malam itu juga, Ika segera mengemasi ba4ang-barangnya.
ia akan memutuskan ikut bersama sang suami ke kota S karena ia sudah tak tahan mendengar ocehan mamanya.
ia menarik nafas sejenak merenungi cerita hidupnya yang seperti kisah-kisah yang ia baca selama ini.
setelah di rasa cukup, Ika menggeret kopernya keluar dari kamarnya.
"mau kemana kamu! " sura seseorang berhasil menghentikan langkahnya.
Ika segera berbalik badan dan mendapati mama Erika sudah berdiri di sana dengan berkqcak pinggang.
"aku mau pergi" jawab Ika lantang tanpa rasa takut.
"Ika kamu mau pergi kemana sayang? " tanya Papa Yasinu.
"aku mau ikut mas Fadly pah " jawab Ika melunak.
"heh memang si Fadly punya apa sampai kamu mempertahankanya? " tanya mama Erika.
Ika sempat tercengang mendengar penuturan sang mama. bisa-bisanya mama Erika membuatnya down.
"mah kau ini bicara apa?! " sentak papa Yasinu pada sang isteri.
heh memang si Fadly punya apa sampai kamu mempertahankanya? " tanya mama Erika.
Ika sempat tercengang mendengar penuturan sang mama. bisa-bisanya mama Erika membuatnya down.
"mah kau ini bicara apa?! " sentak papa Yasinu pada sang isteri.
"sudahlah jika kau ingin pergi maka pergilah. tapi jika nanti kamu ada masalah dengan pria itu, jangan pernah kembali kemari " ucap mama Erika.
"aku tidak akan pernah kembali kesini. lagipula, aku ini sudah menjadi tanggung jawab mas Fadly" ucapIka berbalik hendak pergi.
namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan sang mama.
"dan jangan bawa barang barang di rumah ini karena itu semua yang membeli adalah mamah" tanya sang mama Erika.
Ika berbalik dan menatap orang tuanya dengan senyum getir.
"mqmah tidak perlu kawatir karena aku hanya membawa pakaian yang wku beli sendiri dengan uangku sendiri" ucap Ika
"ok kalau begitu silahkan pergi tapi jika ada apa-apa jangan hubungi kami" ucap mama Erika.
entah apa yang merasuki fikiran wanita paruh baya itu hingga melontarkan kalimat sepedas itu.
"ok aku pergi Pah, Zaka kalian hati-hati ya jaga diri kalian baik-baik" ucap Ika memeluk sang ayah dqn adiknya dengan erat.
meskipun papa dan adiknya berada di kota yang sama dengan suaminya, namun jaraknya itu memakan waktu ywng sangat lama.
karena kota S itu sangat luas. karena termasuk kota terbesar di negara itu.
"jika ada apa-apa kamu hubungi papah atau adikmu ya dan jangan di masukan hati kata-kata mamamu" ucap papa Yasinu mengelus rambut putrinya.
"iya pah. taksi onlinenya sudah sampai" ucap Ika keluar menuju teras dan segera masuk kedalam taksi.
"mama sungguh keterlaluan!. apa sih yang ada di fikiran mama sampai mamah seperti ini? " tanya Papa Yasinu sepeninggal Ika.
"aku juga tidak menyangka ternyata mamah sepicik ini fikiranya " ucap Zaka menggelengkan kepala "aku pulang itu untuk mencari kehangatan bukan intuk mencari ketegangan" sambungnya. lalu beranjak pergi meninggalkan mama Erika yang malah mengedikan bahu tanda tidak perduli.
sementara itu, Ika menangis dalam taxi yang membawanya pergi.
sopir taxi itu tampak khawatir melihat kondisi penumpangnya.
"nng, neng gak papa? " tanya sang sopir.
Ika hanya menggeleng seraya tersenyum. cukup lama ia menangis sampai akhirnya tertidur.
sopir taxi merasa lega karena melihat penumpangnya tertidur.
butuh waktu sekitar tiga jam untuk sampai di kota S dan setelah sampai di kota S, Ika di bangunkan oleh sang sopir taxi.
"neng sudah sampai" ucap si sopir taxi.
" ya pak terimakaaih ini uangnya " ucap Ika lalu beranjak turun.
ia memandangi sebuah bangunan kos-kosan yang terlihat sederhana dari luar.
