malam harinya, papa kembali menelfon Ika seperti biasa.
" Yulianika papa mau bicara serius" ucap papa Yasino saat Ika sedang berada di halaman depan rumahnya.
"ada apa pah?" tanya Ika serius.
"kamu mau gak papa jodohkan sama anak di sini anaknya baik sopan " ucap Tuan Yasino
" hah di jodohkan? frontal sekali papah. "
" ya gak papa mau atau nggak? tanya Papa Yasino lagi.
"ya kita lihat saja nanti " ucap Ika datar.
jujur Ika belum tau apapun tentang semua ini papahnya menjodohkan ku karna takut aku di sebut prawan tua karna kami tinggal di kota kecil.
setelah percakapan itu Ika pun mulai melakukan aktivitasku seperti biasa dan menjalankan bisnis onlinenya kembali.
sebenarnya Ia sedikit agak ragu untuk menerima calonnya itu dan Ika paling tidak suka dengan kata perjodohan.
tapi mau bagaimana lagi, Ika tidak kuasa menolaknya apalagi dengan watak mamahnya yang tidak bisa di bantah menjadikanya diam seribu bahasa dengan segala uneg-unegnya.
seminggu setelah papah Yasinu ia memutuskan untuk melakukan terapy di kota S.
karena papah Yasino mendengar ada kabar jika di kota S ada sebuah terapy yang hanya membutuhkan konsentrasi otak dan hanya diurut sedikit dengan sedikit urutan.
merekapun sangat antusias menjalani terapy itu karena mamah Erika sangat terobsesi dengan kesembuhan sang anak.
yang pada dasarnya Mama Erika terlalu gengsi pada teman sosialitanya
tapi Ika merasa acuh karena ia sudah terlalu lelah mengikuti keinginan orang tuanya terutama sang Mama.
selama berada disana, keluarga ika menginap di hotel yang tak jsuh dari rumah sakit tempatnya terapy
setelah satu minggu kamipun kembali ke kota K dan di sambut oleh beberapa tetanggaku yang merasa terpukau dengan penampilanku saat ini.
"wah selamat ya nak Ika akhirnya kamu sembuh juga bapak ikut seneng" ucap Pak Andi salah satu tetanggaku.
"hehehe iya pak terimakasih " ucap Ika tersenyum kearah Pak Andi
Tak lama, teman-teman Ika pun datang seperti Dyah Indah dan lainya.
mereka datang untuk memberi semangat pada Ika.
"Ya Ampun Ika loe cantik banget sumpah sekarang" ucap Indah
"iya loe cantik banget tau kalo kayak gini gue yakin si Huda bakal naksir sama loe sayangnya dia udah married duluan"
"ya mungkin belum jodoh kali" ucap Ika malas karena ia sebenarnya juga tahu jika Huda menyukainya sejak kelas empat SD
tapi karena omongan kakaknya yang menusuk hati, membuat Ika menjauh dari Huda.
ia bahkan memblokir nomer Huda dan selalu menghindar saat ingin berkumpul dengan teman-teman lainya.
"sebenarnya loe kenapa sih Ka sampek memblok nomer Huda? " tanya indah penasaran.
"gue risih aja" jawab Ika malas
"risih? risih kenapa? " tanya Dyah yang mulai kepo
"gue---" ucapan Ika terhenti
"gue tahu kenapa Ika sampai memblokir nomer si Huda" ucap seseorang dari arah belakang membuat merrka semua menoleh kearah sumber suara
"Wijaya, Puteri" ucap mereka kompak
"hehehe gue kesini mau anter undangan pernikahan kita" ucap Puteri malu-malu
"kalian pacaran? " tanya Ika terkejut
"iya, udah gak usah kaget cuma loe doang soalnya yang gak tau btw selamat ya atas kesembuhannya" ucap Wijaya
"iya makasih oh iya tadi loe bilang loe tau sesuatu tau apa? " tanya Ika
"gue tau kenapa Huda memilih cewek lain dan kenapa loe memblokir nomernya" ucap Wijaya
"emang kenapa? " tanya Dyah penasaran.
