Eps.4 Tuan Andrew

...Happy Reading...

...🦅...

Satu minggu telah berlalu, hari ini Sagara sudah di perbolehkan untuk pulang, ia sudah sangat pulih sekarang, selain ingatannya yang belum menunjukan perkembangan.

Saat ini, Sagara sedang berada di dalam perjalanan menuju kediaman Tuan Andrew — seseorang yang sudah membayar semua pengobatan Sagara, sekaligus Bos besar Max.

Walaupun Sagara belum pernah bertemu dengan orang itu. Akan tetapi, dia yakin kalau Tuan Andrew adalah seseorang yang baik.

Max pernah memberitahunya kalau tuannya itu adalah seseorang yang sangat perfeksionis, dingin, dan sangat tidak suka berbasa basi.

“Jaga sikapmu jika bertemu dengannya, jangan sampai kamu membuatnya tersinggung apalagi marah." Max lagi-lagi memperingatkan Sagara.

“Iya, kamu ini kenapa bawel sekali, sejak tadi berbicara begitu terus!" kesal Sagara.

Ya, itu adalah perkataan Max untuk yang kesekian kalinya, semenjak mereka meninggalkan rumah sakit beberapa saat yang lalu.

“Karna saya tidak mau kamu melakukan kesalahan di hadapan Tuan Andrew!" ucap Max, tajam.

“Iya, aku akan sangat berhati-hati,  kamu puas!” kesal Sagara.

Max hanya mengangguk dengan senyum tipis di wajahnya, menanggapi ocehan Sagara.

Sagara kembali memalingkan wajahnya, melihat suasana jalan yang sedang mereka lewati.

Terlihat jalanan yang cukup padat dengan banyak gedung bertingkat di sekitarnya, benar-benar suasana khas kota besar.

Sekitar empat puluh lima menit berkendara. Mobil yang Sagara tumpangi mulai memasuki sebuah kawasan pribadi, dengan banyak pohon rindang di sekitarnya. Suasananya pun terasa sejuk dan indah.

Tidak jauh dari sana terlihat berdiri kokoh sebuah bangunan besar dan megah, dengan warna dominan putih.

Dibatasi dengan Pagar tinggi di depannya, mobil yang di kendarai oleh Max perlahan masuk, setelah melewati pemeriksaan penjaga yang bertugas di gerbang terakhir.

“Waaahhh ... ini rumah bos itu, Max?” Tanya Sagara melihat sekitarnya yang sangat menakjubkan.

“Iya, sana turun, nanti ada pelayan yang akan mengantarkanmu bertemu dengan Tuan Andrew. Ingat, jangan banyak bicara, cukup ikuti saja dia!" peringat Max.

“Kamu tidak ikut masuk, Max?” tanya Sagara, mengerutkan keningnya.

Dia menatap bingung laki-laki yang sudah menemaninya selama di rumah sakit.

“Tidak, aku ada urusan lain," jawab Max singkat.

“Baiklah. Tapi, kita masih bisa bertemu lagi, bukan?" Sagara sedikit ragu untuk turun dari mobil.

"Kalau kamu menurut, kita pasti akan bertemu lagi, suatu hari nanti," jawab Max.

Sagara menatap Max, dengan perasaan berat di dalam hati.

"Sudah sana, jangan sampai kamu terlambat," desak Max.

Dengan berat hati, Sagara turun dari mobil yang dikendarai oleh Max.

Max langsung melajukan mobilnya keluar dari halaman rumah besar itu setelah Sagara turun.

Sagara hanya diam dengan mata terus melihat mobil Max yang perlahan mulai menjauh. Dia beralih menatap seluruh sisi bangunan megah di depannya dari arah depan.

Terlihat begitu mewah dan indah di pandang mata. Hingga ia merasa sedang tidak berada di dunia nyata. Tidak pernah sekalipun ia melihat rumah semegah ini di tempat kelahirannya.

Walaupun dirinya juga berasal dari salah satu keluarga terkaya di negaranya. Akan tetapi rumah ini jauh lebih besar berkali-kali lipat, dibandingkan dengan rumah kedua orang tuanya.

Beberapa saat menunggu, seorang lelaki paruh baya berpakaian butler menghampirinya.

"Silahkan ikuti saya," ujarnya, dengan tangan terulur mempersilahkan Sagara untuk mengikutinya.

