Eps.10 Bertemu

...Happy Reading...

...🦅...

Siang ini Agra sudah berada di dalam mobil dengan Edo yang mengendarainya. Pikirannya melayang entah kemana, dengan dada bergemuruh menahan rasa gugup yang tiba-tiba saja menyerang.

Tidak lama kemudian mobil sudah terparkir di area parkir khusus perusahaan yang beberapa tahun ini berkembang cukup pesat, di negara kelahiran Agra itu.

Agra turun dari mobil dan langsung menuju lift khusus, untuk segera sampai pada lantai teratas gedung, di mana ruangannya berada. Edo pun selalu setia menemani tuan gunung esnya itu kemanapun dia pergi.

.

Sementara itu, beberapa waktu sebelumnya, dua orang lelaki berbeda usia terlihat masuk ke dalam lobby sebuah kantor.

"Saya ada janji dengan Mr.Leonard," ucapnya pada resepsionis yang berjaga di sana.

“Mr.Leonard masih dalam perjalanan, mari saya antar ke ruang tunggu," jawab salah satu resepsionis itu sopan.

“Baiklah, terima kasih." Laki-laki yang lebih muda mengangguk sopan.

Kedua laki-laki tadi di bawa menuju lantai teratas, dan di pertemukan dengan sekretaris pimpinan.

“Silahkan tunggu di sini, nanti saya panggil lagi, bila Mr.Leonard sudah sampai," ucap sekretaris yang mengantar mereka ke sebuah ruangan.

“Terima kasih."

Sekretaris tadi pun keluar dari ruangan itu dan kembali ke meja kerjanya, setelah mendapat jawaban, dan memastikan kenyamanan salah satu tamu dari pimpinan perusahaan.

.

“Mereka sudah datang, Tuan," ucap Edo di sela langkahnya menuju ruang kerja Agra.

“Hm.” Agra hanya berdehem untuk menyahuti laporan Edo.

“Selamat siang, Mr.Leonard," sapa para sekretaris yang sudah berdiri, untuk menyambut kedatangan wakil sekaligus anak dari Presdir mereka.

Agra hanya mengangkat tangannya sembari terus berjalan, tanpa mau melirik ataupun menanggapi sapaan para karyawannya itu.

Sampai di ruangan, Agra membuka kancing jasnya lalu duduk di atas kursi kebesarannya dia menengakkan punggung dengan wajah yang terlihat lebih dingin dari biasanya.

“Suruh mereka masuk," perintah Agra, sambil mengambil salah satu berkas yang berada di atas mejanya.

“Baik, Tuan." Edo berbalik, pergi keluar dari ruangan Agra.

Beberapa saat kemudian Edo kembali masuk setelah mengetuk pintu dengan dua orang lelaki mengikutinya di belakang.

“Selamat siang, Mr.Leonard," ucap Pria yang terlihat masih muda.

Agra hanya mengangguk dengan wajah yang masih fokus pada berkas di tangannya.

“Silahkan duduk, Tuan Gerald, Tuan Fandy." Edo mengambil alih perhatian kedua klien bosnya itu.

“Ah, iya terima kasih, Tuan Edoardo," jawab Gerald sopan, lalu duduk di sofa yang memang dikhususkan untuk menerima tamu.

Agra menutup berkas di tangannya, dan berjalan menghampiri kedua kliennya itu.

“Selamat datang di perusahaan kami, Tuan Gerald dan Tuan Fandy," sapa Agra, duduk tepat di depan Gerald dan Fandy dengan Edo berdiri di belakangnya.

Kedua orang itu tampak menegang, ketika melihat rupa dari Mr.Leonard yang terkenal sangat berbakat di dalam bidang bisnis. Hingga berhasil menjadikan salah satu perusahaan yang tergabung dalam Leopard Corp maju dengan pesat, hanya dalam kurun waktu dua tahun setelah sebelumnya hampir gulung tikar.

Ya, Agra memang mempunyai banyak nama lain. Bila di negara Andrew maka Agra akan di panggil dengan nama belakang keluarga besar Andrew, tapi bila di luar negara maka dia akan di panggil dengan nama tengahnya.

