Episode 20# Dinginnya Malam

Ardhan membawa Alea ke arah taman kota. Tujuan mereka memang untuk sekalian menikmati udara malam dan lampu kota yang menyala warna - warni.

Sampai akhirnya mereka berhenti di tepi jalan dekat taman kota. Di sana ada warung nasi bebek sederhana yang cukup ramai.

"Coba makan di sini aja mau?"

"Mau lah!" jawab Alea. "Yang penting kan sama Abang!" lanjut Alea tersipu malu dengan ucapannya sendiri sambil turun dari motor Ardhan.

"Itu artinya yang penting sama - sama!" ucap Ardhan. "Aku juga akan malas kalau jauh - jauh ke sini hanya makan sendirian!"

"Hehe!" Alea tersenyum sambil melepas helmnya.

"Ayo!" ajak Ardhan.

Mereka masuk ke warung nasi bebek itu, dan memilih duduk lesehan setelah memesan makan dan minum.

"Abang, teman - teman Abang mulai tau hubungan kita?" tanya Alea.

"Iya!" jawab Ardhan. "Dari Leony! dia kan temannya Dimas!"

"Oh! gadis yang waktu di mall itu?"

"Iya!" Ardhan mengangguk.

"Abang tidak tertarik dengan Leony?" tanya Alea.

"Nggak!"

"Masa? secara dia kan cantik, putih, glowing!" ucap Alea.

"Apapun kelebihannya kalau tidak tertarik ya tidak mungkin suka!"

"Berarti Abang tertarik sama Alea?" tanya Alea ragu tapi kepo.

"Kalau tidak untuk apa hubungan ini ada?" tanya Ardhan balik.

"Hehe, iya sih"

"Paham kan?"

"Iya!" jawab Alea, "Sebelum dengan ku, Abang pacaran sama siapa?" tanya Alea sembari menunggu pesanan datang.

"Teman sekelas waktu SMK!"

"Kenapa putus?" tanya Alea.

"Nggak putus, dia di jodohkan beberapa bulan setelah kami lulus SMK!"

"Hah? itu terakhir?"

"Iya!"

"Setelah itu?"

"Sama kamu!"

"Berarti Abang jomblo bertahun - tahun?"

"Iya!" jawab Ardhan dengan gelak tawanya.

"Sebelum dengan dia?"

"Pas aku kelas satu SMP aku pacaran dengan teman satu kelasku saat masih SD"

"Putusnya kenapa?"

"Nggak putus juga!" jawab Ardhan.

"Terus?"

"Karena dia pindah ke Kalimantan, dan waktu itu belum ada ponsel! jadi berakhir begitu saja"

"Oh!' Alea mengangguk. "Berarti Abang masih punya dua pacar non aktif dong!" canda Alea.

"Hahah! entahlah kamu sebut apa itu!" ucap Ardhan, "kalau kamu?"

"Ya begitulah! diputusin karena punya yang baru sekitar satu atau dua tahun lalu lah! lupa!" jawab Alea yang malas mengenang masa lalunya.

"Oh!" Ardhan mengangguk.

"Kuta berbanding terbalik ya, Bang!" ucap Alea

"Maksudnya?" tanya Ardhan.

"Abang nggak pernah putus, sedang aku? di putusin dua kali!" ucap Alea memanyunkan bibirnya.

"Hahah!" Ardhan tergelak melihat ekspresi wajah Alea.

"Kalau Abang mutusin Alea, berarti tiga kali Alea di putusin dan nggak pernah mutusin!" ucap Alea tanpa alasan.

"Kenapa kamu bisa punya pikiran seperti itu?" tanya Ardhan yang tidak suka dengan kalimat Alea.

"Bukan apa - apa sih, Bang! Alea hanya masih sedikit trauma patah hati! hehe!" jawab Alea dengan senyum kikuk.

Ardhan menghela nafasnya, sampai akhirnya pesanan mereka datang.

Ardhan menyantap makanannya dengan hati yang masih di penuhi pertanyaan. Apakan Alea belum yakin dengannya. Kalau iya, apa yang harus ia lakukan untuk meyakinkan Alea.

