Chapter 07. Masa Lalu Kakek Wu Kong

Keesokan harinya, Yan Lan seperti biasa dia sedang berlatih di tempat latihan. Dia sedang mencoba mempelajari gerakan keempat dari kitab pedang semesta dan dikombinasikan dengan teknik langkah cahaya yang telah dia pelajari.

Di sisi lain, kakek Wu Kong sedang duduk di bawah pohon favoritnya, memperhatikan Yan Lan yang sedang berlatih sambil meminum teh sari wangi. Kakek Wu Kong hanya tersenyum melihat Yan Lan yang agak kesulitan mempelajari gerakan keempat.

Wushhh...... wushhh.....

Kakek Wu Kong tiba-tiba menyerang Yan Lan dari samping.

Yan Lan yang merasakan ada ancaman yang mendekat dari arah samping kanannya segera memposisikan dirinya untuk bertahan.

Duaaarrrr.....

Suara serangan yang berbenturan.

"Hahahhh... ternyata kamu cukup waspada juga Lan'er" suara kakek Wu Kong.

"Oh ternyata guru mau main-main, jangan salahkan saya kalau membuat tulang guru patah" respon Yan Lan.

Wushhhhh....

Yan Lan pun segera menggunakan jurus langkah cahayanya untuk melancarkan serangan. Kakek Wu Kong pun tidak tinggal diam, dia segera menyiapkan pertahanannya.

Yan Lan mencoba menyerang bagian perut kakek Wu Kong, tapi kek Wu Kong segera menghindarinya.

Setelah serangannya gagal, Yan Lan kembali melancarkan serangan. Namun, beberapa kali dia mencoba mengenai kakek Wu Kong, tapi masih saja dia belum mampu menggores tubuh kakek Wu Kong.

Jangankan memberikan goresan, serangan Yan Lan bahkan tidak ada satu pun yang dapat mengenai kakek Wu Kong dan bahkan hanya sekedar untuk menyentuh pakaiannya pun dia tidak bisa.

Walaupun serangannya tidak ada yang mengenai kakek Wu Kong, tetapi setiap langkah dan serangannya sudah mulai meningkat dan lebih rapi tidak seperti di awal. Mungkin karena insting bertarungnya sudah mulai berjalan, karena bagaimanapun ini adalah pertarungan pertama yang Yan Lan lakukan secara langsung.

Sudah tiga puluh menit berlalu, tapi mereka berdua belum memberikan tanda-tanda bahwa mereka akan menghentikan pertarungannya.

Pertarungan tersebut malah terlihat lebih inten karena Yan Lan beberapa kali mengeluarkan teknik tingkat tinggi yang dia pelajari selain teknik pedang semesta.

Yan Lan juga sudah mulai kelelahan, namun dia masih belum mengendorkan serangannya terhadap kakek Wu Kong. Yan Lan berharap setidaknya dia dapat memberikan goresan terhadap kakek Wu Kong meski sangat kecil.

Beberapa saat kemudian, akhirnya mereka menghentikan pertarungan mereka. Karena energi qi milik Yan Lan sudah hampir habis karena beberapa kali dia memaksakan diri menggunakan teknik pedang semesta yang sangat menguras energi qi.

"Hahh hahh hahh" Yan Lan ngos-ngosan sambil merebahkan dirinya di tanah.

"Tidak buruk, peningkatan mu dalam bertarung sudah semakin berkembang Lan'er" puji kakek Wu Kong.

"Tetap saja, saya masih belum bisa memberikan goresan terhadap guru" jawab Yan Lan lemah.

"Hahahhh... kalau itu kamu harus berlatih seribu tahun lagi" respon kakek Wu Kong dengan sombong.

Yan Lan hanya tersenyum kecut mendengarkan balasan dari kakek Wu Kong.

"Baiklah Lan'er, ayo ikuti kakek. Ada sesuatu yang ingin kakek tunjukkan kepada mu" ajak kakek Wu Kong.

Lima belas menit kemudian, kakek Wu Kong dan Yan Lan sampai di ruang bawah tanah tempat perpustakaan rahasia kakek Wu Kong yang biasanya Yan Lan kunjungi.

"Kenapa kita ke sini kakek" tanya Yan Lan keheranan ternyata tempat yang mereka tuju adalah perpustakaan.

Kakek Wu Kong tidak menjawab perkataan Yan Lan. Kakek Wu Kong kemudian mendorong sebuah buku yang paling besar di rak paling atas. Tiba-tiba rak buku tersebut terbelah menjadi dua dan ternyata di balik rak buku tersebut ada ruangan lain yang Yan Lan belum ketahui.

"Ayo" kata kakek Wu Kong singkat.

Yan Lan yang masih terpaku dan heran bahwa di balik rak buku tersebut ternyata ada ruangan lain. Yan Lan segera dikejutkan dengan perkataan kakek Wu Kong yang mengajaknya masuk.

Yan Lan yang baru masuk dikejutkan lagi karena di dalam ruangan tersebut ternyata kosong tidak ada apa-apa kecuali empat altar yang berdiri kokoh.

"Ini apa kakek?" tanya Yan Lan keheranan.

"Ini adalah sesuatu yang ingin kakek tunjukkan" jawab kakek Wu Kong.

