Setelah Nathan mendapatkan kemampuan fisik dari menyuntikkan suatu cairan kedalam tubuhnya, ia kini terlihat tengah merakit sebuah alat dengan bantuan Echelon yang menggerakkan tangan robot.
"Ke kanan sedikit, tolong..." Ucap Nathan yang tengah melelehkan timah panas untuk melekatkan komponen ke motherboard.
Bukannya bergerak ke kanan sedikit, Echelon justru mengarahkan kaca pembesar yang di gunakan oleh Nathan untuk melihat detail-detail kecil terlalu ke kanan.
Kaca pembesar itu akhirnya malah mengenai wajah Nathan, dan membuat wajah pria tersebut sedikit memerah seperti ditampar oleh seorang wanita.
"Apa yang kamu lakukan, aku bilang hanya sedikit saja dan bukan malah menamparkan nya ke wajah ku!" Ucap Nathan dengan kesal.
"Maaf tuan, tetapi lengan robot ini sangat kaku hingga membuat saya kesulitan..." Balas Echelon.
Nathan berdecih dan langsung mengarahkan lengan robot tersebut dengan paksa hingga ia mendapatkan posisi yang sesuai.
Selang beberapa saat setelah merangkai semua komponen, alat yang dibuat oleh Nathan selama 72 Jam akhirnya selesai.
Nathan kemudian meletakkan hadiah ulang tahunnya yang diberikan oleh orang tuanya dan juga pamannya kedalam reaktor pada alat hasil ciptaannya.
Setelah memasukkan Arc sebutan Nathan untuk benda yang menghasilkan energi tanpa batas kedalam reaktor, ia lalu memasukkan Time Stone ke dalam alat ciptaannya tersebut.
"Sekarang hanya perlu beberapa bahan lagi dan setelah itu semuanya selesai..." Ucap Nathan sambil merenggangkan otot-otot nya yang terasa kaku.
Pandangan Nathan lalu tertuju kearah tempat pembakaran yang didalamnya terdapat terdapat tengkorak milik Chris.
Nathan yang baru menyadari bahwa ia sedang mengkremasi pamannya langsung menuju tempat pembakaran dan menemukan bahwa tengkorak Chris kini sudah sepenuhnya menjadi debu.
Debu kremasi milik Chris kemudian Nathan masukan kedalam sebuah porselen dan dibalut menggunakan kain berwarna merah.
Setelah mengurus abu milik Chris, Nathan seketika menguap dan merasa ngantuk usai terjaga selama 72 jam penuh untuk membuat sebuah alat.
Nathan memutuskan untuk kembali dan membawa abu kremasi milik Chris serta sebuah kotak kecil berwarna hitam milik pamannya tersebut yang ditujukan untuk seseorang.
Ketika lift berhenti di kamarnya, Nathan kemudian meletakkan porselen berisi abu kremasi milik Chris dan juga kotak hitam di atas meja.
Ia kemudian segera menjatuhkan tubuhnya di atas kasur super empuk dan di hari itupun Nathan tertidur selama seharian penuh.
*******
Ditempat lain Alia terlihat tengah berada di restauran yang saat ini sedang ramai dengan banyak pengunjung. Namun bukannya membantu ayahnya dan karyawan di sana, Alia justru sibuk dengan ponselnya.
"Kenapa dia tidak mengangkat telepon dari ku!?" Gumam Alia dengan kesal sambil mencoba menghubungi seseorang dengan ponselnya.
Orang yang Alia telepon adalah Nathan dan ia sudah mencoba menghubungi pria tersebut lebih dari lima ratus kali namun sampai sekarang belum juga di angkat.
"Ada apa dengan pria itu, aku sudah menyuruhnya untuk menghubungiku setelah sampai rumah!" Ucap Alia sambil berdecih kesal.
Alia yang berpikir ada hal buruk terjadi kepada Nathan karena tidak dapat dihubungi selama tiga hari ini memutuskan untuk datang ke rumah pria tersebut.
Pak Danang yang melihat putrinya tiba-tiba pergi berusaha memanggil namun terlambat ketika wanita tersebut sudah keluar dari restauran, dan pergi dengan mengendarai mobil.
Sesampai di apartemen yang dihuni oleh Nathan, Alia kemudian mengetuk pintu dan menekan beberapa bel sambil memanggil Nathan.
Selama lima menit Alia tidak mendapat respon dan merasa khawatir jika ada hal buruk yang terjadi kepada Nathan.
Hingga seorang pria berpakaian rapih datang menepuk punggung Alia dan membuat wanita tersebut sangat terkejut.
"Ada hal yang bisa saya bantu nona?" Tanya pria itu sambil tersenyum ramah.