Sampai akhirnya makan malam pesanan mereka tandas. Menyisakan piring kotor dan tulang belulang bebek goreng.

"Mau langsung pulang atau jalan - jalan dulu?" tanya Ardhan setelah meneguk habis es teh pesanannya.

"Emm.." Alea melirik jam tangan di pergelangan tangan kirinya. "Udah hampir setengah dua belas, Bang! pulang aja gimana?"

"Boleh!" jawab Ardhan.

"Tapi jalannya pelan - pelan aja!" ucap Alea.

"Kenapa?"

"Biar lama nyampeknya! sekalian menikmati sepinya jalan raya saat tengah malam!"

"Haha! bolehlah! ayo!"

Ardhan berdiri dari duduknya dan membayar makanan mereka. Lalu pergi dari warung sederhana itu.

Alea kembali duduk di belakang Ardhan. Menghirup udara malam dan juga semilir bau parfum Ardhan.

Dinginnya udara dan angin malam, membuat tangan mereka yang tidak memakai sarung tangan kedinginan. Dan untuk pertama kalinya, Dengan reflek Alea memasukkan kedua telapak tangannya ke saku jaket Ardhan.

Ardhan sedikit shock, tapi seulas senyuman tipis terbit di bibirnya. Ardhan melirik sekilas kedua tangan Alea yang berada di dalam saku jaketnya.

Ardhan semakin memperlambat laju motornya. Agar semakin lama merasakan kehangatan yang tercipta secara tidak langsung itu.

Jam dua belas lebih seperempat, barulah Ardhan sampai di depan kost Alea. Alea turun dari motor dan langsung menghadap Ardhan.

"Makasih makan malam ya, Abang!" ucap Alea.

"Jangan pernah ucapkan terima kasih!" jawab Ardhan. "Dengan kamu setia sama aku, itu sudah lebih cukup dari apapun!" lanjut Ardhan.

"Heheh" Alea meringis mendengar kalimat Ardhan yang seolah mengikat hatinya.

"Aku balik dulu, buruan istirahat!" ucap Ardhan.

"Siap bos!" jawab Alea mengangkat tangan kanan hormat. "Hati - hati Abang sayang!" ucap Alea.

"Iya, Ayank!" jawab Ardhan. "Deket doang!"

"Tetap saja harus hati - hati!" ucap Alea.

"Iya - iyaa! daa daa!" jawab Ardhan sembari memutar motornya.

"Daa..daaa!" Alea melambaikan tangannya.

"Masuk sana!" ucap Ardhan.

"Tunggu Abang pergi!"

"Jangan!" ucap Ardhan. "Masuk!" perintah Ardhan tegas.

"Iyaa...iyaa!" Akhirnya Alea membuka gembok pagar besi kost - kost an nya dan kembali menguncinya setelah masuk.

"Masuk!" ucap Ardhan saat Alea justru berdiri di balik pagar.

"Iyaa - iya Abang!" ucap Alea sembari masuk ke dalam lorong kost nya.

Ardhan melajukan motor setelah memastikan Alea masuk ke dalam kamarnya.

Sedang Alea sedari tadi masih berusaha mendengar suara motor Ardhan yang mulai terdengar semakin jauh.

"Ah! si Abang montir semakin hari semakin membuat ku jatuh cinta!" gumam Alea sembari melepas jaketnya.

"Nggak nyangka ya! impian ku waktu itu terwujud begitu cepat!" lanjut Alea sembari mengganti bajunya dengan baju tidur.

"Eh! tapi gimana ya hubungan Bang Ardhan dan Bang Fahry setelah kabar jadian kami menyebar?" gumam Alea.

"Apa mereka bertengkar?" tanya Alea.

"Kenapa aku tadi nggak tanya sih!" gumam Alea menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur.

Alea menatap langit - langit kamarnya yang hanay ada satu lampu.

"Semoga hubungan ku dan Bang Ardhan awet! tidak seperti sebelum - sebelumnya!"

# # # # # #

Beberapa minggu kemudian . . .

Untuk pertama kali, Ardhan dan Alea pulang bersama. Karena mereka memang berasal dari kota yang sama, hanya beda kecamatan saja.