Sagara mengangguk, dia kemudian mengikuti langkah butler tersebut, masuk ke dalam mansion.

Dia semakin dibuat terpana, saat ia mulai memasuki rumah itu, membagikan seluruh pandangannya, melihat setiap sudut tempat yang ia lewati. Di dalam hati, dia mengagumi bangunan bagai istana di dalam dongeng itu.

Mereka sudah sampai di depan pintu berbahan kayu, dengan ukiran elang besar yang sedang membawa ular di patuknya.

“Silahkan masuk, Anda sudah di tunggu di dalam," ucap butler tersebut sopan.

“Terima kasih," ucap Sagara, membungkukkan sedikit badannya.

Dia menatap laki-laki paruh baya itu yang perlahan mulai menjauh. Berbalik kembali menghadap ke depan pintu dengan perasaan gugup tidak menentu.

Menghembuskan napas kasar, mencoba menenangkan detak jantung yang bertalu. Sagara memberanikan diri mengetuk pintu tersebut, walau dalam hati masih ada rasa gugup.

“Masuk!” terdengar suara tegas dari dalam ruangan itu.

Perlahan Sagara membuka pintu itu, matanya langsung di suguhi oleh pemandangan ruangan yang sangat luas. Dengan berbagai macam kemewahan yang ada di sana.

Di ujung sana, ada seorang pria paruh baya yang masih terlihat gagah dan sangat mempesona, sedang duduk tegap di atas sebuah sofa single.

Mata itu menatap tajam kepadanya, dengan aura dingin yang mampu membuat bulu kuduk Sagara meremang seketika.

Dengan menggeluarkan semua keberaniannya, Sagara berjalan menghampiri sosok yang terlihat mencekam di depannnya.

Astaga, kenapa dia bisa membuatku takut hanya dengan melihatnya saja? batin Sagara.

Selama ini, tak pernah ada orang yang bisa membuatnya sampai setakut ini, bahkan sang papa sekalipun.

Namun, di hadapan lelaki ini, keberanian seorang Sagara, seakan menghilang entah ke mana.

Aura yang di keluarkan oleh lelaki paruh baya di hadapannya itu, terlalu kuat dan dominan, sehingga mampu menekan aura dari orang-orang di sekitarnya.

“Se–selamat sore, Tuan," ucap Sagara tergagap, sambil menundukan kepalanya.

Tak ada sahutan dari orang di hadapannya, Sagara berdiri menggigil menghadapi aura mencekam, dari orang yang sedang duduk tegap di depannya.

Pria paruh baya dengan pahatan wajah tegas dan tubuh yang masih terlihat sempurna, menatap Sagara dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Mengapa sekarang aku merasa, seperti sedang di telanjangi oleh dia? gumam Sagara dalam hati.

“Duduk!"

Sagara berjingkat kaget, mendengar suara berat penuh dengan wibawa dan ketegasan di dalamnya.

Tanpa sadar, Sagara langsung mengangkat kepalanya dan menatap manik kelam Andrew.

Untuk beberapa saat keduanya saling menatap tajam, mengukur kekuatan di antara mereka berdua, sebelum Sagara memalingkan wajahnya terlebih dahulu.

Andrew menyunggingkan senyum tipis di sebelah bibirnya. Sangat tipis, sampai siapa pun tak akan ada yang menyadarinya.

“Apa aku harus mengulangi perkataanku?” tekan Andrew.

“Ti–tidak, Tuan," jawab Sagara langsung duduk tepat di depan Andrew.

Mata Andrew tak pernah lepas sedikit pun dari Sagara, dia memperhatikan setiap gerak-gerik yang di lakukan oleh remaja itu. Bahkan untuk setiap perubahan ekspresi Sagara sekecil apa pun itu, Andrew bisa melihatnya dengan jelas.

“Aku dengar kamu mengalami lupa ingatan?”

Walau berucap sedikit santai. Akan tetapi, di telinga Sagara, suara itu terasa sangat dingin dan menekan, hingga bulu kuduknya terasa berdiri.

“Be–benar, Tuan," gagap Sagara.

“Kamu tidak tau siapa namamu?” Andrew sedikit mencondongkan tubuhnya, menatap selidik pada remaja di depannya itu.

Sagara sedikit memundurkan tubuhnya, dia merasa sedikit terintimidasi oleh tatapan tajam dan semua perkataan Andrew.

