Episode 6# Ardhan!

Satu minggu kemudian . . .

Alea yang terjadwal masuk siang, baru saja memarkirkan motornya di depan Galaxy store. Bersamaan dengan itu, Fahry keluar dari Galaxy store.

"Kenapa sampai sekarang belum juga berhijab?" tanya Fahry ketus.

"Maaf, Bang! belum siap!" jawab Alea sembari turun dari motornya.

"Apa susahnya sih pakai kerudung aja!" ucap Fahry.

"Tidak susah pakainya, Bang! hanya saja untuk gadis yang imannya masih goyah seperti ku, menjaga untuk terus berhijab saja yang susah!" jawab Alea.

"Tinggal jaga doang! apa susahnya!" ketus Fahry, "bilang aja kamu mau godain anak - anak di sana!" ucap Fahry menunjuk bengkel sembari berlalu dari tempat parkir Galaxy store tanpa menoleh Alea yang menatapnya heran.

"Murah banget!" gerutu Fahry yang masih bisa di dengar Alea walau samar - samar.

Kenapa dia begitu amat sih! ajari pelan - pelan dong, Bang! kalau emang berniat deketin Alea! Bukannya selalu mengatai Alea kecentilan, dan sekarang di kata murah amat!

Ucap Alea dalam hati.

Saat Alea hendak masuk Galaxy store, motor Ibram berhenti tepat di samping motor Alea.

"Lama tidak shift sama kamu, Al!" ucap Ibram sambil turun dari motornya.

"Kangen ya!" seru Alea percaya diri.

"Ngapain kangen kamu!" sahut Ibram.

"Tinggal jawab iya apa susahnya sih!" sahut Alea.

"Karena memang tidak!" jawab Ibram.

Mereka masuk ke dalam Galaxy store bersamaan. Alea melepas jaketnya di gudang, begitu juga Ibram. Mereka langsung menggantikan pekerjaan shift pagi saat jam menunjukkan jam dua siang.

Waktu berlalu, Fahry masuk ke Galaxy store sholat maghrib. Fahry menghampiri Ibram yang sedang berjaga di balik meja kasir.

"Bram? dimana Alea?" tanya Fahry.

"Masih sholat!" jawab Ibram santai.

"Kenapa tidak sholat dari tadi dia?"

"Tadi masih rame!" jawab Ibram. "Kau serius mengejar Alea?" tanya Ibram menyelidik.

"Sebenarnya serius! tapi dia tidak mau berhijab! jadi sepertinya dia bukan gadis yang bisa di ajak serius!"

"Jangan sembarangan kalau ngomong, Ry!" ucap Ibram. "Bukan tidak bisa di ajak serius, dia hanya butuh di bimbing!" lanjut Ibram.

"Udah kok! tapi dia membangkang!" jawab Fahry ketus.

"Kalian kan tidak terikat hubungan apapun selain saling kenal, jadi mana mungkin kau sudah membimbing Alea dengan benar!"

"Kamu mah sama aja, Bram!" ucap Fahry. "Pacar mu saja tidak berhijab kamu mau! malah sabtu besok kamu lamar! kalau sih ogah nglamar sebelum dia berhijab!" ucap Fahry lagi.

Ibram merasa tersindir. Tidak terima dengan ucapan santai Fahry yang terkesan merendahkannya.

"Udahlah, Ry! jangan bahas hijab!" pungkas Ibram berusaha mengontrol emosinya.

Benar kata anak - anak montir! kadang - kadang pedas juga kalimat yang muncul dari bibir laki - laki ini!

Ucap Ibram dalam hati.

Ibram memilih tidak mencari masalah dengan Fahry. Meskipun hatinya masih bergemuruh dengan ucapan Fahry tadi.

Tidak lama kemudian Alea keluar dari gudang yang tersedia tempat kecil, khusus untuk sholat.

"Al, cari tuh!" ucap Ibram menunjuk Fahry yang tengah duduk di kursi depan Galaxy store.

"Males!" jawab Alea tanpa bersuara.

"Sama!" ucap Ibram tanpa bersuara juga.

Kalaupun mereka mengeluarkan suara, tidak akan terdengar dari luar gerai.

