Malam itu, Ika dan Fadly memutuskan makan seblak di pinggir jalan.
mereka duduk di sebuah warung lesehan yang tidak jauh dari kost-kostanya Fadly.
"duduk bun! " perintah Fadly pada sang isteri. Ika hanya menurut saja dan mendudukan dirinya di karpet plastik tersebut.
Ika menatap sekeliling mrasa kagum dengan tempat itu.
"adem banget ya yah udaranya juga seger" ucap Ika
" iya bun seger banget apalagi di temani bunda " ucap Fadly membuat Ika tersenyum.
"gembel" ucap Ika tersenyum
"gombal sayang" ucap Fadly mencubit pipi sang isteri dengan gemas.
mereka tertawa lepas dan tak lama, seblak pesanan Ika datang.
"emm yumy enak banget yah" ucap Ika setelah mencicipi satu sendok seblak.
"emm kalau kamu suka, tiap hari ayah mampir kemari membelikan kamu seblak ini" ucap Fadly.
"wah beneran yqh jqnji lho ya? " ucap Ika berbinar dan mengacungkan jari kelingkingnya.
"iya sayang janji habiskan besok kita pergi kesuatu tempat" ucap Fadly membuat Ika menghentikan makanya sebentar.
"kemana yah? " tanya Ika penasaran.
"besok kamu juga akan tahu sendiri " ucap Fadly melanjutkan makananya.
Ika hanya mengangguk seraya melanjutkanmakanya dan setelah selesai makan, mereka segera pulang ke kost-kostanya.
Ika dan Fadly segera merebahkan tubuh mereka karena merasa sangat kelelahan terutama Fadly yang baru pulang dari kantor.
"bun" ucap Fadly saat mereka sudah merebahkan diri.
"hmm " ucap Ika yang sudah memejamkan matanya.
"terimakasih" bisik Fadly di telinga sang isteri.
"makasih untuk apa? " tanya Ika yang sudah membuka matanya.
"terimakasih telah memilih aku. aku janji akan berusaha membahagiakanmu" ucap Fadly memeluk sang isteri dqn mengecup bibir mungil isterinya.
"sama-sama ayah sayang dan sudah menjadi kewajiban aku kan berbakti sama kamu karena sekarang aku sudah menjadi tanggung jawab kamu " ucap Ika menangkup wajah sang suami.
Fadly tersenyum dan tangan kekarnya mulai menjalar kemana-mana.
"eh-eh mau apa ini? hmm" tanya Ika memegang tangan kekar suaminya.
"mau buka puasa boleh?" tanya Fadly dan Ika hanya menganggukkan kepala.
dan malam hari itupun menjadi saksi dua insan yang tengah memadu kasih meluapkan rasa yang ada di dalam hati mereka masing-masing.
"terimakasih" ucap Fadly saat sudah menyelesaikan tugasnya dan memeluk tubuh sang isteri yang tanpa benang menutupinya dengan selimut. dan tak lama, Fadly pun ikut terlelap
pagi harinya, Ika dan Fadly sama-sama ternangun dan saling melempar pandang dan melempar senyum.
"ayo sholat dulu setelah itu sarapan aku sudah memesan makanan kesukaan kamu" ucap Fadly.
"wah suami aku memang hebat" ucap Ika mencium bibir suaminya sekilas dan bergegas mandi.
kamar mandinya berada di belakang kamar kost Fadly jadi lebih mudah untuk Ika mandi tanpa di ketahui yang lain.
malu juga rasanya jika kepergok mandi sepagi ini wqlaupun mereka sudah halal.
lima belas menit kemudian, Ika keluar dari kqmar mandi dan mendapati sang suami sudah berada di depan pintu kamar mandi.
"astaghfirullah ayah ngagetin aja" ucap Ika mengrlus dadanya.
Fadly hanya nyengir kuda dan langsung masuk krkamar mandi begitupun dengan Ika yang segera masuk kekamarnya.
🌸🌸🌸
setelah selesai sholat shubuh berjamaah mereka mengobrol satu sama lain dan saling melempar candaan masing-masing.
tak lama, terdengar ketukan pintu dari luar dan Ika segera beranjak dari duduknya untuk membuka pintu.
