Chapter 14. Kota Lawu

Setelah urusannya di Kota Hago selesai, Yan Lan kembali melanjutkan perjalanannya menuju Gunung Kembar, tempat Sekte Pedang Kembar milik kakek Wu Kong berada.

Perjalanan dari Kota Hago ke Gunung Kembar membutuhkan waktu sekitar dua bulan perjalanan dengan terbang. Karena Gunung Kembar terletak di sebelah timur Ibu Kota kekaisaran Mun. Sedangkan Kota Hago terletak di sebelah barat kekaisaran.

Yan Lan yang masih terbang senyum-senyum sendiri seperti orang gila karena mengingat banyaknya keuntungan yang dia dapatkan di Kota Hago.

Jika dia terus menemukan banyak orang yang mencari masalah dengannya, maka dia akan kaya mendadak, pikir Yan Lan.

Yan Lan tidak habis pikir kenapa banyak orang bodoh di dunia ini yang menyinggung sembarang orang yang dia tidak tau kekuatannya. Benar kata kakek Wu Kong, terlalu banyak orang bodoh karena mengandalkan latar belakangnya. Seperti putri patriak klan Ju.

Semingggu kemudian, Yan Lan telah seminggu melakukan perjalanan dari Kota Hago. Dari kejauhan, Yan Lan melihat sebuah kota. Menurut informasi yang Yan Lan dapatkan dari petugas penginapan bahwa kota yang ada di depannya saat ini adalah Kota Lawu.

Kota Lawu adalah salah satu kota terbesar di wilayah kerajaan Du, bahkan dua kali lebih besar dari Kota Hago. Kota Lawu terkenal dengan pusat penjualan budak terbesar kedua setelah Ibu Kota Kekaisaran Mun.

Perbudakan di dunia ini masih berlaku bagi orang-orang yang tidak beruntung. Seperti tawanan perang, para tindak kriminal yang tertangkap dan orang-orang yang hidup sebatang kara dan tidak memiliki kekuatan.

Kembali ke Yan Lan.

Yan Lan mendarat tidak jauh dari gerbang masuk Kota Lawu.

Yan Lan melihat banyak sekali orang yang sedang mengantri di depan gerbang Kota Lawu.

Di depan gerbang terdapat dua jenis akses masuk kota, sebelah kiri gerbang untuk para bangsawan. Sedangkan di sebelah kanan untuk para rakyat jelata atau orang biasa.

Yan Lan sebenarnya ingin segera masuk tanpa mengantri, karena Yan Lan merasa dirinya punya kekuatan untuk membunuh para penjaga gerbang yang ingin menghalanginya. Tapi hati kecil Yan Lan mengatakan bahwa sebagai warga negara yang baik, punya kekuatan tidak untuk berlaku sombong. Sehingga Yan Lan berjalan ke arah antrian rakyat biasa.

Orang-orang kalangan biasa melihat Yan Lan yang sangat tampan segera melihatnya. Pasalnya menurut mereka, Yan Lan tidak cocok mengantri bersama mereka. Karena Yan Lan juga terlihat seperti tuan muda dari klan besar meskipun pakaian Yan Lan tidak mewah.

Yan Lan yang menjadi pusat perhatian semua orang merasa terganggu.

"Bangsat, terlahir tampan ternyata membawa musibah, Ayah, Ibu...aku menyesal terlahir tampan" maki Yan Lan dalam hati.

Lima belas menit kemudian, giliran Yan Lan memasuki kota. Yan Lan memasuki kota tanpa ada masalah.

Di dalam kota, Yan Lan berjalan mengelilingi kota. Yan Lan melihat banyak sekali budak-budak yang berjalan dengan kaki di rantai.

"Hmmmm.... Sangat sakit rasanya melihat orang-orang lemah tersiksa. Tapi itu semua bukan sepenuhnya salah para bangsawan. Mereka juga tidak bisa menyalahkan takdir karena terlahir dalam keadaan lemah. Salah mereka sendiri, mereka tau dan sadar bahwa diri mereka lemah tapi mereka bersikap pasrah dan tidak mau untuk berubah. Seandainya mereka mau berubah dan berjuang menjadi kuat seperti diriku, mungkin mereka tidak akan tersiksa" gumam Yan Lan sambil geleng-geleng kepala melihat budak-budak tersebut.

Setelah bergumam, Yan Lan melanjutkan perjalanannya menyusuri Kota Lawu.

