Satu bulan berlalu . . .
Ardhan dan Alea masih seperti sebelum - sebelumnya. Bahkan keduanya masih tidak punya nomor kontak masing - masing.
Tapi hanya Randi yang tetap setia mengamati Ardhan dan Alea yang mulai sering bercakap di Galaxy store. Tak seperti yang dulu, selalu cuek. Bicara hanya karena sebagai penjual dan pembeli.
Di sisi lain, Leony terus mencoba mendekati Ardhan. Baginya Ardhan memiliki daya tarik tersendiri yang membuat Leony terus melakukan pendekatan.
Dia bahkan aktif mengomentari setiap apapun yang di posting oleh Ardhan. Berkali - kali Leony mencoba mengajak Ardhan untuk jalan - jalan, tapi hasilnya selalu nihil. Bahkan Ardhan seringkali menghilang saat Leony mendatangi Dimas di bengkel.
Sementara Ardhan sendiri memang tidak ada niatan untuk mencoba berdekatan dengan Leony. Ardhan pun jarang membalas chat Leony. Bahkan sering memperingatkan Leony, jika hubungan mereka tak lebih dari teman.
Ting!
Leony : Bang Ardhan minggu ini jalan - jalan yuk!
Sebuah pesan kembali di kirim Leony pada Ardhan saat akan istirahat malam.
Ardhan yang menerima pesan itu hanya melihat melalui notifikasi di ponselnya. Dia enggan untuk membaca apalagi membalas.
Ting!
Leony : Sekali aja, Bang! hari minggu aku ulang tahun loh! seenggaknya buat kado aku deh!
Ardhan kembali membacanya hanya melalui layar notifikasi. Belum ada niatan untuk membacanya atau memberi balasan.
Ting!
Leony : Bang?
Akhirnya dengan tarikan nafas dalam, Ardhan membuka chat dari Leony.
Ardhan : Sepertinya minggu ini aku harus pulang kampung.
Ting!
Leony : Minggu lalu Bang Ardhan juga bilang gitu, tapi nyatanya nggak pulang! malah nongkrong di Galaxy store berlama - lama bareng teman Bang Ardhan! Bang Ardhan pikir Leony nggak tau! Bang Ardhan cuma cari alasan doang kan? Katanya teman, tapi Bang Ardhan nggak ada baik - baiknya sama Leony.
Balas Leony dengan panjang lebar, seperti protes dengan sikap Ardhan yang cenderung cuek.
Ardhan menghembuskan nafas panjangnya membaca pesan panjang dari Leony.
Ardhan : Emangnya, baiknya dari pertemanan kita itu yang seperti apa?
Ting!
Leony : Jalan sesekali boleh kan? katanya teman tapi nggak pernah mau ketemu!
Ardhan : Emangnya kamu mau jalan kemana?
Balas Ardhan setengah malas, tapi dia juga merasa tidak enak hati dengan chat Leony yang terdengar merengek itu.
Leony sendiri langsung sumringah mendapat balasan seperti itu dari Ardhan.
Ting!
Leony : Ke taman kota, terus ke mall bagaimana?
Ardhan : Baiklah, nanti hari minggu aku tunggu di bengkel!
Ting!
Leony : Masa Leony yang ke tempat Bang Ardhan? Bang Ardhan dong yang jemput Leony!
Ardhan kembali menghembuskan nafasnya kasar.
Ardhan : Baiklah!
Jawab Ardhan singkat. Sementara Leony spontan melompat kegirangan.
Yes!
Ucap Leony dalam hati.
Ting!
Leony : Jemput Leony di depan kost ya, Bang?
Ardhan : Aku tidak tau di mana kau tinggal!
Ting!
Leony : Jalan P, gang 2, nomor 7!
Ardhan : Ya!
# # # # # #
Hari Minggu itupun tiba! Dan tepat di mana pernikahan Ibram dan Naomi di langsungkan di kampung halaman Ibram.
Ardhan yang terlanjur janji pada Leony, akhirnya memilih untuk membawa Leony jalan - jalan pada pagi hari.
Karena teman - temannya akan pergi ke kampung Ibram pada sore hari. Sekalian jalan - jalan malam. Lagi pula kampung Ibram hanya terhalang dua kota saja.
"Nanti jam satu kita harus pulang!" ucap Ardhan saat Leony memakai helmnya.
"Siap!" jawab Leony santai.
Yang penting bisa jalan - jalan sama Bang Ardhan!
Ucap Leony dalam hati.
Akhirnya mereka meninggalkan tempat kost Leony. Leony merasa senang bisa di bonceng oleh Ardhan.
Ardhan memarkirkan motornya di parkiran taman kota telat jam delapan pagi. Suasana taman kota masih ramai oleh orang - orang berpakaian olah raga, meskipun kegiatan Car Free Day sudah berakhir.
Mereka berjalan beriringan memasuki area taman yang cukup luas itu. Ardhan dengan pakaian casualnya, celana pendek dan kaos berwarna putih. Sedang Leony dengan jeans ketat dan kaos ketat lengan panjang dan rambut yang tergerai lurus.
