"Nathan, buka bajumu..." Ucap Alia sambil menyiapkan salep yang ingin dia gunakan dipinggang Nathan.
Mendengar ucapan dari Alia sontak membuat Nathan kaget dan tidak menyangka jika wanita tersebut menyuruh dirinya untuk membuka baju ditempat umum.
"Apa kamu sudah gila Alia? Kita ada ditempat umum dan apa kamu tidak lihat masih banyak orang disini. Jika kamu ingin melakukan itu setidaknya ditempat yang sepi!" Balas Nathan.
Alia seketika memukul kepala Nathan saat menyadari bahwa pria tersebut salah paham dengan ucapannya untuk membuka baju.
"Dasar bodoh apa yang kamu pikirkan, aku hanya menyuruhmu untuk membuka pakaian atasmu saja agar aku bisa mengoleskan salep ke punggung mu!" Ucap Alia dengan kesal dan terlihat bahwa pipinya sedikit merona karena kesalahpahaman Nathan.
Nathan tertawa canggung dan langsung mengumpat tentang pikirannya yang tidak baik kepada Alia. Ia kemudian melepas bajunya dan membiarkan Alia untuk mengobati punggung nya.
Saat melihat badan Nathan secara langsung mata Alia seketika terpenjat dan ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.
Luka bakar, goresan, bekas jahitan, dan luka tembak ada semua ditubuh Nathan. Memar akibat tendangan dari Vivian juga terlihat jelas disana.
Tidak hanya Alia saja yang melihat banyaknya luka di tubuh Nathan melainkan beberapa pengunjung juga tak sengaja melihatnya dan membuat mereka sedikit ketakutan.
Dengan tangan yang gemetaran Alia mulai mengoleskan salep dibagian luka memar dipunggung Nathan sambil memikirkan bagaimana pria tersebut bisa mendapatkan banyak luka seperti itu.
"Trimakasih..." Ucap Nathan.
Alia seketika tersadar dari lamunannya begitu mendengar ucapan terimakasih dari Nathan. "Um, tidak masalah..." Balas Alia sambil mengangguk pelan.
Ketika tengah mengoleskan salep ke punggung Nathan, Alia kembali teringat tentang perkataan Nathan yang sebulan lalu sudah putus dengan kekasihnya.
Dengan perasaan ragu-ragu Alia ingin menanyakan kembali tentang apa yang terjadi dengan Nathan dan mantan kekasihnya, hingga membuat hubungan yang sudah terjalin selama lima tahun bisa berakhir begitu saja.
"Aku mau tanya sekali lagi kenapa kamu bisa putus dengan wanita itu, bukannya kamu berencana untuk melamarnya? Ya, kamu boleh tidak menjawab pertanyaan ku jika itu mengganggumu..." Ucap Alia sambil bertingkah seolah-olah tidak perduli meski sebenarnya ia sangat penasaran.
Nathan yang mendengarnya seketika tertawa dan menjawab pertanyaan dari Alia. "Bagaimana aku tidak bisa menjawabnya jika kamu sangat penasaran seperti ini? Ya intinya dia sudah bosan dengan ku dan mendapatkan pria yang lebih mapan dari segi finansial...."
Mendengar informasi yang sangat penting untuk nya Alia tentu saja merasa senang sekaligus kesal dengan mantan kekasih Nathan.
"Apa kamu merasa kehilangan dengan kepergiannya?" Tanya Alia lagi untuk mendapatkan informasi lebih jauh dari Nathan.
Lagi-lagi Nathan tersenyum mendengar pertanyaan dari Alia. "Jika aku menjawab tidak apa kamu percaya? Selama lima tahun dia sudah bersama denganku.
Disaat keluarga dari kedua orang tuaku hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan harta warisan yang harusnya menjadi miliku namun mereka ingin mengambilnya, dialah satu-satunya orang yang saat itu ada untuk menyemangati ku sebelum akhirnya dia berubah..."
Kata-kata dari Nathan langsung membuat Alia terdiam, jika sudah seperti ini akan sulit untuk Alia kedepannya untuk mendekati Nathan yang sudah membuat pikiran nya selalu diisi olehnya setelah pertemuan pertama mereka.
"Kalau misalnya ada wanita yang menyukai mu dan ingin menjalin hubungan serius denganmu bagaimana?" Tanya Alia.
Seketika Nathan memakai pakaiannya kembali dan membawa tas nya. Ia kemudian menunjuk kearah dadanya. "Didalam sini sudah terasa sangat hampa, jika ada wanita yang seperti kamu ucapkan aku akan berpikir dua kali terlebih dahulu. Sekarang aku hanya ingin bersenang-senang seperti anak muda pada umumnya dan tidak ingin terlalu memikirkan tentang wanita. Sampai jumpa..." Balas Nathan sebelum melenggang pergi dari tempat itu.