Maka dari itu banyak dari calon kliennya yang mengira kalau mereka adalah orang yang berbeda, itu juga berlaku untuk Gerald dan Fandy.

Agra menyunggingkan sedikit ujung bibirnya, melihat reaksi dua orang dari masa lalunya itu.

“Jadi, bagaimana kalau kita mulai sekarang," ucap Agra santai, seakan dia tidak mengenal kedua orang di hadapannya.

Seperti janjinya dulu, sebelum meninggalkan kediaman Ansley. Agra bersikap seolah mereka adalah orang asing walaupun mereka bertatap muka sekalipun.

“Ah, baik, Mr...” Fandy tersentak kaget dengan suara Agra yang memecah lamunannya.

Dia mulai mempresentasikan perusahaannya dengan bahasa yang terdengar lugas juga mudah dipahami.

Agra hanya diam sambil mendengarkan dengan seksama, apa yang sedang di jelaskan oleh Fandy.

Sedangkan Gerald tampak menatap sendu Agra yang terlihat sedang fokus, dan tidak menghiraukan keberadaannya sama sekali.

Dalam hati dia merasakan kerinduan yang sangat besar kepada anak bungsunya itu. Akan tetapi, rasa bersalahnya atas apa yang dulu dia lakukan kepada Agra, membuatnya tidak berani untuk sekedar menyapanya sebagai seorang ayah.

Agra sadar kalau sejak tadi Gerald terus memperhatikannya, hanya saja dia berusaha untuk mengacuhkan keberadaan dari sang ayah kandung. Tidak bisa di pungkiri, walaupun selama ini dia sudah berusaha untuk menutupi rasa rindunya dengan kebencian. Akan tetapi, ternyata ketika bertemu langsung dengan mereka, semua kebencian dan dendam itu telah menguap entah ke mana.

“Berapa suntikan dana yang kalian butuhkan?” tanya Agra, setelah Fandy selesai presentasi.

Ada raut terkejut dari wajah kedua orang di hadapan Agra. Ya, mereka terkejut karena permintaan kerja sama yang mereka ajukan, langsung di setujui oleh Agra. Sedangkan yang beredar di luar sana, Leopard Corp sangat sulit dan selektif dalam memilih perusahaan, untuk bekerja sama dengan mereka.

“Ini, Mr. Kami sudah menjelaskan semua rincian biayanya." Fandy menyodorkan sebuah map berwarna biru kepada Agra.

Agra tampak membaca setiap kata dan angka yang tertera dalam berkas tersebut, dia sedikit memicing, seakan tidak ada yang ingin dia lewatkan, walau itu hanya satu kata saja.

“Baiklah, saya akan membantu dana untuk perusahaan kalian, tanpa harus bergabung dengan Leonard Corp," ucap Agra.

Tentu saja semua itu membuat Gerald dan Fandy langsung mendongak, menatap tidak percaya pada pria gagah di hadapan mereka. Yang benar saja, mereka bahkan mendapatkan dana tanpa harus bergabung dengan Leopard Corp.

Ini sangat mengejutkan, Gerald dan Fandy hampir saja tidak percaya dengan semua keberuntungan mereka hari ini.

“Bawa berkas kerja samanya besok pagi," ucapnya lagi sambil berdiri, di ikuti oleh Gerald dan Fandy.

“Baiklah kalau tidak ada lagi yang harus di bicarakan, kalian bisa pergi dari ruangan saya," ucap arogan Agra.

“Ah, i–iya, Tuan. Terima kasih atas bantuannya, saya pastikan besok pagi berkas yang, Anda, minta sudah sampai di sini," canggung Gerald sebelum mereka pergi dari ruangan mewah itu.

"Fyuh." Agra menjatuhkan tubuhnya di atas sofa setelah melihat kedua tamunya itu sudah keluar dari ruangannya.

“Kamu sudah mendapat laporan dari orang yang kita tempatkan di perusahaan mereka?” tanya Agra.

“Sudah, Tuan, sebentar lagi akan saya kirimkan pada, Anda," jawab Edo.