"Aku beli makan dulu ya!" ucap Fahry.

"Aku mie goreng!" ucap Alea menyerahkan uang 15 ribu pada Ibram.

"Ok!" seru Ibram.

Ibram keluar dari Galaxy store.

"Katanya nyari Alea!" ucap Ibram pada Fahry yang sedang asyik dengan ponselnya.

"Hem!" jawab Fahry ketus sembari menoleh ke arah Alea yang menatap layar komputer sambil melayani pembeli.

Tanpa bicara Fahry justru berlalu dari Galaxy store. Dan memilih berjalan kaki ke arah warkop perempatan.

"Mang Ale kopi cappucino satu!" ucap Fahry pada pemilik warkop.

"Ya, Ry!" sahut Mang Ale pemilik Warkop.

"Kusam amat itu muka!" ucap Zaka pada Fahry.

"Di tolak Alea pasti tuh!" tebak Dimas.

"Yang ada aku yang nolak dia!" jawab Fahry.

"Yakin tuh?" sahut Leo.

"Ya lah! perempuan tidak mau berhijab, buat apa!" ucap Fahry ketus.

"Kalau gitu buat aku aja!" ucap Dimas.

"Aku juga mau!" sahut Leo.

"Ingat pacar!" sahut Randi pada Leo.

"Buat aku sajalah!" sahut Yoga.

"Eh, kau kan masih muda! cari yang lain saja! kasian yang jomblo - jomblo tua ini!" ucap Eza yang ikut nimbrung di warkop itu.

"Kasian amat jadi aku!" gerutu Yoga.

"Lihat bang Zaka!" ucap Eza, "kau tidak kasian? dia sudah 29 tahun tapi masih jomblo!"

"Aku tidak butuh di kasiani!" ucap Zaka.

"Ya ya ya!" sahut Eza. "Atau lihat Ardhan! sejak aku kenal dia, belum pernah sekalipun dia dekat dengan cewek!" lanjut Eza melirik Ardhan.

"Apaan sih!" sahut Ardhan.

"Fahry udah nggak mau tuh sama Alea! kau tak coba dekati?" tanya Eza.

"Masih mau si Fahry itu! nyesel dia kalau mundur dari Alea!" jawab Ardhan.

"Kau suka dengan dia, Dhan?" tanya Fahry pada Ardhan.

"Siapa?"

"Alea!" jawab Fahry.

Ardhan hanya mengangkat kedua pundaknya. Malas menanggapi pertanyaan Fahry.

"Ck!" Fahry berdecih kesal sembari meminum kopi cappucino nya.

Ardhan berdiri dari duduknya, berniat untuk kembali ke mess.

"Berapa kopi ku, Mang Ale?" tanya Ardhan.

"Lima ribu, Dhan!" jawab Mang Ale.

"Sekalian semua, Mang!" ucap Ardhan.

"Eh! aku bayar sendiri aja, Dhan!" sahut Zaka.

"Aku juga!" sahut Eza.

"Sekalian semua aja, Mang!"

"34 ribu, Dhan!" jawab Mang Ale.

Ardhan menyerahkan uang lima puluh ribu pada Mang Ale. Mang Ale langsung memberikan kembaliannya.

"Aku duluan ya!" ucap Ardhan pada semua yang masih di warkop.

"Makasih ya, Dhan!" ucap Zaka dan yang lainnya.

"Iya!" sahut Ardhan sembari berlalu pergi dari warkop Mang Ale.

Ardhan kembali ke mess dengan berjalan kaki. Saat hampir sampai di dekat bengkel, mata Ardhan menoleh ke arah Galaxy store. Dan langsung menangkap wajah cantik natural Alea yang sedang sibuk melayani antrian pembeli di balik meja kasir.

"Tumben sudah pulang, Dhan?" tanya Randi saat Ardhan sudah sampai di balkon.

"Capek, Ran!" jawab Ardhan setengah cuek.

Ardhan langsung berdiri di pagar balkon, berpegang pada pagar besi berwarna hitam itu. Arah balkon langsung menghadap Galaxy store, juga jalanan yang cukup ramai malam itu.

