Eps.12 Takjub

...Happy Reading...

...🦅...

Beberapa saat kemudian Agra bersama kedua sahabatnya sudah berada di sebuah apartemen mewah.

Agra memutuskan membawa kedua sahabatnya itu keluar dari pesta lebih dulu, akibat sudah tidak tahan dengan kelakuan Citra yang membuatnya sangat risih.

Roman dan Luis terperangah melihat bentuk apartemen termewah di kota itu dari dekat.

Selama ini mereka berdua hanya bisa melihat gedung tinggi yang di kabarkan sangat exlusif, dan hanya di peruntukkan pada orang-orang yang berada di dalam kalangan kelas atas.

"Ga, ini gak salah, loe bawa kita ke sini?" tanya Roman begitu mereka berdua berhenti di parkiran khusus.

"Mulai sekarang panggil gue Agra," ucap Agra sambil melangkah masuk ke dalam lift.

"Selamat malam, Tuan," ucap lelaki kekar, salah satu anak buah dari Agra.

Agra hanya berdehem sambil melemparkan kunci motornya pada lelaki itu.

Roman dan Luis yang melihat sikap Agra, hanya bisa saling pandang dengan banyak pertanyaan di dalam kepalanya.

"Agra?" gumam Luis dan Roman linglung.

"Ayo masuk, lo berdua mau di sini terus?" tanya Agra saat melihat kedua sahabatnya masih saja berdiri mematung di dekat mobil mereka.

"Eh, i–iya," gagap Luis, membawa Roman yang masih belum sadar dari keterkejutannya.

"Ini kita mau kemana, Ga?" tanya Roman, setelah bisa menguasai tubuhnya sendiri.

"Ikut saja, nanti juga kalian tau," acuh Agra melipat kedua tangannya di depan dada.

"Loe ganti nama, Ga?" Roman menatap Agra dengan kening berkerut.

Agra mengangguk.

"Gue, sudah merubah hidup gue sejak meninggalkan rumah waktu itu," ujar Agra dengan pandangan menerawang.

Kedua sahabat itu hanya mengangguk, walau di dalam benak mereka, masih banyak yang ingin ditanyakan.

Beberapa saat kemudian pintu lift terbuka di lantai paling atas gedung. Agra mengeluarkan key card untuk membuka pintu di depannya.

"Ga, ini apartemen siapa, kalau nanti ada orangnya gimana?" tanya Roman, bahkan seperti orang bodoh.

Dia melihat takjub seluruh kemewahan apartemen di hadapannya.

"Ini punya gue," malas Agra, sambil melangkahkan kakinya meninggalkan kedua sahabatnya itu. Dia memilih duduk di salah satu sofa di sana.

"Hah! Beneran ini punya, loe? Loe, gak bohong kan?" selidik Luis.

Agra tidak menjawab pertanyaan omong kososng dari temannya itu.

"Tuan." Edo yang baru saja keluar dari kamar, langsung menyapa tuannya itu.

"Pesankan makanan untuk kedua orang itu," perintah Agra, melirik sekilas pada kedua sahabatnya.

"Laksanakan!" jawab Edo langsung pergi lagi ke kamarnya.

Roman dan Luis hanya memperhatikan setiap gerak-gerik sang sahabat yang terlihat sangat berbeda itu.

"Itu siapa, Ga?" tanya Roman pelan.

"Asisten sekaligus temen baik gue," ujar Agra acuh, dia membuka jaket dan menaruhnya di pinggir sofa, lalu beranjak berjalan menuju pantry.

"Mau minum apa, kalian?" tanya Agra yang sedang berdiri di depan kulkas.

"Apa aja, Ga!"

"Anggur atau sampanye ada gak, Ga?" tanya Luis.

"Gue, gak punya alkohol," jawab Agra, berjalan menuju kedua temannya sambil membawa minuman bersoda di tangannya.

"Wah, sayang banget apartemen mewah kayak gini, tapi gak ada alkohol." Luis masih saja berceloteh sambil melihat kemewahan yang ada di sana.