“Kirim ke ponselku saja, aku mau keluar dulu. Kamu tidak usah mengikutiku," ucap Agra, melempar jasnya ke sembarang arah, menarik dasi dari lehernya lalu membuka dua kancing teratas kemejanya, kemudian menggulung lengan kemeja sampai ke siku dan mengganti sepatu dengan sepatu sneakers yang sudah tersedia di ruang kerjanya.

Setelah dia selesai dengan gaya santainya, Agra langsung keluar dan menaiki lift khusus untuk segera sampai ke area parkir khusus.

Para sekretaris yang sedang fokus bekerja di depan ruangan Agra, seketika langsung di buat melongo, dengan penampilan bos baru mereka yang terlihat sangat keren dan tentunya tampan maksimal.

“Gila memang si bos ya, gantengnya kelewatan.“

“Bisa makin betah nih gue kerja di sini kalau pemandangan setiap harinya kayak gitu."

“Iya, walaupun dingin tapi kok malah makin ganteng ya.“

“Kira-kira si bos udah punya cewek belum ya? Kalau belum, kan bisa tuh curi-curi perhatian dikit."

“Alaaah ... udah punya pasangan juga, kalau belum ada janur kuning melengkung, masih sah aja kali buat kita deketin.“

Terdengar bisik-bisik para sekretaris yang mengagumi ketampanan sang bos baru mereka.

"Ekhm." Edo berdehem cukup keras, agar bisa menyadarkan para sekretaris bosnya dan kembali bekerja.

Itu semua ternyata cukup berhasil, melihat asisten sekaligus kepercayaan Agra, semuanya langsung duduk kembali di tempatnya.

Edo hanya mendengus kesal sambil berbalik menuju ruangannya.

Kapan bos dinginnya itu tidak membuat keributan bagi semua wanita yang dia temui. Hampir setiap perempuan yang melihat Agra dari dekat, selalu memuja ketampanan bosnya itu.

Edo rasanya sudah sangat bosan, mendengar setiap kata pujian yang selalu membuat kupingnya terasa panas.

"Dasar para perempuan!" gummanya lirih.

Entah karena rasa iri, atau memang sudah terlalu jengah menghadapi semua perempuan yang terpesona pada bosnya itu. Hanya Edo yang tau.

...🦅...

...🦅...

...TBC...

...🙏😊🥰...

 

 

