Sesampainya di depan pagar rumah nomor satu yang Nathan katakan, supir taksi tidak bisa melepaakan pandangan matanya saat melihat kemegahan rumah tersebut.
"Tuan apa benar rumah ini yang Anda tuju?" Tanya supir taksi sambil memandangi halaman rumah milik Nathan.
"Benar Pak, terimakasih sudah mengantarkan saya dan bapak bisa menyimpan kursi roda itu..." Balas Nathan sebelum keluar dari dalam taksi.
Gerbang setinggi tiga meter terbuka secara otomatis saat Nathan berjalan masuk ke dalam dan ia bisa melihat dari kejauhan ada beberapa orang yang berpakaian pelayan di depan pintu rumahnya.
"Selamat datang tuan muda!" Ucap para pelayan serempak yang menyambut kedatangan Nathan.
Nathan yang disambut oleh 20 pelayan di rumah nya merasa gugup. Ia kemudian mengangguk dan masuk ke dalam rumah melewati para pelayan yang masih membungkuk kearahnya.
Begitu masuk Nathan langsung berlari menuju kamarnya dan mengunci pintunya rapat-rapat. "Echelon, kenapa ada dua puluh wanita berpakaian pelayan?" Tanya Nathan.
"Mereka adalah pelayan yang saya sewa melalui pesan. Tenang saja tuan, dua puluh wanita tersebut sudah masuk kategori yang sesuai..." Balas Echelon dengan santai.
Nathan yang mendengarnya langsung memijat kepalanya sendiri dan merasa pusing dengan perbuatan Echelon.
"Ya, aku tahu niat baik mu tapi kenapa harus wanita-wanita cantik seperti mereka?" Ucap Nathan sambil memijat keningnya.
"Apa mereka tidak sesuai dengan selera tuan? Menurut saya sendiri mereka sudah sesuai, apalagi dua puluh wanita tersebut sudah terlatih dalam hal bela diri..." Balas Echelon.
"Dan apa tuan tidak merasa kasihan, mereka tidak punya keluarga lagi dan saya merekrut mereka agar kehidupan mereka bisa jauh lebih baik..." Sambung Echelon.
"Hah... Terserah kamu saja..." Balas Nathan.
Nathan lalu menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur dan tanpa sadar ia akhirnya tertidur pulas sambil memegangi ponselnya.
Dari celah-celah pintu para pelayan diam-diam mengintip Nathan yang sedang tidur karena merasa penasaran dengan orang yang menawari mereka pekerjaan.
Para pelayan tersebut dipimpin oleh seorang wanita yang akan mengawasi dan memberi tugas-tugas kepada mereka semua di kediaman Nathan.
"Aku tidak menyangka jika tuan lebih muda dari kita!" Kata seorang pelayan dengan girang.
"Benar, aku kira orang yang membantu kita adalah pria tua mesum..." Sahut seorang pelayan lainnya.
Kesenangan para pelayan tersebut akhirnya berakhir ketika ketua mereka datang dan meminta kepada mereka semua untuk melanjutkan tugas masing-masing.
Setelah para pelayan membubarkan diri, pemimpin dari para pelayan yang merasa penasaran kemudian mengintip Nathan yang tengah tertidur.
Tanpa sadar ia terpaku dan pikiran kotornya tiba-tiba mengisi kepala pemimpin pelayan tersebut saat melihat Nathan.
"Nona, sebaiknya anda tidak mengintip seperti itu..." Ucap Echelon yang memperingati pemimpin nakal tersebut.
Diana pemimpin para pelayan yang mendengar suara asing dari speaker di rumah tersebut menjadi panik dan seketika tersadar. Ia kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut dengan rasa penasaran terhadap suara yang tiba-tiba memperingati nya barusan.
*******
Kini Nathan terlihat tengah mengeringkan rambutnya seusai mandi sambil menyalakan komputer miliknya.
Ia kemudian mencari berita mengenai kasus pembunuhan yang sempat Vivian bahas sewaktu berada di rumah sakit.
"Echelon tolong carikan rekaman kejadian di saat pembunuhan itu terjadi dan tampilkan dimonitor!" Pinta Nathan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Echelon segera mencari rekaman jejak pembunuhan dengan meretas data dari setiap CCTV yang terpasang di sekitar tempat kejadian, tak hanya CCTV ia juga meretas setiap kamera yang ada di kota tersebut.
Hanya butuh waktu lima menit untuk Echelon mencari rekaman jejak pembunuhan dan meski sebenarnya rekaman dari setiap CCTV sudah di hapus ia masih bisa menemukan cadangannya.
