*05

"Akhirnya kau datang juga. " Ucap Anis menatap Lena.

"Maaf tadi aku ada sedikit urusan, makanya lama. " Ucap Luna sambil melirik Rara.

"Sekarang aku sudah mendapatkan wanita yang kau minta, urusan kita kelar, dan aku akan segera pergi. " Ucap Anis berdiri dari duduk nya.

"Oke, thanks kau boleh pergi. " Ucap Luna tersenyum.

Baru saja Anis ingin pergi, namun Rara menahan tangan nya.

"Lepas." Ucap Anis pelan.

"Tapi kak. " Ucap Rara takut.

Anis melepaskan tangan Rara dari tangan nya kemudian berjalan keluar dari restoran.

Hati Rara begitu sakit, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang, dan bagaimana nasib nya setelah ini.

"Nama ku Helena Alendra, pangil saja aku Lena. " Ucap Lena mengulurkan tangan nya ke Rara.

"Na... namaku Arabella kak, pangil saja aku Rara. " Ucap Rara menunduk sambil bersalaman dengan Lena.

"Tunggu, kau ini em berapa usia mu? " Tanya Lena menatap Rara.

" U...umur ku, 18."Jawab Rara gugup.

"Astaga! Anis benar-benar gila, umur nya baru 18 tahun. " Batin Lena tidak tega.

Sementara Rara hanya terus menunduk.

"Jangan menunduk seperti itu, dengar aku ini bukan orang jahat dan aku tidak akan menjual mu aku hanya minta bantuan mu apa Anis sudah bilang jika aku akan mengabulkan satu permintaan mu jika kau bisa membantu ku? " Tanya Lena menatap Rara.

"Iya aku, aku akan membantu kakak tetapi aku mohon, agar kakak bersedia membayar biaya oprasi ibu ku di rumah sakit. " Ucap Rara polos.

"Itu saja? Sangat mudah, aku akan melunasi semua biaya perawatan dan oprasi ibu mu asal kau bersedia membantu ku. " Ucap Lena memegang tangan Rara.

"Benar kah? Kalau begitu katakan saja apa yang bisa aku bantu kak? " Tanya Rara antusias.

Meskipun Lena bilang Rara untuk memangil nya Lena namun Rara tidak bisa memangil orang yang lebih tua dari nya dengan sebutan nama.

"Kau yakin akan setuju membantu ku? " Ucap Lena tidak tega.

"Yakin kak. " Jawab Rara.

Lena menarik nafas dalam dan kemudian menghembus pelan.

"Jadilah istri kakak ku. " Ucap Lena.

Deg... mendengar ucapan Lena jantung Rara seakan ingin berhenti berdetak ia tidak menyangka jika Lena akan berkata demi kian.

"Is... istri? " Ucap Rara kaget.

"Iya Rara, kakak ku Alfian berumur 26 tahun, beberapa hari lagi resepsi pernikahan nya akan di selenggarakan, namun ia mengalami kecelakaan dan membuat kedua kaki nya menjadi lumpuh, dan calon istri nya kabur, dan sekarang bagi kami membatalkan resepsi itu sudah tidak mungkin, karena aku memiliki papa yang juga sedang sakit, jika pernikahan itu di batal kan aku tidak tau apa yang akan terjadi dengan papa ku, kemrin ia sudah sangat sakit mendengar berita kecelakaan kakak ku Alfian, dan aku tidak mau jika ia akan mendengar kabar lain lagi jiga kakak ku batal menikah, itu akan membuat drop papa ku. "Ucap Lena sambil menyeka air mata nya.

Rara terdiam ia tidak bisa berkata apapun lagi, ia berfikir keras bagaimana mungkin dirinya yang masih berumur 18 tahun itu harus menikah dengan seorang pengusaha kaya raya, sedangkan dirinya juga bukan lah apa-apa ia hanya orang biasa saja, dirinya juga sangat takut jika tidak akan bisa menjadi istri yang sempurna.

"Rara, apa kau tidak bersedia? Aku tau ini sulit untuk mu dan usia mu juga masih sangat muda, tetapi aku mohon pertimbangan ini baik-baik. " Ucap Lena berusaha membujuk Rara.

