Chapter 03. Pelatihan I

Keesokan harinya, sesuai dengan dugaannya Yan Lan telat bangun karena semalam dia tidak bisa tidur karena terus memikirkan kebersamaan sewaktu dengan orang tuanya.

Hingga dia bisa tidur sudah menjelang pagi.

Yan Lan kemudian keluar menuju halaman dan disana dia melihat kakek Wu Kong yang sudah menunggunya. Yan Lan berjalan dengan pasrah dan siap menerima hukuman yang akan diberikan oleh kakek Wu Kong.

"Bagus...Bagus..hari pertama saja sudah telat" kata kakek Wu Kong menyindir Yan Lan.

"Maafkan saya guru, murid siap menerima hukuman" jawab Yan Lan dengan sikap pasrah.

"Baiklah, sekarang sebagai hukuman mu, kamu lari keliling rumah sebanyak 100 putaran" kata kakek Wu Kong tegas.

"Siap" jawab Yun Lan tegas.

Yan Lan lalu bergegas berlari mengelilingi kediaman kakek Wu Kong yang seluas 100 m². Cukup luas bagi seorang bocah berusia 8 tahun itu.

Lima belas menit berlalu, Yan Lan baru berkeliling sebanyak tiga kali putaran. Lari Yan Lan cukup cepat bagi seorang bocah.

Satu jam pun berlalu dengan cepat, Yan Lan masih berlari tanpa ada tanda untuk menyerah. Meskipun staminanya sudah mulai berkurang, tapi karena tekad Yan Lan yang besar untuk menjadi seorang kultivator yang kuat, demi membalaskan kematian orang tuanya, demi menghancurkan musuh-musuhnya, Yan Lan terus berlari meski keringatnya bercucuran.

Kakek Wu Kong yang sebagai kakek sekaligus guru bagi Yan Lan, melihat kegigihan dan semangat Yan Lan yang membara sangat bangga. Kakek Wu Kong sebenarnya tidak tega melihat Yan Lan yang terus berlari dengan susah payah, tapi kakek Wu Kong sebagai guru harus mendidik Yan Lan dengan keras dan tegas. Kakek Wu Kong juga sadar bahwa dunia yang mereka tinggali, dunia kultivator sangatlah kejam. Hukum rimbalah yang berlaku.

...****************...

Empat jam kembali berlalu.

Yan Lan akhirnya menyelesaikan 100 putaran sebagai hukuman yang diberikan oleh kakek Wu Kong.

Yan Lan langsung merebahkan dirinya sambil menatap ke langit melihat matahari yang sudah naik. Sinar matahari pagi menyinari wajah Yan Lan yang penuh dengan cucuran keringat dan pakaian Yan Lan kenakan juga sudah terasa berat karena keringat.

"Ohhh Lan'er, siapa yang menyuruhmu tiduran? Apakah hanya segini kemampuanmu?" tanya Kakek Wu Kong yang tiba-tiba berdiri dibelakang Yan Lan yang sedang berbaring.

Yan Lan yang mendengarkan kata-kata kakek Wu Kong membuatnya terkejut dan langsung berdiri.

"Maakan saya guru, murid salah dan siap menerima hukuman lagi" kata Yan Lan sambil menundukkan kepalanya.

"Bagus jika kamu mengerti kesalahan mu" respon kakek Wu Kong.

"Lan'er, perlu kamu ketahui bahwa dunia yang kita tinggali saat ini sangatlah kejam, yang kuat akan memangsa yang lemah, yang memiliki kekayaan akan memperbudak yang miskin, yang memiliki kedudukan tinggi akan akan bertindak sesuka hati mereka. Di dunia ini kedudukan tinggi dapat membeli kekuatan, kedudukan tinggi dapat mengendalikan dan merubah hukum sesuai kehendak mereka. Menurut mereka yang memiliki kedudukan, nyawa rakyat kecil tidak ada nilainya di mata mereka. Asalkan mereka dapat keuntungan dan memuaskan keinginan mereka, segala macam cara akan mereka lakukan. Ingatlah Lan'er, memiliki Kekuatan dan hati nurani adalah jalan serta cara membasmi mereka" Nasihat kakek Wu Kong panjang lebar.

"Kamu tidak akan bisa membalaskan dendam mu tanpa kekuatan, kamu tidak akan bisa menghadapi musuh-musuhmu tanpa kekuatan, kamu tidak akan bisa membunuh orang yang menyinggung mu tanpa kekuatan. Kekuatan adalah hal mutlak yang harus kamu miliki untuk mencapai tujuan mu. Ketegasan adalah hal mutlak yang harus kamu tanamkan. Kekuatan dan ketegasan adalah satu. Kekuatan tanpa ketegasan akan membuat mu mudah dihianati dan Ketegasan tanpa kekuatan akan membuat mu cepat mati. Contohlah ayah mu, dia dikhianati dan terbunuh karena tidak memiliki ketegasan". lanjut kakek Wu Kong menasihati Yan Lan.