"Gak semua orang kaya suka minum, Bro," ucap Agra santai.

Namun, tatapannya seakan menusuk kedua sahabat lamanya itu. Roman dan Luis langsung bungkam ketika melihat sorot mata Agra, yang membuat mereka merinding seketika.

Gil* nih anak, sekarang kok jadi serem gini ya, decak Luis dalam hati.

Si Sagara kenapa jadi kaku gini ya, udah kaya kanebo kering aja? Roman mengumpat dalam hati.

"Gak usah mikir yang aneh-aneh soal gue," ujar Agra, menyandarkan punggung kokohnya di sandaran sofa, melipat kakinya di atas kaki satunya.

Seakan tahu apa yang di pikirkan oleh kedua orang di hadapannya itu. Roman dan Luis saling pandang dengan kecanggungan yang makin menjadi.

Tingnong!

Suara bel pintu mengalihkan perhatian kedua teman Agra. Edo keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju pintu.

Tidak lama berselang Edo sudah kembali dengan berbagai makanan yang terhidang dengan epic di dalam sebuah troli.

Roman dan Luis lagi-lagi hanya bisa melongo melihat semua menu yang ada di hadapannya. Itu adalah semua menu exlusif berharga sangat mahal.

Sekaya apa dia sekarang? Sampai-sampai makanan saja bisa semahal ini, benak mereka berdua penuh dengan pertanyaan.

Roman dan Luis memang dari keluarga yang lumayan kaya, hanya saja tidak sekaya keluarga kandung Agra. Apa lagi dengan Agra sekarang ini.

"Silahkan, Tuan," ucap Edo.

"Kamu sudah makan, Ed?" Agra menatap asistennya itu.

"Sudah, Tuan," jawab Edo sambil menganggukkan kepala samar.

"Hm, istirahatlah, besok pagi kita akan melaksanakan rencana pertama," ucap Agra.

"Baik, Tuan." Edo langsung masuk lagi ke kamarnya.

"Istirahat apanya, kalau dia memberikanku pekerjaan sebanyak ini," umpat Edo di hadapan meja kerjanya.

Terlihat di sana banyak sekali tumpukan kertas dan map berisi berkas-berkas penting.

Sementara itu, Roman dan Luis hampir saja menyerah, dengan semua rasa penasaran yang semakin besar di dalam kepala mereka.

"Ga, sebenernya loe pergi ke mana selama ini, kenapa gak ada kabar sama sekali?" tanya Roman.

"Malam itu, setelah gue pulang dari kafe bang Roni. Gue di usir dari rumah," ucap Agra memulai ceritanya.

Kedua temannya mendengarkan dengan seksama semua cerita yang di ucapkan oleh Agra.

Agra hanya menceritakan tentang perjalanannya bisa di angkat anak oleh seorang Andrew tanpa menceritakan pelatihan dan segala proses yang dia lewati untuk menjadi seperti ini.

Kedua sahabat Agra tampak terkejut dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Agra.

"Sekarang gue pulang ke sini, karena ingin menolong perusahaan keluarga gue dari keterpurukan, sekaligus membalas sakit hati gue pada orang yang sudah menindas gue dulu," ucap Agra di akhir ceritanya.

"Gue gak nyangka dia bisa berbuat nekat kaya gitu sama lo, Ga," geleng miris Luis.

"Iya, padahal kalau dari luar dia kayak cewek manja." Roman ikut menimpali ucapan Luis.

"Kita gak pernah tau gimana sifat seseorang hanya dari luar nya aja, Bro," ujar Agra yang di angguki kedua sahabatnya itu.

Malam itu Roman dan Luis memilih menginap di apartemen milik Agra.

.

.

Pagi hari Agra sudah siap dengan pakaian formalnya.

"Dad, bagaimana kabar di sana?" tanya Agra pada Andrew dalam sambungan video call.

"Disini tidak ada masalah, kamu fokus saja dengan apa yang ada di sana."

