Eps.17 Perlawanan

...Happy Reading...

...🦅...

Malam ini Alisya tidak dapat tidur, pikirannya terus tertuju pada kejadian tadi sore.

Flashback.

"Boleh juga." Laki-laki paruh baya itu, memperhatikan Alisya dari ujung kaki hingga ujung kepala, dengan tatapan yang membuat Alisya tidak nyaman.

Alisya bergidik jijik, melihat tatapan mesum dari kedua orang yang merupakan tamu pamannya itu.

"Baiklah, semua hutangmu akan aku anggap lunas, jika dia mau menikah dengan anakku."

Mata Alisya langsung melotot, tidak percaya, tubuhnya langsung bereaksi, bahkan, otaknya seakan lambat untuk berpikir, saat mendengar perkataan p**rontal dari laki-laki paruh baya di depannya.

Apa yang di katakan orang itu barusan? batin Alisya bingung.

Matanya beralih melihat seorang laki-laki yang telah menjadi walinya, selama hampir sepuluh tahun ini. Mengerutkan keningnya, saat melihat wajah berbinar penuh semangat dari sang paman.

"Mau, dia pasti mau menikah dengan anak Anda, Tuan!" Bima berkata penuh semangat.

"Sebenarnya ada apa ini, Om?" Alisya menatap semua orang yang ada di ruangan itu secara bergantian. Dirinya butuh penjelasan sekarang.

"Kamu harus menikah dengan anak dari Tuan Arnold, untuk membayar semua hutang yang di tinggalkan oleh ayahmu."

Ucapan dari sang paman, membuat tubuh Alisya kembali menegang.

"Maksud Om, apa?" Alisya bertanya dengan wajah bingung dan terkejutnya.

"Ayahmu mati dengan meninggalkan banyak hutang, selama ini aku sudah berusaha melunasinya. Tapi, ternyata tidak bisa, jadi sekarang kamu harus melunasi hutang Ayah kamu itu, dengan menikahi anak dari Tuan Arnold," jelas Bima dengan penuh kesabaran.

Padahal semua itu hanyalah sebuah kebohongan, dalam hatinya Bima terus saja mengumpat dengan sumpah-serapah kepada Alisya, karena banyak bertanya.

"Tapi kan, Ayah mempunyai banyak aset, Om. Kita jual itu saja dulu, untuk melunasi hutang Ayah," usul Alisya.

Dia tidak mau menikah dengan orang yang sama sekali belum dikenal, lagi pula, umurnya masih sangat muda, Alisya masih ingin bekerja dan bertemu dengan teman-temannya di kantor. Selama ini dia bahkan belum pernah terpikir untuk menikah.

"Hutang yang di tinggalkan oleh Ayahmu itu sangat besar, kita tidak bisa melunasinya hanya dengan menjual aset saja!" Suara Bima sudah mulai meninggi.

"Kita bicarakan ini nanti, sekarang kamu masuk ke kamar!" perintah Bima, saat sadar bahwa, di sana masih ada Tuan Arnold dan anaknya.

Alisya langsung berdiri, dan berlari menuju ke kamarnya, tanpa berpamitan lebih dulu. Dia tidak percaya kalau ayahnya mempunyai hutang sebesar itu.

Selama ini pamannya tidak pernah membicarakan tentang hutang sang ayah, bahkan dia bisa melihat sendiri, bagaimana gaya hidup keluarga Bima setelah kedua orang tuanya meninggal.

Namun sekarang, mengapa tiba-tiba dia harus membayar hutang? Alisya menangis di dalam kamar. Memikirkan, bagaimana nasib dia kedepannya?

Flashback off

Di tempat lain, Agra sedang berada di dalam perjalanan pulang. Menyetir mobil sport kesayangannya sendiri, tanpa ada pengawasan dari siapa pun.

Dia memang tidak suka jika ada orang yang mengikutinya, Agra lebih suka hidup bebas tanpa harus di kawal oleh para anak buahnya.

