Setelah maghrib, Alea keluar dari kost dengan mengendarai motor matic nya untuk membeli makan malam. Dia hanya memakai celana panjang dan kaos oblong, dengan tas kecilnya.
Saat hampir sampai di daerah Galaxy store, matanya tidak sengaja menangkap sosok yang tidak asing tengah mengantri nasi padang. Reflek Alea memarkirkan motornya di depan warung nasi padang itu.
Lah! kok aku berhenti di sini sih?
Tanya Alea dalam hati yang bingung sendiri.
Ya udahlah, makan nasi padang aja!
Batin Alea.
Akhirnya dia memilih turun dari motor, karena malu jika harus kembali memundurkan motornya.
Alea berjalan masuk ke warung padang itu dan pura - pura tidak melihat keberadaan laki - laki yang selalu mencuri perhatiannya itu.
"Bang, bungkus satu, lauknya rendang aja!" ucap Alea pada penjual nasi padang itu.
"Ya neng!" jawab penjual itu.
Alea langsung mengeluarkan ponselnya dan duduk di kursi kosong tanpa menoleh kanan kiri. Dia tetap pura - pura tidak melihat keberadaan laki - laki yang memakai baju santai itu.
Alea fokus dengan ponselnya, sementara laki - laki yang merupakan montir AutoGalaxy itu hanya diam.
"Memangnya kamu kost di dekat sini, mbak?" tanya laki - laki itu.
Spontan Alea menoleh ke sebelah kirinya karena suara yang tak asing di telinganya itu.
"Eh, iya bang, di gang tujuh!" jawab Alea. "Abang dari tadi? maaf nggak liat!" ucap Alea.
"Iya!" jawab laki - lak itu. "Gang tujuh, gang sempit itu?"
"Iya, Bang!" jawab Alea, yang jantungnya selalu berdebar setiap laki - laki berada di dekatnya. Apalagi saat di ajak bicara. "Abang pernah lewat situ?" tanya Alea basa - basi.
"Pernah, waktu ke rumah Eza!"
"Oh iya! aku sering lihat Bang Eza pulang pergi lewat situ.
"Hemm!" si abang montir itu mengangguk.
Oh jantung! kenapa sih kau ini!
Gerutu Alea dalam hati.
Masa iya sih dia sudah menikah?
Tanya Alea dalam hati.
"Mas, ini nasi nya!" ucap pedagang nasi padang pada montir di samping Alea.
Yaaa . . kok cepet amat sih!
Batin Alea melihat montir itu berdiri dan menerima pesanan. Mata Alea terus memandangi montir itu.
Terlihat montir itu memberikan uang 30 ribu pada penjual nasi padang.
"Kebanyakan mas! harganya 15 ribu!" ucap penjual itu mengembalikan kelebihan uangnya.
"Sekalian punya mbak ini!" ucap montir itu menunjuk Alea.
"Eh, tidak usah Bang, aku bayar sendiri aja!" sahut Alea saat merasa dirinya yang di tunjuk.
"Ini aja!" ucap montir itu sembari berlalu pergi tanpa menerim uang yang di kembalikan penjual nasi padang.
"Yaa ampun, makasih ya Bang!" ucap Alea ke arah montir itu.
Montir itu hanya menoleh dan mengangguk kecil tanpa bicara sepatah kata pun.
Alea mengulum senyumnya. Bukan karena makanan gratis, tapi karena siapa yang bayar makanan itu.
Gak pernah ngajak ngobrol, eh ujuk - ujuk bayarin makanan aku! hihihi.
Alea menahan senyum di dalam hatinya.
"Ini punya Neng!" ucap penjual menyerahkan satu kantong berisi sebungkus nasi padang.
"Makasih, Bang!" ucap Alea menerima bungkusan itu.
"Sama - sama, Neng!"
Alea kembali melajukan motornya ke kost an yang tidak jauh dari warung nasi padang itu. Hanya saja harus masuk gang sempit yang hanya bisa di lewati motor.
Alea membuka bungkusan nasi padang dan meletakkan di atas piringnya begitu sampai di kamar kost. Lalu mencuci bersih tangannya di kamar mandi.
"Hai abang montir yang baik hati, yang sampai saat ini aku tidak tau siapa nama kamu, makasih banyak traktirannya ya abang!" ucap Alea dengan senyuman cerah.
"Bismillahirrahmanirrahim, aku akan habiskan makanan ini!" lanjutnya mulai menyantap nasi padang yang di bayari si abang montir.
# # # # # #
Sedangkan di mess para montir AutoGalaxy, beberapa dari mereka tengah berkumpul di balkon. Untuk menikmati udara malam, karena di dalam kamar mereka pengap. Maklum udara Ibukota selalu lebih gerah dari pada di kampung mereka.
Mereka semua libur di hari yang sama, yaitu Minggu. Karena hari Minggu bengkel tutup.
Ada 10 orang montir yang tinggal di mess itu. Dan di bagi menjadi 5 kamar. sehingga setiap kamar berisi dua orang montir dengan tempat tidur susun dan dua almari kecil.
Fahry satu kamar dengan Dimas. Ardhan dengan Randi. Dan tiga kamar lainnya juga di isi masing - masing dua orang.
(Enam lainnya belum diceritakan namanya, jadi menyusul)
"Minggu besok nggak pulang, Bang Fahry?" tanya Yoga sembari menikmati rokok di sela - sela jarinya.