"Ok, kabari aku jika, Dady, butuh bantuan, jangan lupa istirahat. Ingat kamu ini sudah tua," ledek Agra di akhir katanya.

"Hei, anak kurang ajar! Siapa yang kamu bilang tua itu, Hah?!" teriak Andrew.

"Hahahah!" Agra tergelak keras, sambil berjalan menuju arah tangga.

Roman dan Luis yang mendengar tawa Agra dari arah tangga hanya bisa melongo karena terkejut.

Astaga, setelah sepanjang malam mereka menghadapi sikap Agra yang kaku dan pagi ini dia di kagetkan dengan suara tawanya.

Benar-benar ajaib...

Roman dan Luis menggeleng miris.

"Kalian belum siap?" Agra bertanya pada kedua sahabatnya yang terlihat masih berantakan.

"Memang kita mau ke mana? Biasanya lo juga bangun siang," ucap Luis melihat Agra dengan kening berkerut.

"Kerja lah, emang kalian gak kerja?" Agra berjalan menuju pantry.

"Kerja dong. Tapi, nanti siang," jawab Roman, menyusul Agra.

Di meja makan, Edo sudah menyiapkan beragam menu sarapan yang di pesan dari restoran terbaik.

"Astaga, dari mana semua makanan ini?" kaget Luis dan Roman, yang masih berdiri di belakang kursi.

"Semua ini sudah di persiapkan oleh orang dari salah satu restoran, yang masih bernaung di perusahaan Leopard," jelas Edo, yang baru saja datang sambil membawa air mineral di tangannya.

Menaruh semuanya di depan masing-masing orang yang berada di sana, lalu duduk di tempatnya.

Kedua sahabat Agra lagi-lagi hanya bisa menganga dengan pikiran tiba-tiba saja kosong.

Apa ini, kenapa pake bawa-bawa perusahaan raksasa itu?

"Edo!" tekan Agra yang sudah duduk di tempatnya.

Edo langsung menunduk dan bersiap untuk makan di dekat Agra.

"Kalian tidak mau sarapan?" Agra bertanya pada dua orang yang masih saja berdiri.

"Ah, iya, iya, kita sarapan." Luis menyeret tangan Roman untuk segera duduk di kursi.

...🦅...

...🦅...

...TBC...

...🙏😊😘...

