Membingungkan

Seorang petugas kepolisian yang sebelumnya mendapat kesaksian dari Alia dan Pak Danang langsung mencoba untuk memberikan penjelasan kepada Vivian.

"Sebelumnya saya minta maaf Inspektur Vivian... Sebenarnya pemuda itu tidak salah melainkan enam orang pria yang saat ini tengah dirawat dirumah sakit..." Ucap petugas polisi dengan gugup.

Mendengar pernyataan dari salah satu anggota polisi disana, Vivian berdecih kesal dan kembali menatap kearah Nathan.

"Sekarang kalian pergilah dan jika sampai aku bertemu lagi denganmu pria sialan, aku akan memberimu pelajaran saat itu juga!" Ucap Vivian sebelum pergi meninggalkan tempat tersebut.

Nathan menghela nafas lega karena bisa terbebas dari wanita menyeramkan seperti Vivian, tetapi kini ia seolah mendapat masalah berikutnya ketika mendapat tatapan tajam dari Alia.

"Kamu harus menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya nanti..." Ucap Alia sebelum melenggang pergi dari sana.

Nathan terlihat bingung dengan Alia yang tiba-tiba terkesan marah kepadanya padahal tadi sikapnya sangat perhatian.

Pak Danang yang melihat Nathan termenung langsung menepuk bahu pemuda tersebut, dan mendoakan keselamatannya karena ia tahu bahwa Nathan akan mendapat masalah dari putrinya

Kedua pria tersebut kemudian pergi meninggalkan kantor polisi dan masuk kedalam taksi dimana sudah ada Alia yang menunggu mereka didalam.

Nathan kemudian duduk di bangku belakang bersama dengan Alia sementara Pak Danang duduk disamping supir taksi.

Perasaan canggung mulai terasa di antara Alia dan Nathan bahkan atmosfer disekitar mereka terasa mencekam, sementara Pak Danang tampak tengah mengobrol santai dengan supir taksi.

Ponsel Nathan tiba-tiba berdering dan ia melihat ada panggilan masuk dari Marsella. Sejenak Nathan terdiam karena merasa diperhatikan oleh Alia sebelum akhirnya ia mengangkat panggilan tersebut.

"Iya ada apa?" Tanya Nathan.

"Maaf Pak mengganggu tapi saya sudah ada di restauran Taste Resto, bapak dimana ya?" Ucap Marsella.

"Saya dalam perjalanan kesana dan akan sampai sepuluh menit lagi, tunggu saja disana..." Balas Nathan sebelum ia mengakhiri panggilan dengan Marsella.

Setelah menutup telepon dari Marsella, entah mengapa Nathan kini merasa bagian tengkuknya dingin dan merinding.

'AC mobil sepertinya terlalu dingin...' Batin Nathan sambil menggosok-gosok tangannya agar terasa hangat.

Disisi lain Alia tampak melirik kearah Nathan dengan tatapan mata yang tajam dan merasa curiga kepadanya.

"Siapa yang menelponmu? Apa dari pacarmu itu?" Tanya Alia dengan nada menyelidik dan penuh kecurigaan.

Alia sebelumnya sudah pernah bertemu dengan kekasihnya Nathan saat pria tersebut datang ke restauran miliknya sambil membawa wanita tersebut. Nathan bahkan sering bercerita kepada Alia tentang mantan kekasih nya tersebut.

Nathan menyimpan ponselnya dan menoleh kearah Alia. "Sepertinya kamu salah paham, aku dan dia sudah putus sebulan yang lalu. Ini tadi panggilan dari rekan kerjaku saja..."

Raut wajah Alia seketika terkejut mendengar berita yang sebenarnya sudah lama ia tunggu. "Eh... Kenapa bisa putus, bukannya kalian sudah pacaran cukup lama?" Tanya Alia dengan raut wajah seolah merasa sedih walaupun sebenarnya ia sangatlah senang saat ini.

Nathan hanya tersenyum dan tidak mau menjawab pertanyaan dari Alia karena ia tidak ingin lagi mengingat tentang mantan kekasihnya tersebut.