Walaupun dia tahu, kalau Andrew tidak tinggal diam, dia mengirimkan pengawal bayangan yang selalu mengikutinya dari jauh.

Namun, semua itu dia biarkan, selama mereka tidak terlalu mencolok dan dekat dengan dirinya.

Agra bergerak awas, ketika sudut matanya melihat ada pergerakan mencurigakan, dari salah satu mobil di belakangnya. Menegakkan tubuhnya, dengan genggaman tangan yang semakin erat pada stir mobil.

Malam semakin larut, hingga jalanan sudah sangat lengang. Hanya ada beberapa kendaraan yang masih terlihat lalu lalang di jalanan sekitar sana.

Sebuah mobil Van terlihat mulai mendekat dan berusaha mensejajarkan laju mobilnya, dengan mobil yang di kendarai oleh lelaki yang merupakan ketua dari Balck Eagle itu.

Agra semakin memacu laju kendaraannya, berusaha untuk mencari tempat yang tidak terlalu ramai. Sedangkan mobil di belakangnya, berusaha terus mengejar kecepatan mobil sport Agra, yang melaju dengan sangat cepat.

"Hanya begini saja, kemampuan kalian?" gumam Agra dengan tatapan masih fokus pada jalan yang dia lewati.

Baginya, menghadapi bahaya adalah suatu permainan yang sering dia lakukan. Berhadapan dengan para penjahat dari kelas preman sampai mafia yang sudah cukup berkuasa, sudah pernah dia alami, membuatnya tidak terkejut dengan kejadian saat ini.

Kalau hanya harus menghadapi beberapa orang pengganggu saja, itu masalah sepele untuknya.

Beberapa saat kemudian, dia sudah sampai di salah satu jalan kecil yang sepi dan terlihat gelap, Agra menghentikan mobilnya dengan posisi miring, menutupi hampir semua area jalan.

Tersenyum miring, saat melihat mobil yang mengikutinya tampak melaju dengan cukup kencang ke arahnya.

"Masih belum menyerah ternyata?" gumamnya, dengan senyum meremehkan.

Kebetulan sekali, dirinya sudah lama tidak berolah raga malam, mungkin ini bisa menjadi peregangan otot-otonya. Begitulah kira-kira batin Agra bermonolog.

Agra keluar dari dalam mobil, dia berdiri menyandar kepada badan mobil. Tangannya dia sulam di depan dada, menatap tajam mobil yang telah berhenti beberapa meter di depannya.

Terlihat, lima orang laki-laki berbadan besar dengan memakai pakaian serba hitam, turun dari mobil itu.

"Mau apa kalian?" tanya Agra, dengan mata tajamnya menelisik setiap orang di hadapannya.

"Kami mau nyawamu!" teriak salah satu lelaki yang berada di tengah-tengah mereka. Sepertinya dia adalah ketua dari mereka berempat.

"Heh, dalam mimpimu!" jawab Agra, mulai melakukan kuda-kuda, dikarenakan mereka sudah mulai merangsek maju.

"Brengs*k!" umpat lelaki dengan tindik di telinga sebelah kanan.

Kelima orang itu langsung menyerang Agra secara bersamaan. Agra menahan semua serangan sebisa mungkin.

Ternyata mereka adalah orang-orang yang cukup terlatih, hingga membuat Agra sedikit kesulitan mengalahkan mereka. Beberapa saat kemudian, dua orang sudah terkapar dengan berbagai luka di badan mereka. Kini, tiga orang lagi yang harus Agra kalahkan.

Braak!

Seorang laki-laki dengan jaket kulit berwarna hitam, terlihat terlempar jauh hingga menabrak mobil mereka sendiri.

Agra menyeringai, melihat hampir semua lawannya sudah babak belur dengan berbagai luka. Dia mengusap sudut bibirnya yang sedikit berdarah, karena terkena tendangan salah seorang lawannya.

Rasa asin bercampur bau amis pun seakan membakar semangat Agra, untuk melawan para penguntit itu. Bersiap kembali, dan menerima serangan dari dua orang lagi, yang masih bisa terbangun, walau dengan susah payah.

