Sementara itu dimansion keluarga Gu.
Kakek Gu marah besar dan langsungmembunuh ke 3 bodyguard dan pelayan yang bertugas menjaga Alin setelah mengetahui cucunya berhasil kabur. Beliau memerintahkan penjaga untuk segera
mengejar Alin di hutan. Kakek Gu sangat geram dan marah mengetahui cucunya kabur. Beliau juga berpikir apakah dirinya terlalu berlebihan dalam merawat Alin selama ini sehingga cucunya lebih memilih kabur. Sampai malam belum juga ada kabar dimana keberadaan Alin. Hal itu membuat sang kakek marah besar, dia membanting apapun yang bisa digapainya.
“Teruskan pencarian, jangan kembali sebelum menemukan cucuku kalian mengerti?” bentak kakek Gu kepada anak buahnya.
Hingga Pukul 22.00 salah satu kelompok anak buah kakek Gu, menemukan jepit rambut yang terbuat dari berlian menyangkutdi salah satu ranting pohon di pinggir tebing. Kemudian beberapa orang turun utnuk memeriksa. Mereka hanya menemukan genangan darah yang telah mengering.
Mereka segera melaporkan apa yang mereka lihat kepada kakek Gu. Mendengar laporan itu kakek Gu semakin cemas dengan keadaan cucunya. Malam itu juga dia memerintahkan anak buahnya untuk menelusuri setiap setiap rumah sakit dan juga memeriksa cctv.
Kemudian kakek Gu mengabarkan kepada keluarga Hans untuk menunda pernikahan sampai Alin ditemukan. Pihak keluarga Hans langsung berangkat ke mansion kakek Gu untuk mendiskusikan hal itu lebih lanjut. Mereka tidak menyangka jika Alin memilih kabur dari pernikahan. Hans menahan amarahnya agar citranya di mata kakek Gu tidak tercoreng. Hans bersumpah jika dia menemukan Alin dia tidak akan melepaskannya dan akan menyiksanya perlahan-lahan. Dia akan memberi pelajaran kepada Alin karena memilih pergi meninggalkan Hans.
Namun semua usaha kakek Gu dan keluarga Hans untuk menemukan Alin tidak membuahkan hasil. Itu dikarenakan Kenzo setelah membawa Alin ke IGD, dia menghubungi pihak rumah sakit agar data Alin tidak dipublikasikan. Dia juga meminta adik ketiganya untuk meretas cctv sepanjang perjalanannya ke rumah sakit dan menghapusnya. Kenzo yakin jika Alin sedang dikejar oleh seseorang. Hal itu membuat Hans semakin geram dan terobsesi untuk segera menemukan Alin dan menyiksanya.
Satu bulan telah berlalu sejak Alin meninggalkan rumah kakeknya dan kini dia berada di apartement Kenzo. Entah kenapa Alin merasa aman dan nyaman berada di dekat Kenzo, dia juga merasa tidak asing dengan suara dan juga wajah tampan Kenzo. Dia seperti pernah bertemu dengannya, tapi semakin Alin memikirkannya membuat kepalanya semakin pusing dan sakit.
“Em Kenzo, terima kasih karena sudah merawatku selama ini, sekarang aku ingin pamit dan pergi dari sini, jika
nantiaku ada kesempatan aku pasti akan membalas mu, sekali lagi terima kasih,” kata Alin setelah sarapan dengan Kenzo.
Perkataan Alin membuat Kenzo tersedak,Alin buru-buru mengambilkan air putih dan menyodorkanya kepada Kenzo. “Memangnya kamu tidak mengingatku? Dan juga kamu mau pergi kemana?”
“Em maaf aku tidak mengingat siapa kamu, walau kamu terasa tidak asing bagiku tapi aku tidak ingat, apakah
kamu teman masa kecilku? Jika ya, maaf aku kehilangan ingatan masa kecilku setelah aku dan ayahku mengalami tragedi,” kata Alin sambil menunduk.
“Ternyata begitu, pantas saja kamu tidak mengenalku, tetapi tidak apa-apa, kamu tinggallah di sini bersamaku
dan bibi, aku janji akan mengembalikan ingatan mu secara pelan-pelan dan juga kamu pasti sedang dikejar orang kan?” tanya Kenzo.
“Hah? Bagaimana kamu tahu? Ya sebenarnya aku kabur dari rumah kakekku, aku tidak mau menikah dengan seseorang tetapi kakek memaksaku dan mengurungku, jadi aku nekat kabur saja,” kata Alin sedih.
“Kakek mu? Em omong-omong siapa nama kakek mu?”tanya Kenzo, tangannya mengepal menahan amarah.
“Namanya kakek Gu, dia selalu memaksaku untuk melakukan ini itu, dan juga tidakmemperbolehkan aku berteman selain dengan yang dia pilihkan,” kata Alin.
“Hmm sudahlah, sekarang kamu aman di sini, tinggallah denganku, jangan pergi lagi, aku berjanji akan membuat
hidup mu bahagia, tetapi untuk saat ini dan 3 bulan ke depan jangan keluar rumah tanpaku, aku yakin jika kakek mu masih mencari mu,” kata Kenzo.
“Kenapa kamu begitu baik denganku?” tanya Alin.
