Chapter 16. Pertemuan Kedua

Tiga hari kemudian.

Kota Lawu terlihat sangat ramai. Pasalnya tiga hari yang lalu, di Kota Lawu terjadi kehebohan setelah Paviliun Naga Emas mengumumkan bahwa mereka akan melelang Pil tingkat S. Karena selama ini, Paviliun Naga Emas tidak pernah melelang Pil tingkat S. Banyak para bangsawan dan perwakilan beberapa kerajaan besar datang ke Kota Lawu, bahkan Raja Du Peng dan Putri Du Sin juga datang ke Kota Lawu untuk mengikuti pelelangan.

Sedangkan orang yang membuat keributan sedang asik membayangkan keuntungan yang akan dia dapatkan dari pelelangan setelah berhasil membodohi manager Lo Sa.

Entah kapan Yan Lan belajar menjadi licik tidak ada yang tau. Mungkin faktor keturunan, tapi orang tuanya tidak selicik Yan Lan.

"Hihihi, koin emas datanglah kepada" teriak Yan Lan dalam hati sambil menyeruput teh sari wangi pemberian kakek Wu Kong.

"Sebaiknya aku siap-siap dulu untuk pergi ke pelelangan, karena sebentar lagi pelelangan akan di mulai" gumam Yan Lan, lalu beranjak dari duduknya.

Malam harinya.

Yan Lan berangkat ke Paviliun Naga Emas dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, Yan Lan melihat banyak sekali rombongan yang akan pergi ke Paviliun Naga Emas untuk mengikuti pelelangan.

Tidak lama kemudian, Yan Lan sampai di Paviliun Naga Emas. Di luar Paviliun Naga Emas, terlihat antrian panjang. Yan Lan masuk ke Paviliun Naga Emas tanpa mengantri karena dia memiliki token VIP Paviliun Naga Emas. Li Li yang melihat Yan Lan baru saja datang segera menghampirinya.

"Selamat datang tuan muda Yan. Maaf tuan muda karena manager Lo Sa tidak bisa ikut menyambut anda. Manager sedang kedatangan banyak tamu. Jadi manager meminta saya untuk memandu anda ke ruangan yang telah di sediakan. Silahkan ikuti saya tuan muda" kata Li Li penuh hormat terhadap Yan Lan. Dia tidak berani lagi membuat Yan Lan marah.

Yan Lan hanya mengangguk lalu naik ke lantai dua mengikuti Li Li.

Ketika Yan Lan mau naik ke lantai dua tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.

"Yan Lan..." panggil seorang wanita cantik yang tidak lain adalah Putri Du Sin dan berjalan ke arah Yan Lan.

Yan Lan yang mendengar ada orang yang memanggilnya segera menoleh ke arah sumber suara. Yan Lan melihat seorang wanita cantik yang tidak asing baginya kemudian berpikir di mana dia pernah bertemu dengan wanita tersebut.

Ketika Yan Lan sedang berpikir, dia tidak sadar bahwa Putri Du Sin sudah berada di dekatnya.

Sedangkan Putri Du Sin yang melihat Yan Lan masih terdiam seperti orang sedang berpikir terlihat kecewa.

"Apakah Yan Lan telah melupakan aku, padahal kita berpisah belum dua minggu. Kenapa dia sangat kejam tidak bisa memahami perasaan ku, bahkan aku terus memikirkannya setiap detik tanpa henti dan ingin segera bertemu kembali dengannya. Tapi dia malah melupakan ku semudah itu" batin Putri Du Sin yang terlihat sangat sedih.

Putri Du Sin sebenarnya ingin menangis dan memukul wajah Yan Lan yang sedang berpikir itu, tapi dia sadar bahwa dia sedang berada di depan umum dan di dekatnya juga ada ayahnya, Raja Du Sin.

Sedangkan Raja Du Peng yang melihat putrinya kecewa hanya geleng-geleng kepala. Pasalnya selama ini Putri Du Sin selalu bersikap dingin kepada semua laki-laki yang ingin mendekatinya.

Kembali ke Yan Lan.

"Ahhh ya aku ingat, wanita ini adalah Putri Du Sin yang aku tolong dulu" ucap Yan Lan dalam hati setelah mengetahui siapa wanita yang memanggilnya tersebut.

"Ada apa Putri Du Sin" tanya Yan Lan dengan ekspresi dinginnya.

"Apa-apaan ekspresi nya itu, apakah dia tidak senang bertemu dengan seorang putri seperti ku" gerutu Putri Du Sin dengan ekspresi kesal tapi dia masih memancarkan senyuman manisnya.