“Ti–tidak, Tuan." Sagara semakin gugup di buatnya.

“Apa kamu tidak mengingat apa pun tentang masa lalumu?”

Andrew menyandarkan punggungnya di sandaran kursi, dengan kaki kanannya berada di atas kaki kirinya, satu tangannya berada di sisi sofa sedangkan satu lagi berada di dagunya.

Sagara hanya mengangguk.

“Jawab dengan suaramu!" perintah Andrew penuh penekanan, sehingga membuat Sagara terjingkat kaget.

“I–iya, Tuan," gugup Sagara.

“Baiklah, kalau begitu, mulai saat ini aku akan memanggilmu, Agra. Selama kamu belum mengetahui asal usulmu, maka kamu boleh berada di sini dan berlatihlah bersama para bawahanku," ucap Andrew tegas.

Sagara kembali dibuat terkejut oleh perkataan Andrew. Akan tetapi, dia juga sangat bahagia, setidaknya dirinya tak perlu mencari tempat tinggal untuk saat ini.

“Ber–berlatih?” Sagara mengerinyitakan kedua alisnya.

“Ya, berlatih ... kalau kamu ingin tinggal di sini, maka kamu harus menjadi lelaki yang kuat. Aku tidak menerima lelaki lemah sepertimu!" hardik Andrew, yang langsung membuat Sagara mengepalkan kedua tangannya tak terima.

Suatu kebetulan yang sangat menguntungkan, gumam Sagara dalam hati.

Di saat dia ingin melatih dirinya untuk menjadi lebih kuat, agar bisa membuktikan keberhasilannya di masa depan, kepada orang-orang yang sudah meremehkan dirinya. Sekarang jalan itu seolah telah menghampiri dengan sendirinya.

“Baik, Tuan!" Sagara berucap tegas, tak lagi gugup seperti tadi.

“Bagus! Jadilah lelaki kuat bahkan terkuat, hingga aku bangga padamu." Ucapan yang dikatakan Andrew, semakin membakar semangat Sagara.

“Aku akan berusaha sebaik mungkin agar tak mengecewakan, Tuan," janji Sagara.

“Hm, buktikan! Aku tidak suka orang yang berbicara besar." Andrew menekan salah satu tombol di dekatnya.

Tak lama pria paruh baya yang tadi menjemput Sagara di depan datang menghampiri mereka.

“Selama di sini kamu akan di dampingi oleh Edo, besok dia sudah ada di sini!" Andrew berkata pada Sagara, sekaligus memberikan informasi pada butler–nya.

Sagara mengangguk patuh.

“Her, bawa dia ke kamarnya!" perintah Tuan Andrew pada laki-laki berpakaian butler itu.

"Baik, King!" ucap pria paruh baya itu.

“Mari, Tuan–"

“Agra, mulai sekarang panggil dia, Agra!" Andrew memotong perkataan dari Buter itu.

“Mari, Tuan Agra," ulang pria paruh baya bernama Heru itu.

“Terimakasih, Tuan. Telah mau memberikan saya izin untuk tinggal di sini. Anda juga sudi memberikan nama untuk saya. Saya permisi ke kamar dulu," pamit Sagara membungkukkan badannya penuh sebagai tanda terimakasih kepada Andrew.

“Hm.” Andrew hanya mengangguk sambil mengibaskan salah satu tangannya di depan, sebagai tanda agar Sagara cepat pergi dari sana.

Melihat semua itu, sagara segera pergi dengan mengikuti langkah butler yang akan menunjukan letak kamarnya.

...🦅...

...🦅...

...TBC...

...🙏😊😘...

Terpopuler

Comments

Rara Kusumadewi

Rara Kusumadewi

disini tak ada ceweknya kah....