“Karena kamu adalah teman masa kecilku dan cinta pertamaku, aku tahu semua cerita mu di masa kecil karena aku selalu bersama mu hingga tragedi yang menimpa mu, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kau tahu? Waktu itu hatiku hancur, aku mengira jika kamu sudah tiada, 10 tahun lamanya hatiku dibawa pergi oleh mu, Alin aku mencintai mu, dulu kita berjanji jika kita dewasa, kamu akan menjadi istriku dan janji itu masih aku pegang teguh hingga sekarang, kini kamu telah kembali, Alin maukah kamu mewujudkan janji kita dulu?” tanya Kenzo.
“Aku tahu kamu tidak ingat dengan janji-janji kita dulu, tetapi izinkan aku menjadi pendamping mu dan menebus
waktu-waktu yang telah kau lalui dengan menderita dan tersiksa, ayo mulai dari awal dan kamu bisa mengenalku lagi pelan-pelan, apa kamu bersedia?” tanya Kenzo dengan nada lembut.
Bibi yang berada di dapur terbatuk-batuk kaget. Bibi tidak menyangka jika tuan mudanya bisa berbicara
selembut itu. Ini pertama kalinya bibi mendengar nada lembut itu. Biasanya Kenzo selalu berbicara dengan nada dingin dengan siapapun bahkan dengan orang tuanya. Kemudian bibi tersenyum, ah sudah saatnya tuan mudanya bahagia, karena gadis yang selalu berada di hatinya, kini telah bersedia.
“Jadi kamu bocah laki-laki yang selalu hadir di mimpiku, em baiklah akan aku coba untuk mengingat mu pelan-pelan dan memulai semuanya dari awal,” kata Alin.
“Hahahaha mungkin, memangnya kamu melihat dengan jelas wajahku?” tanya Kenzo.
“Tidak sih, wajahnya terlihat samar tetapi suaranya hampir sama dengan mu, apalagi ketika memanggil namaku,
ya ketika aku tak sadarkan diri aku selalu mendengar suara mu dan karena kamulah aku berusaha untuk bangun, karena suara mu, aku menjadi teringat dengan bocah laki-laki di mimpiku, ah ternyata itu memang kamu, sayang aku tidak mengingat kenangan kita waktu kecil, jadi kamu terasa asing tapi tidak asing, hahahaha?” kata Alin sambil tertawa manis.
“Kamu ini, berarti kamu bersedia menjadi istriku?” tanya Kenzo serius.
“Hmm baiklah aku bersedia,” jawab Alin dengan mantap.
Akhirnya, inilah yang Kenzo tunggu. Kenzo sangat bahagia dengan jawaban Alin, Kenzo berjanji akan selalu
membuat Alin bahagia selama sisa hidupnya. Kenzo juga yakin jika ingatan masa lalu Alin akan kembali seiring berjalanya waktu. Itu dibuktikan dengan Alin yang masih mengenali suaranya. Rasa bersalah karena terlambat menolong Alin waktu itu, kini terbayar sudah dengan hadirnya Alin kembali. Janji 10 tahun yang lalu akhirnya bisa dipenuhi.
Kenzo dan Alin mendaftarkan akta nikahnya secara diam-diam. Mereka memang berencana menikah secara tersebunyi. Itu di lakukan karena kakeknya Alin masih mencari keberadaanya. Beberapa hari yang lalu, dia mendapat laporan jika anak buah dari kakek Gu masih terus gencar mencari Alin. Kenzo ingin mengikat Alin tanpa diketahui orang lain kecuali bibi yang menjaga Alin di apartement. Dia menolak pertunanganya dengan Tania dan menikah diam-diam dengan Alin, tentu saja orang tuanya tidak mengetahui hal itu. Bahkan teman-teman tentaranya tidak ada yang tahu jika dia sudah punya istri.
Kediaman Gu.
Keadaan mansion kakek Gu penuh dengan kesibukan dan suara murka dari sang kakek. Sudah satu bulan lebih kakek Gu tidak menemukan jejak Alin. Beliau hanya bisa marah-marah dan melampiaskan amarah kepada anak buahnya. Beliau yakin jika Alin tengah berada bersama seseorang, karena kakek Gu tahu jika semua cctv dan juga data Alin di rumah sakit telah dihapus. Orang ini tidak mudah dihadapi dan yang pasti orang ini memiliki kekuasaan yang besar sehingga rumah sakit besar bisa membantunya. Apalagi dengan keluarga Hans yang semakin meradang karena malu pernikahan tersebut dibatalkan, Hans pun sekarang mempunyai dendam yang besar terhadap Alin karena telah mempermalukanya.
Tidak ada yang tahu keberadaan Alin kecuali Kenzo dan beberapa orang-orang kepercayaannya. Bahkan keluarga tersohor seperti keluarga Gu tidak mampu melacak keberadaan Alin. Kaburnya Alin membuat kesehatan kakek Gu sedikit melemah, perasaan marah, sedih, cemas bersatu padu di benaknya. Beliau tidak menyangka jika cucunya tidak bahagia berada di bawah naunganya. Sebelum kakek Gu mengetahui tentang keadaan Alin bagaimana, beliau tidakakan emnyerah mencari tahu keberadaan Alin.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments