Eps.19 Penghuni baru

...Happy Reading...

"Turun!" tekan Agra, saat dia baru saja memarkirkan mobilnya di sebuah parkiran khusus sebuah apartemen mewah.

"Ini dimana, kenapa kamu bawa aku ke sini?" tanya Alisya penuh selidik.

Namun, Agra tidak menhiraukannya, dia bersikap acuh, sambil membuka kaca mobilnya.

"Tuan." Seorang lelaki dengan postur tubuh tinggi kekar, menghampiri mobil Agra.

"Kamu bawa gadis ini ke atas, kunci dia di dalam!" perintah Agra sambil melirik pada Alisya.

Laki-laki yang tak lain adalah anak buah Agra itu, sedikit bingung dengan perintah tuannya, hanya saja dia tidak berani untuk bertanya kepada ketuanya itu.

"Baik, Tuan," angguk lelaki itu, lalu berjalan memutar untuk membukakan pintu mobil.

"Tunggu, kenapa aku diturunkan di sini? Kamu mau ke mana? Dia siapa?" cerocos Alisya, sambil mencoba menolak untuk turun.

"Ikutu dia, aku masih ada pekerjaan di luar!" ucap Agra, lebih seperti memerintahkan.

Dia benar-benar tidak menganggap semua pertanyaan dari Alisya.

"Ta–tapi,"

"Kalau kamu tidak mau, juga tidak apa-apa. Tapi keluar dari mobilku sekarang, aku masih mempunyai pekerjaan penting, dari pada harus mengurus wanita sepertimu!" tajam Agra, dengan wajah datar, tanpa ekspresi.

Alisya yang masih mau mendebat laki-laki di sampingnya itu, langsung mengerutkan tubuhnya, takut dengan sikap Agra yang terlihat berbeda.

Akhirnya, dengan sisa kepercayaannya pada laki-laki yang baru saja dia temui, Alisya turun dari mobil Agra dan mengikuti perintahnya.

Belum sempat Alisya berbalik, mobil Agra sudah melaju kembali, meninggalkan Alisya yang menatapnya nanar.

"Mari, Nona, saya antar ke atas," suara laki-laki yang tadi membukakan pintu untuknya, menyadarkan Alisya.

Alisya menatap penuh selidik lelaki di sampingnya itu, dengan berbagai pertanyaan di dalam benaknya.

"Mari," ucap lelaki itu lagi, mengulurkan tangannya, untuk memberi jalan pada Alisya.

Walau sedikit waspada dan merasa takut pada laki-laki tidak dikenal itu. Akan tetapi, gadis dengan kebaya putih itu, terus mengikuti langkah kaki laki-laki kekar tadi.

"Silahkan masuk, Nona." ujar laki-laki itu, sambil membuka pintu unit apartemen milik Agra.

Alisya menatap kembali wajah lakiasing itu, sebelum perlahan melangkah masuk ke dalam. Sampai di dalam dia dibuat bengong, melihat semua kemewahan yang baru kali ini dia temuai.

"Kalau begitu saya permisi, Nona." Alisya hanya mengangguk dengan pandangannya tak lepas menelisik setiap isi dari apartemen mewah itu.

"Wah, ini apartemen mewah sekali," ucap Alisya dengan binar kagum dari kedua manik hitamnya, sambil terus melangkah masuk.

.

.

Di tempat lain, Agra masih tampak sibuk dengan segala pekerjaannya. Di depannya terlihat seorang pria yang hanya berbeda satu tahun di bawahnya, juga tampak sibuk dengan laptop dan berkas di tangannya.

Sesekali mereka tampak berbincang, mendiskusikan pekerjaan yang sedang mereka kerjakan bersama.

Tok, tok, tok!

Suara ketukan pintu, langsung mengalihkan perhatian kedua lelaki tampan itu.

"Tuan, saya membawa laporan tugas yang anda berikan," seorang laki-laki dengan kepala pelontos masuk ke dalam ruangan, setelah mendapatkan ijin dari sang empunya.

