BAB 5

seminggu setelah menikah suaminya akan kembali ke kota S bersama Papa Yasinu karena Beliau belum ada kendaraan pribadi jadi ikut papanya Ika kekota S.

jam setengah empat pagi, Ika pun sudah berada di dapur membuatkan mie instant untuk sarapan Fadly.

sementara itu, ia masih berada di kamar sedang melaksanakan sholat subuh.

setelah selesai masak, ika segera menuju kamar dan menghampiri sang suami.

"mas sarapan dulu" ucap Ika seraya duduk di tepi ranjang.

sementara Fadly hanya mengangguk dan tersenyum.

lalu dengan cepat mencium pipinya. Ika yang terkejut, tertegun sesaat dan setelah tersadar Ia pun mengusap pipinya seraya tersenyum.

kemudian bergegas mengikuti langkah suaminya menuju dapur dan menyiapkan makananya.

setelah selesai makan, Ika segera menuju kamar untuk mrnyiapkan pakaian yang akan di bawa sang suami ke kota S.

setelah semua selesai, Ika pun mengantar sang suami dan papa Yasinu keluar gerbang.

setelah papah Yasinu dan sang Suami pergi, Ika segera masuk kedalam rumah dan menuju kamarnya.

kemudian setelah selesai membersihkan kamar, Ika pun segera menuju dapur untuk membantu mboah wedok masak.

"gimana enak ndak menikah? " tanya mbah wedok menggoda Ika.

"ish paan sih " ucapnya sewot. jujur entah mengapa Ika merasa kurang suka sama orang itu karena seperti ada yang mengganjal di dalam hatinya.

setelah selesai, Ika kembali kekamar untuk mengerjakan tugas jualan online dan mengecek apakah suaminya sudah sampai apa belum.

setelah kurang lebih dua jam Ika di hubungi suaminya lewat vidio call.

Ika pun segera mengangkatnya dan mereka pun mengobrol semua yang Ika tahu

sesekali suaminya tertawa melihat tingkah Ika yang seperti anak kecil itu.

setelah lima belas menit, Ika pun keluar kamar menuju teras depan untuk menyirami tanaman hiasnya yang sempat di abaikan olehnya.

kemudian setelah itu, Ika kembali ke kamar untuk mengambil pomselnya dan ternyata ada banyak sekali panggilan tak terjawab dari suaminya.

Ika pun mencoba menghubunginya lagi dan selalu di matikan.

Ika yang merasa kesalpun segera mengirimkan pesan padanya.

"maksudmu apa mematikan panggilanku seenaknya? " tanya Ika emosi

"kau yang maksudnya apa di telfon berkali-kali kok gak pernah di angkat" bentak sang suami.

Ika yang mendapat bentakan kasar dari suaminya, hanya bisa berkata maaf

suaminya yang masih emosi segera mematikan telefonya

dan Ika hanya bisa menghela nafas panjang

Ika yang tahu sifat suaminya yang ternyata sangat tempramental dan pemarah hanya bisa bersabar.

"hmm pasti ini hanya karena dia capek " gumam Ika lirih

Ikapun keluar kamar untuk membersihkan diri karena sudah masuk waktu dzuhur.

setelah selesai sholat dzuhur Ika segera menuju dapur guna mengambil makanan karena memang sudah waktunya makan siang

setelah makan siang Ika menuju teras berkumpul dengan saudara-saudara sepupu untuk melepas penat dan beban fikiran yang sedang menderaku.

"cie-cie pengantin baru" ucap Novita seraya menyiulkan bibirnya.

"paan sih biasa aja keles" ucapku seraya mencebikan b8birku membuat mereka tertawa tak terkecuali mamaku.

"apaan sih di gitun bibirnya gak usah sok imut deh kau itu sudah gak cantik jangan di tambah tambahin" ucap Mama Erika seraya melotot kerahnya.

Ikapun langsung menunduk dan duduk di depan Novita dan Stevia untuk mengobrol.

mereka semua tak ada yang berani membantah mamaku karena memang mama Erika terkenal sangat galak.

mbak Minah dan mbak Puteri hanya bisa menghela nafas seraya menatap Ika iba.