Mata Ardhan mengamati Alea yang memeng cukup cantik jika di lihat terlalu lama. Gerak - gerik Alea di dalam toko membuat Ardhan sedikit menyungging senyum tipis.

"Kenapa, Dhan?" tanya Randi yang melihat Ardhan diam saja di pagar besi itu.

"Tidak ada!" jawab Ardhan mengalihkan pandangan ke jalan raya.

Randi berdiri, mendekati tempat Ardhan berdiri. Dan ikut menghadap Galaxy store. Suasana di dalam gerai tetap terlihat dari balkon mess.

"Cantik!" ucap Randi melihat Alea yang tengah sibuk dengan pekerjaannya.

"Siapa?" tanya Ardhan.

"Dari tadi kau melihat dia kan?" tanya Randi melihat ekspresi Ardhan. "Alea!" bisik Randi pada Ardhan.

"Untuk apa?" tanya Ardhan sembari mengeluarkan sebatang rokok dan menyulutnya menggunakan korek api.

"Jangan bohong!" sahut Randi. "Hal itu wajar! kau kan juga laki - laki normal!"

"Haha!" Ardhan tergelak. "Ada - ada saja kau!" ucap Ardha setelah menyemburkan asap rokok. "Kau lupa? gadis itu incaran Fahry!" ucap Ardhan.

"Tidak masalah bersaing kawan!" ucap Randi, "asalkan sehat!" lanjut Randi.

Ardhan kembali menghisap rokoknya mendengar ucapan Randi. Kemudian kembali menyemburkan asapnya ke atas kepalanya dengan memasang telinga, mendengar ucapan Randi.

"Aku memang tidak terlalu mengenal gadis itu! tapi jika aku lihat ekspresi nya saat bicara dengan Fahry, gadis itu tidak terlalu menyukai Fahry!"

"Jangan asal menilai!" jawab Ardhan dengan aksi jari yang memutar rokoknya dan membuang pandangannya ke langit yang di penuhi bintang.

"Dhan, aku bisa melihat gerak - gerik cewek mana yang suka dan mana yang tidak!" bisik Randi.

"Kau dukun?" tanya Ardhan menoleh Randi.

"Ck! kau ini!" Randi menyenggol lengan Ardhan. "Lihat dia!" ucap Randi menunjuk Alea dengan gerakan dagu.

Mata Ardhan mengikuti arah pandang Randi Randi.

"Gadis itu tergolong netral dan bebas tapi bukan gadis liar! aku tau gadis itu baik, meskipun Fahry bilang sholatnya sering bolong!" ucap Randi, "tapi kau harus tau, Dhan! perempuan itu di bimbing pelan - pelan, bukan di paksa seperti cara Fahry mendekati gadis itu!"

"Terus apa hubungannya kau ceritakan padaku?" tanya Ardhan yang masih melihat Alea di bawah sana.

"Kalau pun ilmu itu tidak kau praktekan pada Alea, setidaknya akan berguna untuk kau mendekati gadis yang lain!"

"Jangan bicara yang tidak - tidak, Ran!" ucap Ardhan kembali menghisap rokoknya.

"Dhan, kita sudah berteman bertahun - tahun!" ucap Randi serius. "Kita masuk ke sini bersama, 7 tahun yang lalu! dan aku tidak pernah sekalipun melihat kau mendekati seorang gadis. Aku tau kau normal, Dhan! tapi kenapa bisa kau tidak pernah menjalin hubungan dengan gadis manapun. Apa ada masalah akan suatu hal?" tanya Randi menyelidik.

"Tidak ada!" jawab Ardhan santai.

"Kau yakin?"

"Yakin, Ran!" jawab Ardhan.

"Apa kau tidak kesepian?" tanya Randi.

"Sejak kedua orang tua ku meninggal 10 tahun yang lalu, hidup ku memang selalu sepi!" jawab Ardhan sembari menatap langit yang di penuhi bintang. Seolah menggambarkan wajah kedua orang tuanya.

"Tidak mungkin kau masih terbelenggu akan duka kehilangan orang tua mu kan?"

"Entahlah!" jawab Ardhan yang masih menatap langit, sambil menyesap batang rokoknya.