Yan Lan merasa bingung dengan jawaban Kakek Wu Kong. Yan Lan lalu menatap kakek Wu Kong, "Tidak mungkin kan bahwa kakek sekaligus guru yang selama ini aku puja-puja ternyata penganut aliran sesesat dan tega menjadikan aku tumbal sebagai persembahan" gumam Yan Lan dalam hatinya dan mulai merasa takut.

Kakek Wu Kong yang di tatap oleh Yan Lan dengan ekspresi muka yang menjijikkan. seakan tau apa yang Yan Lan pikirkan tentangnya, kakek Wu Kong lalu berkata.

"Lan'er, berhenti memasang ekspresi yang menjijikkan seperti itu" tegur kakek Wu Kong.

Kakek Wu Kong kemudian menjelaskan bahwa altar-altar ini adalah alat teleportasi. Keempat alat teleportasi ini memiliki tujuannya masing-masing sesuai dengan jumlah benua yang ada di dunia ini. Kakek Wu Kong juga menjelaskan bagaimana cara menggunakannya dan kemana tujuan tiap-tiap altar tersebut. Cara mengaktifkan alat teleportasi tersebut harus menggunakan batu roh, baik tingkat rendah, menengah maupun tinggi dan jumlahnya tergantung jauh tujuan yang di tuju.

Batu roh adalah batu seukuran telapak tangan anak kecil dan didalamnya terdapat energi qi. Biasanya batu roh juga dijadikan sebagai sumber daya dalam berkultivasi.

Yan Lan yang mendengarkan penjelasan kakek hanya tersenyum kecut dan garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal karena telah berpikiran buruk terhadap kakek Wu Kong.

Kakek Wu Kong sengaja membuat alat teleportasi karena dia kepikiran apabila suatu saat nanti dia keluar dari Hutan Hitam maka akan mudah. Juga, tujuan dibuatnya altar adalah agar terhindar dari para beast (Binatang buas) penghuni Hutan Hitam. Walaupun kakek Wu Kong sangat kuat, tidak mungkin juga di melawan ratusan atau ribuan beast tingkat tinggi sendirian. Makanya kakek Wu Kong berpikir logis.

"Kenapa kakek membuat altar teleportasi, bukankan kakek tidak membutuhkannya?" tanya Yan Lan.

Kakek Wu Kong tertegun sejenak mendengar pertanyaan Yan Lan.

Kakek Wu Kong menarik nafas dalam-dalam sebelum menghembuskannya, lalu berkata.

"Baiklah Lan'er, walaupun kamu tidak menanyakannya secara langsung tentang siapa diri kakek sebenarnya. Tetapi, karena kamu bertanya terkait hal tersebut, maka kakek akan menjelaskannya secara singkat". Jawab kakek Wu Kong lalu mulai bercerita

"Kakek sebenarnya berasal dari kekaisaran Mun di benua bintang. Kakek mempunyai sebuah sekte yang bernama "Sekte Pedang Kembar". Kakek adalah seorang Patriak di sekte tersebut. Tetapi, ketika terjadinya perang ribuan tahun yang lalu antara pasukan aliran hitam dan pasukan aliran putih yang melibatkan semua kultivator di empat benua dan kakek adalah salah satu dari pasukan aliran putih".

"Singkat cerita, pasukan aliran putih memenangkan peperangan karena ketika pasukan aliran putih terdesak, tiba-tiba muncul seseorang yang disebut dewa dari kehampaan dan menghancurkan seluruh pasukan aliran hitam tanpa sisa. Setelah semua pasukan aliran hitam dikalahkan, sang dewa meminta satu orang dari pasukan aliran putih untuk menjaga Hutan Hitam. Karena tidak ada yang bersedia, akhirnya kakek menawarkan diri untuk menjaga Hutan Hitam dan menyerahkan kepemimpinan sekte kepada murid kakek. Setelah kakek resmi menjaaga Hutan Hitam, sang dewa datang dan menceritakan tujuannya menyuruh kakek menjaga Hutan Hitam. Beliau berkata bahwa suatu saat akan datang seorang anak yang ditakdirkan oleh surga ke Hutan Hitam, dan itu adalah kamu" kata kakek Wu Kong bercerita panjang lebar.

Setelah mendengarkan cerita kakek Wu Kong, Yan Lan akhirnya mengetahui, ternyata semuanya telah ditakdirkan. Tapi Yan Lan tidak bisa menyalahkan takdir karena kematian orang tuanya. Yan Lan percaya bahwa Takdir berjalan karena campur tangan manusia. Tanpa campur tangan manusia yang menggerakkan takdir, maka hidup manusia akan monoton tanpa adanya perubahan.

#Bersambung

...Terus dukung Thor ya readers...

...Jangan lupa LIKE, KOMEN, VOTE dan TEKAN TOMBOL FAVORIT...

#Terus ikuti kisah perjalanan Yan Lan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

ayo

2024-06-29

0

Suryadi Abak

Suryadi Abak

josjosanthor....

2022-12-08

0

Harman LokeST

Harman LokeST

maaaaaaaaaaaaannnnnnnnnntttaaaaaaaaaaaaaaaaaaaapppppppppppp banget author lanjut

2022-11-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!