Chapter 13

Matahari telah perlahan menenggelamkan diri untuk digantikan oleh sang rembulan. Sepasang suami istri kini tengah menikmati udara malam dan keindahannya untuk yang kesekian kalinya. Mereka adalah Kenzo dan Alin yang tengah bermesraan sambil menatap indahnya ciptaan tuhan yang maha agung. Cinta mereka disaksikan oleh para bintang dan hembusan semilir angin menenangkan. Alin yang berada dipangkuan suaminya tengah bercerita dengan asyik perihal banyak hal yang dia lalui selama Kenzo pergi. Sementara sang suami mendengarkan dengan antusias tanpa pernah merasa bosan. Suara riuh istrinya bagaikan musik yang menenangkan dan membuat lelahnya seketika menghilang. Didekapnya Alin dengan erat dan tiba-tiba Kenzo mencium bibir istrinya untuk menghentikan sejenak celotehan yang sejak tadi terdengar. Alin menerima ciuman dari suaminya dan membalas ciuman tersebut, Kenzo meraih tengkuk Alin dan menariknya untuk memperdalam ciuman panas itu.

Kini Alin telah menerima sepenuhnya kehadiran Kenzo yang tiba-tiba di hidupnya. Tak ada keraguan lagi tentang suaminya itu, padahal mereka baru bertemu. Tetapi ikatan hubungan di masa kecil dengan Kenzo membuat Alin dengan mudahnya menerima Kenzo kembali. Dia mulai mengenal suaminya lagi dan mencintainya dengan perlahan. Sosok Kenzo yang sangat lembut kepadanya, membuat Alin merasa seperti seorang ratu yang dicintai.

Ciuman panas itu membuat gelora panas di dalam diri Kenzo bangkit. Dia menahan sekuat tenaga agar gelora itu tidak menguasai dirinya, dia masih menunggu Alin memberikannya kepada Kenzo. Alin menyadari perubahan deru nafas dari sang suami, mata sayu yang mendambakan sentuhan itu terlihat di mata Alin. Dengan memantapkan hatinya, malam ini dia akan memberikan sesuatu yang dia jaga selama ini kepada suaminya. Dia akan menyerahkan sepenuhnya dirinya kepada Kenzo.

“Sayang jangan ditahan lagi, malam ini aku memberikan restuku untuk mu menyentuhku, maafkan aku membuat mu menunggu begitu lama suamiku,” kata Alin pelan sambil menunduk.

Mendapat lampu hijau, Kenzo pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut. Dengan segera dia menggendong Alin ke kamar mereka. Kenzo melepas satu persatu pakaian yang masih melekat di tubuh istrinya. Kenzo akan melakukanya dengan pelan dan lembut. Bagaimanapun ini adalah pengalaman pertama baginya dan istrinya. Dia ingin menciptakan malam pertama yang berkesan bagi istrinya.

Kenzo mulai menelusuri setiap bagian tubuh Alin, sapuan lembut itu menghasilkan ******* pelan dari istrinya. Bibir keduanya menyatu dalam ciuman panjang yang menggairahkan. Tangan kekar Kenzo bergerilya nakal

meelusuri setiap inci tubuh istrinya. Kenzo meninggalkan banyak stempel kepemilikan di tubuh Alin terutama di dadanya. Hingga akhirnya waktu penyatuan telah tiba, Kenzo memasukkan juniornya dengan perlahan dan lembut. Namun tetap saja itu membuat Alin merasakan sakit dan perih di bagian bawahnya. Alin menggigit bibirnya, hal itu membuat Kenzo mencium bibir Alin agar tidak terluka. Setelah beberapa kali percobaan masuk, akhirnya kesucian Alin sempurna telah diruntuhkan oleh suaminya. Kini pernikahan mereka telah mencapai

kesempurnaan, dengan lembut Kenzo bermain maju mundur untuk menghilangkan rasa sakit istrinya.

Entah sudah berapa jam mereka ‘bermain’, Alin kelihatan sangat lelah melayani suaminya yang perkasa. Berbeda dengan Kenzo yang masih semangat, tubuh keduanya berkilauan bermandikan keringat. Hingga puncak kepuasaan yang entah keberapa membuat Alin ambruk dan pingsan. Kenzo menyelimuti tubuh istrinya dan berbaring di sisi Alin sambil memeluknya. Mereka tertidur karena kelelahan setelah ’bermain’.

Cahaya matahari pagi menerobos lewat jendela bertirai putih. Cuaca cukup cerah mengawali hari itu, Kenzo terbangun dengan istrinya berada di pelukannya. Mereka masih polos tanpa sehelai benangpun yang menempel di tubuh mereka berdua. Kenzo memandangi wajah cantik itu dengan tersenyum.

“Terima kasih sayangku, kamu telah memberikan apa yang selama ini aku tunggu dan semoga saja kehadiran seorang bayi lucu akan segera tiba,” bisik Kenzo.

