Chapter 08. Meninggalkan Hutan Hitam

Waktu kembali berlalu.

Sudah setahun berlalu sejak kakek Wu Kong menceritakan siapa dirinya. Selama setahun ini Yan Lan terus berlatih tanpa kenal lelah. Praktik bela diri Yan Lan juga semakin berkembang, karena sejak kejadian satu tahun ketika latih tanding dengan kakek Wu Kong, Yan Lan kemudian meminta kakek Wu Kong sebagai lawan tandingnya dalam latihan.

Yan Lan juga telah menguasai gerakan keempat teknik pedang semesta meski belum sempurna. Itu merupakan pencapaian yang sangat bagus bagi Yan Lan. Tetapi ranah kultivasi Yan Lan belum naik, masih berada di ranah Bumi Puncak. Yan Lan tidak mau menaikkan tingkat kultivasinya karena belum menguasai gerakan keempat teknik pedang semesta sampai tahap sempurna.

Selain praktik bela dirinya, dalam bidang alkemis, formasi, penempaan dan lainnya juga berkembang. Sekarang Yan Lan sudah menjadi seorang alkemis, formasi dan penempa tingkat Epic. Yan Lan dapat dikatakan sebagai jenius sejati yang lahir dalam sejuta tahun sekali. Seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun tapi sudah menjadi ahli tingkat Epic.

Seandainya semua ahli alkemis, formasi dan penempa mengetahui bahwa Yan Lan menjadi tingkat Epic dalam usia 18 tahun, mungkin mereka akan bunuh diri.

Yan Lan sudah tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dengan pupil mata berwarna biru dan rambutnya berwarna hitam kebiruan. Para wanita yang melihat Yan Lan akan menjerit meneriakkan kata cinta kepada Yan Lan sampai tenggorokan mereka berdarah.

Yan Lan juga menjadi pribadi yang dingin, matanya juga selalu memancarkan kengerian seakan siap membunuh siapapun yang berani mengusiknya hanya dengan tatapannya saja, kecuali kakek Wu Kong. Yan Lan tidak akan berani bersikap seperti itu di depan kakek Wu Kong.

Malam harinya, Yan Lan sedang duduk bersama kakek Wu Kong di depan rumah.

"Kek, aku ingin coba pergi bertualang. Aku ingin secepatnya membalaskan kematian orang tuaku. Membunuh orang-orang yang terlibat dalam pemberontakan" ucap Yan Lan membuka pembicaraan dan memberitahukan rencananya kepada kakek Wu Kong. Yan Lan sekarang memakai kata Aku karena sudah terbiasa dengan kakek Wu Kong, tidak segan dan malu-malu seperti dulu.

Kakek Wu Kong yang mendengar keinginan Yan Lan hanya sedikit terkejut dan mendesah pelan. Kakek Wu Kong sebenarnya sadar dan mengerti bahwa suatu saat Yan Lan pasti akan pergi meninggalkannya dari Hutan Hitam ini. Tetapi dia tidak menyangka Yan Lan akan mengatakannya secepat ini.

"Jika itu sudah menjadi keputusan mu, kakek tidak bisa berkata apa-apa, apalagi mencegah mu. Kakek juga tahu bahwa kamu masih muda dan perjalanan mu masih panjang. Tetapi perlu kamu ketahui, mungkin dulu kakek pernah mengatakannya, bahwa dunia kultivator sangat kejam, yang kuat akan memangsa yang lemah. Hukum rimbalah yang berlaku di dunia kita ini" ucap kakek Wu Kong mengingatkan Yan Lan kembali tentang dunia kultivator.

"Semua ilmu dan pengetahuan yang kakek miliki telah kamu kuasai semuanya. Sekarang tidak ada yang dapat kakek ajarkan kepada mu. Mungkin sekarang kamu tinggal meningkatkan kekuatan mu. Teknik pedang semesta telah kamu kuasai sampai gerakan keempat meski belum sempurna. Dalam bidang Alkemis, Formasi dan Penempa saat ini kamu sudah berada di tingkat Epic. Sudah cukup sebagai bekal mu dalam berpetualang" lanjut kakek Wu Kong.

"Aku mungkin akan tinggal satu bulan lagi kek. Aku ingin mencoba menerobos ke ranah Langit dan menyempurnakan gerakan keempat dari teknik pedang semesta" ucap Yan Lan yang merasakan kesedihan.

"Baiklah, kakek akan mencoba membantu mu agar kamu bisa menerobos dan menyempurnakan gerakan keempat dalam waktu sebulan" respon kakek Wu Kong.

"Apakah kamu sudah menentukan tujuan ke mana kamu akan berpetualang?" tanya kakek Wu Kong memastikan.

"Saat ini aku belum punya rencana untuk pergi ke mana, tujuan ku adalah untuk mengumpulkan kekuatan dan balas dendam serta membuat nama klan Yan kembali berjaya.

Aku sadar diri akan kemampuan, bahwa untuk balas dendam aku tidak bisa sendiri. Untuk itu aku ingin mengumpulkan kekuatan dulu" jawab Yan Lan.