Ika yang di tatap seperti itu hanya bisa tersenyum getir.

tqk lama Mama Erika pun tertawa terbahak-bahak karena melihat raut wajah putrinya

"hahaha mamah hanya bercanda sayang sekarang anak gadis mama sudah cantik maafin mamah ya jika dulu berdikap kurang adil pada kamu" ucap Mama Erika mengelus puncqk kepalaku.

"jadi tante tadi bercanda?" tanya Stevia dan di anghuki oleh Mama Erika.

"astaga hwmpir wja kita emosi tadi " ucapnya lagi

tak lama, Adit datang membawa sesuatu

"nih jan lupa datang" ucap Adit seraya menyerahkan sesuatu pada Ika

"widih tunangan nih si Puteri sama Wijaya" ucap Ika antusias

" iye jan lupa dateng" ucap Adit

"iya iya eh kenapa kok tunangan segala kenapa gak langsung nikah aja" ucap Ika

"ya terserah mereka lah Ka loe kok sewot " ucap Adit

"ye oncom lau" ucap Ika sembari bersedekap dada

"deh gaje" ucap Adit berlalu pergi

malam harinya, saat Ika dan Fadly sedang melakukan Video call terlihat Ika sedang tampak gelisah.

Fadly yang menyadari hal itu segera menegurnya

"ada apa? " tanya Fadly

"emm besok lusa aku akan menghadiri acara pertunangan sahabatku apa boleh? " tanya Ika harap-harap cemas.

Fadly terdiam ia tampak berfikir sebentar dan tak lama, ia mengangguk membuat Ika senang

"makasih mas" ucap Ika

"sama-sama bunda sayang"ucap Fadly tersenyum

"apa tadi mas bilang apa ? tanya Ika

"bunda" jawwbnya singkat

Deg

jantung Ika serasa ingin meledak m3ndengar sapaan lembut dari suaminya

"kok bunda? " tanya Ika menutupi kegugupannya

"iya dong kan kita calon ayah dan bunda" ucap Fadly lembut.

"jadi kapan kamu mau ganti panggilan sayang kamu keaku?" tanya Fafly

"emm nqnti aja kalau kita sudah ada anak" ucap Ika berusaha menguasai dirinya

merekapun mengobrol seperti biasa

dua hari kemudian..

Ika Indah dan Dyah berangkat bersama menggunakan mobil Dyah yang baru ia beli dari hasil kerja sebagai Dokter disalah satu rumasakit di kota mereka.

"gila itu si Ika kan ya? cqntik parah" ucap Dewi yang melihat Ika dan temwn-temanya memasuki rumah Putri.

"iya itu Ika wah gila cans bingit" ucap Aris

"awas jaga tuh mata ntar di congkel mata loe sqma suaminya baru tahu rasa" ucap Adit.

"weh maksud loe Ika udah Meriied gitu?" tanya Dewi

yang hanya di angguki oleh Adit.

"kok dia gak kabar-kabar?" tanya Aris

"iya katanya dia merasa minder aja takut kejadian waktu SMU terulang lagi "

"emang ada apa? " tanya Aris.

"dulu katanya waktu SMU sempat di bully karena keadaan dia ya yang kalian tau lah" ucap Adit

"weih parah-parah kita aja yang kenal dari kecil gak pernah hina dia " ucap Dewi ikut emosi.

"maka dari itu kata si Dyah dia mau membalas sakit hatinya " ucap Adit

"iya gue dukung" ucap Dewi semwngat

"ye bege loe ngedukung temen buat jahat" ucap Adit menoyor pelan Dewi.

"ya abis gue kesel fisik kok di hina kalau berubah gimana?" tanya Dewi.

"serah loe deh" ucap Adit berlalu pergi

sementara itu trio cecan menghampiri Puteri dan Wijaya

"yeah selamat ya semoga lancar sampai hari H " ucap Ika mrnyalami

"Aamiin makasih ya Ika" ucap Puteri

BERSAMBUNG............

Terpopuler

Comments

Wie Yanah

Wie Yanah

cie cie yg lg seneng💖💖

2022-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!