"Ahhh tidak ada apa-apa, aku hanya tidak menyangka bahwa kita akan bertemu lagi di sini. Apakah kamu juga mengikuti pelelangan? tanya Putri Du Sin.

"Benar" jawab Yan Lan singkat.

"Ohhh ya perkenalkan ini ayah ku, Raja Du Peng" ucap Putri Du Sin merangkul Raja Du Peng.

"Aku Yan Lan" jawab Yan Lan singkat memperkenalkan dirinya.

Semua orang yang melihat Yan Lan tidak menunjukkan rasa hormatnya terhadap Raja Du Peng terheran. Termasuk Raja Du Peng, Putri Du Sin dan Li Li.

"Salam kenal nak Yan Lan, sebelumnya aku ucapkan terima kasih karena telah menolong putri ku dari para bandit. Sebagai ucapan terima kasih ku, aku secara pribadi mengundang nak Yan Lan untuk makan malam di istana ku" ucap Raja Du Peng.

Yan Lan berpikir sejenak, apakah dia akan menerima undangan Raja Du Peng atau tidak. Jika dia menerimanya, maka perjalanannya akan tertunda lagi.

"Mungkin lain kali, karena setelah pelelangan selesai aku akan akan melanjutkan perjalanan ku" jawab Yan Lan menolak undangan Raja Du Peng.

Raja Du Peng dan semua orang sekali lagi di buat terkejut dengan jawaban Yan Lan. Semua orang tidak menyangka bahwa Yan Lan akan menolak undangan dari seorang raja. Tapi Raja Du Peng tidak terlalu mempermasalahkan nya, dia juga tidak bisa memaksa Yan Lan.

"Baiklah jika nak Yan Lan belum bisa. Sebagai gantinya bagaimana kalau nak Yan Lan ikut dengan rombongan ku?" kata Raja Du Peng menawarkan undangan lain.

"Sekali lagi aku minta maaf Raja Du Peng, aku sudah punya ruangan sendiri" jawab Yan Lan singkat lagi.

Semua orang yang mendengar jawaban Yan Lan lagi-lagi terkejut. Mereka mengira bahwa Yan Lan sangat bodoh menolak tawaran Raja Du Peng. Tapi Yan Lan berpikir lain, dia tidak mau ikut orang asing dan di ganggu kesenangannya.

"Bagaimana kalau aku saja yang ikut dengan mu, ayah tidak apa-apa kan? kata Putri Du Sin menawarkan dirinya untuk ikut dengan Yan Lan.

Raja Du Peng yang mendengar permintaan putrinya mengernyitkan alisnya sambil geleng-geleng kepala.

"Itu terserah nak Yan Lan jika tidak keberatan" respon Raja Du Peng.

Yan Lan yang mendengar Putri Du Sin ingin ikut dengannya cukup terkejut.

"Apakah ini yang di namakan karma karena aku terlahir tampan. Bukan hanya pelayan yang tergila-gila kepada ku, bahkan seorang putri raja juga ikut tergila-gila" batin Yan Lan.

"Baiklah, aku izinkan kamu ikut dengan ku" jawab Yan Lan pasrah. Yan Lan sebenarnya ingin sendiri tapi dia merasa tidak enak menolak Putri Du Sin di depan Raja Du Peng dan semua orang yang melihatnya.

"Terima kasih" kata Putri Du Sin yang terlihat sangat senang.

"Nak Yan Lan, aku titipkan putri ku kepada mu" kata Raja Du Peng

Yan Lan menjawabnya hanya dengan anggukan, lalu Yan Lan dan Putri Du Sin berjalan menuju ruangannya yang berada di Lantai dua.

Lima menit kemudian, Yan Lan sampai di ruangan VIP nomor dua.

Putri Du Sin sedikit terkejut karena ternyata ruangan Yan Lan adalah ruang VIP, tapi Putri Du Sin tidak ingin bertanya karena dia belum terlalu dekat dengan Yan Lan.

#Bersambung

...Terus dukung Thor ya readers...

...Jangan lupa tekan LIKE, KOMEN, VOTE dan FAVORIT...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

terus

2024-06-30

0

Harman LokeST

Harman LokeST

Yan Lan kurang peka

2022-11-24

0

Fran Enggo

Fran Enggo

kalau bisa thor MC nya jangan terlalu arogan....tp sadis dlm musuh..

2022-02-01

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!