"Ohh bagus kalau kamu tidak naif. Jika kamu ingin mengumpulkan kekuatan, lebih baik kamu pergi ke sekte yang kakek bangun di benua Bulan. Kamu bisa menjadi pemimpin sekte dan mulai membangun kekuatan dari sana" saran kakek Wu Kong kepada Yan Lan.

Yan Lan berfikir sejenak memikirkan dan menimbang saran dari kakek Wu Kong. Apa yang kakek Wu Kong sarankan itu memang lebih baik.

"Baiklah kek, aku akan pergi ke sekte kakek" ucap Yan Lan setelah mempertimbangkannya. Tidak ada salahnya juga memakai saran kakek Wu Kong.

"Tapi bagaimana kalau ada yang menentang jika aku mengambil alih sekte atau tidak membiarkan aku masuk?" tanya Yan Lan. Jika hal-hal seperti itu terjadi, Yan Lan tidak akan tinggal diam, bahkan Yan Lan akan meratakan sekte kakeknya tersebut. Makanya Yan Lan bertanya terlebih dahulu.

"Jika kamu sudah sampai ke sekte, tunjukkanlah lencana ini" jawab kakek Wu Kong yang mengeluarkan lencana berwarna hitam dari cincin penyimpanannya.

"Lencana berwarna hitam ini adalah tanda bahwa kamu adalah murid pribadi ku dan penerus ku. Jika ada yang menentang mu, maka kakek izinkan untuk membunuhnya" lanjut kakek Wu Kong menjawab kekhawatiran Yan Lan.

"Tetapi, bicarakan baik-baik terlebih dulu. Jika tidak bisa, maka kakek serahkan kepada mu. Apapun yang kamu lakukan, kakek mengizinkannya" sambung kakek Wu Kong. Karena siapapun yang tidak menghormati pemilik lencana hitam tersebut, maka sama saja dengan tidak menghormatinya.

...****************...

Satu bulan kemudian.

Di tengah-tengah altar, Yan Lan terlihat sedang berkultivasi mencoba untuk menerobos ke ranah Langit.

Booommm....

Akhirnya Yan Lan menerobos ke ranah Langit Awal. Yan Lan masih belum membuka matanya. Dia masih dalam posisi lotus untuk menstabilkan pondasinya.

Tiga puluh menit kemudian. Yan Lan membuka matanya dan berdiri. Dia keluar dari altar dan mencoba kekuatan barunya dengan mempraktikkan gerakan keempat teknik pedang semesta.

Yan Lan telah menguasai gerakan keempat dengan sempurna beberapa hari yang lalu.

Yan Lan kemudian pulang ke rumah kakek Wu Kong. Di depan rumah, kakek Wu Kong telah menunggu kedatangan Yan Lan.

"Kakek, aku kembali" sapa Yan Lan.

"Ohh... selamat Lan'er kamu akhirnya telah mencapai ranah Langit" ucap kakek Wu Kong. Kakek Wu Kong tidak menyangka bahwa Yan Lan benar-benar bisa menerobos dari ranah Bumi Puncak ke Langit Awal dalam waktu sebulan. Dulu kakek Wu Kong membutuhkan lima tahun untuk menerobos.

"Jadi kapan kamu akan berangkat?" tanya kakek Wu Kong melanjutkan perkataannya.

"Besok pagi aku akan berangkat kek. Sekarang aku ingin menyiapkan kebutuhan dalam berpetualang" jawab Yan Lan kemudian masuk ke dalam rumah setelah pamit ke Kakek Wu Kong.

Keesokan harinya.

Yan Lan dan kakek Wu Kong berada di bawah tanah tempat altar teleportasi berada.

"Lan'er, ini cincin penyimpanan untuk mu. Di dalamnya ada kitab teknik Naga Pembunuh. Kitab itu dititipkan oleh sang dewa kepada kakek untuk diberikan kepada mu. Untuk mempelajari kitab tersebut, kamu harus mencapai ranah Surgawi dulu karena kitab tersebut berada di tingkat Kuno" ucap kakek Wu Kong

"Dan di dalamnya juga ada pedang kembar yang kakek tempa khusus untuk mu dan dibuat dengan bahan-bahan langka. Pedang tersebut berada di tingkat Platinum" lanjut kakek Wu Kong memberikan cincin penyimpanan ke Yan Lan.

"Terima kasih kakek. Aku belum bisa memberikan apa-apa kepada kakek selain rasa terima kasih" balas Yan Lan sambil bersujud dan menangis di hadapan kakek Wu Kong.

"Sudah tidak apa-apa. Kakek sudah sangat senang dan bangga mempunyai cucu seperti mu" jawab kakek Wu Kong.

Setelah acara perpisahan selesai. Yan Lan kemudian jalan ke dalam altar teleportasi dengan tujuan Benua Bulan.

"Selamat tinggal" ucap Yan Lan dalam hati.

#Bersambung.

Tingkatan Alkemis, Formasi, dan Penempa.

- Pemula (Pil tingkat D)

- Elite (Pil tingkat C, D)

- Master (Pil tingkat B, C, D)

- Grand Master (Pil tingkat A, B, C, D)

- Epic (Pil tingkat D - S)

- Legend (Pil tingkat D - SS)

Tingkatan Senjata.