"Ah, saya mencari sedang mencari teman saya yang bernama Nathan dan sampai sekarang dia belum juga keluar!" Balas Alia.
"Nathan? Oh, pria yang dulu menjadi teknisi. Dia sudah di pecat dan apartemen ini sekarang saya yang tempati, nona..." Ucap pria tersebut.
Alia mengangguk dan mengucapkan terimakasih lalu berniat untuk pergi. Namun sebelum Alia pergi tangannya tiba-tiba dipegang oleh pria tersebut.
"Kenapa nona buru-buru sekali, apa tidak ingin mampir. Saya memiliki sesuatu untuk nona cantik jika mau mampir..." Ucap pria tersebut sambil tersenyum memandangi tubuh Alia.
Merasa niat buruk dari pria tersebut, Alia langsung menendang ************ pria itu dan mengakhirinya dengan tendangan telak diwajah.
"Dasar menjijikkan!" Ucap Alia sambil mengelap lengannya yang dipegang oleh pria tersebut dengan kain basah.
Sebelum pergi Alia menghubungi seseorang untuk mengurus pria yang bertindak kurang ajar kepadanya.
Beberapa menit kemudian Alia sudah kembali ke restauran dengan ekspresi yang terlihat lesu dan ia lalu duduk di dekat Pak Danang yang tengah sibuk.
Pak Danang yang melihat putrinya tampak lesu setelah tiba-tiba pergi dan pulang merasa penasaran meski ia sudah menebak siapa yang membuat Alia menjadi seperti sekarang.
"Habis dari mana kamu, kenapa terlihat lesu seperti itu?" Tanya Pak Danang sambil menyiapkan pesanan dari para pelanggan restauran.
Dengan malas Alia menoleh ke arah Pak Danang dan seketika matanya berkaca-kaca. "Ayah... Nathan sudah pergi dan tidak pernah menghubungi ku lagi..."
Sudut bibir Pak Danang berkedut mendengar nama Nathan dari mulut putrinya untuk kesekian kalinya dan hal ini membuatnya sedikit merasa kesal.
"Bukan nya itu bagus dengan begini kamu tidak perlu mencarinya lagi. Mungkin sekarang dia sudah mendapat pacar baru dan sedang bersenang-senang dengan nya sekarang..." Ucap Pak Danang.
Brakkkk!!!
Alia tiba-tiba menggebrak meja di dekat dan raut wajahnya dari sedih menjadi kesal usai mendengar perkataan dari ayahnya.
"Apa yang ayah katakan tidak benar. Nathan bukanlah pria seperti itu dan jika aku tidak bisa mendapatkan nya maka orang lain juga tidak boleh! Dia milikku!!!" Ucap Alia dengan tegas sebelum pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua restauran tersebut.
Pak Danang dan karyawannya yang melihat ego dari Alia seketika tertegun tidak menyangka bahwa wanita kejam sepertinya kini sudah luluh oleh seorang pria.
"Hah... Nathan lagi-Nathan lagi, kenapa dia selalu saja memikirkan anak muda itu. Memang bagus akhirnya Alia menyukai seseorang, tetapi dia kini sangat terobsesi dengannya dan bahkan tidak memperdulikan lagi ayah nya sendiri..." Ucap Pak Danang yang terlihat bersedih.
Seorang karyawan disana yang melihat Pak Danang ingin menangis langsung berusaha untuk menenangkan nya. "Bos, jangan bersedih. Apa anda ingin kami untuk menghilangkan pemuda itu agar nona tidak memikirkan nya lagi?"
Karyawan tersebut berhasil membuat Pak Danang tenang namun kini justru terlihat marah dan memukul kepala kepalanya.
"Apa kamu bodoh, jika pemuda itu kalian hilangkan bisa-bisa putriku menjadi gila dan bunuh diri! Sudah, cepat kembali bekerja..." Ucap Pak Danang yang membuat para karyawan nya kembali untuk bekerja.
Bagi Pak Danang tidak masalah untuk Alia jika suatu saat berhubungan dengan Nathan, setelah kematian istrinya ia tidak ingin membuat putrinya tersebut kembali bersedih dan akan membantu untuk mencari keberadaan pemuda tersebut.
Dikamar nya, Alia tampak murung setelah menghubungi Marsella dan Vivian untuk menanyakan keberadaan Nathan, namun mereka juga tidak tahu dan menanyainya balik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
dark sistem
yang sabar ya nang
2024-12-29
0
Sky•X7
cewe :
alia anak mafia
vivian polisi barbar
marsela pengusaha kaya
cowo : anak ilmuan gila, ahli IT, pengusaha kaya baru, agak naif
2024-07-31
0
Gabutdramon
1 anak mafia, 1 polisi barbar, 1pengusaha sukses
2022-07-07
3