Terpopuler

Comments

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

😁😁😁

2024-07-08

0

Adiwaluyo

Adiwaluyo

kocak ke dua sahabat nya

2022-12-11

1

Ken arok

Ken arok

lanjut thooor

2022-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Eps.1 Pergi dari rumah
2 Eps.2 Hujan
3 Eps.3 Rumah sakit
4 Eps.4 Tuan Andrew
5 Eps.5 Pelatihan
6 Eps.6 Korban pertama
7 Eps.7 Bertemu masa lalu
8 Eps.8 Di ujung tanduk
9 Eps.9 Kembalinya Agra
10 Eps.10 Bertemu
11 Eps.11 Reuni
12 Eps.12 Takjub
13 Eps.13 Pertemuan
14 Eps.14 Alisya
15 Eps.15 Misi
16 Eps.16 Berkumpul
17 Eps.17 Perlawanan
18 Eps.18 Nikah paksa
19 Eps.19 Penghuni baru
20 Eps.20 Makan malam
21 Eps.21 Pagi pertama
22 Eps.22 Kesibukan
23 Eps.23 Bosan.
24 Eps.24 Bersikap bodoh
25 Eps.25 Di serang
26 Eps.26 Pertarungan
27 Eps.27 Maling
28 Eps.28 Merayu
29 Eps.29 Persiapan
30 Eps.30 Pesta
31 Eps.31 Pertunjukan
32 Eps.32 Ancaman sesungguhnya
33 Eps.33 Keluarga
34 Eps.34 Kembali
35 Eps.35 Masa kecil
36 Eps.36 Drama pagi hari
37 Eps.37 Lamunan
38 Eps.38 Ke kantor
39 Bab.39 Tamu tak di undang
40 Eps.40 Berkunjung
41 Eps.41 Jujur
42 Eps.42 Bocah ingusan
43 Eps.43 Kepemilikan
44 Eps.44 Balapan
45 Eps.45 Luka
46 Eps.46 Penyiksaan
47 Eps.47 Pengkhianatan
48 Eps.48 Sepiring berdua
49 Eps.49 Kehebohan.
50 Eps.50 Rencana
51 Eps.51 Diusir
52 Eps.51 Angkat Kaki
53 Eps.52 Kejutan
54 Eps. 54 Kunjungan
55 Eps.55 Penyerangan
56 Eps. 56 Kejutan
57 Eps.57. Pesta Pernikahan
58 Eps.58 Pesan Andrew
59 Eps.59 Tidak Gratis
60 Eps.60 Livia
61 Eps.61 Mengantar Makan Siang
62 Eps.62 Mall
63 Bab.63 Penguntit
64 Eps.64 Bermain Kejar Tangkap
65 Eps.65 Paket
66 Eps.66 Bucin
67 Eps.67 Sahabat Alisya
68 Eps.68 Makan Malam.
69 Eps.68 Pergi Ke Vila
70 Eps.69 Pamit
71 Eps.70 Menyamar
72 Eps.71 Perkampungan
73 Eps.72 Kangen
74 Eps.73 Dimulai
75 Eps.74 Jebakan
76 Eps.75 Penghianat
77 Bab.76 Racun
78 Eps.77 Lita
79 Eps.78 Melepas Rindu
80 Eps.79 Ragu
81 Eps.80 Persiapan
82 Eps.81 Kecewa
83 Eps.82 Pembuka
84 Eps.83 Berakhir
85 Eps.84 Bonus Chapter 1
86 Eps.85 Bonus Chapter 2
87 Eps.86 Bonus Chapter-3
88 Eps.87 Bonus chapter-4
89 Berbagi Cinta: Antara Kita
90 Penakluk Sang Casanova
91 Presdir Kutu Buku
92 MS2 bab.1 Es batu
93 MS2-Bab2. Geng Venus
94 MS2-Bab.3 Ocehan Mommy
95 MS2-Bab.4 Tukang bully
96 MS2-Bab.5 Ancaman
97 MS2-Bab.6 Atropos geng
98 MS2-Bab7 Adu domba
99 MS2-Bab.8 Curiga
100 Ms2-Bab.9 Balap liar
101 MS2-Bab.10 Curang
102 MS2-Bab.11 Papa ngamuk?
103 Ms2-Bab.12 Hukuman
104 MS2-Bab.13 Mobil bergoyang
105 MS2-Bab.14 Luka
106 MS2-Bab.15 Lamaran