Beberapa saat kemudian, Agra bisa menghela napas lega, saat melihat semua lawannya sudah terkapar tidak sadarkan diri. Sedangkan dirinya masih terlihat bugar, walau bajunya terlihat sedikit berantakan, dengan sedikit luka lebam di wajahnya.

"Inilah akibat karena kalian berani bermain-main denganku," ujarnya, dengan senyum miringnya.

Dia meregangkan otot yang terasa kaku, lalu masuk kembali ke dalam mobil. Agra meninggalkan lokasi dengan santainya, dia tahu kalau orang suruhan sang ayah, akan membereskan mereka semua, tanpa ada yang terlihat.

Mobil sport berwarna hitam itu, kini sudah terparkir cantik di dalam gedung apartemen mewah, di bilangan kota besar itu. Agra ke luar dengan gaya santainya, jaket kulit miliknya dia taruh di pundak dengan tangan memegang ujungnya.

Laki-laki itu hanya mengangguk kepala samar, saat menerima sapaan dari para anak buahnya, yang tampak terkejut melihat penampilannya malam ini.

Sampai di unit yang ia huni sementara waktu, Agra langsung di sambut oleh wajah cemas sang asisten.

"Tuan, kenapa wajah ada seperti ini?" Edo melihat cemas wajah tampan lelaki yang telah menjadi bosnya itu.

"Tak apa, hanya ada tikus pengganggu yang mau mengukur kemampuanku," jawabnya menyentuh bibirnya yang terasa perih, sambil melemparkan jaket di tangan pada kursi.

"Duduk di sini, biar aku obati dulu lukanya," perintah Edo pada Agra.

Agra menuruti perintah sang asisten, dia duduk di sofa, dengan menyandarkan punggungnya hingga kepalanya sedikit mendongak.

Edo langsung berjalan ke dalam dapur, mengambil air es untuk kompres dan kotak obat.

Edo sudah terbiasa, merawat luka yang di derita oleh Agra, walau begitu dia tetap saja merasa khawatir, jika melihat bosnya itu pulang dengan tubuh penuh luka.

...🦅...

...TBC...

