Siluet jingga terlukis indah di cakrawala, sang raja sinar mulai kembali ke singgasana nya. Suasana menenangkan yang ada di tepi danau buatan Situ gintung membuat Aji melepaskan semua beban pikiran yang ada di kepalanya.
Berkali-kali Aji menghela nafas, ia duduk bersandar di pohon rindang yang ada di tepi danau. Matanya pun terpejam untuk merasakan udara segar yang sedang menerpanya di ujung senja.
Begitulah Aji, ia akan mencari tempat sepi jika ada sesuatu hal yang membebani pikirannya. Aji suka menyendiri di tempat seperti ini, dekat dengan alam dan menjauh dari keramaian kota.
Bentuk sang surya mulai menghilang, meninggalkan jejak jingga di ujung barat, langit pun mulai gelap. Aji beranjak dari tempatnya saat ini lalu berjalan ke tepi danau, ia tersenyum ketika melihat riak air yang tenang.
"Mungkin Allah masih menguji seberapa besar perasaan yang kita miliki, Ta. Seberapa kuat kita menjaga hati agar tidak jatuh cinta kepada orang lain. Aku pasti bisa menemukanmu, Ta." gumam Aji dalam hatinya. Ia belum juga beranjak dari tepi danau Situ gintung, meski bulan sudah menampakkan diri untuk menyinari gelapnya malam.
Cinta memang membutuhkan perjuangan yang besar. Apalagi seperti yang di alami Aji saat ini. Ia hanya berbekal cinta dan keyakinan bahwa Tuhan telah menggariskan Tata sebagai jodohnya, meskipun ia sendiri tidak tahu di mana wanita yang menjadi pilihannya selama ini.
"Abah, Ummi ... maaf, karena Aji telah mencintai seorang wanita sebelum sah menjadi suami-istri," gumam Aji. Di antara kelima anak Kyai Yusuf, hanya Ninis dan Aji yang berani melirik lawan jenisnya. Ninis sendiri menikah dengan seniornya ketika kuliah di Surabaya, meskipun tidak pacaran tapi Ninis dan suaminya juga berkomitmen seperti yang di lakukan Aji.
...🌹🌹🌹🌹...
Satu bulan kemudian ....
Hari minggu telah tiba, hari yang di tunggu-tunggu Intan dan Kinar karena hari ini adalah minggu kedua mereka mengisi job di cafe D'lilac. Kondisi Kinar lebih baik dari sebelumnya, dokter pun sudah menyatakan jika Kinar sudah sembuh dan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
Gaya rambut Kinar pun sudah berubah, rambutnya di potong sebahu sama seperti Intan, warna rambutnya berubah menjadi cokelat. Penampilannya kali jauh lebih keren daripada sebelumnya, pemilik tato huruf arab di tangan itu pun tidak lagi terlihat seperti gadis bar-bar.
Intan adalah orang yang ada di balik perubahan Kinar, ia sempat mengatakan bahwa rambut Kinar terlalu silau dan mirip dengan besi berkarat. Tentu saja, hal itu membuat Kinar kesal dan segera mengganti warna rambutnya. Ya, begitu lah cara yang Intan lakukan agar penampilan Kinar terlihat lebih baik saat mengisi job di cafe.
"Tan, lu tumben bener pakai baju itu!" Kinar menatap heran dengan gaya feminim Intan kali ini, tidak biasanya gadis bertato bunga mawar itu memakai span ketat di atas lutut seperti siang ini.
"Gue pengen aja, gue baru beli kemarin lusa di online shop," ucap Intan tanpa menatap Kinar, ia sedang sibuk memakai eyeliner.
"Lu yakin?" sekali lagi Kinar meyakinkan apa yang ia lihat saat ini.
"Yakin lah, lagian gue bawa baju ganti buat entar malam," ucap Intan sesaat setelah menutup eyelinernya.
Setelah selesai bersiap, akhirnya mereka berdua berangkat menuju cafe D'lilac. Mereka harus sampai satu jam sebelum mereka tampil agar tidak mengecewakan sang pemilik cafe.
Keahlian Intan dalam olah suara tak bisa di ragukan lagi, suaranya yang lembut dan merdu bisa membuat pengunjung cafe kagum saat pertama kalinya ia tampil. Perpaduan petikan gitar akustik yang di mainkan Kinar sangat lah cocok dengan suara Intan.
Para pengunjung cafe banyak yang request lagu-lagu pop melow, mereka sangat menghayati lagu sedih yang di bawakan oleh Intan. Penghayatan dan pesona Intan berhasil membuat pelanggan cafe tertarik untuk datang di hari minggu.
Seperti siang ini, Cafe D'lilac di padati banyak pengunjung. Hampir semua tempat di penuhi anak-anak muda yang sedang menghabiskan waktu di hari minggu. Mereka semua menantikan suara lembut Intan.