"maaf mbak cari siapa? " tanya seorang wanita paruh baya yang menghampiri dirinya.
"eh bu saya cari kamar kostnya mas Fadly antonius" ucap Ika
"oh mas Fadly ya mbak siapanya? " tanya wanita paruh baya.
"oh saya istri mws Fadly bu " ucap Ika mengulurkan tanganya dan di sambut oleh si wanita paruh baya.
"oh istrinya silahkan masuk ini kunci cadanganya" ucap wanita tersebut memberikan kunci kamar kost.
Ika menerima dan berlalu masuk kedalam kwmar kostnya.
Ceklek
suara pintu terbuka menampilkan kamar kost ala-ala cowok.
ia segera masuk dan merebahkan diri di ranjang dan kembali menangis dengan kisah perjalanan hidupnya.
lama menangis, Ika tertidur karena kelelahan.
tak lama, terdengar suara motor yang berhenti didepan kamar kost.
Fadly segera membuka kamar kostnya dan segera menyambar handuk tanpa menyadari sesuatu dan juga tanpa menyadari jika kamar kostnya tidak terkunci.
setelah selesai mandi, ia merebahkan diri di ranjang dan ia terperanjak kaget saat melihat tangan seseorang.
ia segerw bangkit dari posisi tidurnya dan terduduk Fadly segera menyingkap selimut yang menutupi tubuh orang tersebut.
"bunda " ucap Fadly lirih dan membuat Ika m3nggeliat dan mengerjapkqn matanya untuk mengumpulkan kesadaranya.
"ayah " ucap Ika lirih dan tanpa aba-aba langsung memeluk pria di depanya.
ia menangis sesenggukan di dekapan sang suami. dan Fadly membalas pelukan sang isteri walau ia sempat bingung dengan semua ini.
lalu setelah puas dengan menangis, Fadly mengurai pelukanya dan mengusap air mata sang isteri dengan ibu jari.
"sekarang kamu cerita sama aku apa yang sebenarnya terjadi " ucap Fadly.
Ika menarik nafas dan memulai menceritakan semua pada Fadly tanpa ada yang di tutup-tutupi.
Fadly terdiam saat sang isteri sudah selesai bercerita pandanganya lurus kedepan dengan tatapan yang sulit di artikan.
sakit, tentu sakit karena ia di perlakukan dengan buruk oleh sang mertua walaupun tidak secara langsung namun cukup menghantam dadanya.
namun, ia juga merasa senang karena sang isteri memilihnya daripada orang tuanya.
"ayah, aku mohon jangan tinggalkan aku plis apapun yang terjadi" ucap Ika seraya mengatupkan kedua tanganya di depan dada.
Fadly menoleh dan tersenyum kearah sang isteri lalu merengkuh tubuh mungil isterinya dan memeluknya erat.
"terimakasih atas kepercayaanmu memilih aku sayang aku janji akan selalu ada di sisimu" ucap Fadly seraya mrngecup kening sqng isteri.
"kamu lapar kan? hai apa kabar jagoan ayah? " tanya Fadly seraya mengelus calon qnaknya yang masih di dalam perut.
"ayo yah aku juga lapar ingin makan seblak yqng pedes" ucap Ika seraya memeluk suaminya.
"iya ayok" ucap Fadly menarik tangan sang isteri dwn mereka berdua keluar dari kamar kostnya.
"lho Ika kok ada di sini? " tanya Riko dan Doni saat mereka baru pulang dari kantor.
"iya kangen sama mas Fadly" ucap Ika bergelayut manja.
"wih enak yq kalau sudah halal" ucap Riko
"makanya buruan cari pasangan biar gak ngenes " ledek Fadly.
"yah maunya sih Ika yang mau gue jadikan isteri eh malah keduluan loe" Ucap Riko yang langsung berlari menuju kamarnya takut jika si banteng ngamuk.
dan terbukti Fadly berteriqk memanggil namanya.
"Rikoooo" teriak Fadly.
BERSAMBUNG..........
JANGWN LUPA
LIKE, COMENT, AND VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA
MATUR SUWUN..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Wie Yanah
ika fadly smgt ya klian smga bisa mlwti rintgn
2022-04-07
0