Chapter 11. Kegiatan Bersih-Bersih

Klan Ju.

Di dalam klan Ju terlihat seseorang tetua klan Ju berlari menuju kediaman patriak klan Ju.

Tokk tokk tokkk

Suara pintu di ketok

Tetua klan tersebut beberapa kali mengetok pintu rumah patriak klan Ju.

Beberapa saat kemudian, pintu terbuka. Terlihat lelaki paruh baya membuka pintu. Dia adalah patriak klan Ju, Ju Sam.

"Ada apa tetua Jin, kenapa kamu mengetok pintu berkali-kali dan kenapa kamu terlihat buru-buru" tanya Ju Jin.

"Berita buruk patriak nona muda Ju Mei telah terbunuh" jawab tetua klan Ju, namanya Ju Jin.

"Apaaa... Apakah kamu tidak berbohong tetua Jin?" kata patriak Ju Sam memastikan.

"Benar patriak. Tiga pengawal yang mengikuti nona muda juga ikut terbunuh" jawab tetua Jin.

Patriak Ju Sam yang mendengar anaknya telah terbunuh, mengeluarkan aura kultivasinya yang berada di ranah Bumi Awal. Sehingga membuat Ju Jin yang berada di ranah Alam Emas ⭐ 7 sesak tidak bisa menahan aura yang patriak Ju Sam keluarkan.

"Siapa yang membunuh anak ku. Siapa yang berani melawan klan Ju kita?" teriak patriak Ju Sam marah disertai niat membunuh yang mengerikan.

Tetua Jin yang menerima tekanan dari aura patriak Sam tidak mampu berdiri lagi. Kini dia bersujud di lantai.

"Hentikan patriak, tarik kembali aura mu patriak" ucap tetua Jin kesakitan dengan mengeluarkan darah dari mulutnya.

Patriak Ju Sam yang mendengar dan melihat keadaan tetua Jin segera tersadar dan menarik kembali auranya.

"Cepat katakan, siapa yang membunuh anak ku? tanya patriak Ju Sam kembali.

Tetua Jin yang sudah tidak lagi menerima tekanan segera berdiri dan mengusap darah dari mulutnya.

Tetua Jin kemudian menceritakan bahwa Ju Mei dan tiga pengawalnya terbunuh di restoran Angsa Emas. Dan yang membunuh Ju Mei adalah seorang pemuda. Pemuda tersebut juga memberikan pengumuman kepada orang-orang yang menyaksikan pembunuhan tersebut, bahwa malam ini dia akan datang sendiri mengunjungi klan Ju. Tetua Jin memberitahu patriak Sam bahwa dia menerima informasi tersebut dari orang-orang yang berada di restoran.

"Bagus, hanya bocah sombong. Ternyata masih ada orang buta yang tidak bisa melihat kebesaran klan Ju kita" respon patriak Ju Sam setelah mendengar cerita tetua Jin.

"Malam ini siapkan pasukan, aku ingin melihat apakah bocah bodoh itu masih bisa sombong ketika dia mendatangi klan Ju kita" kata patriak Ju Sam memberi perintah

"Baik patriak" balas tetua Jin kemudian meninggalkan kediaman patriak Ju Sam.

Setelah kepergian tetua Jin, patriak Ju Sam masuk ke ruang kerjanya.

"Hemmm, tunggu saja putri ku, aku akan membalaskan kematian mu dengan seratus kali lebih menyakitkan" gumam patriak Ju Sam.

Penginapan Putri Salju.

Setelah Pembantaian kecil-kecilan, Yan Lan kembali ke penginapan.

Yan Lan memasuki kamarnya dengan senyum kepuasan. Dia tidak menyangka, bahwa dengan makan di restoran akan memberikannya keuntungan. Selain keuntungan bisa makan enak, dia juga mendapatkan cincin penyimpanan dari seorang nona muda klan besar yang berisi jutaan koin emas. Bahkan juga nanti malam dia akan melakukan kegiatan bersih-bersih di klan Ju.