Terpopuler

Comments

J S N Lasara

J S N Lasara

hebat

2022-09-06

1

Lilis Ilham

Lilis Ilham

semangat membacanya... bagus mantap keren

2022-08-23

3

selvi_19

selvi_19

hmmm buat bayar hutang ternyata

2022-08-03

2

lihat semua
Episodes
1 Eps.1 Pergi dari rumah
2 Eps.2 Hujan
3 Eps.3 Rumah sakit
4 Eps.4 Tuan Andrew
5 Eps.5 Pelatihan
6 Eps.6 Korban pertama
7 Eps.7 Bertemu masa lalu
8 Eps.8 Di ujung tanduk
9 Eps.9 Kembalinya Agra
10 Eps.10 Bertemu
11 Eps.11 Reuni
12 Eps.12 Takjub
13 Eps.13 Pertemuan
14 Eps.14 Alisya
15 Eps.15 Misi
16 Eps.16 Berkumpul
17 Eps.17 Perlawanan
18 Eps.18 Nikah paksa
19 Eps.19 Penghuni baru
20 Eps.20 Makan malam
21 Eps.21 Pagi pertama
22 Eps.22 Kesibukan
23 Eps.23 Bosan.
24 Eps.24 Bersikap bodoh
25 Eps.25 Di serang
26 Eps.26 Pertarungan
27 Eps.27 Maling
28 Eps.28 Merayu
29 Eps.29 Persiapan
30 Eps.30 Pesta
31 Eps.31 Pertunjukan
32 Eps.32 Ancaman sesungguhnya
33 Eps.33 Keluarga
34 Eps.34 Kembali
35 Eps.35 Masa kecil
36 Eps.36 Drama pagi hari
37 Eps.37 Lamunan
38 Eps.38 Ke kantor
39 Bab.39 Tamu tak di undang
40 Eps.40 Berkunjung
41 Eps.41 Jujur
42 Eps.42 Bocah ingusan
43 Eps.43 Kepemilikan
44 Eps.44 Balapan
45 Eps.45 Luka
46 Eps.46 Penyiksaan
47 Eps.47 Pengkhianatan
48 Eps.48 Sepiring berdua
49 Eps.49 Kehebohan.
50 Eps.50 Rencana
51 Eps.51 Diusir
52 Eps.51 Angkat Kaki
53 Eps.52 Kejutan
54 Eps. 54 Kunjungan
55 Eps.55 Penyerangan
56 Eps. 56 Kejutan
57 Eps.57. Pesta Pernikahan
58 Eps.58 Pesan Andrew
59 Eps.59 Tidak Gratis
60 Eps.60 Livia
61 Eps.61 Mengantar Makan Siang
62 Eps.62 Mall
63 Bab.63 Penguntit
64 Eps.64 Bermain Kejar Tangkap
65 Eps.65 Paket
66 Eps.66 Bucin
67 Eps.67 Sahabat Alisya
68 Eps.68 Makan Malam.
69 Eps.68 Pergi Ke Vila
70 Eps.69 Pamit
71 Eps.70 Menyamar
72 Eps.71 Perkampungan
73 Eps.72 Kangen
74 Eps.73 Dimulai
75 Eps.74 Jebakan
76 Eps.75 Penghianat
77 Bab.76 Racun
78 Eps.77 Lita
79 Eps.78 Melepas Rindu
80 Eps.79 Ragu
81 Eps.80 Persiapan
82 Eps.81 Kecewa
83 Eps.82 Pembuka
84 Eps.83 Berakhir
85 Eps.84 Bonus Chapter 1
86 Eps.85 Bonus Chapter 2
87 Eps.86 Bonus Chapter-3
88 Eps.87 Bonus chapter-4
89 Berbagi Cinta: Antara Kita
90 Penakluk Sang Casanova
91 Presdir Kutu Buku
92 MS2 bab.1 Es batu
93 MS2-Bab2. Geng Venus
94 MS2-Bab.3 Ocehan Mommy
95 MS2-Bab.4 Tukang bully
96 MS2-Bab.5 Ancaman
97 MS2-Bab.6 Atropos geng
98 MS2-Bab7 Adu domba
99 MS2-Bab.8 Curiga
100 Ms2-Bab.9 Balap liar
101 MS2-Bab.10 Curang
102 MS2-Bab.11 Papa ngamuk?
103 Ms2-Bab.12 Hukuman
104 MS2-Bab.13 Mobil bergoyang
105 MS2-Bab.14 Luka
106 MS2-Bab.15 Lamaran
