Dua minggu berlalu . . .
Alea masih belum juga tau siapa nama montir pujaan hatinya. Dia selalu meluangkan waktu untuk melihat suasana bengkel di sebrang. Seulas senyum selalu terbit dari bibinya setiap berhasil melihat si abang montir walau hanya sekelebat.
"Sudah gila kau ya senyum - senyum sendiri!" ucap Rafa yang satu shift dengannya pagi ini.
"Eh, kepo deh!" seru Alea.
"Gelo!"
"Apaan sih, Fa!" ucap Alea.
Sedari tadi Rafa mengamati Alea yang mengawasi bengkel, dan sesekali menerbitkan senyuman. Tapi Rafa tidak dapat mencerna arti senyuman Alea.
"Kau menyukai salah satu montir di sana?" tanya Rafa penasaran.
"Kepo banget sih, Fa!"
"Jelaslah!" sahut Rafa, "gerak gerik mu aneh!"
"Aku hanya mengamati para pelanggannya, kenapa tumben - tumbenan tidak ada yang mampir ke sini? atau nongkrong di kursi depan!"
"Hemm.. modus!" seru Rafa. "Mana ada mengamati pelanggan dengan senyuman aneh seperti itu!" lanjut Rafa.
Alea menyebikkan bibirnya. Malas menanggapi ocehan Rafa yang sebenarnya ada benarnya. Hanya saja mana mungkin dia mengakui hal seperti itu.
# # # # # #
Jam pulang kerja bagi Alea sudah tiba. Tapi dia masih asyik duduk di depan Galaxy store dengan memakai jaket tipis untuk menutupi seragam kerjanya sebagai tanda dia sedang tidak bertugas.
Alea tengah melanjutkan download drakor dan beberapa drama lainnya untuk di tonton saat di kost an. Karena Galaxy store menyediakan free wifi bagi para karyawan.
Sementara Rafa, teman satu shift nya sudah berlalu dari area Galaxy store.
Mata Alea yang fokus pada ponsel akhirnya teralihkan oleh sosok yang tak lagi asing di matanya. Laki - laki yang sangat dia kenali gestur nya meski tidak tau namanya.
Laki - laki itu berjalan menyebrangi jalan ke arah Galaxy store. Hati Alea tersenyum melihat laki - laki yang di julukinya si abang montir itu. Tapi wajahnya jelas terlihat biasa saja. Tentu saja untuk menutupi perasaan anehnya.
Namun seketika mata Alea malas saat melihat montir yang berjalan di belakangnya. Yang tak lain adalah Fahry.
"Belum pulang mbak?" tanya di abang montir.
"Masih numpang wifi, Bang!" jawab Alea dengan sedikit senyuman ramah.
"Oh!" si abang montir itu langsung masuk ke dalam Galaxy store.
"Memangnya nonton apa sampai numpang wifi dari tadi?" tanya Fahry ketus yang berdiri di dekat tiang teras gerai.
"Lanjutin download drakor aja kok, Bang!" jawab Alea.
"Buruan pulang sana!"
"Kurang empat episode doang, Bang!" kekeh Alea.
"Besok di lanjut lagi pas kerja!"
"Nanggung Bang!"
"Susah dibilangin!" gerutu Fahry sembari berlalu membuka pintu gerai yang terbuat dari kaca.
Alea menyebikkan bibirnya.
*Dasar an**eh*!
Batin Alea.
Alea masih tetap menunggu sampai film yang di download berhasil 100%. Sampai si abang montir keluar dari gerai. Tapi kali ini laki - laki itu tidak menyapa Alea. Terlihat montir itu hanya membuka bungkus rokok sembari berlalu dari Galaxy store.
Alea menatap punggung si abang montir dengan perasaan campur aduk. Antara hanya sekedar mengagumi atau benar - benar menyukai.
***Jantung ku selalu tidak bisa di kondisikan setiap melihat gestur laki - laki satu itu!
Oh abang! apa mungkin kamu yang namanya Randi? satu - satunya montir beristri di situ! Sayang sekali!
Ah Alea! apa yang kau pikirkan***!
Teriak Alea dalam hati.
Beberapa saat kemudian Fahry keluar dari Galaxy store dan kembali menoleh Alea.
"Kenapa masih saja di sini?" tanya Fahry ketus, "kamu cari perhatian mereka?" Fahry menunjuk AutoGalaxy dengan gerakan dagu.
Yang dia maksud adalah mencari perhatian teman - temannya di AutoGalaxy. Dimana semua montir adalah laki - laki. Hanya ada satu perempuan setengah baya yang bertugas di bagian kasir.
"Kalau iya kenapa?" jawab Alea tak kalah ketus. Alea bermaksud menggoda Fahry yang terlalu posesif.
"Ck!" Fahry berdecih kesal. Kemudian berlalu tanpa bicara lagi. Jelas terlihat dia tidak suka dengan jawaban Alea.
...Andai kamu bukan laki - laki suka ngatur!...
Ucap Alea dalam hati.
Setelah berhasil mendownload 100% Alea segera pulang. Saat akan meninggalkan halaman parkir mata Alea kembali menangkap laki - laki si abang montir keluar dari pintu kemudi sebuah mobil pelanggan.
Ya Tuhan, jantung ku gini amat!
Ucap Alea dalam hati saat melajukan motornya. Seulas senyum terbit di bibirnya.
Alea langsung masuk ke dalam kamar kost nya setelah memarkirkan motornya di parkiran. Alea langsung memandikan tubuhnya yang gerah agara kembali segar.
