'kan sertifikat pada Asmitha Tuan Arnold kembali kedalam kamar. Dan Asmitha mengikuti nya.

"Tuan," ujar Asmitha.

"Hmm," balas Tuan Arnold.

"Tidak usah memanggil ku Tuan, karena besok kita akan menikah," lanjut Tuan Arnold. Dan tentu saja itu membuat Asmitha kaget.

"Apa? Besok?" Balas Asmitha.

"Iya," sahut Tuan Arnold dan mendekati Asmitha.

"Sudah siap malam pertama denganku?" Bisik Tuan Arnold di telinga Asmitha. Dan mencubit pelan perut Asmitha.

Tanpa menjawab pertanyaan Tuan Arnold, Asmitha ingin menghindari Tuan Arnold tapi dengan sigap Tuan Arnold merangkul pinggang Asmitha dan melahap bibir mungil Asmitha. Bukan nya menolak tapi Asmitha terbuai dan menikmati ******* yang Tuan Arnold lakukan.

"Ini pemanasan, besok akan lebih puas," ujar Tuan Arnold. Setelah melepaskan ******* pada bibir Asmitha.

Dengan raut wajah yang merah merona, keluar dari kamar.

'Aku enggak akan biarkan kamu pergi jauh dariku, aku sangat mencintaimu." Batin Tuan Arnold.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

#Hari pernikahan Tuan Arnold dan Asmitha.

Asmitha terlihat cantik memakai gaun berwarna putih dan Tuan Arnold terlihat gaga dengan stelan jas warna hitam. Pernikahan Tuan Arnold dan Asmitha pun berlangsung. Pernikahan yang hanya di hadiri Bibi Ejim, Ustad dan juga saksi.

Dan sekarang Asmitha sudah sah menjadi istri Tuan Arnold.

"Istriku," ujar Tuan Arnold.

Asmitha yang lagi tidur pun terkejut saat melihat Tuan Arnold masuk ke dalam kamarnya.

"Untuk apa kamu kesini?" Ujar Asmitha sewot.

"Minta jatah," sahut Tuan Arnold dan tersenyum nakal pada Asmitha.

Bersambung ...

Enggak usah baper buat para pembaca, apa lagi sampai mgehalu kalau Asmitha itu kalian. Itu tidak akan pernah terjadi!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!