Nathan bahkan kini merasa malu dengan dirinya sendiri yang sewaktu pacaran dengan mantannya selalu menurut bahkan rela untuk memberikan tabungan hidupnya waktu itu.

Melihat Nathan yang tampak murung Alia langsung menepuk-nepuk pundak pria tersebut. Meski ia merasa sangat senang saat ini disisi lain Alia merasa kasihan dengan Nathan.

Beberapa saat kemudian taksi yang ditumpangi oleh Pak Danang, Alia, dan Nathan sudah sampai di restauran lalu masuk kedalam.

"Kamu tunggu sebentar dan jangan pulang dulu, aku akan mencarikan salep untuk punggungmu..." Ucap Alia sebelum pergi meninggalkan Nathan.

Nathan ingin menghentikan Alia namun terlambat karena ia sudah merasa bahwa punggung nya sedikit membaik. Nathan menghela nafasnya dan mencari keberadaan Marsella.

Seorang wanita karier cantik terlihat tengah menunggu seseorang dan Nathan yang mengnalinya langsung menghampiri wanita tersebut.

Wanita tersebut tidak lain adalah Marsella dan saat ia melihat seorang pria tampan sedang berjalan kearah nya yang membuatnya sedikit gugup namun tetap bersikap acuh seperti biasa.

"Nona Marsella, saya Nathan orang yang anda telpon tadi..." Ucap Nathan sambil tersenyum tipis kearah nya.

Marsella seketika berdiri setelah mendengar nama Nathan. "Maaf Pak sudah mengganggu waktunya, silahkan duduk..." Balas Marsella sambil tersenyum.

Nathan mengangguk dan duduk berhadapan dengan Marsella. Kini ia merasa seperti sedang bermimpi karena dapat duduk berhadapan dengan mantan pemimpin di perusahaan tempatnya dulu bekerja.

"Bapak mau minum atau makan sesuatu? Biar saya pesan kan terlebih dahulu..." Tanya Marsella dengan sopan.

Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak perlu kita langsung ke intinya saja dan kalau bisa jangan panggil saya Bapak karena saya tidak setua itu..."

"Saya minta maaf... Kalau begitu tuan bisa membaca dokumen-dokumen ini dan mendatanganinya..." Ucap Marsella sambil menyerahkan sebuah map cokelat kepada Nathan.

Nathan menerima map cokelat dari Marsella dan segera membawa dokumen-dokumen yang terdapat didalam sebelum mendatanganinya.

Saat Nathan tengah membaca isi dokumen-dokumen tentang perjanjian dan pengalihan saham kepada dirinya, diam-diam Marsella sedari tadi tengah memperhatikan wajahnya dengan seksama.

Marsella tampak tidak bisa melepaskan pandangan matanya dari Nathan sebab ia tidak menyangka jika orang yang membeli 40% saham perusahaan miliknya masih sangat muda.

Ketika tengah memperhatikan Nathan tanpa sadar pipi Marsella menjadi merona dan jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya saat melihat pria tersebut membuka dua kancing bajunya.

Dengan tatapan yang tidak terkendali Marsella melihat tengkuk Nathan dan tanpa sadar menelan salivanya. Namun tak lama ia akhirnya tersadar ketika Nathan memberikan kembali map cokelat berisi dokumen-dokumen yang sudak ditandatangani.

"Tuan Nathan bisa menyimpan dokumen-dokumen tersebut dan tidak perlu memberikannya kepada saya..." Ucap Marsella sambil menyodorkan kembali map cokelat tersebut kepada Nathan.

Nathan hanya mengangguk dan menggulung map cokelat berisi dokumen-dokumen penting kemudian menyimpan nya kedalam tas.

Marsella yang melihat dokumen-dokumen seharga ratusan triliun digulung merasa ingin menangis karena Nathan dengan santainya melakukan perbuatan tersebut. Tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa mengingat itu adalah hak milik Nathan.