Randi mengamati wajah Ardhan yang terlihat datar. Ardhan terkadang sangat humoris, tapi juga terkadang terlihat galau.

Randi kembali melihat ke arah Galaxy store. Dan bersamaan dengan itu Alea tengah menoleh arah jalanan, dan langsung menatap arah balkon bengkel saat menyadari ada yang berdiri di sana.

Tatapan mata Randi dan Alea bertemu. Alea menyungging senyum ramah dan sedikit menunduk. Randi pun membalas.

Menyadari pergerakan Randi yang tak biasa, Ardhan yang tengah menatap langit menoleh Randi lalu mengikuti arah pandang Randi.

Dan saat itu pula tatapan mata Alea dan Ardhan bertemu. Alea kembali tersenyum ramah dan sedikit menunduk. Ardhan hanya membalas dengan anggukan dan perasaan yang tak biasa.

Ardhan membalikkan badan, menyandarkan punggung dan satu sikunya pada pagar besi. sementara Randi tetap pada posisi awal. Sedangkan Alea memilih kembali beraktivitas saat Ardhan memutar tubuhnya.

.

.

.

.

•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√

...Happy reading 🌹🌹🌹...

...Jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya ya kakak 🤩🥰...

Terpopuler

Comments

Mega Ackerman

Mega Ackerman

Aku mampir

2022-03-24

1

Aumy Re

Aumy Re

halo ka.
mampir baca + tab like
salam di batas cakrawala

2022-03-22

1

Mom FA

Mom FA

salam dari in memories🙏

2022-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1# Perkenalan
2 Episode 2# Alea!
3 Episode 3# Abang Montir
4 Episode 4# Dia Sudah Beristri?
5 Episode 5# Masih Penasaran
6 Episode 6# Ardhan!
7 Episode 7# Ternyata!
8 Episode 8# Oh Jantung!
9 Episode 9# Ramadhani_echa20
10 Episode 10# Cemburu Bukan?
11 Episode 11# Fahry - Echa
12 Episode 12# Ardhan & Leony
13 Episode 13# VISUAL
14 Episode 14# Cafetaria
15 Episode 15# Selamat!
16 Episode 16# Malam Minggu Pertama
17 Episode 17# Cemburu?
18 Episode 18# News!
19 Episode 19# Perang Dingin
20 Episode 20# Dinginnya Malam
21 Episode 21# Jika Diizinkan!
22 Episode 22# Liburan
23 Episode 23# Undangan
24 Episode 24# Akad dan Pesta
25 Episode 25# Malam Pertama
26 Episode 26# Hari Pertama
27 Episode 27# Rumah Baru
28 Episode 28# Harapan di Tiga Bulan Kemudian
29 Episode 29# Kehamilan Muda
30 Episode 30# Alea yang Membaik
31 Episode 31# Rejeki Tidak Akan Tertukar
32 Episode 32# Baby Boy is Coming!
33 Episode 33# Ibu yang Sebenarnya
34 Episode 34# Cerita Alea
35 Episode 35# Ruang Kerja Baru
36 Episode 36# Pak Ardhan, Manager Pemasaran!
37 Episode 37# Tampak Nyata
38 Episode 38# Nama yang Tak Asing
39 Episode 39# Kembalinya Masa Lalu
40 Episode 40# Cemburu? Pasti Ada lah!
41 Episode 41# Membaca Chat
42 Episode 42# Berubah
43 Episode 43# Menjijaykan
44 Episode 44# Pikiran Buruk Alea
45 Episode 45# Masih Mogok
46 Episode 46# Melamar Kerja
47 Episode 47# Pertemuan Tak Terduga
48 Episode 48# Pelepasan
49 Episode 49# Perdebatan!
50 Episode 50# Gelisah
51 Episode 51# Hari Pertama Bekerja
52 Episode 52# Memantau!
53 Episode 53# Di Sentani Group!
54 Episode 54# Ketahuan!
55 Episode 55# Pertengkaran