107 MS2-Bab.16 Balapan
108 MS2-Bab.17 Kekalahan
109 MS2-Bab18 Canggung
110 MS2-Bab.19 Terjebak
111 MS2-Bab.20 Kejutan
112 MS2-Bab21 Dihukum
113 MS2-Bab.22 Ulah Dero
114 MS2-Bab.23 Kerja
115 MS2-Bab.24 Makan malam
116 MS2-Bab.25 Penguntit
117 MS2-Bab.26 Calon kakak ipar?
118 MS2-Bab.27 Ngeles
119 MS2-Bab.28 Ketahuan
120 MS2-Bab.29 Perubahan Dikta
121 MS2-Bab.30 Ke luar dari Atropos
122 MS2-Bab.31 Disita
123 MS2-Bab.32 Jadian
124 MS2-Bab.33 Takut hantu
125 MS2-Bab.34
126 MS2-Bab.35
127 MS2-Bab.36
128 MS2-Bab.37
129 MS2-Bab.38
130 MS2-Bab.39
131 MS2-Bab.40
132 MS2-Bab.41
133 MS2-Bab.42
134 MS2-Bab.43
135 MS2-Bab.44
136 MS2-Bab.45
137 MS2-Bab. 46
138 MS2-Bab.47
139 MS2-Bab.48
140 MS2-Bab.49
141 MS2-Bab.50
142 MS2-Bab.51
143 MS2-Bab.52
144 MS2-Bab.53
145 MS2-Bab.54
146 MS2-Bab.55
147 MS2-Bab.56
148 MS2-Bab.57
149 MS2-Bab.58
150 MS2-Bab.59
151 MS2-Bab.60
152 MS2-Bab.61
153 MS2-Bab.62
154 MS2-Bab.63
155 MS2-Bab.64
156 MS2-Bab.65
157 MS2-Bab.66
158 MS2-Bab.67
159 MS2-Bab.68
160 MS2-Bab.69
161 MS2-Bab.70
162 MS2-Bab.71
163 MS2-Bab.72
164 MS2-Bab.73
165 MS2-Bab.74
166 MS2-Bab.75
167 MS2-Bab.76
168 MS2-Bab.77
169 MS2-Bab.78
170 MS2-Bab.79
171 MS2-Bab.80
172 MS2-Bab.81
173 MS2-Bab.82
174 MS2-Bab.83
175 MS2-Bab.84
176 MS2-Bab.85
177 MS2-Bab.86
178 MS2-Bab.87
179 MS2-Bab.88
180 MS2-Bab. 89
181 MS2-Bab.90
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Eps.1 Pergi dari rumah
2
Eps.2 Hujan
3
Eps.3 Rumah sakit
4
Eps.4 Tuan Andrew
5
Eps.5 Pelatihan
6
Eps.6 Korban pertama
7
Eps.7 Bertemu masa lalu
8
Eps.8 Di ujung tanduk
9
Eps.9 Kembalinya Agra
10
Eps.10 Bertemu
11
Eps.11 Reuni
12
Eps.12 Takjub
13
Eps.13 Pertemuan
14
Eps.14 Alisya
15
Eps.15 Misi
16
Eps.16 Berkumpul
17
Eps.17 Perlawanan
18
Eps.18 Nikah paksa
19
Eps.19 Penghuni baru
20
Eps.20 Makan malam
21
Eps.21 Pagi pertama
22
Eps.22 Kesibukan
23
Eps.23 Bosan.
24
Eps.24 Bersikap bodoh
25
Eps.25 Di serang
26
Eps.26 Pertarungan
27
Eps.27 Maling
28
Eps.28 Merayu
29
Eps.29 Persiapan
30
Eps.30 Pesta
31
Eps.31 Pertunjukan
32
Eps.32 Ancaman sesungguhnya
33
Eps.33 Keluarga
34
Eps.34 Kembali
35
Eps.35 Masa kecil
36
Eps.36 Drama pagi hari
37
Eps.37 Lamunan
38
Eps.38 Ke kantor
39
Bab.39 Tamu tak di undang
40
Eps.40 Berkunjung
41
Eps.41 Jujur
42
Eps.42 Bocah ingusan
43
Eps.43 Kepemilikan
44
Eps.44 Balapan
45
Eps.45 Luka
46
Eps.46 Penyiksaan
47
Eps.47 Pengkhianatan
48
Eps.48 Sepiring berdua
49
Eps.49 Kehebohan.
50
Eps.50 Rencana
51
Eps.51 Diusir
52
Eps.51 Angkat Kaki
53
Eps.52 Kejutan
54
Eps. 54 Kunjungan
55
Eps.55 Penyerangan