2023-11-14

1

Adiwaluyo

Adiwaluyo

seru kisahnya

2022-12-10

0

J S N Lasara

J S N Lasara

bgs sahara km psti bisa

2022-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 Eps.1 Pergi dari rumah
2 Eps.2 Hujan
3 Eps.3 Rumah sakit
4 Eps.4 Tuan Andrew
5 Eps.5 Pelatihan
6 Eps.6 Korban pertama
7 Eps.7 Bertemu masa lalu
8 Eps.8 Di ujung tanduk
9 Eps.9 Kembalinya Agra
10 Eps.10 Bertemu
11 Eps.11 Reuni
12 Eps.12 Takjub
13 Eps.13 Pertemuan
14 Eps.14 Alisya
15 Eps.15 Misi
16 Eps.16 Berkumpul
17 Eps.17 Perlawanan
18 Eps.18 Nikah paksa
19 Eps.19 Penghuni baru
20 Eps.20 Makan malam
21 Eps.21 Pagi pertama
22 Eps.22 Kesibukan
23 Eps.23 Bosan.
24 Eps.24 Bersikap bodoh
25 Eps.25 Di serang
26 Eps.26 Pertarungan
27 Eps.27 Maling
28 Eps.28 Merayu
29 Eps.29 Persiapan
30 Eps.30 Pesta
31 Eps.31 Pertunjukan
32 Eps.32 Ancaman sesungguhnya
33 Eps.33 Keluarga
34 Eps.34 Kembali
35 Eps.35 Masa kecil
36 Eps.36 Drama pagi hari
37 Eps.37 Lamunan
38 Eps.38 Ke kantor
39 Bab.39 Tamu tak di undang
40 Eps.40 Berkunjung
41 Eps.41 Jujur
42 Eps.42 Bocah ingusan
43 Eps.43 Kepemilikan
44 Eps.44 Balapan
45 Eps.45 Luka
46 Eps.46 Penyiksaan
47 Eps.47 Pengkhianatan
48 Eps.48 Sepiring berdua
49 Eps.49 Kehebohan.
50 Eps.50 Rencana
51 Eps.51 Diusir
52 Eps.51 Angkat Kaki
53 Eps.52 Kejutan
54 Eps. 54 Kunjungan
55 Eps.55 Penyerangan
56 Eps. 56 Kejutan
57 Eps.57. Pesta Pernikahan
58 Eps.58 Pesan Andrew
59 Eps.59 Tidak Gratis
60 Eps.60 Livia
61 Eps.61 Mengantar Makan Siang
62 Eps.62 Mall
63 Bab.63 Penguntit
64 Eps.64 Bermain Kejar Tangkap
65 Eps.65 Paket
66 Eps.66 Bucin
67 Eps.67 Sahabat Alisya
68 Eps.68 Makan Malam.
69 Eps.68 Pergi Ke Vila
70 Eps.69 Pamit
71 Eps.70 Menyamar
72 Eps.71 Perkampungan
73 Eps.72 Kangen
74 Eps.73 Dimulai
75 Eps.74 Jebakan
76 Eps.75 Penghianat
77 Bab.76 Racun
78 Eps.77 Lita
79 Eps.78 Melepas Rindu
80 Eps.79 Ragu
81 Eps.80 Persiapan
82 Eps.81 Kecewa
83 Eps.82 Pembuka
84 Eps.83 Berakhir
85 Eps.84 Bonus Chapter 1
86 Eps.85 Bonus Chapter 2
87 Eps.86 Bonus Chapter-3
88 Eps.87 Bonus chapter-4
89 Berbagi Cinta: Antara Kita
90 Penakluk Sang Casanova
91 Presdir Kutu Buku
92 MS2 bab.1 Es batu
93 MS2-Bab2. Geng Venus
94 MS2-Bab.3 Ocehan Mommy
95 MS2-Bab.4 Tukang bully
96 MS2-Bab.5 Ancaman
97 MS2-Bab.6 Atropos geng
98 MS2-Bab7 Adu domba
99 MS2-Bab.8 Curiga
100 Ms2-Bab.9 Balap liar
101 MS2-Bab.10 Curang
102 MS2-Bab.11 Papa ngamuk?
103 Ms2-Bab.12 Hukuman
104 MS2-Bab.13 Mobil bergoyang
105 MS2-Bab.14 Luka
106 MS2-Bab.15 Lamaran
107 MS2-Bab.16 Balapan
108 MS2-Bab.17 Kekalahan
