The Perfect Military Husband
Chapter 1
“Atas dasar apa aku harus menikah dengan Hans? Aku tidak
mau, jangan paksa aku untuk melakukan hal-hal yang tidak aku sukai lagi, aku
memang cucu mu tetapi itu tidak bisa menjadi alasan untuk mu selalu memaksaku,
aku sudah muak dengan semua ini!” kata Alin sambil berteriak kepada seorang
pria tua yang merupakan kakek kandungnya.
“Aku telah menyelamatkan nyawa mu, dan aku hanya ingin yang
terbaik untuk mu apakah salah seorang kakek yang ingin segalanya sempurna untuk
cucunya? Dan kamu malah mengatakan bahwa aku memaksa mu?” tanya kakek Gu.
“Tetapi aku tidak bahagia dengan semua yang kamu lakukan
untukku, aku tidak mencintai Hans, sampai kapan pun aku tidak akan pernah mau
ataupun setuju untuk menikah denganya!” kata Alin dengan emosi.
Kakek Gu melayangkan telunjuknya ke arah Alin dengan marah.
“ Aku tidak peduli dengan semua ocehan mu, setuju ataupun tidak kamu akan tetap
menikah dengan Hans, dia adalah pria yang pantas dan cocok untuk mu, tidak
seperti ayah mu yang hanya seorang budak pemerintah bahkan ibu mu harus hidup
menderita denganya,”
Alin mengeratkan kepalan tanganya hingga tubuhnya bergetar,
dia tidak bisa menerima setiap kali kakeknya menghina ayahnya yang seorang
tentara di kemiliteran.
“ Jangan kamu hina ayahku dengan mulut kotor mu itu, ayahku
lebih hebat dan lebih luar biasa dari orang tua yang pemaksa seperti mu! Sudah
cukup bagi mu mengekang hidupku dan ingat aku tidak pernah meminta mu untuk
menyelamatkanku dari kejadian waktu itu, selama ini aku telah mematuhi mu dan
melakukan semua yang kamu inginkan dan sekarang tidak lagi!” kata Alin yang
sudah kehilangan kesabaranya sejak tadi.
Sejak selesai makan malam Alin dan kakeknya berdebat sengit
perihal lamaran Hans untuk Alin. Hans adalah cucu dari sahabat dekat kakek Gu,
dia juga adalah teman masa kecil Alin, mereka tumbuh bersama. Namun Alin tidak
pernah menaruh rasa ataupun memiliki perasaan cinta untuk Hans, dia hanya
menganggap Hans sebagai kakaknya tidak lebih.
Hans adalah seorang pria tampan blasteran dengan mata hazel
dan juga rambut pirang ikal yang membuatnya terlihat sexy dan menggoda. Namun
sifatnya sangat tempramental, arogan, dan tidak mau mengalah kepada siapapun,
dia hanya akan bersikap lembut dan baik hanya di hadapan Alin saja, meski
begitu Alin tentu saja mengetahui sifat asli dari Hans.
Alin menolak mentah-mentah lamaran dari Hans yang membuat
kakeknya murka, Alin masih bisa menahan semua perlakuan paksa dari kakeknya
kecuali perihal hidupnya di masa depan. Apalagi ini masaalah hati dan cinta,
dia tidak bisa menerima pemaksaan lagi, cukup sudah! Saatnya untuk Alin melawan
dan memperjuangkan haknya, karena keras kepala dan pemberontakan Alin, kakek Gu
memutuskan untuk mengurung cucunya itu di kamar dan menjaganya dengan ketat.
Mau tidak mau Alin harus menikah dengan Hans, memikirkan
semua itu membuat Alin pusing dan marah, hingga malam itu penyakitnya kambuh,
Alin terjatuh ke lantai tak sadarkan diri dengan darah mengalir dari hidung dan
mulutnya. Mengetahui hal itu, kakek Gu buru-buru mengangkat Alin ke tempat
tidurnya dan segera memanggil dokter Bill untuk datang ke mansionya, beliau
lupa akan penyakit yang di derita Alin sejak tragedi yang terjadi di masa lalu,
karena emosi beliau melupakan segalanya dan sekali lagi dia menyakiti cucunya.
Sebenarnya kakek Gu sangat mencintai Alin, namun
bayang-bayang putri tercintanya memilih pergi dari sisinya hanya karena seorang
pria yang berprofesi sebagai tentara membuat hatinya mengeras, dia tidak ingin
cucunya sama seperti ibunya, dia ingin yang terbaik untuk cucunya. Menikah ataupun
memiliki hubungan dengan seorang penegak hukum/aparat hukum adalah hal paling
dilarang di keluarga kakek Gu, karena keluarga ini adalah keluarga mafia yang
sangat berpengaruh dan disegani oleh banyak orang di negara itu, dari segi
profesi, itu tentu adalah hal yang sangat berlawanan, apalagi ayah Alin adalah
seorang tentara pasukan khusus yang sering melakukan misi dan banyak membunuh
serta membinasakan banyak kelompok mafia.