Ardhan memarkirkan motornya di depan rumah Alea. Rumah sederhana bercat putih dan abu - abu gelap. Rumah yang tidak terlalu mewah, tapi untuk ukuran di kampung itu termasuk cukup bagus di banding sekitarnya.

Alea turun dari motor dan langsung mengajak Ardhan masuk ke terasnya. Dimana sudah ada Ibunya yang kepo dengan siapa Alea pulang.

"Assalammualaikum!" sapa Alea pada Ibunya.

"Wa'alaikum salam!" jawab Ibu Alea.

"Assalammualaikum?" sapa Ardhan lembut.

"Wa'alaikum salam!" jawab Ibu. "Siapa dia Alea?" tanya Ibu Alea.

"Kenalin, Bu, namanya Bang Ardhan!" jawab Alea.

"Pacar kamu?" tebak ibunya.

"Heheh, ya gitulah, Bu!" jawab Alea malu - malu.

"Ya sudah masuk yuk, Nak!" ucap Ibu Alea.

"Terima kasih, Tante!" ucap Ardhan.

.

.

.

•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√

...Bisa nebak nggak, apa yang akan di lakukan Ardhan di rumah Alea? 🌸🌸🌸...

...Komentar ya kakak? 🥳🥳...

...Happy reading 🌹🌹🌹...

Terpopuler

Comments

Aumy Re

Aumy Re

halo ka..
aku mampir baca lagi ya
semangat up...💪💪

2022-03-28

1

Hiatus

Hiatus

jejak dl ya kk🤗😘

2022-01-23

1

꧁༺Clemira_Ayumna༻꧂

꧁༺Clemira_Ayumna༻꧂

ngelamar Alea

2022-01-22

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1# Perkenalan
2 Episode 2# Alea!
3 Episode 3# Abang Montir
4 Episode 4# Dia Sudah Beristri?
5 Episode 5# Masih Penasaran
6 Episode 6# Ardhan!
7 Episode 7# Ternyata!
8 Episode 8# Oh Jantung!
9 Episode 9# Ramadhani_echa20
10 Episode 10# Cemburu Bukan?
11 Episode 11# Fahry - Echa
12 Episode 12# Ardhan & Leony
13 Episode 13# VISUAL
14 Episode 14# Cafetaria
15 Episode 15# Selamat!
16 Episode 16# Malam Minggu Pertama
17 Episode 17# Cemburu?
18 Episode 18# News!
19 Episode 19# Perang Dingin
20 Episode 20# Dinginnya Malam
21 Episode 21# Jika Diizinkan!
22 Episode 22# Liburan
23 Episode 23# Undangan
24 Episode 24# Akad dan Pesta
25 Episode 25# Malam Pertama
26 Episode 26# Hari Pertama
27 Episode 27# Rumah Baru
28 Episode 28# Harapan di Tiga Bulan Kemudian
29 Episode 29# Kehamilan Muda
30 Episode 30# Alea yang Membaik
31 Episode 31# Rejeki Tidak Akan Tertukar
32 Episode 32# Baby Boy is Coming!
33 Episode 33# Ibu yang Sebenarnya
34 Episode 34# Cerita Alea
35 Episode 35# Ruang Kerja Baru
36 Episode 36# Pak Ardhan, Manager Pemasaran!
37 Episode 37# Tampak Nyata
38 Episode 38# Nama yang Tak Asing
39 Episode 39# Kembalinya Masa Lalu
40 Episode 40# Cemburu? Pasti Ada lah!
41 Episode 41# Membaca Chat
42 Episode 42# Berubah
43 Episode 43# Menjijaykan
44 Episode 44# Pikiran Buruk Alea
45 Episode 45# Masih Mogok
46 Episode 46# Melamar Kerja
47 Episode 47# Pertemuan Tak Terduga
48 Episode 48# Pelepasan
49 Episode 49# Perdebatan!
50 Episode 50# Gelisah
51 Episode 51# Hari Pertama Bekerja
52 Episode 52# Memantau!
53 Episode 53# Di Sentani Group!
54 Episode 54# Ketahuan!
55 Episode 55# Pertengkaran
56 Episode 56# Bertemu Masa Lalu
57 Episode 57# Hati yang Remuk
58 Episode 58# Bersaing?
59 Episode 59# Terlelap
60 Episode 60# Bertemu Lagi
61 Episode 61# Keputusan Ardhan
62 Episode 62# Penjelasan
63 Episode 63# Berdamai?
64 Episode 64# Genit!
65 Episode 65# Makan Siang
66 Episode 66# Kecurigaan Vania
67 Episode 67# Merajuk
68 Episode 68# Resign?
69 Episode 69# H-2 Resign
70 Episode 70# H-1 Resign
71 Episode 71# Last Day part 1
72 Episode 72# Last Day part 2
73 Episode 73# Last Day part 3
74 Episode 74# Malam Pesta
75 Episode 75# Berkeliling
76 Episode 76# Surprise!
77 Episode 77# Bertemu Sahabat Lama
78 NOVEL BARU
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Episode 1# Perkenalan
2
Episode 2# Alea!
3
Episode 3# Abang Montir
4
Episode 4# Dia Sudah Beristri?
5
Episode 5# Masih Penasaran
6
Episode 6# Ardhan!
7
Episode 7# Ternyata!
8
Episode 8# Oh Jantung!
9
Episode 9# Ramadhani_echa20
10
Episode 10# Cemburu Bukan?
11
Episode 11# Fahry - Echa
12
Episode 12# Ardhan & Leony
13
Episode 13# VISUAL
14
Episode 14# Cafetaria
15
Episode 15# Selamat!
16
Episode 16# Malam Minggu Pertama
17
Episode 17# Cemburu?
18
Episode 18# News!
19
Episode 19# Perang Dingin
20
Episode 20# Dinginnya Malam
21
Episode 21# Jika Diizinkan!
22
Episode 22# Liburan
23
Episode 23# Undangan
24
Episode 24# Akad dan Pesta
25
Episode 25# Malam Pertama
26
Episode 26# Hari Pertama
27
Episode 27# Rumah Baru
28
Episode 28# Harapan di Tiga Bulan Kemudian
29
Episode 29# Kehamilan Muda
30
Episode 30# Alea yang Membaik
31
Episode 31# Rejeki Tidak Akan Tertukar
32
Episode 32# Baby Boy is Coming!
33
Episode 33# Ibu yang Sebenarnya
34
Episode 34# Cerita Alea
35
Episode 35# Ruang Kerja Baru
36
Episode 36# Pak Ardhan, Manager Pemasaran!
37
Episode 37# Tampak Nyata
38
Episode 38# Nama yang Tak Asing
39
Episode 39# Kembalinya Masa Lalu
40
Episode 40# Cemburu? Pasti Ada lah!
41
Episode 41# Membaca Chat
42
Episode 42# Berubah
43
Episode 43# Menjijaykan
44
Episode 44# Pikiran Buruk Alea
45
Episode 45# Masih Mogok
46
Episode 46# Melamar Kerja
47
Episode 47# Pertemuan Tak Terduga
48
Episode 48# Pelepasan
49
Episode 49# Perdebatan!
50
Episode 50# Gelisah
51
Episode 51# Hari Pertama Bekerja
52
Episode 52# Memantau!
53
Episode 53# Di Sentani Group!
54
Episode 54# Ketahuan!
55
Episode 55# Pertengkaran
56
Episode 56# Bertemu Masa Lalu
57
Episode 57# Hati yang Remuk
58
Episode 58# Bersaing?
59
Episode 59# Terlelap
60
Episode 60# Bertemu Lagi
61
Episode 61# Keputusan Ardhan
62
Episode 62# Penjelasan
63
Episode 63# Berdamai?
64
Episode 64# Genit!
65
Episode 65# Makan Siang
66
Episode 66# Kecurigaan Vania
67
Episode 67# Merajuk
68
Episode 68# Resign?
69
Episode 69# H-2 Resign
70
Episode 70# H-1 Resign
71
Episode 71# Last Day part 1
72
Episode 72# Last Day part 2
73
Episode 73# Last Day part 3
74
Episode 74# Malam Pesta
75
Episode 75# Berkeliling
76
Episode 76# Surprise!
77
Episode 77# Bertemu Sahabat Lama
78
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!