Berita mengenai kecelakaan di Tol antara sebuah truk bermuatan pasir sebesar 30 ton dengan motor sport langsung beredar di sosial media melalui video amatir yang di unggah oleh pengguna jalan.
Tidak hanya di sosial media saja berita kecelakan antara truk dengan sebuah motor sport tersebar, melainkan juga di televisi yang mana beberapa reporter sudah ada di TKP untuk meliput meski tak di ijinkan untuk masuk melewati pembatas polisi.
Beberapa netizen yang melihat berita tentang kecelakaan tersebut berkomentar negatif tentang pengguna motor sport. Meski tidak ada korban jiwa saat ini, para netizen berpikir pengguna motor sport tersebut menyalahi aturan karena berkendara di jalan tol.
Tetapi meski begitu ada beberapa netizen yang melihat bahwa pengguna sepeda motor sport tidak bersalah mengingat jalan tol tersebut memperbolehkan pengguna kendaraan roda dua untuk melintas.
Disisi lain Alia yang saat ini tengah membantu ayahnya beres-beres bersama para karyawan untuk menutup restauran tak sengaja melihat berita di televisi mengenai kecelakaan yang beberapa jam lalu terjadi.
Saat berita menampilkan sosok pengguna motor sport yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, Alia tanpa sadar menjatuhkan piring yang ia bawa hingga pecah dilantai.
Meski wajah pengguna motor sport disensor Alia dapat mengenali jika dia adalah Nathan setelah melihat pakaian yang dikenakan olehnya.
Pak Danang yang mendengar suara piring pecah seketika menoleh kearah putrinya dan menemukan serpihan beling dilantai.
"Alia apa yang kamu lakukan, seharusnya kamu lebih berhati-hati jika tidak ingin terluka!" Ucap Pak Danang.
Tanpa menghiraukan nasehat dari ayahnya, Alia langsung bergegas pergi begitu saja dari restauran dengan tergesa-gesa untuk menuju rumah sakit tempat Nathan saat ini berada.
Melihat putrinya yang pergi begitu saja tentu membuat Pak Danang sedikit kesal. "Hei, Alia kamu mau pergi kemana ayah belum selesai berbicara!" Ucap Pak Danang.
Sayangnya suara Pak Danang lagi-lagi tidak dihiraukan oleh Alia dan ini semakin membuat pria paruh baya itu merasa kesal karena diabaikan oleh putri semata wayang nya.
Pak Danang kemudian menoleh kearah televisi dan seketika mengetahui alasan mengapa Alia pergi dengan raut wajah khawatir serta tergesa-gesa.
"Kalian cepat tutup tempat ini dan usir saja pelanggan yang masih makan, aku akan menyusul putriku!" Ucap Pak Danang sambil melemparkan celemek yang ia gunakan ke sembarang arah dan pergi dari restauran.
"Baik Bos!!!" Balas karyawan yang bekerja disana secara serempak dan langsung melaksanakan perintah dari Bos mereka.
Sementara itu di sebuah ruangan terlihat Marsella yang tengah merenggangkan tubuhnya setelah menyelesaikan rapat dengan para Dewan Direksi tentang pengalihan kepemilikan saham di perusahaan.
Untuk merilekskan pikiran nya setelah seharian bekerja, Marsella membuka sebuah aplikasi yang menampilkan video-video pendek dan tanpa sengaja melihat berita mengenai kecelakaan yang tengah viral.
Mata Marsella seketika terperanjat saat mengenali pria yang ada di dalam video tersebut saat melihat pakaian nya.
Tanpa banyak berpikir Marsella langsung membawa tasnya dan bergegas turun untuk manaiki mobilnya menuju rumah sakit.
Seorang wanita dengan rambut pendek yang melihat Marsella berjalan tergesa-gesa dan memiliki raut wajah khawatir merasa bingung karena tidak biasanya ia melihat nya seperti itu.