56 Episode 56# Bertemu Masa Lalu
57 Episode 57# Hati yang Remuk
58 Episode 58# Bersaing?
59 Episode 59# Terlelap
60 Episode 60# Bertemu Lagi
61 Episode 61# Keputusan Ardhan
62 Episode 62# Penjelasan
63 Episode 63# Berdamai?
64 Episode 64# Genit!
65 Episode 65# Makan Siang
66 Episode 66# Kecurigaan Vania
67 Episode 67# Merajuk
68 Episode 68# Resign?
69 Episode 69# H-2 Resign
70 Episode 70# H-1 Resign
71 Episode 71# Last Day part 1
72 Episode 72# Last Day part 2
73 Episode 73# Last Day part 3
74 Episode 74# Malam Pesta
75 Episode 75# Berkeliling
76 Episode 76# Surprise!
77 Episode 77# Bertemu Sahabat Lama
78 NOVEL BARU
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Episode 1# Perkenalan
2
Episode 2# Alea!
3
Episode 3# Abang Montir
4
Episode 4# Dia Sudah Beristri?
5
Episode 5# Masih Penasaran
6
Episode 6# Ardhan!
7
Episode 7# Ternyata!
8
Episode 8# Oh Jantung!
9
Episode 9# Ramadhani_echa20
10
Episode 10# Cemburu Bukan?
11
Episode 11# Fahry - Echa
12
Episode 12# Ardhan & Leony
13
Episode 13# VISUAL
14
Episode 14# Cafetaria
15
Episode 15# Selamat!
16
Episode 16# Malam Minggu Pertama
17
Episode 17# Cemburu?
18
Episode 18# News!
19
Episode 19# Perang Dingin
20
Episode 20# Dinginnya Malam
21
Episode 21# Jika Diizinkan!
22
Episode 22# Liburan
23
Episode 23# Undangan
24
Episode 24# Akad dan Pesta
25
Episode 25# Malam Pertama
26
Episode 26# Hari Pertama
27
Episode 27# Rumah Baru
28
Episode 28# Harapan di Tiga Bulan Kemudian
29
Episode 29# Kehamilan Muda
30
Episode 30# Alea yang Membaik
31
Episode 31# Rejeki Tidak Akan Tertukar
32
Episode 32# Baby Boy is Coming!
33
Episode 33# Ibu yang Sebenarnya
34
Episode 34# Cerita Alea
35
Episode 35# Ruang Kerja Baru
36
Episode 36# Pak Ardhan, Manager Pemasaran!
37
Episode 37# Tampak Nyata
38
Episode 38# Nama yang Tak Asing
39
Episode 39# Kembalinya Masa Lalu
40
Episode 40# Cemburu? Pasti Ada lah!
41
Episode 41# Membaca Chat
42
Episode 42# Berubah
43
Episode 43# Menjijaykan
44
Episode 44# Pikiran Buruk Alea
45
Episode 45# Masih Mogok
46
Episode 46# Melamar Kerja
47
Episode 47# Pertemuan Tak Terduga
48
Episode 48# Pelepasan
49
Episode 49# Perdebatan!
50
Episode 50# Gelisah
51
Episode 51# Hari Pertama Bekerja
52
Episode 52# Memantau!
53
Episode 53# Di Sentani Group!
54
Episode 54# Ketahuan!
55
Episode 55# Pertengkaran
56
Episode 56# Bertemu Masa Lalu
57
Episode 57# Hati yang Remuk
58
Episode 58# Bersaing?
59
Episode 59# Terlelap
60
Episode 60# Bertemu Lagi
61
Episode 61# Keputusan Ardhan
62
Episode 62# Penjelasan
63
Episode 63# Berdamai?
64
Episode 64# Genit!
65
Episode 65# Makan Siang
66
Episode 66# Kecurigaan Vania
67
Episode 67# Merajuk
68
Episode 68# Resign?
69
Episode 69# H-2 Resign
70
Episode 70# H-1 Resign
71
Episode 71# Last Day part 1
72
Episode 72# Last Day part 2
73
Episode 73# Last Day part 3
74
Episode 74# Malam Pesta
75
Episode 75# Berkeliling
76
Episode 76# Surprise!
77
Episode 77# Bertemu Sahabat Lama
78
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!