BAB 14

seminggu kemudian..

hari ini, Ika akan pergi beesama Dyah, Indah, Afifah dan juga para pria pasangan para sahabatnya tentunya.

sebetulnya Afifah merasa malas karena teman-teman Ika selalu m3mbawa pasanganya.

dan dia sendiri yang jomblo.

"gak ah aku tuh malu say kalian semua pada bawa pasangan sementara aku enggak punya " ucap Afifah setelah mereka mengabari lewat WA.

"is gue kan juga sekarang gk ada pasangan Fah" ucap Ika

"lha tapi loe punya suami kan?" ucap Afifah

"tapi kan jauh sayang udah ah ayo nanti keburu rame gak kebagian tempat" ucap Ika seraya menutup telponya.

setelah semua siap, Ika buru-buru keluar rumah karena Afifah sudah berada di depan rumah untuk menjemputnya.

"wiih aura bumil makin hari makin nambah ganas nih " ucap Afifah menggoda Ika

"ganas loe pikir ikan hiu sembarangan" ucap Ika cemberut lalu tak berapa lama mereka tertawa.

"eh kita nungguin temen-temen loe gak nih? " tanya Afifah saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"gak usah lah mereka langsung menuju restaurant aja katanya" ucap Ika

"oh"

"siapa? " tanya Ika saat mendengar sahabatnya tengah bertelfonan dengan seseorang.

"si Dinda ngajakin kita reunian di restaurant seafood" ucap Afifah.

"oh yaudah loe pergi gih biar gue sama temen-temen gue yang lain" ucap Ika.

"weh loe ngusir gue? shongong loe " ucap Afifah

"ya gak gitu maksudnya ya loe kan di undang" ucap Ika

"ralat bukan kita tapi loe doang" ucap Ika

"ish loe masih sensi sama mereka? " tanya Afifah pada Ika yang di respon dengan diam

"saran gue loe maafin dia deh " ucap Afifah pada sahabatnya.

"gak akan apalagi dia udah mau nyrlakain gue " ucap Ika

"hah maksudnya? " tanya Afifah tak mengerti.

Ika menghela nafas lalu menceritakan semuanya pada sahabatnya itu.

"gila tuh orang dulu aja menghina loe abis-abisan eh sekarang bilang cinta? hah lelucon macam apa itu " ucap Afifah geram.

"udahlah kita lanjut aja nanti yang lain pada nunggu lagi" ucap Ika yang diangguki sahabatnya

sepuluh menit kemudian...

mereka berdua kini sudah berada di sebuah m3ja bundar yang ternyata sudah ada teman-temanya.

"sory telat " ucap Ika seraya mendudukan dirinya di salah satu kursi.

"gak papa santai aja" ucap Ilham yang duduk di sebelah Dyah dan begitupun dengan Indah yang duduk di sebelah Aris.

"weh duduknya pasang-pasangan nih? Yaampun gue doang yang jomblo nih " ucap Afifah menepuk keningnya.

Afifah memang tipe orang yang sangat supel dan ceria sehingga ia dengan mudah bisa berbaur dengan Dyqh dqn kawan-kawanya

"noh ada Adit loe bisa pacaran sama Adit " ucap Ilham menunjuk Adit yang sedari tadi hanya diam memperhatikan dirinya sedari tadi.

"paan sih enak aja orang kita gak kenal kok disuruh sama dia " ucap Afifah yang langsung mengeluarkan ponselnya.

"makanya kenalan biar tambah deket" ucap Aris namun Afifah tak bergeming dan masih asyik mainkan ponselnya.

"yeah cuek banget nih cewek sama kaya Ika" gumqm Adit dalam hati seraya memperhatikanya.

"beb mereka ada di sini" ucap Afifa paa Ika

Ika mengerutkan alisnya tak mengerti.

"siapa? " tanya Ika

"tuh " ucap Afifah menunjuk salah satu meja yqng cukup besar

dimana disana ada taman-teman dan beberapa gurunya.

