*03

Lena pun hanya membuang nafas kesal karena sikap Anis teman nya itu.

Anis adalah teman dekat Lena mereka sudah berteman sejak lama, akan tetapi Lena sama sekali tidak tau jika Anis mempunyai prilaku yang cukup buruk beda dengan Lena wanita baik dan sangat sopan kepada orang tua.

Lena pun bergegas mengambil jaket dan kunci mobil nya kemudian keluar dari mansion. Tentu nya setelah berpamitan dengan sang mama.

Tidak butuh waktu lama Lena pun tiba di clab di mana Anis telah menunggu nya di sana.

Lena pun masuk ke dalam clab tersebut dan menuju tempat duduk Anis berserta teman-teman nya yang lain.

"Anis." Pangil Lena sambil mengangkat tangan nya.

"Kemari lah. " Ucap Anis santai.

"Mengapa ramai sekali? " Ucap Lena masih berdiri tegak.

"Tentu saja ramai apa kau tidak lihat aku sedang ngumpul bersama teman-teman ku? " Ucap Anis cuek.

"Nis, tapi aku ingin membicarakan sesuatu hal yang penting pada mu, tidak bisa ada orang lain yang mendengar. " Ucap Lena kesal dengan ulah Anis.

"Sepenting apa sehingga kau begitu terlihat cemas? " Tanya Anis melirik Lena sekilas.

"Nanti kau akan tau, sekarang ikut aku. " Ucap Lena memegang tangan Anis.

"aku tingal sebentar ya kalian lanjut saja dulu. " Ucap Anis kepada teman-teman nya yang lain.

"Oke." Jawab salah satu dari teman Anis.

Ternyata Lena membawa Anis kesebuah kamar di clab tersebut.

"Ada apa? Mengapa harus masuk kamar seperti ini? Sebenarnya apa yang ingin kau katakan? " Tanya Anis menatap Lena.

"Aku butuh kau untuk membantu ku, dan aku harap kau bisa. " Ucap Lena serius.

"Bisa saja, tetapi kau tentu tau harus bayar brapa. " Ucap Anis tersenyum miring.

"1M, apa cukup? " Tanya Lena mengeluarkan cek dari dalam tas nya.

Mendengar kata 1M, Anis pun kaget karena ia tidak menyangka akan di bayar semahal itu.

"Baik, sekarang kata kan apa yang harus aku lakukan? " Tanya Anis bersemangat.

"Carikan aku seorang perempuan, dengan karakter lembut, baik hati, polos, tidak banyak tingkah dan tentunya masih suci. " Ucap Lena menatap Anis.

"Hah? Apa kau sudah gila? Aku ini bukan agen perempuan, dan kau tau sendiri jika aku tak memiliki teman seperti karakter yang kau katakan. " Ucap Anis terbelalak.

"Baik lah, jika kau tidak bisa maka kau tidak akan mendapatkan cek ini. " Ucap Lena.

Belum sempat Lena memasukkan cek itu kembali ke dalam tas nya Anis pun dengan cepat merampas cek itu.

"Baik-baik, aku akan mencarikan perempuan yang kau inginkan itu. " Ucap Anis bersemangat.

"Benar kah? Bagus, dan ingat aku tidak ingin kau menipu ku, dan juga aku minta kau bertangung jawab atas perempuan itu, pasti kan dia tidak akan banyak omongan dan tidak akan menuntut ku. " Ucap Lena mengancam Anis.

"Kau tenang saja, kau cukup terima beres saja." Ucap Anis percaya diri.

"Bagus, kalau begitu jangan lupa, setelah kau mendapatkan wanita itu adakan pertemuan antara aku dengan nya. " Ucap Lena menatap tajam Anis.

"Baik, kalau begitu deal. " Ucap Anis mengulurkan tangan nya.

"Oke deal, dan jangan lupa, jika kau menipu ku, maka siap-siap hidup mu akan selamanya ku buat tidak nyaman. " Ucap Lena mengancam Anis karena ia takut jika Anis akan menipu nya.