"Hay ... selamat siang untuk kalian semua yang sudah datang ke cafe ini." Sebelum bernyanyi Intan menyapa pengunjung yang sudah hadir di sana, "oke, lagu pertama yang akan saya nyanyikan kali ini adalah request dari Bianca, lagu berjudul menghapus jejakmu dari Peterpen ... wah sepertinya ada yang patah hati nih," ucap Intan dengan di iringi senyum manisnya.
Kinar segera memetik senar gitarnya setelah mendapat kode dari Intan. Per sekian detik kemudian, akhirnya Intan menyanyikan lagu dari salah satu band legendaris di Indonesia itu.
Suara tepuk tangan dari para pengunjung cafe mulai menggema tatkala Intan menyelesaikan satu tembang lagu. Request lagu pun terus berdatangan hingga menjelang sore.
"Terima kasih untuk yang sudah request lagu siang ini, karena sekarang sudah jam empat sore, kami harus istirahat dulu nih, selamat menikmati menu yang sudah tersaji ...." ucap Intan sebelum turun dari atas panggung.
Pemilik cafe itu memberikan Intan dan Kinar waktu istirahat selama dua jam, mulai dari pukul empat sore hingga enam petang. Mereka istirahat di mess yang ada di lantai tiga, di sana mereka bisa tidur atau sekedar rebahan saja.
Waktu terus berlalu begitu saja, kini tiba saatnya dua gadis bertato itu kembali bekerja karena penunjuk waktu sudah berada di angka enam petang.
"Eh Komodo, lu hari ini kesambet apaan sih? dari tadi penampilan lu kok feminim terus!" protes Kinar saat mereka menuruni anak tangga menuju lantai dua.
"Anggap saja seperti itu," jawab Intan tanpa menatap Kinar yang ada di sampingnya.
Kinar mendengus kesal setelah mendengar jawaban dari Intan. Ia masih tidak percaya jika sahabatnya itu memakai blouse bermotif bunga sakura dengan model dada rendah, tato yang ada di dadanya pun terekspos dengan jelas.
Kali ini mereka kedatangan teman-teman ngamennya dulu. Ada Jon dan teman-teman lainnya yang sedang nongkrong di cafe itu untuk melihat penampilan mereka berdua.
Semakin malam pengunjung cafe semakin banyak, dua lantai pun sudah di penuhi banyak pengunjung, ada yang sampai balik karena tidak ada tempat duduk lagi.
Jam kerja Intan dan Kinar sampai sembilan malam karena cafe akan tutup jam sepuluh. Banyak lagu yang sudah Intan nyanyikan hari ini, ia sudah terbiasa nyanyi dalam waktu yang lama karena terbiasa saat ngamen dulu.
"Oke, lagu terakhir hari ini adalah lagu favorite saya. Lagu ini khusus untuk seseorang yang jauh dari kota ini, sebuah lagu dari Melly Goeslaw yang berjudul 'denting', saya persembahkan khusus untuk kamu yang sedang jauh dariku," ucap Intan sebelum menyanyikan lagu tersebut.
... Rintik gerimis mengundang kekasih di malam ini
Kita menari dalam rindu yang indah
Sepi kurasa hatiku saat ini, oh, sayangku
Jika kau di sini, aku tenang ....
Intan sangat menghayati lagu yang sering ia nyanyikan selama ini. Sebuah lagu yang melukiskan perasaannya untuk pria yang jauh dari sisinya. Suara lembut dan penghayatan Intan berhasil menyihir para wanita yang ada di sana.
Setelah Intan dan Kinar turun dari panggung, mereka menemui Jon dan teman-temannya. Mereka semua akhirnya pergi dari cafe itu setelah penunjuk waktu berada di angka setengah sepuluh malam.
Mereka berjalan keluar dari cafe dengan di iringi gelak tawa karena candaan dari pria bernama Jon itu. Kali ini mereka berencana untuk jalan kaki menuju kontrakan Intan. Namun, langkah Intan harus terhenti begitu saja ketika ada seorang pria yang berteriak di belakangnya. Perlahan Intan membalikkan tubuhnya karena sangat mengenali suara itu.
"Tata!!"
_
_
Terima kasih sudah membaca karya ini, semoga suka 😍♥️
Maaf ya kemarin cuma up satu bab aja, othor lagi meriang, flu dan demam🤧🤒
_
_
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Daebakkkk..jadi Intan, adalah Tata . 😳😳
2022-01-15
1
Yeni Eka
Wow intan jadi adalah Tata. Yg manggil itu pasti Aji
2021-12-28
1
Elisabeth Ratna Susanti
hadir 😍
2021-12-26
1