"Mulai sekarang Tuan Nathan akan menjadi CEO perusahaan menggantikan posisi saya. Hal ini mengingat anda memiliki 40% saham dan saya hanya 20%, untuk 40% saham dipegang oleh beberapa investor yang berbeda-beda..." Ucap Marsella.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Marsella jelas membuat Nathan menjadi panik karena ia sendiri tidak mau memimpin sebuah perusahaan apalagi perusahaan raksasa seperti ini.

"Maaf Nona Marsella tetapi saya harus menolak posisi tersebut, lebih baik kamu saja karena saya tidak terlalu tahu untuk mengelola sebuah perusahaan..." Balas Nathan sambil tertawa canggung.

Disini Marsella merasa bingung karena Nathan menolak posisi tertinggi di sebuah perusahaan yang tambah membuat heran adalah pria tersebut mampu membeli saham seharga ratusan triliun seakan hanya ingin membuang uang saja.

"Sebelumnya saya berterimakasih kepada Tuan Nathan, kalau saja anda tidak membeli saham tersebut mungkin perusahaan yang dibangun oleh orang tua saya selama puluhan tahun akan mengalami kebangkrutan..." Ucap Marsella sambil membungkukan kepalanya.

"I-Iya tidak masalah, lagipula aku juga tidak tahu harus menggunakan uangku untuk apa. Jadi jangan terlalu dipikirkan..." Ucap Nathan sambil menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal.

Marsella membalas ucapan Nathan dengan senyuman ia merasa sangat beruntung karena pria tersebut lah yang membeli 40% saham perusahaan keluarganya. Jika saja itu orang lain mungkin ia kini sudah kehilangan kehormatannya karena terpaksa agar perusahaan keluarga nya mendapat suntikan dana dimasa krisis seperti saat ini.

"Maaf Tuan Nathan sepertinya saya harus kembali, sekali lagi saya mengucapkan terimakasih..." Ucap Marsella.

Sebelum Nathan sempat menjawabnya tiba-tiba Marsella memberi sebuah ciuman di pipinya dan langsung pergi meninggalkan nya begitu saja.

Nathan seketika terdiam sambil memegangi pipinya yang mendapat ciuman dari bibir lembut milik Marsella.

"Apa ini mimpi?" Gumam Nathan yang masih tidak menyangka bahwa ia dicium oleh seorang wanita secantik Marsella.

Bughhh!!!

Seseorang tiba-tiba memukul punggung Nathan yang membuatnya merasakan sakit untuk kesekian kalinya. Saat Nathan mengecek ia mendapati Alia yang tengan menatapnya dengan tajam.

"Kenapa kamu memukulku tiba-tiba!?" Tanya Nathan.

"Aku hanya membantumu untuk membedakan antara mimpi dan realita! Sekarang duduk disana aku akan mengoleskan salep ke punggung mu!" Balas Alia dengan nada kesal.

Meski sedikit bingung dengan kedatangan Alia yang langsung marah-marah kepadanya, Nathan kemudian duduk untuk dioleskan salep oleh Alia.

Terpopuler

Comments

lucif

lucif

bnyak yg GX ngotak asal

2023-02-21

0

Hadi P

Hadi P

mantap ceritanya,, bahasanya juga sdah pass

2023-01-28

0

🌛Ade_Renny🌜

🌛Ade_Renny🌜

oh ternyata .... dan ternyata...