Dua jam kemudian, Yan Lan segera mencari penginapan karena hari sudah mulai malam. Tidak lama kemudian Yan Lan menemukan penginapan dengan nama Penginapan Bunga Camelia.

Yan Lan kemudian masuk ke penginapan dan segera menuju meja resepsionis.

"Selamat datang di Penginapan Bunga Camelia tuan" sapa petugas resepsionis tersebut.

"Tapi mohon maaf tuan, penginapan kami hanya tinggal satu kamar yang tersisa dan itu adalah kamar VVIP. Harganya juga sangat mahal" lanjut petugas resepsionis tersebut.

"Kenapa penginapannya sampai penuh" tanya Yan Lan penasaran, karena tidak biasanya penginapan besar sampai penuh.

"Karena tiga hari lagi akan ada pelelangan di Paviliun Naga Emas tuan" jawab petugas resepsionis tersebut sopan.

"Baiklah aku ambil kamar itu untuk satu malam" respon Yan Lan. Besok pagi, Yan Lan berencana untuk langsung melanjutkan perjalanannya.

"Apakah tuan tidak berminat untuk mengikuti pelelangan, saya dengar Paviliun Naga Emas akan melelang Pil tingkat A" kata petugas resepsionis tersebut.

"Hmmm...karena Pil tingkat A saja mereka datang berbondong-bondong untuk mengikuti pelelangan. Jika Pil tingkat A saja sudah sangat menarik perhatian banyak orang, bagaimana jika aku melelang sebutir Pil tingkat S yang aku miliki, mungkin akan terjadi pertumpahan darah. Ahhhh terserah mau ada pertumpahan darah atau tidak itu bukan urusan ku, yang penting aku dapat banyak koin emas. Baiklah sudah aku putuskan untuk melelang Pil tingkat S ku" batin Yan Lan sambil tersenyum membayangkan koin emas yang akan dia dapatkan.

"Baiklah aku ambil kamar itu untuk tiga hari" ucap Yan Lan.

"Permalamnya 10 koin emas, untuk tiga hari berarti 30 koin emas tuan" kata petugas resepsionis tersebut.

"Huuhhhh, aku kira permalamnya sampai satu juta koin emas, ternyata cuma 10 koin emas. Terus mahalnya di mana, petugas resepsionis ini ternyata menipu ku" batin Yan Lan setelah mendengar harga penginapan.

Yan Lan tidak mengetahui bahwa satu koin emas saja sudah sangat mahal bagi orang lain. Makanya dia dengan santainya memeras penguasa Kota Hago dengan meminta 35 juta sebagai kompensasi. Sungguh Yan Lan memang gak punya otak.

Yan Lan lalu memberikan 30 koin emas kepada pelayan tersebut. Setelah membayar, petugas resepsionis tersebut lalu menuntun Yan Lan menuju kamarnya.

Setelah petugas resepsionis menunjukkan kamarnya, lalu dia permisi untuk kembali. Tapi ketika petugas resepsionis tersebut ingin pergi, tiba-tiba Yan Lan memanggilnya.

"Kamu, siapa nama mu?" tanya Yan Lan pada petugas resepsionis tersebut.

Petugas resepsionis yang di tanyakan namanya oleh Yan Lan tersipu malu dan mukanya memerah. Memang wanita mana yang tidak akan tertarik pada Yan Lan yang super tampan dan kuat.

Yan Lan yang melihat petugas resepsionis tersebut, geleng-geleng kepala.

"Huhhhh... kejadian seperti inilah yang membuat ku menyesal terlahir tampan" batin Yan Lan sambil mendesah.

"Nama saya Fu Si tuan" jawab petugas resepsionis tersebut yang namanya Fu Si dengan malu-malu yang mukanya masih memerah sambil menunduk.

"Fu Si, besok kamu temani aku pergi ke Paviliun Naga Emas" kata Yan Lan meminta petugas resepsionis tersebut untuk menemaninya ke Paviliun Naga Emas dan memberikannya satu koin emas sebagai bayarannya.

"Baik tuan" jawab Fu Si yang terlihat sangat senang, lalu dia pergi setelah Yan Lan masuk ke kamarnya.

#Bersambung.

...Terus dukung Thor ya readers...

...Jangan lupa tekan LIKE, KOMEN, VOTE dan FAVORIT...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

terus

2024-06-30

0

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt

2022-11-24

0

Pendekar New

Pendekar New

biasa mc udah punya ilmu dikit udh sombong ..cb kalo gk d tolong udh mati d hutan...nyesel c guru kalo tau punya murit sombong

2022-09-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!