Terpopuler

Comments

Ken arok

Ken arok

si edo jablay sih soale

2022-10-11

1

Tara

Tara

Jangan2 edo cinta Bozz ya.. Uhuy🙈🤭😅🔥🔥🔥

2022-09-12

2

Jun_Ho

Jun_Ho

yg sabar Edo

2022-09-07

2

lihat semua
Episodes
1 Eps.1 Pergi dari rumah
2 Eps.2 Hujan
3 Eps.3 Rumah sakit
4 Eps.4 Tuan Andrew
5 Eps.5 Pelatihan
6 Eps.6 Korban pertama
7 Eps.7 Bertemu masa lalu
8 Eps.8 Di ujung tanduk
9 Eps.9 Kembalinya Agra
10 Eps.10 Bertemu
11 Eps.11 Reuni
12 Eps.12 Takjub
13 Eps.13 Pertemuan
14 Eps.14 Alisya
15 Eps.15 Misi
16 Eps.16 Berkumpul
17 Eps.17 Perlawanan
18 Eps.18 Nikah paksa
19 Eps.19 Penghuni baru
20 Eps.20 Makan malam
21 Eps.21 Pagi pertama
22 Eps.22 Kesibukan
23 Eps.23 Bosan.
24 Eps.24 Bersikap bodoh
25 Eps.25 Di serang
26 Eps.26 Pertarungan
27 Eps.27 Maling
28 Eps.28 Merayu
29 Eps.29 Persiapan
30 Eps.30 Pesta
31 Eps.31 Pertunjukan
32 Eps.32 Ancaman sesungguhnya
33 Eps.33 Keluarga
34 Eps.34 Kembali
35 Eps.35 Masa kecil
36 Eps.36 Drama pagi hari
37 Eps.37 Lamunan
38 Eps.38 Ke kantor
39 Bab.39 Tamu tak di undang
40 Eps.40 Berkunjung
41 Eps.41 Jujur
42 Eps.42 Bocah ingusan
43 Eps.43 Kepemilikan
44 Eps.44 Balapan
45 Eps.45 Luka
46 Eps.46 Penyiksaan
47 Eps.47 Pengkhianatan
48 Eps.48 Sepiring berdua
49 Eps.49 Kehebohan.
50 Eps.50 Rencana
51 Eps.51 Diusir
52 Eps.51 Angkat Kaki
53 Eps.52 Kejutan
54 Eps. 54 Kunjungan
55 Eps.55 Penyerangan
56 Eps. 56 Kejutan
57 Eps.57. Pesta Pernikahan
58 Eps.58 Pesan Andrew
59 Eps.59 Tidak Gratis
60 Eps.60 Livia
61 Eps.61 Mengantar Makan Siang
62 Eps.62 Mall
63 Bab.63 Penguntit
64 Eps.64 Bermain Kejar Tangkap
65 Eps.65 Paket
66 Eps.66 Bucin
67 Eps.67 Sahabat Alisya
68 Eps.68 Makan Malam.
69 Eps.68 Pergi Ke Vila
70 Eps.69 Pamit
71 Eps.70 Menyamar
72 Eps.71 Perkampungan
73 Eps.72 Kangen
74 Eps.73 Dimulai
75 Eps.74 Jebakan
76 Eps.75 Penghianat
77 Bab.76 Racun
78 Eps.77 Lita
79 Eps.78 Melepas Rindu
80 Eps.79 Ragu
81 Eps.80 Persiapan
82 Eps.81 Kecewa
83 Eps.82 Pembuka
84 Eps.83 Berakhir
85 Eps.84 Bonus Chapter 1
86 Eps.85 Bonus Chapter 2
87 Eps.86 Bonus Chapter-3
88 Eps.87 Bonus chapter-4
89 Berbagi Cinta: Antara Kita
90 Penakluk Sang Casanova
91 Presdir Kutu Buku
92 MS2 bab.1 Es batu
93 MS2-Bab2. Geng Venus
94 MS2-Bab.3 Ocehan Mommy
95 MS2-Bab.4 Tukang bully
96 MS2-Bab.5 Ancaman
97 MS2-Bab.6 Atropos geng
98 MS2-Bab7 Adu domba
99 MS2-Bab.8 Curiga
100 Ms2-Bab.9 Balap liar
101 MS2-Bab.10 Curang
102 MS2-Bab.11 Papa ngamuk?
103 Ms2-Bab.12 Hukuman
104 MS2-Bab.13 Mobil bergoyang
105 MS2-Bab.14 Luka
106 MS2-Bab.15 Lamaran
107 MS2-Bab.16 Balapan