"Rekaman yang anda minta sudah saya temukan tuan, silahkan untuk melihat nya..." Ucap Echelon.
Nathan kemudian melihat rekaman kejadian di saat orang-orang yang mengacau di restauran milik Alia tengah yang tengah berkumpul dimalam hari.
Sampai sebuah mobil Van hitam mendekati mereka dan muncul sekelompok orang yang langsung membawa enam pria tersebut masuk kedalam mobil secara paksa.
"Hentikan sejenak rekamannya dan pembesar gambar orang-orang yang menculik mereka, Echelon..." Pinta Nathan yang langsung dilaksanakan oleh Echelon.
Ketika melihat pria bermasker yang menggunakan hoodie hitam Nathan sedikit melihat wajah pria tersebut dan merasa pernah bertemu dengan nya.
"Echelon tolong pindai wajah pria tersebut dan cari siapa identitasnya!" Ucap Nathan.
Echelon lalu mulai memindai wajah dan mata dari pria yang Nathan masuk kemudian menampilkan foto serta informasi mengenainya.
Begitu melihat foto dari pria tersebut Nathan seketika terkejut karena ia pernah beberapa kali bertemu dengannya.
"Bukannya dia adalah karyawan yang bekerja di restauran milik Alia, apa yang terjadi sebenarnya disini..." Gumam Nathan yang tidak tahu harus berkomentar apa.
Nathan kemudian melihat profil mengenai pria tersebut dan hanya menemukan informasi yang biasa-biasa saja dimana hal ini membuat dirinya merasa curiga.
Ketika tengah berpikir mengenai kasus milik Vivian, tiba-tiba pintu kamarnya ada yang mengetuk dan membuat Nathan sedikit terkejut.
"Siapa!?" Tanya Nathan dengan nada yang lumayan tinggi agar bisa didengar oleh orang di balik pintu kamarnya.
"Maaf mengganggu tuan muda, saya hanya membawakan makan malam untuk anda!" Sahut seorang pelayan.
Nathan lalu beranjak dari kursinya dan membuka pintu kamarnya meski tidak sepenuhnya terbuka.
Ia bisa melihat seorang pelayan yang terlihat berumur 32 tahun tengah membawakan nampan berisi makanan untuknya.
Nathan kemudian mengambil nampan tersebut dari pelayan itu dan berterimakasih sebelum menutup kembali pintu kamarnya.
Disisi lain pelayan yang membawakan makan malam untuk Nathan merasa sikap dari tuan mudanya cukup dingin namun ia tidak mempermasalahkan hal tersebut dan pergi sambil tersenyum sendiri.
Di dalam kamar Nathan mulai memakan makan malamnya sambil melihat rekaman CCTV yang menampilkan kepergian mobil Van hitam.
"Lumayan, hanya saja ada sedikit rasa aneh di masakan ini..." Gumam Nathan yang mengomentari makan malamnya.
Selang beberapa menit setelah makanannya habis, Nathan berpikir tentang rekaman yang baru saja ia tonton.
Nathan ingin mengirimkan rekaman tersebut kepada Vivian tapi disisi lain ia ingin bertanya terlebih dahulu dengan Alia yang sedikit dicurigai nya.
"Kenapa tuan sangat perduli dengan kasus ini, bukannya orang-orang itu hanya menimbulkan masalah jika masih saja hidup?" Tanya Echelon.
Mendengar perkataan dari Echelon, Nathan merasa hal tersebut ada benarnya dan ia segera mematikan komputer nya.
Sebuah pertanyaan akhirnya terlintas di pikiran Nathan yang merasa bingung mengapa Echelon membelikannya sebuah rumah besar jika hanya akan ditinggali oleh dirinya sendiri.
"Aku penasaran mengapa kamu membeli rumah dengan nilai fantastis dan besar untuk ku. Bukannya ini terlalu berlebihan, Echelon?" Tanya Nathan.
Echelon tidak menjawab pertanyaan dari Nathan dan tiba-tiba rak buku yang ada dikamar tersebut terbuka menampilkan sebuah lift.
Merasa penasaran dengan lift yang tiba-tiba muncul Nathan lalu masuk ke dalam nya dan seketika lift tersebut bergerak ke bawah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Sang M
matamu...Nathan. jgn sok muna lu. dasar payah. anjay.
2024-06-25
0
rizky nandala
dan Nathan akan dapat warisan dari Bruce Wayne yaitu sebuah kostum Batman dia akan menjaga kota jakarta dari tindakan kriminal
2024-01-02
3
Don T
hahahaha itu sama aja nyumpah si sopir taxi kecelakaan biar bisa pake kursi roda🤣🤣🤣
2023-11-25
0