2022-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 Dipermalukan
2 Motor Impian
3 Pindahan
4 Rumah 7 Triliun
5 Taste Resto
6 Amarah Yang Berujung Salah Paham
7 Introgasi
8 Membingungkan
9 Kecelakaan
10 Masalah Dirumah Sakit
11 Ingatan Dimasa Lalu
12 Sadar
13 Kembali
14 20 Pelayan Cantik
15 Chris
16 Obat Kuat
17 Obsesi Wanita
18 Dewa Uang
19 Penyerangan
20 Ikatan
21 Malam Panas (18+)
22 Identifikasi DNA
23 Menghabiskan Waktu Bersama
24 Ivan Cyzarine
25 Membuat Penawaran
26 Penjelasan
27 Salah Paham
28 Sifat Asli Nathan
29 Divine Watch
30 Undangan
31 Vivian
32 Keindahan Setelah Bencana
33 Arnold Swagger
34 Pesta Bagian 1
35 Pesta Bagian 2
36 Pembajakan Pesawat
37 Terjebak dimasa perang Dunia II
38 Pertempuran Hari Pertama Berakhir
39 Ketegangan
40 4 Pria dalam 1 meja makan
41 Wellerman
42 Rapat Strategi
43 Keputusan
44 Pertempuran Hari Kedua
45 Kembali
46 Pertempuran Berakhir
47 Terdampar
48 Kejutan
49 Sadar
50 Cemburu
51 Kesal
52 Tersesat 18+
53 Bisnis
54 Canggung
55 Pengkhianat
56 Kembali 18+
57 Hari H
58 Malam Terakhir
59 Berkelahi
60 Midway
61 Tewas
62 Upacara Pemakaman
63 Menjelaskan
64 Hyper 18+
65 Menaklukkan Istri 18+
66 San Francisco
67 Malfungsi Echelon
68 Menenangkan Seorang Milf
69 Perubahan Emilia
70 Vampir 18+
71 Obrolan Aneh Dua Pria
72 Anak Kecil
73 Nikah Masal
74 Pernikahan
75 Berselancar
76 Rencana Pelayaran Ke Filipina
77 Mencari Kayu
78 Pelayaran Perdana
79 Kaiten
80 Kapal Selam
81 Kepulauan Salomon
82 Tewasnya Admiral Yamamoto
83 Masalah Anak
84 Filipina
85 Yamashita
86 Liu Yifei
87 Adopsi
88 Dibawah Hujan
89 Yamashita
90 Menemukan harta Yamashita
91 Kepingan Ingatan Masa Lalu
92 Bumerang Balik
93 Gangguan Kecil 18+
94 Rencana Membuat Bank
95 Time Skip dan Persidangan
96 Lexton Company
97 Hubungan Istimewa
98 Perpisahan
99 Still With You 50 Years
100 Bertemu Kembali
101 Bertemu dengan Dion dan Angel
102 Kebenaran Hubungan Antara Nathan dan Marsella
103 Bertemu dan Menghabiskan Waktu
104 Terbang Menuju Jepang
105 Sampai di Jepang dan sebuah keributan baru
106 Wanita Gila
107 Eimi Tsukamoto
108 Tambahan Masalah
109 Skenario Eimi Tsukamoto
110 Hirota
111 Tantangan Balapan
112 Kesalahan Fatal Nathan
113 Toyota Supra
114 Menjadi Sugar Daddy
115 Interogasi dari Istri
116 Perkelahian Jalanan
117 Dimulai
118 Penentuan Pemenang
119 Masuk Kantor Polisi Lagi
120 Menuju Prefektur Koichi
121 Bertemu Sumiko Yamamoto
122 Berita mengejutkan dari Harry
123 Memulangkan Kucing Kabur
124 Pertengkaran antara ayah dan anak
125 Acara Utama
126 Mengunjungi Fasilitas Lexton
127 Menghancurkan pesawat tempur
128 Festival
129 Eimi Diculik
130 Pertemuan terakhir dengan Tanaka
131 Laboratorium tersembunyi
132 Menuju Shanghai
133 Kemarahan Liu Yifei
134 Sisi lain wanita angkuh
135 Mendapat tekanan
136 Rong Que
137 Hampir menjadi korban
138 Kota Underground
139 Li Shi dan Xiao Mei
140 Membuat Akselerator
141 Pendekatan
142 Kebohongan
143 Benih-benih bermunculan
144 Rumah Kita Nathan