"selamat pagi mbak ini pesananya" ucap babqng kurir mrnyerahkan bungkusanya.
"ya teeimakasih mas" ucap Ika menerima bungkusanya dan menutup pintu.
"emm ini enqk bwnget yah" ucap Ika saat menyantap nasi goreng seafood.
"iya enak kan habis ini kita siap-siap " ucap Fadly dan Ika hanya mengangguk faham..
setelah selesai makan, mereka segera menuju halaman rumah kos dan menemui pemilik kost-kostan.
"bu ini kuncinya ya terimakasih atas semuanya" ucap Fadly saat mendapati si ibu kost yang berada di warung samping jalan raya.
"lho mas Fadly mau kemana? " tanya bu pemilik kost.
"mau pindah bu" ucap Fadly sopan seraya menyerahkan kunci.
dan si pemilik kost hanya mengangguk.
"dan nanti kalau temen-temen nyariin saya kasih saja alamat ini" ucap Fadly menyerahkan sepucuk kertas
"baik nak Fadly nanti ibu sampaikan dansemoga kamu betah di tempat yang baru" ucap ibu kost.
"terimakasih " ucap Fadly dan berlalu pergi seraya menggandeng sang isteri.
sepanjang jalan, Ika selalu memikirkan omongan sang suami.
"memang kita mau kemana mas? " tanya Ika saat mereka sudah menaiki motor.
"nanti juga kamu tahu sayang" ucap Fadly memasangkan helem.
lalu Fadly segera menjalankan kuda besinya menyusuri jalan yang tampak ramai dengan berbagai kendaraanya.
setelah tiga puluh menit, mereka akhirnya sampai di sebuah rumah minimalis bercat biru yang sangat indah.
"yah ini rumah siapa? " tanya Ika namun Fadly bukanya menjawab, justru malah menarik tangan sang isteri memasuki rumah dua lantai tersebut.
tatapan Ika terus saja memandangi rumah minimalis tersebut dan tak henti-hentinya berdecak kagum.
"keren banget rumahnya " ucap Ika seraya masih menyapu pandanganya ke seluruh penjuru arah.
"kau suka sayang? " tanya Fadly dan di angguki oleh Ika.
"sebenarnya ini rumah siapa mas? " tanya Ika.
"ini rumah kita sayang" ucapFadly memeluk sang isteri.
"hah? rumah kita? " tanyaIka terperanjak kaget.
"iya sayang duduk dulu" mengajak sang isteri duduk di ruang tamu " sebenarnya aku sudah merencanakan semua ini sejak jauh-jauh hari dan akan memberikanmu kejutan tapi justeru aku yang terkejut " ucap Fadly menatap datardan tersenyum hambar.
Ika buru-buru memeluk sang suami dan membenamkan wajahnya kedada bidang suaminya.
"maaf "ucap Ika lirih seraya mendongak menatap mata suaminya.
Fadly hanya tersenyum seraya menghapus air mata isterinya.
"udah ah kita lihat kamar kita yuk " ucap Fadly menarik tangan sang isteri dan membawanya kekamar mereka.
"ayah ini kamar kita? " tanya Ika sat mereka sudah berada di dalam kamar.
"iya sayang aku suka terimakasih" ucap Ika memeluk sang suami.
"sama-sama dan ini " Fadly menyerahkan sebuah dokumen.
"ini surat rumah? atas nama aku mas? " tanya Ika membulat.
"yes itu benar sayang tumah ini aku serahkan ke kamu untuk menjadi kado di ulang tahun kamu yang ke dua puluh empat nanti.
"woah terimakasih mas" ucap Ika menghambur kearah sang suami.
"emm mas aku boleh tidak mengundang ibu-ibu pengajian dan anak yatim? " tanya Ika meminta persetujuan dari sang suami.
"boleh donk sayang kenapa harus minta izin sama mas sih selagi itu bagus kenapa tidak " ucap Fadly memeluk sang isteri.
"ya kan mas yang ada uang ya harus minta izin lah" ucap Ika terkekeh.
BERSAMBUNG.......
JANGAN LUPA, LIKE, KOMEN, AND VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA
MATUR SUWUN...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Wie Yanah
terhura eh slh trharu😍🤩
2022-04-07
0