Alia yang melihat Nathan pergi ingin menghentikannya karena diluar hujan sudah mulai turun, tetapi saat Alia mengejar Nathan pria tersebut sudah pergi menggunakan motor.
'Dasar ****** sialan aku memang sangat berterimakasih kepadamu, tapi berani-beraninya kamu berbuat sejauh ini kepadanya...' Batin Alia sambil mengeratkan giginya dan mengepalkan tangannya hingga berdarah.
*******
Disisi lain setelah Nathan meninggalkan restauran milik Alia, ia kini terlihat tengah memacu sepeda motor nya dijalan tol menembus derasnya hujan.
Kenangan saat bersama dengan Angela kembali membayangi pikiran Nathan. Ia masih tidak percaya dengan sikap wanita tersebut yang dulu menyukainya tanpa memikirkan tentang harta kini berubah hanya karena lembaran kertas yang dinamakan uang.
Perasaan marah, kecewa, dan sakit hati kembali Nathan rasakan saat ini. Nathan tidak habis pikir kenapa wanita yang ia kira baik-baik berubah menjadi wanita yang rela melakukan apa saja hanya demi uang.
Tanpa sadar Nathan memacu motornya hingga limitnya yaitu 400km/jam di atas aspal yang saat ini basah akibat guyuran hujan dan hal itu sangat berbahaya.
"Tuan Nathan sebaiknya anda menurunkan kecepatan motor karena akan sangat berbahaya. Saya mungkin tidak bisa memperbaiki hati seorang manusia yang sedang sakit, tapi saya bisa membantu anda dalam hal lain. Jadi tolong jangan mencelakai diri anda sendiri..." Ucap Echelon melalui earpod yang digunakan oleh Nathan.
Nathan yang mendengar perkataan dari Echelon seketika sadar dari bayang-bayang emosi nya dan mulai menurunkan kecepatan motornya.
Tetapi sangat disayangkan Nathan terlambat, saat Nathan hendak menyalip sebuah truk bermuatan pasir tiba-tiba saja truk tersebut ingin berganti jalur dan menyenggol motor yang dikendarai olehnya.
Brakkk!!!
Di atas kecepatan 350km/jam Nathan terpental dari motornya dan menghantam aspal beberapa kali. Motor milik yang dikendarai olehnya juga terpelanting dijalan tol sementara truk yang menabrak Nathan terguling dan terseret membuat muatan pasir berserakan.
Seketika arus kendaraan di jalan tol tersendat dan tidak dapat di lalui. Beruntung nya kendaraan yang ada dibelakang truk yang terguling sempat mengerem hingga tidak terjadi tabrakan beruntung.
Nathan sendiri kini kondisinya tidak baik-baik saja dimana ia saat ini sudah pingsan dengan keadaan terluka parah. Meski helm yang ia gunakan tidak terlepas, namun akibat benturan keras ia mengelami pendarahan.
Untuk motor yang dikendarai oleh Nathan sendiri sekarang sudah hancur dan akan sangat sulit untuk diperbaiki.
Tak berselang lama pihak kepolisian serta medis datang dan mengamankan lokasi tersebut dari orang-orang yang ingin mengabadikan momen itu di sosial media.
Vivian terlihat keluar dari mobil polisi dengan mengenakan jas hujan dan memerintahkan anak buahnya untuk memasang garis polisi serta mengatur lalu lintas yang terhambat.
Vivian kemudian menghampiri dua petugas medis yang ingin membawa korban kecelakaan menggunakan tandu menuju ke mobil ambulan.
"Tunggu sebentar..." Pinta Vivian kepada dua petugas medis yang hendak membawa korban.
Kedua petugas medis tersebut untuk sejenak saling melihat satu sama lain sebelum akhirnya membiarkan Vivian memeriksa korban kecelakaan.
Saat Vivian membuka helm korban tersebut ia terkejut mendapati jika pria yang ditemuinya tadi terlibat dalam kecelakaan ini.
Vivian melihat wajah Nathan yang berlumuran darah dan tanpa sadar tangannya bergetar. Ia kemudian segera menyuruh kedua petugas medis yang ada disana untuk segera mengevakuasi Nathan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Jamrud Khatulistiwa
motor masuk jalan tol, truk pasir masuk jalan tol
2025-01-17
0
♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★
apakah mantan pembunuh bayaran?
2025-04-11
0
♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★
tololl
2025-04-11
0