Sebenarnya Rara ingin menolak, akan tetapi bayangan wajah sang ibu angkat nya pun terus terbayang di benak nya, bagaimana selama ini ibu angkat nya yang baik hati itu merawat nya dengan baik, seperti anak kandung sendiri.

"Baik lah, mungkin ini saat nya aku balas budi. " Batin Rara.

"Baik lah kak, aku bersedia. " Jawab Rara yang berusaha tegar dan menerima takdir hidup nya.

"Benar kah?" Ucap Lena tidak yakin.

"Iya kak benar aku mau, demi ibu ku. " Jawab Rara menyeka air mata yang hendak turun membasahi pipi nya.

Lena pun menghela nafas lega, ia merasa begitu bahagia karena Rara bersedia dengan tawaran nya, lagi pula ia merasa jika Rara wanita baik dan lembut pas sekali dengan karakter yang dia ingin kan, sekarang tingal menjelaskan pada mama nya dan meyakinkan kakak nya Alfian.

"Baik, kalau begitu sekarang kau ikut aku. " Ucap Lena berdiri dari duduk nya.

"Kemana kak? " Tanya Rara bingung.

"Kerumah ku, dan bertemu keluarga ku." Jawab Lena enteng.

"Ya tuhan, bagaimana ini, apa harus secepat ini? Aku takut sekali. " Batin Rara dengan tangan yang berkeringat dingin.

"Bagaimana Rara, apa kau siap? " Ucap Lena lagi.

"Ba... baik lah kak. " Ucap Rara berdiri dari duduk nya.

Lena pun menganguk dan memegang tangan Rara, itu terasa sangat dingin dan basah, Lena tau saat ini gadis itu sedang menyembunyikan rasa takut nya.

Luna pun membawa Rara masuk ke dalam mobil nya kemudian ia menyalakan mesin mobil dan mulai melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang.

Tidak butuh waktu lama, Luna dan Rara pun tiba di mansion, dengan santai Lena memegang tangan Rara dan menuntun nya masuk ke dalam mansion.

"Mah aku pulang. " Ucap Lena berjalan menuju ruang tengah.

"Lena, siapa dia? " Tanya Siska melirik Rara bingung.

Lena pun duduk di sebelah sang mama sambil memegang erat kedua tangan mama nya.

"Mah, dia Rara, dia yang akan mengantikan Hera menjadi pengantin wanita kak Alfian. " Ucap Lena blak-blakan.

"Apa?! Apa maksud mu? " Ucap Siska tak kalah kaget nya.

"Mah, begini, coba mama pikir kan, jika kita membatalkan pesta itu maka papa akan sedih dan kondisi nya akan semakin memburuk mah, ini permintaan papa ia ingin salah satu dari dua anak nya menikah dia sangat ingin melihat aku atau kak Alfian menikah dan aku tidak mungkin menikah karena aku masih menjalani bisnis ku di Prancis, satu-satu nya harapan yang bisa membahagiakan papa di sisa umur nya saat ini adalah kak Alfian mah. "Ucap Lena dengan air mata yang mulai turun membasahi pipi nya.

"Huh, tapi Lena tidak begini juga cara nya, pernikahan itu terjadi atas adanya cinta kita tidak bisa memaksakan kakak mu Alfian untuk menikahi wanita lain seperti ini, mama tau jika kau sangat mengkhawatirkan papa dan mama juga sangat mengkhawatirkan papa nak, namun bagaimana dengan kakak mu." Ucap Siska serba salah.

"Tapi mah, coba mama pikir baik-baik, cinta itu bisa datang setelah menikah dan dia wanita baik mah, dia masih berusia 18 tahun, aku berharap dia bisa membuat kak Alfian pulih lagi mah, dan papa dia akan lebih semangat untuk sembuh." Ucap Lena berusaha keras meyakinkan sang mama.

Siska terdiam mendengar penuturan Lena yang begitu kekeh.

....

Terpopuler

Comments

Bundanya Jamal

Bundanya Jamal

smoga alfian mau dn mereka berjodoh

2024-03-05

2

Wirda Lubis

Wirda Lubis

semoga alfian baik kepada Rara ngak jahat

2024-02-19

0

Emn Sc

Emn Sc

lanjutkan

2024-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!