Tak berapa lama, adzan maghrib berkumandang. Alea segera mengambil wudhu dan sholat di kamar kost yang cukup rapi itu.
Ting!
Terdengar sebuah pesan masuk ke ponsel Alea saat Alea selesai rakaat pertama. Setelah sholat barulah Alea membuka pesan itu.
Fahry : Sholat!
Alea : Sudah!
Balas Alea pada pesan yang masuk empat menit yang lalu itu.
Fahry : Sholat apa? kok cepet bener?
"Ya Tuhan, aku tau mungkin niat laki - laki satu ini baik. Tapi apa harus dia bersikap seperti hakim pada ku yang notabene nya bukan siapa - siapa?"
Gumam Alea menahan kesal.
"Sholat saja masih salah, apalagi tidak sholat!" lanjutnya.
Alea : Sholat maghrib lah, Bang!
Fahry : Ngaji dong!
Alea : Abang sendiri nggak ngaji? kok malah ngajak chatting!
Fahry : Ngelawan terus!
Alea sudah enggan membaca. Baginya Fahry sangat aneh. Selalu menyuruh tapi dia sendiri tidak memberi contoh yang benar.
Alea memilih untuk menonton drama series yang tadi dia download melalui telegr*m. Satu persatu episode dia tonton sendirian. Mulai dari cekikikan, greget, dan gemas dia ekspresikan sendiri di depan layar ponselnya.
Sampai akhirnya rasa lapar melanda. Dengan malas Alea meraih tas kecilnya. Memasukkan ponsel dan beberapa lembar uang ke dalam tas kecil itu.
Alea meraih kunci motor lalu keluar, dan kembali mengeluarkan motor matic yang dia beli secara kredit itu dari tempat parkir.
Alea keluar dari gang sempit tempat kost nya berada. Kali ini dia memilih untuk membeli makan dengan menu seafood yang ada di jalan utama.
Saat berhenti di perempatan yang menunjukkan lampu merah, mata Alea kembali melihat anak - anak montir yang tengah berkumpul di warkop perempatan itu. Tapi Alea pura - pura tidak melihat mereka.
"Neng Alea!" teriak Dimas.
Mau tidak mau, akhirnya Alea menoleh ke arah mereka. Alea hanya mengangguk sambil melempar senyum pada semua anak montir yang sedang nongkrong.
Bisa - bisa kali ini aku akan di katai nakal oleh si Fahry itu!
Ucap Alea dalam hati, saat melihat Fahry berada di antara mereka.
"Mau kemana?" teriak Dimas lagi.
"Beli makan!" jawab Alea.
"Oh! mau aku antar?"
"Tidak usah, Bang!" jawab Alea dengan sopan dan ramah.
"Ya udah hati - hati ya!" ucap Dimas.
"Iya, Bang!" jawab Alea.
Sementara mata Fahry terlihat sangat kesal melihat Dimas yang mengajak Alea mengobrol.
Abang itu benar - benar cuek sekali!
Batin Alea saat melihat abang montir pujaannya yang hanya menoleh nya sekilas dan kembali fokus pada ponselnya.
Sepertinya benar, dia sudah beristri!
Ucap Alea saat kembali melajukan motornya karena lampu lalin sudah menunjukkan warna hijau.
Alea berhenti di warung makan seafood, dan memesan satu porsi cumi pedas manis dan es jeruk manis makan di tempat.
Ting!
Sebuah pesan masuk ke ponselnya saat baru saja dia duduk di kursi pembeli.
Pasti montir aneh itu!
Batin Alea yang memilih untuk tidak mengeluarkan ponselnya.
Ting!
Sebuah pesan kembali masuk ke ponselnya.
Pura - pura saja tidak bawa hp!
Ucap Alea dalam hati.
Selesai dengan santapan malamnya, Alea memutuskan untuk kembali ke kost an. Kali ini dia memilih jalan memutar, supaya tidak melewati anak - anak montir. Meskipun jaraknya semakin jauh.
Begitu sampai di kost, Alea langsung mengeluarkan ponselnya. Dan barulah dia membaca pesan beruntun yang memang benar dari Fahry.
Fahry : Centil!
Fahry : Kenapa tidak di balas? tidak mungkin tidak bawa hp kan?
Fahry : Tuh kan! pura - pura tidak bawa hp!
Fahry : Beli makan dimana? lama sekali! pasti sekalian main ya!
Fahry : Kecentilan!
"Bener kan? Nih anak benar - benar aneh! pacar bukan, saudara bukan! tapi selalu seperti itu!" gerutu Alea.
"Padahal rajin sholat, tapi kalau ngatai aku langsung sepihak!"
Alea : Sudah di kost, Bang!
Alea membalas dengan malas.
Fahry : Lewat mana? kok nggak liat?
Alea : Utara!
Fahry : Kenapa lewat sana? jauh!
Alea : Pengen aja!
Fahry : Centil!
Alea sudah enggan membalas. Dia kembali melanjutkan menonton drakor yang kisahnya mulai menarik perhatiannya.
.
.
.
.
.
•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√
Kalau kalian jadi Alea, suka nggak dengan karakter Bang Fahry?
Komentar ya?
Dan jangan lupa tinggalkan jempol like nya 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Mega Ackerman
Lanjut
2022-03-19
1
Lee
Sifat Fahry persis mantanku thor..
eh.. jdi curhat..
2022-02-20
1
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Kalau Ry jd Alea suka ama Karakter Fahry, Ry merasa senang di beri perhatian walau terkesan posesif
3 Cogan dan Ry mampir
2021-12-29
1