BAB 20

hari ini hari libur untuk karyawan perusahaan. begitupun dengan Dimas dan Riko. mereka keluar dari kamar kost.

"weh tumbensi Fadly masih tutupan? " tanya Riko.

"heleh kaya gak tau aja diakqn ada isterinya" ucap Doni.

"hmm nasib-nasib masih jomblo" ucap Riko

tak lama, ibu kost datang menghampiri Riko dan Doni.

mereka tampak kebingungan karena bulan ini sudah membayar uang kost-kost, an.

"ada apa ya bu? kita kan sudah bayar uang kost? " tanya Riko.

"eh enggak kok ibu kesini mau kasih ini sama kalian" ucap bu kost sembari menyerahkan sebuah kertas.

"ini apa bu? " tanya mereka berdua.

"itu alamat baru nak Fadly. tadi pagi dia dan isterinya pamit mau pindah katanya" ucap bu kost.

"hah pindah? kok dia gak bilang sama kita? " tanya Riko merasa kaget.

"emm mungkin isterinya yang gak nyaman mas soalnya kamar kost disini kan sempit" ucap bu kos "yasudah saya peemisi ya " sambungnya dwn berlalu pergi.

"iya bu monggo" ucap Doni.

selepas ibu kost pergi, kedua pria hitam manis itu terdiam dengan lamunan masing-masing.

pasalnya, mereka bertiga sudah menepati kost-kostan ini cukup lama dan hampir tiga tahun

"kenapa tiba-tiba sekali mereka pindah? " tanya Riko merasa aneh.

"sudahlah mending kita siap-siap kesini" ucap Doni menepuk bahu temanya.

"okelah yuk mari" ucap Riko sedikit melambai membuat Doni memandang dengan jijik dan risih.

"hiih mengerikan kelamaan jomblo jadi eror tuh bocah "gumam Doni bergidik ngeri.

setelah mereka berdua siap, mereka menuju motor masing masing.

"kira-kira dari sini butuh berapa lama ya? " tanya Doni seraya mengamati kertas yang ada di tanganya.

"kira-kira tiga puluh menit" ucap Riko seraya mengaktifkan google di ponselnya.

mereka berdua melajukan motornya menuju alamat yang di berikan Fadly menggunakan aplikasi di ponselnya.

setelah tiga puluh menit, mereka berdua sampai di sebuah gerbang berwarna putih dan ada pos satpamnya di depan gerbang.

"Don kita gak salah alamat kan? " tanya Riko yang merasa tercengang saat sudah berada di depan gerbang sebuah rumah mewah bergaya minimalis bercat biru.

"entahlah kita tanya saja sama pak satpamnya" ucap Doni.

"pak! " teriak Riko kearah pos satpam.

tak lama, satpam datang menghampiri mereka berdua.

"iya mas sudah di tunggu di dalam sama mas Fadly" ucap pak satpam.

mereka terperanjak kaget. sangking kagetnya mereka menurut saat di bawa masuk oleh pak satpam.

"maaf pak mereka sudah datang" ucap pak satpam pada seorqng pria yang tengah duduk di kursi teras rumahnya.

"iya suruh mereka duduk " ucapnya seraya melipat koranya dan meletakkanya di atas meja.

"Fadly jadi benar loe tinggal di sini? sejak kapan loe membangun rumah ini? dan bukanya loe baru nabung ya? " tanya Doni saat mereka berdua telah tersadar dari lamunanya.

tak lama, Ika datang membawa makanan dan minuman dan meletakkanya diatas meja.

"silahkan mas Riko mas Doni" ucap Ika pada tamu suaminya dan berlalu meninggalkan teras menuju kamar

"hmm di minum dulu" ucap Fadly mempersilahkan kedua sahabatnya .

setelah minum teh dan makan sejenak, Fadly mulai menceritakan semua pada kedua temanya.

"jadi loe selama ini membeli bahan bangunan dengan cara menyicil setiap bulan? " tanya Riko saat Fadly telah selesai bercerita.

"hmm begitulah" ucap Fadly

"wuih keren seorang Fadly Antonio bisa menjadi orang baik juga" ucap Doni meledek.

" iya itu semua berkat isteri gue dia memang hebat" ucap Fadly memuji sang isteri.