Ika memperhatikqn mereka langsung membuang muka kearqh lain

"udahlah kalau gak mood kita kepantai aja gimana? " tawar Ilham mengerti raut wajah Ika yang masam.

"weh Ilham emang the best deh ayo " ucap Ika girang dan berdiri dari duduknya di ikuti oleh temwn-teman yang lainya.

saat mereka akan melangka keluar yang otomatis melewati meja tersebut, tangan Ika di tarik oleh seseoang.

"eh" ucap Ika menoleh dan di sana sudah ada Okin dan Ira dan Pak Ifan dan Pak Abim yang melihat itu.

"lepas pak" sentak Ika menepis tangan gurunya itu.

"jangan sentuh isteri saya" terdengar suara berat dari arah pintu.

semua orang menoleh kearahnya "mas Fadly " suara lirih dari bibir Ika.

tanpa menunggu lama, Fadly segera menarik tangan isterinya menuju luar restauant.

"Afifah tunggu" ucap seseorang menahan tangan gadis itu.

"apa loe? mau apa hah? kalian sekongkol kan? dan untuk anda Pak Samuel yang terhormat jangan merendahkan diri anda untuk berurusan sama kami yang hina ini bukanya anda sendiri yang bilang jika kami ini rendah" ucap Afifah beranjak pergi

namun lagi-lagi langkah Afifah terhenti saat mendengar perkataan Okin.

"gue cinta sama loe " ucap Okin menghentikan langkah Afifah

"cinta? heh gue juga cinta sama loe Kin " ucap Afifah membuat Okin tersenyum lebar " tapi itu dulu sebelum gue tau loe menghina sahabat gue sejak itu gue jadi jijik sama kalian " ucap Afifah seraya melangkah pergi

"sabar Kin kita cari cara untuk mendapatkan hati Afifah dan gue baru tahu ternyata si Ika udah cakep sekarang " ucap Wildan.

"iya cans banget" ucap Dio dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Samuel.

"hehehe sans pak Sam bercanda" ucap Dio nyengir kuda

"sadar loe Sam si Ika sudah punya pasangan tau " ucap Ifan menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu.

"kalian itu munafik tau gak dulu aja menghina mereka habis-habisan sekarang udah sembuh kalian kejar-kejar" ucap Ira berlalu pergi.

sementara diluar resto, Fadly tampak menarik tangan Ika kasar dan measukan dirinya kedalam mobil

"mas sakit" lirih Ika saat merasakan nyeri pada tanganya.

namin Fadly tak menjawab wajahnya terlihatvsangat marah.

ia menjalankan mobilnya meninggalkan area restaurant.

"mas kita mau krmana? " tanya Ika saat menyadari jalanan itu bukan menuju rumahnya

"kita akan pulang ke kota S" jawab Fadly dingin

"apa? aku gak mau mas aku masih mau disini" ucap Ika membuat Fadly mengeram kesal

"oh kamu masih mau di kota ini masih mau bertemu dengan mantan-mantan kamu itu kan? apalagi pria bernama Samuel itu menyukaimu dan kamu pasti ada rasa kan sama dia " bentak Fadly

Ika menggelengkan kepala mendengar penuturan sang suami

"enggak mas aku gak pernah ada rasa sama dia tapi untuk ikut kamu aku belum siap"jawab Ika lirih

"kenapa hah? apa yang membuat kamu begitu takut pergi bersamaku apa karena kita menikah karena perjodohan? " tanya Fadly

"aku tahu kita menikah karena perjodohan aku tahu kamu masih meragukan aku untuk itu aku minta maaf" ucap Fadly mengusap kasar airmata yang jatuh dari pelupuk matanya.

"mas aku minta maaf jujur aku nggak bermaksud menyinggung kamu" ucap Ika memeluk sang suami

"sudah aku antarkan kamu pulang setelah itu aku balik kekota S" ucap Fadly

"mas ini mobil siapa? " tanya Ika karna setau dirinya sang suami belum punya mobil.

"Reyhan" ucap Fadly seraya menyetir mobil

BERSAMBUNG......

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!