"Aku mau beli ice cream dulu, Bang!" ucap Leony saat melewati penjual ice cream.
Ardhan membayar ice cream coklat vanila yang kini berada di tangan kanan Leony.
Mereka kembali berjalan mendekati kursi taman yang ada di salah satu sudut taman, dekat dengan jalan raya yang sudah ramai kendaraan berlalu lalang.
"Bang Ardhan lulusan apa?" tanya Leony sambil menjilat ice cream di tangannya.
"Hanya SMK!" jawab Ardhan.
"Masa?" tanya Leony. "Tapi Dimas bilang Bang Ardhan sarjana!"
"Dimas cerita sejauh itu?" tanya Ardhan melirik Leony.
"Iya!" jawab Leony. "Lagi pula di instagram Bang Ardhan ada foto Bang Ardhan waktu wisuda!"
"Kamu kepo sejauh itu?" tanya Ardhan.
"Yaa.. kepo aja, Bang!" jawab Leony. "Leony juga kan pengen tau latar belakang Bang Ardhan. Masa lalu Bang Ardhan"
"Oh!" Ardhan mengangguk. "Memangnya kita berteman di instagram?" tanya Ardhan.
"Aku udah follow Bang Ardhan sejak lama, tapi Bang Ardhan nggak follback!" ucap Leony.
"Sorry, mungkin namamu tertimbun notifikasi, jadi aku nggak tau kamu follow aku!"
"Bukan salah Bang Ardhan juga sih!" ucap Leony. "Soalnya nama ig aku nggak lengkap!"
"Emang siapa nama ig kamu?"
"Leo.Lily"
Ardhan hanya mengangguk beberapa kali sembari mengalihkan pandangannya ke jalan raya yang ramai.
"Bang! hari ini aku ulang tahun!" ucap Leony. "Bang Ardhan nggak kasih aku kado?" tanya Leony.
"Kado apa?" tanya Ardhan menoleh Leony.
"Boneka gitu, biar bisa aku peluk!" jawab Leony.
"Boneka apa?"
"Teddy bear yang besar!" jawab Leony merentangkan tangannya, seolah menunjukkan ukuran boneka yang dia inginkan.
"Dimana beli boneka?"
"Di toko sepatu! ya di toko boneka lah, Bang!" jawab Leony kesal.
"Ya aku tau toko boneka! tapi di toko boneka yang mana?"
"Hehe! nanti kita kan ke mall, jadi sekalian beliin di sana gimana?" tawar Leony.
Ardhan tidak menjawab, dia hanya mengangguk pelan.
Baru jalan permintaannya udah aneh - aneh aja!
Batin laki - laki yang sebenarnya bingung cara berhubungan dengan perempuan. Maklum dia tidak pernah lagi berhubungan sejak lulus SMA.
Terakhir dia berpacaran saat SMA, namun saat lulus SMA, hubungan mereka di tentang oleh orang tua kekasihnya. Karena pacarnya anak orang kaya di wilayahnya. Sedang dia anak yatim piatu yang tak terlalu punya banyak harta warisan.
Sehingga sang kekasih di jodohkan dengan seorang pegawai negeri sipil yang memiliki latar belakang yang bagus dan juga mapan. Bahkan hubungan mereka tak pernah ada kata putus sampai saat ini. Tapi juga tidak pernah lagi bertemu sejak saat itu.
Dan sejak saat itu, Ardhan tidak pernah lagi terlihat dekat dengan perempuan. Bahkan di kampus pun, dia hanya datang untuk kuliah dan pulang untuk beristirahat. Kemudian kembali bekerja esok pagi.
# # # # # #
Di sisi lain, Alea yang tengah shift pagi kedatangan Dimas, Zaka dan Diki.
"Nggak datang ke pernikahan Ibram, Lea?" tanya Zaka.
"Maunya sih, Bang!" jawab Alea. "Tapi Alea nggak berani kesana! Alea belum pernah motoran selain pulang ke rumah!" jawab Alea.
"Bareng kita aja!" sahut Dimas. "Tapi nanti bocengan juga!" lanjut Dimas. "Ada yang kosong nggak?" tanya Dimas pada teman - temannya.
"Nggak tau juga nanti!" sahut Diki.
"Kalian sama pacar kalian kan?" tanya Alea.
"Sebagian!" jawab Zaka.
"Mas Zacky juga sama tunangannya, Arif juga sama pacarnya!" ucap Alea. "Kalau nggak ada teman, aku nggak ikut sih, Bang!"
"Sayang banget!"
"Eh, coba deh hubungi Ardhan!" sahut Zaka.
"Ardhan?" pekik Dimas, yang tau hari ini Ardhan sedang jalan dengan Leony, temannya.
.
.
.
.
.
•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√
Coba tebak, ntar ujungnya yang sama Alea siapa?
Jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya ya! 🥰🥰🥰
Happy reading 🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Juwandi
semangat kak
2022-03-30
2
Aumy Re
lanjut bacaaaa lagi
hadirrrrr akak
🖐🖐
2022-03-24
1
Watilaras
ceritanya bagus kak👍👍👍
2022-03-15
1