"hmm jadi pengen cepet-cepet nikah " ucap Doni terkekeh kecil.

"emang udah ada gandengan? " tanya Riko dan di angguki Doni.

"siapa? " tanya Riko penasaran.

"nanti juga loe tau sendiri " ucap Doni

"eh nanti loe pada ikut tasyakuran rumah gue ya " ucap Fadly.

"kapan? " tanya Riko.

"hari ini jam tujuh malam " ucap Fadly dan mereka berdua hanya mengangguk Faham

akhirnya mereka mengobrol seperti biasa.

sementara itu, Ika sedang beada di dalam kamar twngah merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur

tak lama, ponaelnya berdering dan Ika segera mengankatnya.

"halo Fah " ucap Ika membuka percakapan

"halo Ika loe dimana? loe baik-baik aja kan? " tanyq Afifah bertubi-tubu.

"yes gue baik-baik aja"ucap Ika tersenyum.

"loe ada di kota S? " tanya Afifah.

"ya gue ada di kota S gue ikut suami gue" ucap Ika

"lho kok bisa? " tanya Afifah.

"bisa ceritanya panjang loe sama temen-temen kesini aja ntar gue share lok ke elo" ucap Ika.

"oh ok sampai ketemu nanti" ucap Afifah menutup telponya.

🌸🌸🌸

malam harinya, semua tamu telah datang memenuhi tempat yang telah Ika dan Fadly sediakan

"ayo silahkan duduk " ucap Ika mempersilahkan

tak lama, Afifah dan teman-temanya datang.

"halo bestie" ucap Afifah menepuk pundak Ika membuat Ika menoleh

"hai kalian baru datang duduk di sana yuk " ucap Ika menarik tangan Afifah.

mereka semua duduk di karpet yang sudah di sediakan oleh panitia.

sementara Ilham, Aris, Adit bergabung dengan Fadly dan teman-temanya.

"loe tadi lagi ngapain? loe tuh lagi hamil masa iya ikut bantu bantu " ucap Indah.

"ya gak papa kali ndah lagian usia kandungan gue menginjak enam bulan" ucap Ika.

"iya deh iya btw selamat ya atas rumah barunya semoga menjadi berkah buat keluarga kecil loe" ucap Dyah.

"iya yah terimakasih" ucap Ika tersenyum.

"eh iya Ka loe kok bisa ada disini? " tanya Indah.

" ya ceritanya panjang" ucap Ika berubah murung

"loe ada masalah? " tepak Dyah dan di angguki oleh Ika.

"kalau loe belum mau cerita kita gak maksa kok" ucap Afifah.

Ika menghembuskan nafas panjang dan mulai menceritakanya.

"gila tuh si guru ganteng sih tapi saiko" ucap Afifah bergidik ngeri.

"dan parahnya nyokap gue nyuruh gue bisa sama tuh guru hanya karena dia lebih mapan " ucap Ika menghela nafas.

"hmm loe yang sabar ya " ucap Afifah mengelus punggung sahabatnya

dan acarapun di mulai dengwn pembacaan do'a setengah sembilan semua selesai dan waktunya istirahat.

"eh gue kesana dulu ya pengen makan ayam krispi disana" ucap Afifah.

Afifah menuju meja makanan dan hendak mengambil makanan.

namun sebuah suara membuat ia menoleh

"boleh ikut? $ tanya suara dari belakang.

Afifahpun menoleh dan mendapati seorang pria manis tengah tersenyum kearahnya.

"silahkan " ucap Afifah dengan senyum manis

gila senyumnya manis bet dah

"namanya siapa? " tanya pria manis tersebut

"Afifah" ucap Afifah

"oh gue Doni" ucap Doni mengulurkan tangan.

mereka bercanda karena Doni danAfifah sama-sama orang yang supel

dan dari arah belakang, sepasang mata elang menatap mereka dengan tajam dan tangan terkepal kuat

BERSAMBUNG.........

JANGAN LUPA LIKE, COMENT AND VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA.

MATUR SUWUN

Terpopuler

Comments

Wie Yanah

Wie Yanah

adit ceptn tuhh afifah udh ad yg naksir

2022-04-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!