BAB 10

Fadly, Riko dan Doni kini saling diam di depan kamar kos sembari menyesap kopi dan rokok

"bagaimana menurut kalian gue harus apa? " tanya Fadly kepada Doni dan Riko

"ya kalau menurut gue, loe bimbing pelan-pelan jangan psksa dia dan jangan gegabah" ucap Riko membuat Fadly menganggukan kepala.

sementara Doni, merasa sejalan dengan isteri sahabatnya itu.

"kalau gue setuju sama isteri loe Dly semut jika di injak terus-menerus akan menggigit juga " ucap Doni

"tapi gak semua kejahatan harus di balas kejahatan kan? " tanya Riko

" iya loe memang terlalu baik sih Ko sampek gue gak tau loe itu b3ge atau baik" ucap Doni sinis

"sialan lau " memukul Lengan Doni

sementara itu Fadly hanya menatap para sahabatnya dengan tatapan malasnya

"kenapa jadi kalian yang berantem sih? " ucap Fadly membut mereka berdua tersenyum kikuk seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

" udah balik sana! " usir Fadly pada kedua sahabatnya itu

"weh kita di usir nih yuk ah balik" ucap Riko beranjak dari duduknya dan masuk kedalam kamar kos di ikuti Doni dan Fadly yang memasuki kamar masing-masing

pagi harinya, Ika bangun dan berlari menuju kamar mandi dan terdengar..

"Hoek Hoek Hoek

Ika memuntahkan semua isi perutnya dan setelah selesai, Ika turun kebawah untuk sarapan.

"pagi mah" ucap Ika mendudukan dirinya di meja makan

" pagi sayang mau makan apa? " tanya mama Erika

"emm roti bakar aja mah" ucap Ika seraya melirik mbak Putri dan Novita yang sedang sarapan juga

"sejak kapan kalian disini? " tanya Ika pada dua manusia didepanya.

"hehehe sejak jam enam tadi soalnya gak ada temen dirumah Mamah sama Papah sibuk kerja terus" ucap Novita

" oh" ucap Ika hanya beroh saja

setelah selesai sarapan Novita dan mbak Putri pamit berangkat ke sekolah dan toko kue

ya mbak Putri memiliki toko kue yang cukup meledak karena rasanya yang sangat memikat

setelah Novita dan mbak Putri berangkat, tiba-tiba Ika merasa mual dan perutnya serasa di aduk-aduk

buru-buru Ika berlari kearah toilet dan memuntqhkqn seluruh isi perutnya

"sayang kamu kenapa? " tanya Mama Erika memijat tengkuk Ika

"gak tau mah paling hanya masuk angin aja" ucap Ika yang berjalan menuju kursi dan mendudukan dirinya di sana

"kita ke dokter ya? " tanya mama Erika di jawab gelengan oleh Ika.

" gak usah mah palong hanya masuk angin" ucap Ika

tak lama, mbah Wedok menghampiri mereka seraya meyerahkan teh hangat.

"nih di minum dulu tehnya biar enakan badanya" ucap mbah Wedok menaruh diatas meja

"makasih ya Mbah" ucap Mama Erika

" iya buk sama-sama" ucapnya seraya berlalu pergi

seminggu berlalu Ika masih saja sering mual dan Muntah

lalu dengan bujukan dari mamanya akhirnya Ika setuju di bawa ke dokter

"silahkan mbaknya tespek dulu ya " ucap sang dokter

"ini gimana cara pakainya dok? " tanya Ika polos karena ia memang tidak mengerti tentang begituan

"oh nanti... " sang Dokter m3nyelaskan secara detail pada Ika

" oh ok Dok terimakasih" ucap Ika berlalu pergi menuju toilet

lima belas menit kemudian, ia kembali dengan tespek di tanganya

"bagaimana hasilnya? " tanya mama Erika penasaran

belum sempat Ika menjawab, sang Dokter yang bernama Dokter Ririnpun memanggil Ika

dan Ika memasuki ruangan di susul oleh sang mama

"emm kapan kqmu terakhir haid? $ tanya Dokter Ririn

"emm tanggal tujuh agustus Dok" ucap Ika

"dan sekarang sudah tanggal tujuhNovember itu berarti sudah tiga bulan mari kita periksa" ucap Dokter Ririn

Ika pun menurut dan berbaring di atas brankar dan alat USG mulai di arahkan keperutnya.