109 MS2-Bab18 Canggung
110 MS2-Bab.19 Terjebak
111 MS2-Bab.20 Kejutan
112 MS2-Bab21 Dihukum
113 MS2-Bab.22 Ulah Dero
114 MS2-Bab.23 Kerja
115 MS2-Bab.24 Makan malam
116 MS2-Bab.25 Penguntit
117 MS2-Bab.26 Calon kakak ipar?
118 MS2-Bab.27 Ngeles
119 MS2-Bab.28 Ketahuan
120 MS2-Bab.29 Perubahan Dikta
121 MS2-Bab.30 Ke luar dari Atropos
122 MS2-Bab.31 Disita
123 MS2-Bab.32 Jadian
124 MS2-Bab.33 Takut hantu
125 MS2-Bab.34
126 MS2-Bab.35
127 MS2-Bab.36
128 MS2-Bab.37
129 MS2-Bab.38
130 MS2-Bab.39
131 MS2-Bab.40
132 MS2-Bab.41
133 MS2-Bab.42
134 MS2-Bab.43
135 MS2-Bab.44
136 MS2-Bab.45
137 MS2-Bab. 46
138 MS2-Bab.47
139 MS2-Bab.48
140 MS2-Bab.49
141 MS2-Bab.50
142 MS2-Bab.51
143 MS2-Bab.52
144 MS2-Bab.53
145 MS2-Bab.54
146 MS2-Bab.55
147 MS2-Bab.56
148 MS2-Bab.57
149 MS2-Bab.58
150 MS2-Bab.59
151 MS2-Bab.60
152 MS2-Bab.61
153 MS2-Bab.62
154 MS2-Bab.63
155 MS2-Bab.64
156 MS2-Bab.65
157 MS2-Bab.66
158 MS2-Bab.67
159 MS2-Bab.68
160 MS2-Bab.69
161 MS2-Bab.70
162 MS2-Bab.71
163 MS2-Bab.72
164 MS2-Bab.73
165 MS2-Bab.74
166 MS2-Bab.75
167 MS2-Bab.76
168 MS2-Bab.77
169 MS2-Bab.78
170 MS2-Bab.79
171 MS2-Bab.80
172 MS2-Bab.81
173 MS2-Bab.82
174 MS2-Bab.83
175 MS2-Bab.84
176 MS2-Bab.85
177 MS2-Bab.86
178 MS2-Bab.87
179 MS2-Bab.88
180 MS2-Bab. 89
181 MS2-Bab.90
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Eps.1 Pergi dari rumah
2
Eps.2 Hujan
3
Eps.3 Rumah sakit
4
Eps.4 Tuan Andrew
5
Eps.5 Pelatihan
6
Eps.6 Korban pertama
7
Eps.7 Bertemu masa lalu
8
Eps.8 Di ujung tanduk
9
Eps.9 Kembalinya Agra
10
Eps.10 Bertemu
11
Eps.11 Reuni
12
Eps.12 Takjub
13
Eps.13 Pertemuan
14
Eps.14 Alisya
15
Eps.15 Misi
16
Eps.16 Berkumpul
17
Eps.17 Perlawanan
18
Eps.18 Nikah paksa
19
Eps.19 Penghuni baru
20
Eps.20 Makan malam
21
Eps.21 Pagi pertama
22
Eps.22 Kesibukan
23
Eps.23 Bosan.
24
Eps.24 Bersikap bodoh
25
Eps.25 Di serang
26
Eps.26 Pertarungan
27
Eps.27 Maling
28
Eps.28 Merayu
29
Eps.29 Persiapan
30
Eps.30 Pesta
31
Eps.31 Pertunjukan
32
Eps.32 Ancaman sesungguhnya
33
Eps.33 Keluarga
34
Eps.34 Kembali
35
Eps.35 Masa kecil
36
Eps.36 Drama pagi hari
37
Eps.37 Lamunan
38
Eps.38 Ke kantor
39
Bab.39 Tamu tak di undang
40
Eps.40 Berkunjung
41
Eps.41 Jujur
42
Eps.42 Bocah ingusan
43
Eps.43 Kepemilikan
44
Eps.44 Balapan
45
Eps.45 Luka
46
Eps.46 Penyiksaan
47
Eps.47 Pengkhianatan
48
Eps.48 Sepiring berdua
49
Eps.49 Kehebohan.
50
Eps.50 Rencana
51
Eps.51 Diusir
52
Eps.51 Angkat Kaki
53
Eps.52 Kejutan
54
Eps. 54 Kunjungan
55
Eps.55 Penyerangan
56
Eps. 56 Kejutan