107 MS2-Bab.16 Balapan
108 MS2-Bab.17 Kekalahan
109 MS2-Bab18 Canggung
110 MS2-Bab.19 Terjebak
111 MS2-Bab.20 Kejutan
112 MS2-Bab21 Dihukum
113 MS2-Bab.22 Ulah Dero
114 MS2-Bab.23 Kerja
115 MS2-Bab.24 Makan malam
116 MS2-Bab.25 Penguntit
117 MS2-Bab.26 Calon kakak ipar?
118 MS2-Bab.27 Ngeles
119 MS2-Bab.28 Ketahuan
120 MS2-Bab.29 Perubahan Dikta
121 MS2-Bab.30 Ke luar dari Atropos
122 MS2-Bab.31 Disita
123 MS2-Bab.32 Jadian
124 MS2-Bab.33 Takut hantu
125 MS2-Bab.34
126 MS2-Bab.35
127 MS2-Bab.36
128 MS2-Bab.37
129 MS2-Bab.38
130 MS2-Bab.39
131 MS2-Bab.40
132 MS2-Bab.41
133 MS2-Bab.42
134 MS2-Bab.43
135 MS2-Bab.44
136 MS2-Bab.45
137 MS2-Bab. 46
138 MS2-Bab.47
139 MS2-Bab.48
140 MS2-Bab.49
141 MS2-Bab.50
142 MS2-Bab.51
143 MS2-Bab.52
144 MS2-Bab.53
145 MS2-Bab.54
146 MS2-Bab.55
147 MS2-Bab.56
148 MS2-Bab.57
149 MS2-Bab.58
150 MS2-Bab.59
151 MS2-Bab.60
152 MS2-Bab.61
153 MS2-Bab.62
154 MS2-Bab.63
155 MS2-Bab.64
156 MS2-Bab.65
157 MS2-Bab.66
158 MS2-Bab.67
159 MS2-Bab.68
160 MS2-Bab.69
161 MS2-Bab.70
162 MS2-Bab.71
163 MS2-Bab.72
164 MS2-Bab.73
165 MS2-Bab.74
166 MS2-Bab.75
167 MS2-Bab.76
168 MS2-Bab.77
169 MS2-Bab.78
170 MS2-Bab.79
171 MS2-Bab.80
172 MS2-Bab.81
173 MS2-Bab.82
174 MS2-Bab.83
175 MS2-Bab.84
176 MS2-Bab.85
177 MS2-Bab.86
178 MS2-Bab.87
179 MS2-Bab.88
180 MS2-Bab. 89
181 MS2-Bab.90
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Eps.1 Pergi dari rumah
2
Eps.2 Hujan
3
Eps.3 Rumah sakit
4
Eps.4 Tuan Andrew
5
Eps.5 Pelatihan
6
Eps.6 Korban pertama
7
Eps.7 Bertemu masa lalu
8
Eps.8 Di ujung tanduk
9
Eps.9 Kembalinya Agra
10
Eps.10 Bertemu
11
Eps.11 Reuni
12
Eps.12 Takjub
13
Eps.13 Pertemuan
14
Eps.14 Alisya
15
Eps.15 Misi
16
Eps.16 Berkumpul
17
Eps.17 Perlawanan
18
Eps.18 Nikah paksa
19
Eps.19 Penghuni baru
20
Eps.20 Makan malam
21
Eps.21 Pagi pertama
22
Eps.22 Kesibukan
23
Eps.23 Bosan.
24
Eps.24 Bersikap bodoh
25
Eps.25 Di serang
26
Eps.26 Pertarungan
27
Eps.27 Maling
28
Eps.28 Merayu
29
Eps.29 Persiapan
30
Eps.30 Pesta
31
Eps.31 Pertunjukan
32
Eps.32 Ancaman sesungguhnya
33
Eps.33 Keluarga
34
Eps.34 Kembali
35
Eps.35 Masa kecil
36
Eps.36 Drama pagi hari
37
Eps.37 Lamunan
38
Eps.38 Ke kantor
39
Bab.39 Tamu tak di undang
40
Eps.40 Berkunjung
41
Eps.41 Jujur
42
Eps.42 Bocah ingusan
43
Eps.43 Kepemilikan
44
Eps.44 Balapan
45
Eps.45 Luka
46
Eps.46 Penyiksaan
47
Eps.47 Pengkhianatan
48
Eps.48 Sepiring berdua
49
Eps.49 Kehebohan.
50
Eps.50 Rencana
51
Eps.51 Diusir
52
Eps.51 Angkat Kaki
53
Eps.52 Kejutan
54
Eps. 54 Kunjungan
55
Eps.55 Penyerangan