"karena kakaknya Huda bilang Ika hanya aib buat keluarga Huda dan jika mereka menikah akan menjadi olok-olokan semua orang" ucap Wijaya
membuat semua orang menatap tak percaya pada Ika
"huh untung loe gak jadi sama dia dasar keluarga toxic" umpat Indah kesal
seminggu setelah Ika sembuh, akhirnya papa Yasino pulang ke kota K
namun papa Yasino pulang tidak sendiri melainkan bersama seorang pria.
awalnya Ika hanya menunduk dan hanya bersalaman setelah Mereka saling pandang satu sama lain, dia merasa terpana dengan penampilan Ika saat itu yang menggunakan gamis warna biru dengan kerudung putih.
iapun tak berkedip untuk beberapa saat kemudian lalu kembali tersadar.
"hmm lumayan cantik juga anaknya" gumam Fadly dalam hati
dan ia berpamitan ingin ke toilet dan Ika pun mengiyakan.
"sekalian sholat maghrib ya " ucap Mama Erika
namun, ia hanya menggeleng seraya tersenyum canggung.
mama Erika yang melihat reaksinya kaget dahinya mengerut tanda bingung.
"loh kenapa gak pernah Sholat?" tanya mama Erika kaget.
lagi-lagi ia hanya menggeleng sekaligus tersenyum malu.
mama Erika hanya tersenyum seraya geleng-geleng kepala.
pasalnya keluarga Ika termasuk keluarga yang bisa di katakan taat dalam beribadah.
termasuk keluarga besarnya juga.
setelah Fadly selesai dari kamar mandi papa Yasino mengajaknya ke ruang keluarga dan mereka berbincang-bincang di sana.
tak lama, Bibi dan tante Ika pun datang ke rumah karna rumah mereka hanya terpaut lima meter saja dan yang paling jauh berada di kota P.
itu adalah Bibinya yang ketiga.
mama Erika adalah anak bungsu dari empat bersaudara dan semua tinggal di kawasan yang sama.
"hai ini bibinya Ika nama saya Bibi Niara dan ini Bibi Tiara Beliau juga Bibi Ika" ucap Bibi Niara ramah.
Fadly hanya mengangguk dan tersenyum malu-malu.
"siapa namamu nak? " tanya mbah wedok pada pria tersebut.
"nama saya Fadly mbah" ucapnya sopan.
"oh berapa umurmu? " tanyanya lagi.
"tiga puluh tahun mbah" ucap Fadly
Ika sempat melongo mendengar jawabanya karna ia baru ber usia dua puluh tiga tahun.
itu berarti Ika dan calonnya terpaut usia sekitar tujuh tahun.
setelah mereka berbincang-bincang, Fadly terlihat selalu menguap dan papaku menyuruhnya beristirahat
setelah Fadly masuk ke dalam kamar dan ber istirahat, papa Yasino baru mulai bercerita jika papa Yasino awalnya kasihan karena Fadly hanya hidup sebatang kara dan hanya menempati rumah yang hampir rubuh itu.
Fadly awalnya tinggal bersama kakek neneknya. namun, setahun terakhir ia kehilangan neneknya.
iapun dari kecil sudah di tinggal oleh orang tuanya bercerai
dan Fadly kecil diasuh oleh nenek dan kakeknya di bantu oleh tantenya.
bahkan seringkali ia tak mendapat uang saku karna sang nenek tak memiliki uang.
Ika pun merasa terenyuh saat mendengar ceritanya dari papa Yasino.
seminggu Fadly di rumah Ika ia menunjukan tanda-tanda bahwa ia adalah anak baik-baik.
hanya saja jika ia tidur itu bangun nya lama sekali dan Ika dan keluarganya pun memaklumi itu karna mereka berfikir ia dari kecil tak ada yang mengingatkan
jadi ia menjadi pribadi yang susah dan di atur
tapi Ika yakin bisa merubahnya menjadi lebih baik karna dari cerita Bibinya ia adalah anak yang baik.
namun karna pengaruh teman-temannya ia menjadi anak yang nakal.
BERSAMBUNG.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Wie Yanah
smga bs lbh baik fadly
2022-04-05
2