56
Eps. 56 Kejutan
57
Eps.57. Pesta Pernikahan
58
Eps.58 Pesan Andrew
59
Eps.59 Tidak Gratis
60
Eps.60 Livia
61
Eps.61 Mengantar Makan Siang
62
Eps.62 Mall
63
Bab.63 Penguntit
64
Eps.64 Bermain Kejar Tangkap
65
Eps.65 Paket
66
Eps.66 Bucin
67
Eps.67 Sahabat Alisya
68
Eps.68 Makan Malam.
69
Eps.68 Pergi Ke Vila
70
Eps.69 Pamit
71
Eps.70 Menyamar
72
Eps.71 Perkampungan
73
Eps.72 Kangen
74
Eps.73 Dimulai
75
Eps.74 Jebakan
76
Eps.75 Penghianat
77
Bab.76 Racun
78
Eps.77 Lita
79
Eps.78 Melepas Rindu
80
Eps.79 Ragu
81
Eps.80 Persiapan
82
Eps.81 Kecewa
83
Eps.82 Pembuka
84
Eps.83 Berakhir
85
Eps.84 Bonus Chapter 1
86
Eps.85 Bonus Chapter 2
87
Eps.86 Bonus Chapter-3
88
Eps.87 Bonus chapter-4
89
Berbagi Cinta: Antara Kita
90
Penakluk Sang Casanova
91
Presdir Kutu Buku
92
MS2 bab.1 Es batu
93
MS2-Bab2. Geng Venus
94
MS2-Bab.3 Ocehan Mommy
95
MS2-Bab.4 Tukang bully
96
MS2-Bab.5 Ancaman
97
MS2-Bab.6 Atropos geng
98
MS2-Bab7 Adu domba
99
MS2-Bab.8 Curiga
100
Ms2-Bab.9 Balap liar
101
MS2-Bab.10 Curang
102
MS2-Bab.11 Papa ngamuk?
103
Ms2-Bab.12 Hukuman
104
MS2-Bab.13 Mobil bergoyang
105
MS2-Bab.14 Luka
106
MS2-Bab.15 Lamaran
107
MS2-Bab.16 Balapan
108
MS2-Bab.17 Kekalahan
109
MS2-Bab18 Canggung
110
MS2-Bab.19 Terjebak
111
MS2-Bab.20 Kejutan
112
MS2-Bab21 Dihukum
113
MS2-Bab.22 Ulah Dero
114
MS2-Bab.23 Kerja
115
MS2-Bab.24 Makan malam
116
MS2-Bab.25 Penguntit
117
MS2-Bab.26 Calon kakak ipar?
118
MS2-Bab.27 Ngeles
119
MS2-Bab.28 Ketahuan
120
MS2-Bab.29 Perubahan Dikta
121
MS2-Bab.30 Ke luar dari Atropos
122
MS2-Bab.31 Disita
123
MS2-Bab.32 Jadian
124
MS2-Bab.33 Takut hantu
125
MS2-Bab.34
126
MS2-Bab.35
127
MS2-Bab.36
128
MS2-Bab.37
129
MS2-Bab.38
130
MS2-Bab.39
131
MS2-Bab.40
132
MS2-Bab.41
133
MS2-Bab.42
134
MS2-Bab.43
135
MS2-Bab.44
136
MS2-Bab.45
137
MS2-Bab. 46
138
MS2-Bab.47
139
MS2-Bab.48
140
MS2-Bab.49
141
MS2-Bab.50
142
MS2-Bab.51
143
MS2-Bab.52
144
MS2-Bab.53
145
MS2-Bab.54
146
MS2-Bab.55
147
MS2-Bab.56
148
MS2-Bab.57
149
MS2-Bab.58
150
MS2-Bab.59
151
MS2-Bab.60
152
MS2-Bab.61
153
MS2-Bab.62
154
MS2-Bab.63
155
MS2-Bab.64
156
MS2-Bab.65
157
MS2-Bab.66
158
MS2-Bab.67
159
MS2-Bab.68
160
MS2-Bab.69
161
MS2-Bab.70
162
MS2-Bab.71
163
MS2-Bab.72
164
MS2-Bab.73
165
MS2-Bab.74
166
MS2-Bab.75
167
MS2-Bab.76
168
MS2-Bab.77
169
MS2-Bab.78
170
MS2-Bab.79
171
MS2-Bab.80
172
MS2-Bab.81
173
MS2-Bab.82
174
MS2-Bab.83
175
MS2-Bab.84
176
MS2-Bab.85
177
MS2-Bab.86
178
MS2-Bab.87
179
MS2-Bab.88
180
MS2-Bab. 89
181
MS2-Bab.90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!