108 MS2-Bab.17 Kekalahan
109 MS2-Bab18 Canggung
110 MS2-Bab.19 Terjebak
111 MS2-Bab.20 Kejutan
112 MS2-Bab21 Dihukum
113 MS2-Bab.22 Ulah Dero
114 MS2-Bab.23 Kerja
115 MS2-Bab.24 Makan malam
116 MS2-Bab.25 Penguntit
117 MS2-Bab.26 Calon kakak ipar?
118 MS2-Bab.27 Ngeles
119 MS2-Bab.28 Ketahuan
120 MS2-Bab.29 Perubahan Dikta
121 MS2-Bab.30 Ke luar dari Atropos
122 MS2-Bab.31 Disita
123 MS2-Bab.32 Jadian
124 MS2-Bab.33 Takut hantu
125 MS2-Bab.34
126 MS2-Bab.35
127 MS2-Bab.36
128 MS2-Bab.37
129 MS2-Bab.38
130 MS2-Bab.39
131 MS2-Bab.40
132 MS2-Bab.41
133 MS2-Bab.42
134 MS2-Bab.43
135 MS2-Bab.44
136 MS2-Bab.45
137 MS2-Bab. 46
138 MS2-Bab.47
139 MS2-Bab.48
140 MS2-Bab.49
141 MS2-Bab.50
142 MS2-Bab.51
143 MS2-Bab.52
144 MS2-Bab.53
145 MS2-Bab.54
146 MS2-Bab.55
147 MS2-Bab.56
148 MS2-Bab.57
149 MS2-Bab.58
150 MS2-Bab.59
151 MS2-Bab.60
152 MS2-Bab.61
153 MS2-Bab.62
154 MS2-Bab.63
155 MS2-Bab.64
156 MS2-Bab.65
157 MS2-Bab.66
158 MS2-Bab.67
159 MS2-Bab.68
160 MS2-Bab.69
161 MS2-Bab.70
162 MS2-Bab.71
163 MS2-Bab.72
164 MS2-Bab.73
165 MS2-Bab.74
166 MS2-Bab.75
167 MS2-Bab.76
168 MS2-Bab.77
169 MS2-Bab.78
170 MS2-Bab.79
171 MS2-Bab.80
172 MS2-Bab.81
173 MS2-Bab.82
174 MS2-Bab.83
175 MS2-Bab.84
176 MS2-Bab.85
177 MS2-Bab.86
178 MS2-Bab.87
179 MS2-Bab.88
180 MS2-Bab. 89
181 MS2-Bab.90
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Eps.1 Pergi dari rumah
2
Eps.2 Hujan
3
Eps.3 Rumah sakit
4
Eps.4 Tuan Andrew
5
Eps.5 Pelatihan
6
Eps.6 Korban pertama
7
Eps.7 Bertemu masa lalu
8
Eps.8 Di ujung tanduk
9
Eps.9 Kembalinya Agra
10
Eps.10 Bertemu
11
Eps.11 Reuni
12
Eps.12 Takjub
13
Eps.13 Pertemuan
14
Eps.14 Alisya
15
Eps.15 Misi
16
Eps.16 Berkumpul
17
Eps.17 Perlawanan
18
Eps.18 Nikah paksa
19
Eps.19 Penghuni baru
20
Eps.20 Makan malam
21
Eps.21 Pagi pertama
22
Eps.22 Kesibukan
23
Eps.23 Bosan.
24
Eps.24 Bersikap bodoh
25
Eps.25 Di serang
26
Eps.26 Pertarungan
27
Eps.27 Maling
28
Eps.28 Merayu
29
Eps.29 Persiapan
30
Eps.30 Pesta
31
Eps.31 Pertunjukan
32
Eps.32 Ancaman sesungguhnya
33
Eps.33 Keluarga
34
Eps.34 Kembali
35
Eps.35 Masa kecil
36
Eps.36 Drama pagi hari
37
Eps.37 Lamunan
38
Eps.38 Ke kantor
39
Bab.39 Tamu tak di undang
40
Eps.40 Berkunjung
41
Eps.41 Jujur
42
Eps.42 Bocah ingusan
43
Eps.43 Kepemilikan
44
Eps.44 Balapan
45
Eps.45 Luka
46
Eps.46 Penyiksaan
47
Eps.47 Pengkhianatan
48
Eps.48 Sepiring berdua
49
Eps.49 Kehebohan.
50
Eps.50 Rencana
51
Eps.51 Diusir
52
Eps.51 Angkat Kaki
53
Eps.52 Kejutan
54
Eps. 54 Kunjungan
55
Eps.55 Penyerangan
56