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Dipermalukan
2
Motor Impian
3
Pindahan
4
Rumah 7 Triliun
5
Taste Resto
6
Amarah Yang Berujung Salah Paham
7
Introgasi
8
Membingungkan
9
Kecelakaan
10
Masalah Dirumah Sakit
11
Ingatan Dimasa Lalu
12
Sadar
13
Kembali
14
20 Pelayan Cantik
15
Chris
16
Obat Kuat
17
Obsesi Wanita
18
Dewa Uang
19
Penyerangan
20
Ikatan
21
Malam Panas (18+)
22
Identifikasi DNA
23
Menghabiskan Waktu Bersama
24
Ivan Cyzarine
25
Membuat Penawaran
26
Penjelasan
27
Salah Paham
28
Sifat Asli Nathan
29
Divine Watch
30
Undangan
31
Vivian
32
Keindahan Setelah Bencana
33
Arnold Swagger
34
Pesta Bagian 1
35
Pesta Bagian 2
36
Pembajakan Pesawat
37
Terjebak dimasa perang Dunia II
38
Pertempuran Hari Pertama Berakhir
39
Ketegangan
40
4 Pria dalam 1 meja makan
41
Wellerman
42
Rapat Strategi
43
Keputusan
44
Pertempuran Hari Kedua
45
Kembali
46
Pertempuran Berakhir
47
Terdampar
48
Kejutan
49
Sadar
50
Cemburu
51
Kesal
52
Tersesat 18+
53
Bisnis
54
Canggung
55
Pengkhianat
56
Kembali 18+
57
Hari H
58
Malam Terakhir
59
Berkelahi
60
Midway
61
Tewas
62
Upacara Pemakaman
63
Menjelaskan
64
Hyper 18+
65
Menaklukkan Istri 18+
66
San Francisco
67
Malfungsi Echelon
68
Menenangkan Seorang Milf
69
Perubahan Emilia
70
Vampir 18+
71
Obrolan Aneh Dua Pria
72
Anak Kecil
73
Nikah Masal
74
Pernikahan
75
Berselancar
76
Rencana Pelayaran Ke Filipina
77
Mencari Kayu
78
Pelayaran Perdana
79
Kaiten
80
Kapal Selam
81
Kepulauan Salomon
82
Tewasnya Admiral Yamamoto
83
Masalah Anak
84
Filipina
85
Yamashita
86
Liu Yifei
87
Adopsi
88
Dibawah Hujan
89
Yamashita
90
Menemukan harta Yamashita
91
Kepingan Ingatan Masa Lalu
92
Bumerang Balik
93
Gangguan Kecil 18+
94
Rencana Membuat Bank
95
Time Skip dan Persidangan
96
Lexton Company
97
Hubungan Istimewa
98
Perpisahan
99
Still With You 50 Years
100
Bertemu Kembali
101
Bertemu dengan Dion dan Angel
102
Kebenaran Hubungan Antara Nathan dan Marsella
103
Bertemu dan Menghabiskan Waktu
104
Terbang Menuju Jepang
105
Sampai di Jepang dan sebuah keributan baru
106
Wanita Gila
107
Eimi Tsukamoto
108
Tambahan Masalah
109
Skenario Eimi Tsukamoto
110
Hirota
111
Tantangan Balapan
112
Kesalahan Fatal Nathan
113
Toyota Supra
114
Menjadi Sugar Daddy
115
Interogasi dari Istri
116
Perkelahian Jalanan
117
Dimulai
118
Penentuan Pemenang
119
Masuk Kantor Polisi Lagi
120
Menuju Prefektur Koichi
121
Bertemu Sumiko Yamamoto
122
Berita mengejutkan dari Harry
123
Memulangkan Kucing Kabur
124
Pertengkaran antara ayah dan anak
125
Acara Utama
126
Mengunjungi Fasilitas Lexton
127
Menghancurkan pesawat tempur
128
Festival
129
Eimi Diculik
130
Pertemuan terakhir dengan Tanaka
131
Laboratorium tersembunyi
132
Menuju Shanghai
133
Kemarahan Liu Yifei
134
Sisi lain wanita angkuh
135
Mendapat tekanan
136
Rong Que
137
Hampir menjadi korban
138
Kota Underground
139
Li Shi dan Xiao Mei
140
Membuat Akselerator
141
Pendekatan
142
Kebohongan
143
Benih-benih bermunculan
144
Rumah Kita Nathan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!