"Bos kamu mau kemana!?" Tanya Dina yang merupakan sekertaris Marsella dengan nada suara lantang.
Suara Dina tampaknya tidak dihiraukan oleh Marsella dan saat ia mengejarnya itu sudah terlambat. Marsella sudah terlanjur pergi menggunakan mobil sport nya yaitu Lamborghini Veneno menuju rumah sakit.
Dina disana hanya bisa menghela nafas dan merasa bingung dengan tingkah laku bosnya yang tidak biasa bersikap panik dan terburu-buru seperti ini.
Beberapa waktu berselang akhirnya Marsella sampai dirumah sakit dan segera menuju meja resepsionis lalu menanyakan soal pasien yang kecelakaan baru-baru ini di jalan Tol.
Setelah menerima informasi dari suster yang ada disana Marsella langsung bergegas menuju ruangan tempat Nathan saat ini sedang menjalani operasi.
Ketika sampai disana ia terkejut melihat kehadiran Vivian dan Alia. Marsella jelas mengenal mereka berdua. Untuk Alia sendiri Marsella mengenalnya karena sering makan di restauran nya, sedangkan Vivian ia mengenalnya sewaktu berada di bangku kuliah meski tidak terlalu dekat karena beda fakultas.
Tidak hanya dua wanita itu saja yang Marsella temui melainkan juga seorang pria paruh baya dimana ia mengenalinya yaitu Pak Danang ayah dari Alia.
"Alia, Vivian, dan Pak Danang... Sedang apa kalian disini?" Tanya Marsella yang merasa penasaran dengan kehadiran tiga orang tersebut diruang operasi bosnya.
Ketiga orang tersebut yang mendengar suara Marsella kemudian menoleh dan mendapati seorang wanita cantik Eropa bermata biru safir dengan rambut blonde tengah berdiri disana.
Alia tampak enggan untuk berbicara dan masih terlihat menangis dipelukan Pak Danang sementara Vivian terlihat mampu menjawab pertanyaan dari Marsella.
"Ah... Aku sedang bertugas dan menunggu informasi dari dokter tentang kondisi pria yang sebelumnya kecelakaan di jalan tol. Kalau dia aku tidak tahu..." Balas Vivian yang terlihat tidak jujur dengan perkataannya karena jelas ia terlihat khawatir mengenai keadaan Nathan disamping tugasnya menjadi polisi.
Marsella yang mendengarnya mengangguk paham dan menengok kearah Alia sebelum akhirnya ia melihat Pak Danang menggelengkan kepalanya yang membuatnya paham jika Alia tidak ingin diajak ngobrol saat ini.
Vivian disisi lain merasa penasaran dengan teman lamanya yaitu Marsella. Sangat jarang ia melihat Marsella perduli kepada seseorang apalagi lelaki karena setahun ya dia sangat acuh dan cuek.
"Ngomong-ngomong kenapa orang sesibuk kamu datang ke sini?" Tanya Vivian yang sangat penasaran dengan wanita keturunan Eropa tersebut.
Saat Marsella hendak menjawab pertanyaan Vivian seorang suster datang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah catatan dipelukan nya.
"Maaf mengganggu apa di antara kalian ada keluarga pasien karena beliau harus menjalani operasi dan membutuhkan ijin sekaligus pembayaran sebelum operasi dimulai..." Tanya suster.
Mendengar pertanyaan dari suster tersebut ketiga wanita cantik yang ada di sana langsung mengangkat tangan mereka masing-masing. Hal ini jelas membuat suster tersebut merasa bingung, namun karena tidak ingin ambil pusing akhirnya ia mengajak mereka menuju meja resepsionis untuk melakukan pembayaran.
Sesampainya di meja resepsionis seorang suster yang ada disana langsung menyerahkan dua kertas berisi surat perijinan sekaligus biaya yang diperlukan untuk operasi Nathan.