56
Eps. 56 Kejutan
57
Eps.57. Pesta Pernikahan
58
Eps.58 Pesan Andrew
59
Eps.59 Tidak Gratis
60
Eps.60 Livia
61
Eps.61 Mengantar Makan Siang
62
Eps.62 Mall
63
Bab.63 Penguntit
64
Eps.64 Bermain Kejar Tangkap
65
Eps.65 Paket
66
Eps.66 Bucin
67
Eps.67 Sahabat Alisya
68
Eps.68 Makan Malam.
69
Eps.68 Pergi Ke Vila
70
Eps.69 Pamit
71
Eps.70 Menyamar
72
Eps.71 Perkampungan
73
Eps.72 Kangen
74
Eps.73 Dimulai
75
Eps.74 Jebakan
76
Eps.75 Penghianat
77
Bab.76 Racun
78
Eps.77 Lita
79
Eps.78 Melepas Rindu
80
Eps.79 Ragu
81
Eps.80 Persiapan
82
Eps.81 Kecewa
83
Eps.82 Pembuka
84
Eps.83 Berakhir
85
Eps.84 Bonus Chapter 1
86
Eps.85 Bonus Chapter 2
87
Eps.86 Bonus Chapter-3
88
Eps.87 Bonus chapter-4
89
Berbagi Cinta: Antara Kita
90
Penakluk Sang Casanova
91
Presdir Kutu Buku
92
MS2 bab.1 Es batu
93
MS2-Bab2. Geng Venus
94
MS2-Bab.3 Ocehan Mommy
95
MS2-Bab.4 Tukang bully
96
MS2-Bab.5 Ancaman
97
MS2-Bab.6 Atropos geng
98
MS2-Bab7 Adu domba
99
MS2-Bab.8 Curiga
100
Ms2-Bab.9 Balap liar
101
MS2-Bab.10 Curang
102
MS2-Bab.11 Papa ngamuk?
103
Ms2-Bab.12 Hukuman
104
MS2-Bab.13 Mobil bergoyang
105
MS2-Bab.14 Luka
106
MS2-Bab.15 Lamaran
107
MS2-Bab.16 Balapan
108
MS2-Bab.17 Kekalahan
109
MS2-Bab18 Canggung
110
MS2-Bab.19 Terjebak
111
MS2-Bab.20 Kejutan
112
MS2-Bab21 Dihukum
113
MS2-Bab.22 Ulah Dero
114
MS2-Bab.23 Kerja
115
MS2-Bab.24 Makan malam
116
MS2-Bab.25 Penguntit
117
MS2-Bab.26 Calon kakak ipar?
118
MS2-Bab.27 Ngeles
119
MS2-Bab.28 Ketahuan
120
MS2-Bab.29 Perubahan Dikta
121
MS2-Bab.30 Ke luar dari Atropos
122
MS2-Bab.31 Disita
123
MS2-Bab.32 Jadian
124
MS2-Bab.33 Takut hantu
125
MS2-Bab.34
126
MS2-Bab.35
127
MS2-Bab.36
128
MS2-Bab.37
129
MS2-Bab.38
130
MS2-Bab.39
131
MS2-Bab.40
132
MS2-Bab.41
133
MS2-Bab.42
134
MS2-Bab.43
135
MS2-Bab.44
136
MS2-Bab.45
137
MS2-Bab. 46
138
MS2-Bab.47
139
MS2-Bab.48
140
MS2-Bab.49
141
MS2-Bab.50
142
MS2-Bab.51
143
MS2-Bab.52
144
MS2-Bab.53
145
MS2-Bab.54
146
MS2-Bab.55
147
MS2-Bab.56
148
MS2-Bab.57
149
MS2-Bab.58
150
MS2-Bab.59
151
MS2-Bab.60
152
MS2-Bab.61
153
MS2-Bab.62
154
MS2-Bab.63
155
MS2-Bab.64
156
MS2-Bab.65
157
MS2-Bab.66
158
MS2-Bab.67
159
MS2-Bab.68
160
MS2-Bab.69
161
MS2-Bab.70
162
MS2-Bab.71
163
MS2-Bab.72
164
MS2-Bab.73
165
MS2-Bab.74
166
MS2-Bab.75
167
MS2-Bab.76
168
MS2-Bab.77
169
MS2-Bab.78
170
MS2-Bab.79
171
MS2-Bab.80
172
MS2-Bab.81
173
MS2-Bab.82
174
MS2-Bab.83
175
MS2-Bab.84
176
MS2-Bab.85
177
MS2-Bab.86
178
MS2-Bab.87
179
MS2-Bab.88
180
MS2-Bab. 89
181
MS2-Bab.90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!