"Pulanglah Yog, besok pulang kerja aku langsung pulang kampung!" jawab Fahry sembari membuka akun sosial media miliknya.
"Kamu nggak pulang, Yog?" tanya Ardhan.
"Sebenarnya males, Bang!" jawab Yoga yang baru berusia 20 tahun, dia adalah montir paling baru di AutoGalaxy.
"Kenapa?" sahut Dimas.
"Di rumah Ibuk dan Bapak ribut terus!"
"Memangnya kenapa?" tanya Ardhan.
"Nggak tau lah, Bang!" jawab Yoga, "mangkanya dulu aku jarang pulang ke rumah, aku kalau pulang sekolah tidur di rumah Nenek ku!"
"Jangan di benci, sayangi mereka selagi ada!" tutur Ardhan.
"Aku nggak benci, Bang! cuma aku kadang pengen punya keluarga yang damai, nggak berantem terus!"
"Kalau nggak ada masalah, nggak mungkin mereka berantem!" sahut Zaka, montir paling tua di mess itu. Dia berusia 29 tahun, tapi belum menikah.
"Adek aku aja sampai ikut jejak ku, Bang!" ucap Yoga, "tidur di rumah Nenek!"
"Terus di rumah kamu cuma orang tua kamu?" tanya Zaka.
"Iya, Bang!" jawab Yoga. "Anak mereka cuma aku dan adek!" lanjut Fahry.
"Terus kalau mereka berantem nggak ada yang melerai?" tanya Fahry.
"Kalau aku melerai, Bang! yang ada malah Bapak akan bahas asal usul ku!"
"Maksud kamu?" sahut Zaka dan Ardhan bersamaan.
"Bapak bilang aku bukan anaknya!"
"Ha?" semua yang ada di balkon itu kaget.
"Aku juga nggak tau, Bang!" jawab Yoga yang terlihat masam. "Kalau aku bukan anak Bapak, lalu anak siapa?" tanya Yoga bergumam.
"Mana aku tau!" ucap serentak Dimas, Ardhan, Zaka dan Leo yang baru nimbrung begitu mendengar ucapan Yoga, yang bukan akan bapaknya.
"Rumit!" ucap Fahry yang memilih beranjak dari balkon itu.
Semua menoleh pada Fahry yang masuk ke dalam kamarnya.
"Tuh anak nggak bisa di ajak curhat, tapi suka banget curhat!" bisik Dimas lirih pada mereka yang tersisa di balkon.
"Biarkan saja!" jawab Zaka.
"Terus? cerita lagi dong!" ucap Dimas.
"Udah ah, kalian cukup tau segitu saja! jangan banyak - banyak!"
"Nanggung!" ucap Dimas.
Semua kembali diam untuk sesaat, beberapa di antaranya memainkan ponselnya.
"Eh, Bang Ardhan?" panggil Dimas.
"Hem?" jawab Ardhan tanpa menoleh Dimas.
"Abang tau kan semalam aku post histori foto kita pas di warkop?"
"Iya!" jawab Ardhan cuek.
"Terus Leony komen tuh!" ucap Dimas, "katanya, mana yang namanya Ardhan?"
"Kau pernah bicara tentang aku?"
"Ya hanya sedikit, Bang!"
Ardhan menarik nafas dalam dan membuangnya cepat. "Dasar kau!"
"Hehe! terus setelah aku kasih tau, kayaknya dia tertarik deh Bang buat kenal Abang!"
"Males banget, Dim!"
"Abang kan belum lihat Leony! geulis pisan oey!" ucap Dimas.
"Kalau cantik kenapa nggak kamu aja yang deketin dia?" sahut Zaka.
"Dia nggak mau Bang sama aku!"
"Kenapa?" sahut Leo.
"Mungkin karena kita berteman lama, jadi males gitu buat jadi deket lebih dari sahabat!"
"Terus kenapa aku yang kau kenalkan padanya?" tanya Ardhan. "Padahal sebagian di sini masih jomblo!"
"Iya, contohnya aku!" sahut Leo.
"Eh, Abang mau berdusta!" sahut Yoga.
"Ga, kalau di sini aku kan jomblo!" ucap Leo. "Kalau pas ketemu sama Miya ya aku nggak jomblo!"
"Kau seperti bajing*n saja!" sahut Randi yang keluar dari kamarnya.
"Nah, contoh tuh, laki - laki setia!" ucap Zaka menunjuk Randi. "Bininya di kampung dia di sini benar - benar nggak ngapa - ngapain! ama cewek dingin, jarang ngobrol ama cewek! sampai pelanggan cewek pun dia enggan!" lanjut Zaka.
"Setia itu harus! anak orang jangan buat mainan!" jawab Randi yang sebentar lagi akan menjadi ayah di usianya yang mendekati 27 tahun.
"Betul!" sahut Dimas dan Yoga.
.
.
.
.
.
•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√•√
Jadi menurut kalian, di antara mereka semua, siapa nih yang menarik perhatian Alea? 🤔
Jangan lupa like dan komen ya 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Atoen Bumz Bums
rendi kereeennnn
2022-09-12
1
Mega Ackerman
Like
2022-03-19
1
Lee
Bang montir servis hatiku bang.hatiku crack abang cuekin!teriak Alea.. hehe
smangatt y thor..
2022-02-20
1