Alia, Vivian, dan Marsella secara bersamaan langsung menaruh kartu mereka dimeja resepsionis dan bukan sembarangan kartu yang mereka gunakan melainkan Kartu American Express Centurion dimana itu adalah Black Card.
Para suster yang melihat kartu tersebut tentu mengenalinya karena mereka beberapa menerima pembayaran menggunakan kartu serupa namun sangat jarang.
Kelima suster disana terkejut bahwa tiga wanita tersebut adalah pemilik sebuah Black Card dan mereka sadar bahwa wanita-wanita itu memiliki latar belakang yang tidak main-main.
Alia, Vivian, dan Marsella seketika saling menatap bahkan percikan persaingan terlihat jelas dimata mereka masing-masing.
"Biar aku saja!" Ucap Alia dengan tegas.
"Tidak, aku yang akan membayarnya!" Balas Vivian.
"Maaf saja tapi ini adalah tugasku!" Timpal Marsella.
Melihat persaingan diantara ketiga wanita tersebut membuat para suster yang ada disana merasa bingung untuk mengambil kartu milik siapa.
Pak Danang mengeluarkan Black Card miliknya dan terlihat kartunya memiliki aksen emas yang berbeda dari Black pada umumnya.
Pak Danang kemudian menyerahkan kartunya kepada suster yang berjaga. "Pakai milik saya saja..." Ucapnya.
Salah satu suster mengangguk dan menerima kartu milik Pak Danang, setelah pembayaran selesai suster tersebut memberikan kembali kartu tersebut kepada Pak Danang.
Seorang suster kemudian menghubungi dokter yang berada diruang operasi untuk segera memulai pekerjaan mereka.
Alia, Vivian, dan Marsella tampak melirik kearah Pak Danang dengan tajam. Jelas ketiganya merasa kesal dengan perbuatan dari pria paruh baya tersebut yang dengan seenaknya membayar biaya operasi Nathan.
Pak Danang yang mendapatkan tatapan tajam dari mereka menjadi sedikit gugup. Ia tidak menyangka akan mendapatkan tatapan semacam itu oleh mereka terutama dari putrinya sendiri.
"Kalian ini kenapa, sikap kalian bertiga yang seperti ini justru membuat operasi Nathan terhambat dan akan sangat berbahaya untuk nya. Kalian harusnya sadar..." Ucap Pak Danang.
Mendengar perkataan dari Pak Danang ketiga wanita tersebut seketika terdiam dan menurunkan pandangan mereka karena menyadari kesalahan masing-masing.
Salah satu diantara mereka kemudian melirik kearah para suster yang berjaga dengan tajam seolah mengintimidasi kelimanya.
"Membayar terlebih dahulu sebelum operasi dimulai bukan nya ini tindakan yang salah, bagaimana jika seorang pasien tidak mampu membayar namun memerlukan operasi sesegera mungkin? Prosedur seperti ini bisa saja aku membawanya keranah hukum..." Ucap Vivian sambil menatap kearah kelima suster yang ada disana.
Para suster yang mendengar perkataan dari Vivian langsung gugup dan mendorong satu sama lain karena mereka tidak ingin berurusan dengan pihak kepolisian, sebab kelimanya hanya mengikuti prosedur yang berlaku dirumah sakit itu sendiri.
Marsella yang paham dengan perkataan dari Vivian seketika melirik kearah para suster begitupula dengan Alia.
"Suruh menejer atau pemilik rumah sakit ini kemari, bilang kalau Marsella dari Perusahaan Jaya Mega ingin bertemu!" Ucap Marsella dengan tegas dan nada seolang mengancam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
dark sistem
kejadian begitu cepat :)
2024-12-29
0
✧༺ 𝘽𝙝𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙂𝙪𝙧𝙪༻✧
wkwkkwkwkw pak danang
pemenang duel
2023-10-05
3
system
gk seru ah thor masa mc lemah
2023-08-14
0