"Tenang saja, kau cukup mempercayai ku, maka aku akan segera menemukan wanita yang kau inginkan. Tetapi ngomong-ngomong mengapa tiba-tiba kau ingin seorang wanita berkarakter demi kian? " Tanya Anis Heran.

"Kau tidak perlu tau, yang jelas aku ingin kau melakukan tugas mu dengan secepat mungkin." Ucap Lena kemudian melangkah kan kaki nya berjalan keluar dari kamar clab tersebut.

Sementara itu Anis masih terheran-heran mengapa teman nya Lena tiba-tiba menginginkan seorang perempuan.

"Ah, bodoamat lah, yang penting aku dapat uang dan soal perempuan yang di inginkan Lena aku sudah tau siapa orang yang tepat. " Ucap Anis kemudian ikut keluar dari kamar clab tersebut.

Sementara itu, Rara kembali pulang ke rumah mereka dengan perasaan yang takut, sebenarnya ia tak ingin pulang ke situ tetapi apa boleh buat ia malas harus tidur di rumah sakit, untung saja di saat ia kembali ke rumah, rumah itu kosong tidak ada orang sama sekali Herman pasti lah pergi lagi keluyuran sedang kan Anis juga masih berada di clab.

Rara begitu resah ia memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang yang banyak untuk oprasi ibu nya, satu malam itu ia lewati dengan mondar-mandir di dalam kamar kecil nya yang penuh dengan barang-barang yang sudah usang lebih tepatnya seperti gudang.

Malam berlalu begitu cepat kini sang surya mulai memperlihatkan cahaya-cahaya hangat nya yang kian menembus celah-celah jendela ruang kamar Rara.

Gadis itu mengerjap kan mata nya, rasanya ia baru saja terlelap dalam 10 menit saja.

Brak.... Tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka dengan keras nya.

"Rara! Rara! " Pangil Anis dengan suara keras.

"I... iya kak, kakak baru pulang? " Tanya Rara takut.

"Alah, tidak usah banyak omong, sekarang ikut aku! " Ucap Anis menarik tangan Rara paksa.

"Gak kak, aku harus kerja, ibu membutuhkan biaya oprasi kak dalam dua hari kita harus mendapatkan uang itu juga tidak ibu tidak akan bisa bertahan. " Ucap Rara berusaha melepaskan genggaman Anis dari tangan nya.

"Kau ingin ibu baik-baik saja bukan?" Ucap Anis tiba-tiba dapat akal kelemahan Rara.

"Iya kak, apakah kakak sudah mendapatkan uang nya? " Tanya Rara polos.

"Dengar bodoh, jika kau ingin biaya oprasi ibu, maka menurut lah dengan ku. " Ucap Anis mencengkram dagu Rara.

"Ba... baik lah kak. " Ucap Rara dengan mudah nya.

"Kalau begitu sekarang ikut aku! " Ucap Anis menarik kembali tangan Rara.

"Tunggu kak, kau mau membawa ku ke mana? " Tanya Rara lagi.

"Ikut saja, jika kau ingin ibu selamat, aku akan menjelaskan nanti. " Ucap Anis kemudian kembali menyeret paksa Rara.

"Tapi kak, tunggu lah 20 menit saja aku akan mandi dulu. " Ucap Rara memohon.

Sebenarnya Anis sangat tidak suka menunggu walaupun itu tidak lama namun ia juga berfikir tidak mungkin ia membawa Rara bertemu Lena dengan tampang seperti itu.

"Baik lah, ingat jangan kabur dan cepat lah! " Bentak Anis.

"Ba... baik kak. " Ucap Rara kemudian berlari masuk ke kamar nya kemudian mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

20 Menit pun berlalu kini Rara telah selesai mandi dan mengenakan pakaian yang biasa ia kenakan tentunya tidak terlalu bagus.

****

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

Anis kakak angkat mau menjual ke lena

2024-02-19

4

Emn Sc

Emn Sc

cerita d mulai

2024-02-10

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PSTI INGIN SODORKN ADIK ANGKATNYA

2023-12-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!