Hal itu yang membuat kakek Gu sangat membenci sosok ayah
Alin ini, ditambah kakek Gu menyaksikan
sendiri bagaimana putri yang dia besarkan dengan sangat baik dan selalu berkecukupan, harus hidup menjadi
orang biasa dan pas-pasan, yang dulunya tinggal di rumah mewah kini hanya
menempati rumah dinas yang sederhana dan kecil menurut ukuran kakek Gu. Beliau
tidak ingin cucunya mengalami hidup yang seperti itu di masa depan karena hanya
Alin lah penerus garis keturunanya.
Ketika datang lamaran untuk cucunya dari seorang yang sama
derajatnya dan juga dari keluarga mafia, kakek Gu bersikeras agar Alin menikah
dengan pria itu. Namun beliau lupa jika hal itu akan menyebabkan penyakit
cucunya kambuh dan sekarang Alin terbaring dengan kondisi yang mengkhawatirkan
dan sedang ditangani oleh dokter Bill, tragedi yang menewaskan ayah Alin waktu
itu telah meninggalkan trauma mendalam bagi dirinya.
Bukan hanya mental dan psikisnya yang terkena dampak, tapi
juga sangat berpengaruh bagi kesehatan Alin, sejak saat itu Alin tidak boleh
terlalu tertekan ataupun merasakan emosi yang berlebihan, akibatnya tubuhnya
akan menjadi lemah dan juga jantungnya akan berdetak dengan cepat lalu
tiba-tiba berdetak lemah yang mengakibatkan Alin langsung tidak sadarkan diri
dengan darah mengalir keluar dari hidung ataupun mulutnya, namun kakek Gu
sering lupa dan tanpa sadar selalu menekan Alin dan membuatnya sangat marah dan
juga kesal.
Kondisi Alin saat ini terjadi untuk yang kesekian kalinya,
tetapi kakek Gu tetap akan menikahkan Alin dengan Hans, beliau tidak Ingin
cucunya kelak memilih suami yang tidak layak apalagi sama seperti ayahnya yang
seorang tentara. Kakek Gu akan menunggu sampai Alin sembuh dan membujuknya lagi,
malam itu beliau menuggui Alin bersama dokter Bill sampai pagi.
Semburat cahaya jingga terlihat di cakrawala langit, pagi
telah menyapa dengan segala keindahan dan keagunganya, tak membutuhkan waktu
lama agar sang matahari menampakkan dirinya, Alin terjaga dari tidurnya dan
sayup-sayup mendengarkan pembicaraan antara kakeknya dan juga dokter Bill.
“ Tuan besar apa tidak sebaiknya anda menuruti kemauan nona
Alin? Kondisi nona semakin memburuk dibandingkan dengan yang sudah-sudah, saya
khawatir jika nona tidak akan bertahan jika penyakitnya kambuh lagi tuan,
kasihanilah nona, sekali saja tuan besar mendengarkan dan memenuhi permintan
nona,” kata dokter Bill yang sangat prihatin dengan Alin.
Kakek Gu hanya menggeleng, “tidak! Pernikahan ini harus
terlaksana apapun yang terjadi, ini adalah kesempatan bagi cucuku untuk
mendapatkan suami sebaik Hans, aku yakin jika Hans bisa menjaga Alin dengan baik
dan membuatnya selalu bahagia.”
“Tapi saya khawatir itu akan semakin memperburuk kesehatan
nona Alin,” kata dolter Bill dengan ekspresi cemas.
“Kamu tahu sendiri identitas dari keluargaku, hidup
keluargaku keras dan penuh dengan ancaman kematian, aku ingin seseorang yang
aku percayai menjaga cucuku satu-satunya, kekhawatiranku lebih besar
dibandingkan dengan siapapun, sudah jangan membujukku lagi! Aku sudah
memutuskan pernikahan Alin dan Hans akan dilaksanakan seminggu lagi, sekarang
rawat cucuku dengan baik!” perintah kakek Gu dengan wajah serius dan kemudian
keluar dari kamar Alin.
“Hmm sepertinya
keputusan kakek sudah bulat, tetapi sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau
menikah dengan pria kasar seperti Hans, jalan-jalan satu-satunya aku harus
kabur dari sini, kebetulan aku sudah lulus dari kuliahku,” batin Alin yang
berpura-pura masih tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Min sua
menarik lanjut
2022-10-16
0