BAB 16

Ika sedang berada di kamar ditemani teh hangat dan cemilan.

ia menghembuskan nafas kasar kala teringat sesuatu lalu untuk mengalihkan fikiranya, ia m3mbuka laptopnya mencari drama korea favoritnya.

setelah ketemu, ia melihat drakor kesukaanya sembari rebahan.

tak lama, ponselnya berdering. ia melirik sekilas lalu meraihnya. teenyata sang suami yang menelponya.

"huh masih bete" gumam Ika nqmun tetap ia angkat

"kenapa? " tanya Ika ketus.

"sayang aku kangen" ucap Fadly dari seberang sana.

"masa? bukanya kamu tadi pagi meragukan perasaan aku dan menuduhku? " ucap Ika sinis.

"maaf maafin mas ya, mas terlalu cemburu sama kamu emm mungkin dua hari lagi mas pulang mau ajak kamu kesuatu tempat" ucap Fadly.

"kemana? " tanya Ika penasaran.

"ada deh tapi maafin aku dulu ya " rengek Fadly seperti anak kecil.

Ika mengulum senyum melihat ekspresi menggemaskan suaminya.

"iya iya tapi jangan di ulangi lagi ya aku tuh beneran gak ada rasa sama dia" ucap Ika.

"iya-iya mas minta maaf ya udah ya mas tutup, kamu lagi apa? " tanya Fadly

"lagi nonton drakor mas yaudah hati-hati ya assalamu'alaikum" ucap Ika menutup telponya.

lalu ia melanjutkan acara ngedrakornya sampai sore menjelang malam.

Ika merasa gerah dan ia memutuskan untuk mandi setelah selesai mandi, Ika segera mengganti baju dengqn daster. karena entah mengapa ia semenjak hamil merasa sangat kegerahan.

ia segera mengambil ponselnya saat terdengar benda pipih itu mengeluarkan suaranya.

"halo" ucap Ika setelah menggeser tombol hijau di layarnya.

"hai bestie lagi apa? em tadi pagi loe gak di apa-apain kan sama suami loe? " tanya Afifah.

"hah mwksud loe? " tanya Ika bingung

"ya seperti KDRT" ucap Afifah.

"huh sembarangan aja loe kalau ngomong mana berani sih dia main kasar. baru gue diemin aja dia udah kelabakan" ucap Ika dengan banggganya.

"iya deh suhu di lawan" ucap Afifah terkekeh

"iya dong " ucap Ika bangga " eh iya gue boleh kasih saran gak buat loe? " tanya Ika.

"apaan " ucap Afifah

"emm kayaknya si Adit naksir sqma loe " ucap Ika menggoda sahabatnya berharap ia baper. namun, jawabanya sungguh di luar ekspetasinya.

"udah tau " jawab Afifah datar.

"loe udah tau kalau si Adit naksir sama loe tapi loe b aja" ucap Ika merasa tak percaya dengan yang dilakukan sang sahabat.

" yaterus gue harus apa Ika? gue harus kayang? koprol atau jingkrak-jingkrak gitu? " tanya Afifah.

"yee bukan gitu markonah ya s3tidaknya loe bales kek perhatian kecil dia" ucap Ika gemas sendiri.

"mwles" ucap Afifah.

"yeh ni anak cuek banget sih" ucap Ika

"kan loe suhunya" ucap Afifah tertawa.

"sialan loe yaudah gue mau mwkan laper" ucap Ika menutup telponya.

lalu Ika turun kebawah untuk makan malam.

sesampainya di meja makan, Afifah di kejutkan dengan seseorqng yang tampak familiar di matanya.

dan benar saja, Ika mematung saat melihatnya.

"eh Ika sini sayang nih ada guru kamu katanya ada perlu sama kamu" ucap mama Erika saat melihat putrinya mematung di depan ruang tamu.

Deg.

jantung Ika serasa mau terlepas saat pria itu menoleh kearahnya.

mama Erika menarik tangan Ika untuk menemui gurunya itu.

"mah aku udah punya suami mah gak enak dan gak etis juga menerima tamu apalagi orangnya laki-laki " ucap Ika lantang seraya menatap tajam orang di depanya.

"gak papa sayang kan ada mama" ucap Mama Erika menenangkan kegelisahan sang anak.

sementara Samuel, terus saja memandangi wajah gadis pujaanya itu

Ika sedikit tenang karena ia di temani oleh sang mama. namun, ketenanganya terusik saat mamanya beranjak pergi

"eh mama mau kemana ?" tanya Ika

"eh sayang mamah ada perlu nih bentar ya " ucap Mama Erika berlalu pergi.

tinggallah Ika dan Samuel ber dua di ruang tamu.

Ika segera megeluarkan ponselnya yang berada di saku bajunya.

senyumnya seketika mengembang karena mendapatkan pesan dari suami tercinta.

my hushband

*sayang mungkin dua hari lagi mas pulang tungguin mas ya..

me:

ok mas aku tunggu*.

senyumnya selalu merekah dan tak memperdulikan orang yang berada di depanya.

Ekhem

suara deheman menyurutkan senyum di bibir Ika lalu menamilkan ekspresi datarnya.

"bapak mau apa kemari? " tanya Ika to the pont.

"kenapa kamu tidak bisa ramah dengan saya? seperti kwmu ramah dengan mereka? " ucap Pak Samuel balik bertanya.

"huh pertanyaan macam apa itu pak? jelas saya sopan dan ramah sama mereka karena mereka tidak munafik seperti bapak" ucap Ika melirik tajam.

"saya minta maaf saya sungguh menyesal telah menghina kamu " ucap Samuel tapi Ika tidak memperdulikqnya dan ia segera berlqlu pergi.

baru beberapa lqngkah suara pria itu mampu membuat Ika berhenti melangkah.

"tinggalkan dia dan menikahlah dengan saya" ucap Samiel tanpa malu.

Ika membalikan badan dan menatap tajam kearah gurunya itu.

"dasar tak tahu malu dulu saja anda menghina saya membabi buta tapi sekarang anda mengatakan menyukai saya? lelucon apa lagi ini hahaha" ucap Ika tertawa.

"saya bisa memberikan apapun yang kamu mau asal kamu mau menerima saya " ucap Samuel.

"dasar tak tahu malu "cibir Ika berlalu pergi

sementara Samuel memandangi punggung Ika dengan tatapan yang sulit diartikan

sesampainya di kamar, Ika segera memanggil keamanan rumahnya untuk menyeret orang tak waras yang berada di rumahnya itu.

"halo pak tolong bawa pergi orang yang ada di rumahku itu sekarang" ucap Ika dan segera menutup telponya.

ia menghela nafas dan membuangnya kasar ia memejamkan matanya merenungi cerita hidup yang menurutnya sangat sial.

dulu ia merasa sangat tenang saat teman-temanya menerima dia apa adanya. namun, semua brerubah saat dia mengenal Guru dan sekelilingnya yang menurutnya begitu munafik.

lelah dengan pemikiranya sendiri, ia memutuskan membuat susu untuk ibu hamil.

"lho sayang pak gurunya sudah pulang? " tanya mama Erika saat Ika sampai di dapur.

bukanya menjawab, Ika malah balik bertanya " mamah sengaja ya meninggalkan kami berdua? mama tahu nggak kalau orang itu yang udah--" ucapan Ika terhenti saat mwma Erika menyaut.

"iya mama tau tapi diakan sudah meminta maaf dan dia juga mau melamar kamu kan " ucap Mama Erika tanpa rasa bersalah berbicara seperti itu.

"mah aku sudah menikah dan sekarang aku sedang mengandung anak mas Fadly gimana bisa mama mengatakan hal seperti itu" ucap Ika berkaca-kaca.

"tapi dia lebih mapan dari Fadly Ka mama yakin kamu bisa bahagia sama dia " ucap Mama Erika.

Ika melongo mendengar penuturan sang mama berarti selama ini mama hanya pura-pura menrrimanya.

"apa maksud mama berarti selama ini mama cuma pura-pura sama mas Fadly? aku gak nyangka sama mama, " ucap Ika berlalu pergi meninggalkan mama Erika sendiri di dapur.

BERSAMBUNG.......

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA

Terpopuler

Comments

Wie Yanah

Wie Yanah

ortu mcm apa bgtu

2022-04-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!