Eps. 56 Kejutan
57
Eps.57. Pesta Pernikahan
58
Eps.58 Pesan Andrew
59
Eps.59 Tidak Gratis
60
Eps.60 Livia
61
Eps.61 Mengantar Makan Siang
62
Eps.62 Mall
63
Bab.63 Penguntit
64
Eps.64 Bermain Kejar Tangkap
65
Eps.65 Paket
66
Eps.66 Bucin
67
Eps.67 Sahabat Alisya
68
Eps.68 Makan Malam.
69
Eps.68 Pergi Ke Vila
70
Eps.69 Pamit
71
Eps.70 Menyamar
72
Eps.71 Perkampungan
73
Eps.72 Kangen
74
Eps.73 Dimulai
75
Eps.74 Jebakan
76
Eps.75 Penghianat
77
Bab.76 Racun
78
Eps.77 Lita
79
Eps.78 Melepas Rindu
80
Eps.79 Ragu
81
Eps.80 Persiapan
82
Eps.81 Kecewa
83
Eps.82 Pembuka
84
Eps.83 Berakhir
85
Eps.84 Bonus Chapter 1
86
Eps.85 Bonus Chapter 2
87
Eps.86 Bonus Chapter-3
88
Eps.87 Bonus chapter-4
89
Berbagi Cinta: Antara Kita
90
Penakluk Sang Casanova
91
Presdir Kutu Buku
92
MS2 bab.1 Es batu
93
MS2-Bab2. Geng Venus
94
MS2-Bab.3 Ocehan Mommy
95
MS2-Bab.4 Tukang bully
96
MS2-Bab.5 Ancaman
97
MS2-Bab.6 Atropos geng
98
MS2-Bab7 Adu domba
99
MS2-Bab.8 Curiga
100
Ms2-Bab.9 Balap liar
101
MS2-Bab.10 Curang
102
MS2-Bab.11 Papa ngamuk?
103
Ms2-Bab.12 Hukuman
104
MS2-Bab.13 Mobil bergoyang
105
MS2-Bab.14 Luka
106
MS2-Bab.15 Lamaran
107
MS2-Bab.16 Balapan
108
MS2-Bab.17 Kekalahan
109
MS2-Bab18 Canggung
110
MS2-Bab.19 Terjebak
111
MS2-Bab.20 Kejutan
112
MS2-Bab21 Dihukum
113
MS2-Bab.22 Ulah Dero
114
MS2-Bab.23 Kerja
115
MS2-Bab.24 Makan malam
116
MS2-Bab.25 Penguntit
117
MS2-Bab.26 Calon kakak ipar?
118
MS2-Bab.27 Ngeles
119
MS2-Bab.28 Ketahuan
120
MS2-Bab.29 Perubahan Dikta
121
MS2-Bab.30 Ke luar dari Atropos
122
MS2-Bab.31 Disita
123
MS2-Bab.32 Jadian
124
MS2-Bab.33 Takut hantu
125
MS2-Bab.34
126
MS2-Bab.35
127
MS2-Bab.36
128
MS2-Bab.37
129
MS2-Bab.38
130
MS2-Bab.39
131
MS2-Bab.40
132
MS2-Bab.41
133
MS2-Bab.42
134
MS2-Bab.43
135
MS2-Bab.44
136
MS2-Bab.45
137
MS2-Bab. 46
138
MS2-Bab.47
139
MS2-Bab.48
140
MS2-Bab.49
141
MS2-Bab.50
142
MS2-Bab.51
143
MS2-Bab.52
144
MS2-Bab.53
145
MS2-Bab.54
146
MS2-Bab.55
147
MS2-Bab.56
148
MS2-Bab.57
149
MS2-Bab.58
150
MS2-Bab.59
151
MS2-Bab.60
152
MS2-Bab.61
153
MS2-Bab.62
154
MS2-Bab.63
155
MS2-Bab.64
156
MS2-Bab.65
157
MS2-Bab.66
158
MS2-Bab.67
159
MS2-Bab.68
160
MS2-Bab.69
161
MS2-Bab.70
162
MS2-Bab.71
163
MS2-Bab.72
164
MS2-Bab.73
165
MS2-Bab.74
166
MS2-Bab.75
167
MS2-Bab.76
168
MS2-Bab.77
169
MS2-Bab.78
170
MS2-Bab.79
171
MS2-Bab.80
172
MS2-Bab.81
173
MS2-Bab.82
174
MS2-Bab.83
175
MS2-Bab.84
176
MS2-Bab.85
177
MS2-Bab.86
178
MS2-Bab.87
179
MS2-Bab.88
180
MS2-Bab. 89
181
MS2-Bab.90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!