Dia membangunkan istrinya karena hari sudah siang, dia takut istrinya akan sakit jika melewatkan sarapan. Alin terbangun dan menyadari jika dia tidak memakai baju dan masih didekapan suaminya. Sontak saja hal itu

membuat Alin malu dan memalingkan wajahnya. Apalagi Kenzo sejak tadi menatap dirinya.

“A-aku akan mandi, cepat lepaskan aku!” perintah Alin sambil mendorong pelan suaminya.

“Hey kenapa kamu tampak malu-malu seperti itu? Bukankah aku sudah melihat setiap inci tubuh mu semalam? Em bagaimana jika kita mandi bersama saja?” kata Kenzo sambil tertawa pelan.

“T-tidak-tidak aku akan mandi sendiri saja, bisa habis aku di makan lagi,” kata Alin sambil bangkit dengan cepat dari ranjang.

Tetapi ketika akan berjalan, Alin langsung lemas dan jatuh, untung saja Kenzo dengan sigap menangkapnya. Bagian bawah Alin terasa sakit dan perih dan juga pinggangnya menjadi lemas ketika berdiri. Sungguh suaminya sangat kuat dan membuat Alin kuwalahan semalam bahkan pingsan.

“Apa aku bilang, kita mandi bersama saja, bandel baget sih dibilangin,” kata Kenzo sambil menggendong Alin ke kamar mandi.

“Ini kan juga perbuatan mu, makanya aku nggak bisa jalan, salah mu malah menyalahkan aku,” kata Alin sambil cemberut.

“Hahaha iya, maaf-maaf, habis kamu bikin aku candu terus,” kata Kenzo menggoda.

Mereka selesai mandi dan berpakaian. Kenzo menggendong Alin menuju ruang makan karena istrinya itu memang kesulitan berjalan. Si bibi dan Nana Lin heran melihat nyonya muda mereka di gendong seperti itu. Mereka berdua saling tatap dengan heran dan tak sengaja melihat kismark di leher Alin. Mereka berdua pun langsung mengerti dan senyum-senyum. Kenzo mengambilkan Alin makanan itupun sangat banyak. Alin melotot melihat tumpukan nasi lauk di piringnya kemudian beralih menatap suaminya.

“Apa? Masih kurang? Sini biar aku tambahin lagi,” kata Kenzo.

“Nggak-nggak, ini aja kebanyakan, ih kurangin ini lauk sama nasinya, aku nggak akan sanggup menghabiskanya,” kata Alin kesal.

“Kamu ini harus makan yang banyak biar punya tenaga untuk membuat baby,” kata Kenzo dengan enteng.

“Uhuk-uhuk,” Alin, bibi dan Nana terbatuk mendengar perkataan Kenzo yang udah putus urat malunya.

“Diam, nggak malu apa ngomong gitu di depan bibi sama kak Nana?” tanya Alin yang langsung mencubit pinggang suaminya.

“Kenapa harus malu sama istri sendiri dan juga bibi dan Nana adalah keluargaku juga kenapa harus malu,” kata Kenzo sambil mengunyah makanannya.

“Ish kok jadi mesum gini suamiku,” kata Alin yang juga menyendok makanannya dengan kesal.

Setelah selesai makan, Kenzo berpamitan untuk kembali ke satuan komando militer kepada istrinya. Alin pun mengantar suaminya sampai di depan pintu apartement mereka. Kenzo juga mengatakan jika dia akan pulang larut jadi tidak usah meunggunya makan malam. Kenzo pun berangkat dengan hati yang sangat bahagia, dia masih membayangakan adegan semalam. Sepanjang perjalanan dia senyum-senyum sendiri, bahkan sampai di markas pun dia tetap seperti itu. Para bawahannya pun sampai terheran-heran dengan tingkah kapten mereka yang kek orang gila. Berbeda dengan tentara wanita yang berpapasan dengan kapten Kenzo, melihat senyuman Kenzo membuat mereka bersemua merah dan berteriak pelan. Padahal biasanya dia berjalan dengan ekspresi dingin dan cuek. Sersan Glen yang melihat Kaptennya senyum-senyum sendiri menghampirinya.

“Kenapa kapt? Senyum-senyum nggak jelas kaya orang gila aja,” tanya sersan Glen yang berjalan bersisian dengan kaptennya.

“Kamu nggak akan ngerti jika aku jelasin, nanti deh nunggu kamu udah nikah,” kata Kenzo sambil melirik sahabatnya itu.

“Apa-apaan nunggu aku nikah dulu segala, kamu ini ya makin aneh tau nggak semenjak menikah dengan Alin,” kata Glen.

“Syuuuut jangan kenceng-kenceng ngomongnya napa, udah deh, ayo sekarang ke ruanganku aja” ajak Kenzo.

Semua orang di markas militer membicarakan perubahan sikap dari kapten Kenzo yang terkenal dingin, acuh dan angkuh itu. Pria yang terkenal kejam dan berbahaya itu hari ini tersenyum dengan manis. Apakah kapten Kenzo terpentuk dinding sehingga membuatnya gila dan senyum-senyum sendiri? Berita tentang Kenzo tersenyum saja bisa membuat markas terguncang, apalagi jika mendengar tentang pernikahannya.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!