57
Eps.57. Pesta Pernikahan
58
Eps.58 Pesan Andrew
59
Eps.59 Tidak Gratis
60
Eps.60 Livia
61
Eps.61 Mengantar Makan Siang
62
Eps.62 Mall
63
Bab.63 Penguntit
64
Eps.64 Bermain Kejar Tangkap
65
Eps.65 Paket
66
Eps.66 Bucin
67
Eps.67 Sahabat Alisya
68
Eps.68 Makan Malam.
69
Eps.68 Pergi Ke Vila
70
Eps.69 Pamit
71
Eps.70 Menyamar
72
Eps.71 Perkampungan
73
Eps.72 Kangen
74
Eps.73 Dimulai
75
Eps.74 Jebakan
76
Eps.75 Penghianat
77
Bab.76 Racun
78
Eps.77 Lita
79
Eps.78 Melepas Rindu
80
Eps.79 Ragu
81
Eps.80 Persiapan
82
Eps.81 Kecewa
83
Eps.82 Pembuka
84
Eps.83 Berakhir
85
Eps.84 Bonus Chapter 1
86
Eps.85 Bonus Chapter 2
87
Eps.86 Bonus Chapter-3
88
Eps.87 Bonus chapter-4
89
Berbagi Cinta: Antara Kita
90
Penakluk Sang Casanova
91
Presdir Kutu Buku
92
MS2 bab.1 Es batu
93
MS2-Bab2. Geng Venus
94
MS2-Bab.3 Ocehan Mommy
95
MS2-Bab.4 Tukang bully
96
MS2-Bab.5 Ancaman
97
MS2-Bab.6 Atropos geng
98
MS2-Bab7 Adu domba
99
MS2-Bab.8 Curiga
100
Ms2-Bab.9 Balap liar
101
MS2-Bab.10 Curang
102
MS2-Bab.11 Papa ngamuk?
103
Ms2-Bab.12 Hukuman
104
MS2-Bab.13 Mobil bergoyang
105
MS2-Bab.14 Luka
106
MS2-Bab.15 Lamaran
107
MS2-Bab.16 Balapan
108
MS2-Bab.17 Kekalahan
109
MS2-Bab18 Canggung
110
MS2-Bab.19 Terjebak
111
MS2-Bab.20 Kejutan
112
MS2-Bab21 Dihukum
113
MS2-Bab.22 Ulah Dero
114
MS2-Bab.23 Kerja
115
MS2-Bab.24 Makan malam
116
MS2-Bab.25 Penguntit
117
MS2-Bab.26 Calon kakak ipar?
118
MS2-Bab.27 Ngeles
119
MS2-Bab.28 Ketahuan
120
MS2-Bab.29 Perubahan Dikta
121
MS2-Bab.30 Ke luar dari Atropos
122
MS2-Bab.31 Disita
123
MS2-Bab.32 Jadian
124
MS2-Bab.33 Takut hantu
125
MS2-Bab.34
126
MS2-Bab.35
127
MS2-Bab.36
128
MS2-Bab.37
129
MS2-Bab.38
130
MS2-Bab.39
131
MS2-Bab.40
132
MS2-Bab.41
133
MS2-Bab.42
134
MS2-Bab.43
135
MS2-Bab.44
136
MS2-Bab.45
137
MS2-Bab. 46
138
MS2-Bab.47
139
MS2-Bab.48
140
MS2-Bab.49
141
MS2-Bab.50
142
MS2-Bab.51
143
MS2-Bab.52
144
MS2-Bab.53
145
MS2-Bab.54
146
MS2-Bab.55
147
MS2-Bab.56
148
MS2-Bab.57
149
MS2-Bab.58
150
MS2-Bab.59
151
MS2-Bab.60
152
MS2-Bab.61
153
MS2-Bab.62
154
MS2-Bab.63
155
MS2-Bab.64
156
MS2-Bab.65
157
MS2-Bab.66
158
MS2-Bab.67
159
MS2-Bab.68
160
MS2-Bab.69
161
MS2-Bab.70
162
MS2-Bab.71
163
MS2-Bab.72
164
MS2-Bab.73
165
MS2-Bab.74
166
MS2-Bab.75
167
MS2-Bab.76
168
MS2-Bab.77
169
MS2-Bab.78
170
MS2-Bab.79
171
MS2-Bab.80
172
MS2-Bab.81
173
MS2-Bab.82
174
MS2-Bab.83
175
MS2-Bab.84
176
MS2-Bab.85
177
MS2-Bab.86
178
MS2-Bab.87
179
MS2-Bab.88
180
MS2-Bab. 89
181
MS2-Bab.90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!