"nah itu bisa mbak lihat sudah ada kantung janin di sana" ucap Dokter Ririn.

Ika tanpa terasa menitihkan air mata karena merasa terharu sebentar lagi akan menjadi seorang Ibu

"selamat ya mbak s3moga semuanya sehat selalu" ucap Dokter Ririn menjabat tangan Ika

" terimakasih Dok" ucap Ika dan berpamitan pada Dokter Ririn

sesampainya di rumah, Ika sudah di sambut oleh keluarga besarnya.

"gimana? " tanya mbak Minah.

"Ika positif hamil" ucap Mama Erika

"yeah selamat ya akhirnya " ucap mbak putri memeluknya disusul Stevia dan Novita

"ya sudah kwmu istirahat sana jangan terlalu lelah " ucap Bibi Tiara mamanya Stevia

"awas jangan lihat yang macam-macam di hpmu" ucap Bibi Niara pada Ika

Ika hanya mengangguk saja dan hendak beranjak pergi.

"Ka jangan mwkan ikan lele ya " ucap Mbak Putri membuat Ika mengernyit heran

"kenapa? ada ywng salah sqma ikan lele? " tanya Ika

"udah gak usah banyak tanya turuti aja" ucap Bibi Niara

ika hanya memutar bola mata malas karena ini pasti karena kepercayaan orang jaman dulu

lalu Ika berjalan meninggalkan keruang tamu menuju kamar dan merebahkan tubuhnya di kasur

dan twk berselang ia terbangun saat merasa perutnya sangat lapar

lalu ia turun dari ranjang dan keluar kamar untuk makan.

setelah selesai makan, Ika berlari kearah kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya.

ia keluar dari kamar mandi dengan keadaan lemas danberpapasan dengan mbah Wedok

"makanya kalau gak doyan jangan dimakan kwn jadi muntah" ucapnya seraya berlalu pergi

Ika tak menjawab ia hanya menatap drngan tatapan tajamnya itu.

"huh mana ada begitu" gumam Ika

malam harinya, papah Yasinu menghubungi mama Erika.

"gimana beneran hamil?" tanya papa Yasinu

"iya pah dan usianya sudah tiga bulan" ucap Mama Erika

"oh Fadly udah tahu?" tanya Papa Yasinu

"belum pah aku rencananya mau kasih kejutan" ucap Ika ywng memang berada di samping mama Erika

"oh ok" ucap papa Yasinu dan akhirnya mereka mengobrol seperti biasa.

seminggu kemudian..

Fadly pulang dari kota S dan langsung menuju kamar dimana sang isteri berada.

"astaghfirullah mas bikin kaget aja kapan pulang? " tanya Ika saat Fadly memeluknya

bukan jawaban yang Ika dapat justru lum***n yang ia dapat.

"kangen" bisik Fadly di telinga sang isteri

Ika tersenyum menatap Fadly yang berada di hadapanya itu.

"aku juga kangen mas" ucap Ika membalas pelukan sang Suami dan mereka melepaskan rindu selama tiga minggu itu.

setelah selesai dengan urusan mereka, Fadly dan Ika duduk di tepi ranjang.

"mas" ucap Ika membuat Fadly menoleh

"apa sayang?" tanya Fadly

"ini a" ucap Ika menyerahkan sesuatu.

Fadly menerima dan membukanya dan ia sangat terkejut dengan kejutan yang ia terima dari sang Isteri

"bunda kamu hami? " tanya Fadly yang diangguki oleh Ika

lalu ia memeluk sang isteri dengan kasih sayang

"terimakasih sayang" ucap Fadly memeluk dan mencium perut sang isteri.

BERSAMBUNG..........

JANGAN LUPA TINGGQLKAN JEJAK KALIAN YA GAES

MATUR SUWUN.

Terpopuler

Comments

Wie Yanah

Wie Yanah

yes akhrya...

2022-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!