Kegiatan bersih-bersih yang di maksud Yan Lan adalah membunuh dan mengambil harta yang ditinggalkan oleh pemiliknya.

Ingat ya bukan merampok, tapi mengambil harta tanpa pemilik.

...****************...

Malam harinya, Yan Lan telah bersiap-siap menuju klan Ju yang berada di sebelah timur Kota Hago. Yan Lan segera melesat dengan santai menuju klan Ju dengan senyuman yang masih menghiasi wajah tampannya. Yan Lan tersenyum karena membayangkan seberapa kaya nya klan Ju jika anaknya saja memiliki jutaan koin emas di dalam cincin penyimpanannya.

Sedangkan di klan Ju. Aula pertemuan klan.

"Tetua Jin, bagaimana hasil pengawasan mu terhadap bocah sombong itu" tanya patriak Ju Sam kepada ketua Jin.

"Lapor patriak, dari laporan mata-mata yang saya tempatkan di Penginapan Putri Salju. Pemuda itu sedang dalam perjalanan menuju ke sini" jawab tetua Jin.

"Hahaha..Bagus. ternyata bocah sombong itu datang mencari kematiannya" respon patriak Ju Sam.

"Tetua Jin dan tetua yang lain. Kerahkan pasukan klan Ju untuk menyambut bocah sombong itu. Ketika dia datang ke klan Ju, kepung dia dari semua arah. Jangan sampai dia melarikan diri" Perintah patriak Ju Sam kepada semua tetua klan.

"BAIK PATRIAK" jawab mereka serempak.

Sedangkan di sisi lain.

Orang-orang yang tadi pagi mendengar bahwa malam ini seorang pemuda yang membunuh putri patriak klan Ju akan datang menyerang klan Ju. Mereka berbondong-bondong menuju klan Ju untuk melihat penyerangan tersebut. Pasalnya klan Ju adalah salah satu klan terkuat yang menguasai Kota Hago.

Bahkan patriak dari klan lain juga memerintahkan pasukannya untuk memata-matai penyerangan tersebut.

Kembali ke Yan Lan.

Setelah tiga puluh menit terbang. Yan Lan berhenti tidak jauh dari klan Ju sambil melihat situasi.

"Hahaha... ternyata mereka cukup baik dengan menyambut kedatangan ku. Darah, koin emas aku datang" ucap Yan Lan dalam hati dan segera melesat terbang ke klan Ju.

Duarrrrrrr....

Suara gerbang yang di hancurkan.

"Hemm... ternyata gerbangnya sangat rapuh" gumam Yan Lan melihat gerbang klan Ju hancur berkeping-keping dalam sekali serang.

Yan Lan lalu masuk ke klan Ju tanpa gangguan.

Patriak Ju Sam yang melihat gerbang klan nya hancur dalam sekali serang terkejut. Pasalnya gerbang tersebut di buat dengan bahan-bahan yang bermutu tinggi. Tapi patriak Ju Sam menghiraukan hal tersebut, mungkin bocah tersebut memakai artefak untuk menghancurkan gerbang klan nya.

"Hahaha.... Bagus bocah. Aku sudah menunggu sangat lama" sambut patriak Ju Sam.

Yan Lan yang baru masuk dan mendengarkan perkataan patriak Ju Sam tersenyum kecut.

"Terima kasih atas sambutan hangatnya pak tua" respon Yan Lan acuh.

"Hahahaha.... Aku yang seharusnya berterima kasih kepada mu. Zaman sekarang sangat jarang seorang pembunuh datang menyerahkan nyawanya" ucap patriak Ju Sam.

"Aku suka gaya mu pak tua" Jawab Yan Lan dingin.

"Baiklah, cukup basa basinya. Pasukan.. tangkap dia hidup-hidup. Aku ingin memberikannya siksaan sampai dia menginginkan kematiannya" perintah patriak Ju Sam.

Swusss... Swussss.... Swusss...

Pasukan klan Ju keluar dari persembunyian mereka dan mengepung Yan Lan.