Yan Lan yang mendengarkan nasihat dari kakek Wu Kong hanya diam sambil mencerna kata-kata kakek Wu Kong yang suatu saat dia akan dia tanamkan dalam kehidupannya.

"Baik guru, terima kasih atas nasihat yang guru berikan. Saya akan terus mengingat nasihat guru dan saya akan menanamkan nasihat guru dalam kehidupan saya" respon Yan Lan dengan tegas disertai tekad yang membara.

...****************...

Di benua bintang, kerajaan Wan bekas kerajaan Yan yang dulu.

Di istana kerajaan Wan datang tiga orang yang memakai pakaian prajurit kerajaan memasuki istana kerajaan Wan. Di dalam istana raja Wan Su dan para pejabat kerajaan sedang melakukan pertemuan.

"Maaf mengganggu yang mulia" kata komandan yang yang memasuki istana bersama dua orang bawahannya.

"Ada apa kamu mengganggu pertemuan ku komandan" kata raja Wan Su yang terlihat tidak senang pertemuannya di ganggu.

"Mohon maaf atas kelancangan hamba yang mulia, hamba datang untuk melaporkan misi yang mulia berikan" jawab komandan tersebut yang merasa ketakutan.

"Katakan" kata raja Wan Su singkat.

"Dalam pengejaran hamba, anak dari raja Yan To berhasil melarikan diri" komandan belum sempat menyelesaikan laporannya. Tiba-tiba raja Wan Su melemparkan serangan.

booommm..

Komandan tersebut langsung terpental ke belakang sambil meringis kesakitan.

Raja Wan Su yang mendengar laporan dari bawahannya langsung melancarkan serangan.

"Apa yang katakan?" tanya raja Wan Su

"Menangkap seorang bocah saja kamu tidak becus bahkan kamu membiarkan dia berhasil melarikan diri, Apakah kamu masih bisa dianggap sebagai komandan?" lanjut raja Wan Su memarahi bawahannya.

Sang komandan yang masih kesakitan langsung bangkit mendengar raja Wan Su memarahinya. Kemudian dia berlari kehadapan raja Wan Su.

"Mo mohon maaf yang mulia, hamba belum menyelesaikan laporan hamba" kata komandan raja Wan Su sambil terbata-bata.

"Lanjutkan" respon raja Wan Su yang masih terlihat marah.

"Hamba dan bawahan hamba memang tidak berhasil menangkap anak raja Yan To karena ketika kami mengejar anak raja Yan To, dia melarikan ke dalam Hutan Hitam sehingga kami tidak melanjutkan pengejaran" kata sang komandan memberikan laporan.

"Dan kami juga telah menunggu anak itu selama satu mingggu di luar Hutan Hitam untuk berjaga-jaga dia akan keluar dari Hutan Hitam tapi anak itu tidak keluar-keluar yang mulia. Kemudian kami pulang untuk melaporkan kejadian tersebut kepada yang mulia" kata sang komandan melanjutkan laporannya.

Raja Wan Su yang mendengar bahwa anak dari raja Yan To masuk ke Hutan Hitam tersenyum karena siapapun yang masuk ke Hutan Hitam pasti mati meskipun dia adalah kultivator tingkat tinggi apalagi yang masuk ini adalah seorang bocah.

"Hmmm kerja bagus, meskipun kamu tidak membunuhnya secara langsung, tapi dapat dipastikan bahwa bocah itu telah mati dimakan oleh para binatang buas di Hutan Hitam" kata raja Wan Su sambil tersenyum.

"Kamu boleh keluar" lanjut raja Wan Su memberi perintah.

Setelah memberi hormat, komandan dan dua bawahan yang mengikutinya pergi meninggalkan aula pertemuan istana kerajaan Wan.

Klan Wan yang ada di benua bintang yang sekarang menguasai kerajaan Yan yang terdahulu merupakan klan cabang dari klan Wan. Pusat klan Wan berada di benua awan dan Patriak dari klan Wan adalah kaisar dari kekaisaran Wan di benua awan sekaligus penguasa benua awan yang bernama Wan Lu.

#Bersambung

...Tetap dukung Thor ya readers...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

terus

2024-06-29

0

Suryadi Abak

Suryadi Abak

pokoke up trus thorrrr

2022-12-08

0

Harman LokeST

Harman LokeST

Yan Lan berlatih terus menerus pantang mundur maju terus

2022-11-24

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!