Yan Lan yang melihat pasukan klan Ju yang berjumlah sekitar 700 orang tengah mengepungnya sangat senang.

"Hihihi... Ini yang aku tunggu-tunggu dari tadi" batin Yan Lan sambil mengeluarkan senyuman khasnya.

"Seraaaangg" Teriak tetua Jin memberikan perintah kepada pasukannya.

Hiayyyyattt....

Duarrrr.... Duarrrr...Duarrr....

Suara serangan pasukan klan Ju yang di arahkan ke Yan Lan.

Yan Lan yang di serang hanya diam menerima serangan tersebut.

"Hahahaha... Bocah sombong terima lah kematian mu" tawa tetua Jin melihat Yan Lan terkena serangan pasukannya.

Yan Lan yang mendengar perkataan tetua Jin tersenyum.

"Ohhhh.... Apakah serangan yang terasa seperti di gigit semut masih bisa di sebut serangan" respon Yan Lan setelah asap yang ada di sekitarnya hilang.

'Apaaaa.... Bagaimana mungkin" seru kaget semua orang termasuk patriak Ju Sam.

"Sekarang giliran ku. Darah aku datang" ucap Yan Lan dan mengeluarkan dua pedangnya.

Kemudian Yan Lan segera menghilang dari tempatnya berdiri.

Wushhhh....

Srettttt.... Sretttttt.... Sretttttt

Duarrrrrrr.... Duarrrr...

Aaaaaaa.... Aaaaaaa.....

Aaaaaaaa... Aaaaaaa

Suara teriakan dari pasukan klan Ju.

Satu persatu pasukan klan Ju jatuh ke tanah, mati dengan kepala terpenggal.

Satu jam kemudian. Semua pasukan klan Ju yang berjumlah sekitar 700 orang tersebut mati tanpa sisa.

Patriak Sam dan para tetua klan Ju yang melihat Yan Lan membantai seluruh pasukannya sangat terkejut. Tapi tidak membuat patriak Sam ketakutan. Hanya para tetua yang merasa cemas.

"Ternyata kamu punya kemampuan juga bocah, pantas saja kamu merasa sombong" ucap patriak Ju Sam.

"Tetua tangkap bocah itu, jika perlu patahkan kedua kakinya" lanjut patriak Ju Sam memberi perintah.

Kelima belas tetua yang mendengar perintah patriak mereka, terdiam ragu sejenak hingga akhirnya menurutinya.

Yan Lan yang melihat para tetua klan Ju mengepungnya hanya geleng-geleng kepala.

Srettttt... Sretttttt...

Jlebbb...Jlebbb...

Para tetua yang baru mengepung Yan Lan satu persatu mati tanpa bisa melihat pembunuh mereka.

Tiga puluh menit kemudian. Kelima belas tetua klan Ju mati dengan cara yang sama.

"Aapaa. Dia membunuh tetua klan Ju yang berada di ranah Alam Emas hanya dalam sekali serang" gumam patriak Ju Sam terkejut hingga terjatuh ke tanah.

Yan Lan yang telah selesai membunuh para tetua, berjalan ke arah patriak Ju Sam yang masih terduduk di tanah dan berbisik di telinganya.

"Sebelum aku membunuh mu, Aku akan memberitahu kata-kata terakhir putri mu yang aku bunuh. Dia berkata, Jika aku membunuhnya, maka klan Ju akan memburu dan membunuh ku. Tapi aku berkata kepadanya bahwa aku yang akan datang dan meratakan klan Ju" Kata Yan Lan kepada patriak Ju Sam.

Jlebbb....

Aaaaaaa.....

#Bersambung.

...Terus dukung Thor ya readers...

...Jangan lupa tekan LIKE, KOMEN, VOTE dan FAVORIT...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

gaspol Thor...

2024-06-30

0

amat kejam melampai Iblis

2023-11-04

0

Dewa Abadi

Dewa Abadi

iblis... bukan manusia, terlalu sadis.

2023-01-28

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!