Agra langsung mengalihkan pandangannya pada orang di depannya.

Edo yang tau maksud dari tatapan Agra, langsung mengambil map dari tangan salah satu anak buahnya itu.

"Kamu boleh keluar sekarang," ucap Edo.

"Baik, Tuan. Saya permisi." Sedikit membungkukkan tubuhnya kepada Agra, sebelum berbalik menuju pintu keluar.

Agra melihat laporan yang di bawa oleh anak buahnya itu. Keningnya sedikit berkerut, melihat apa saja isi laporan yang ada di sana.

Tidak lama kemudian, Edo bisa melihat sunggingan senyum yang menurutnya sangat mengerikan dari wajah tampan sang bos itu.

"Coba kau lihat ini," ucap Agra menaruh map berwarna biru tua itu di depan Edo.

Edo langsung menautkan kedua alisnya, saat dia melihat itu adalah biodata dari seorang gadis, lengkap dengan keluarga dan perjalanan hidupnya.

Sejak kapan, bos, perduli dengan seorang perempuan? batin Edo.

"Siapa ini, Tuan?" tanya Edo, setelah membaca semua laporan di tangannya.

"Itu adalah perempuan yang tidak sengaja aku temukan di jalan, tadi siang," jelas Agra, menyandarkan punggungnya pada kursi.

Hah? Sejak kapan gunung es ini, peduli dengan seseorang? kedua alis Edo bertaut dengan wajah yang terlihat sangat terkejut.

"Tidak usah berlebihan, aku hanya menolongnya karena dia memaksa," jelas Agra.

Edo menganggukkan kepalanya, walau di dalam hati masih merasa ada yang janggal. Tidak biasa tuannya itu bisa dipaksa oleh seseorang, apalagi ini hanyalah seorang gadis.

"Lalu di mana sekarang gadis itu?" tanya Edo.

"Di apartemen." Ucapan santai dari sang ketua, membuat Edo langsung membulatkan matanya.

Astaga, sekarang dia bahkan sudah memasukkannya ke dalam apartemen! Bagaimana kalau sampai big bos tau? batin Edo merasa frustrasi.

"Tidak usah melihatku seperti itu, aku akan menjadikannya pembantu di apartemen, agar dia bisa terikat dengan kita," ujar Agra dengan salah satu bibir terangkat naik.

"Suatu kebetulan yang menguntungkan, bukan?" Agra mengangkat salah satu alisnya.

"Kita bisa memanfaatkannya untuk memancing si tua itu agar keluar dari sarangnya, sekaligus mendapatkan orang untuk membersihkan apartemen kita."

Edo akhirnya mengerti dengan apa yang dimaksud oleh tuannya, dia pun menghembuskan napas kasar, merasa lega.

Ternyata jiwa mafia dalam dirinya semakin kuat saja. batin Edo.

"Baiklah, sesuai perintah anda, Tuan," ucap Pasrah Edo.

Mungkin ini cara yang tepat, agar Agra dapat segera membalaskan dendamnya pada orang yang telah menghancurkan hidupnya, dulu.

.

.

Hari sudah beranjak sore, Alisya berjalan mondar-mandir dengan bosan. Dirinya sudah hampir empat jam terkurung di apartemen super mewah ini, tanpa tau apa yang harus dia lakukan.

Berjalan menuju kulkas besar yang berada di pantry. Ketika ini dia merasakan perutnya meminta untuk di isi.

Menghela napas berat, saat matanya tak melihat apapun di sana, hanya ada beberapa botol minuman bersoda dan air mineral dalam botol.

"Astaga, apa dia tidak pernah makan? Kenapa tidak ada satupun makanan di sini?" umpatnya dengan wajah kesal.

Pagi tadi dia hanya di beri roti isi, dan sampai saat ini dia belum makan apapun lagi. Perutnya, bahkan sudah berbunyi sejak tadi.

Beralih pada deretan pintu kitcen set yang ada di dapur itu, berharap ada satu saja bahan masakan di sana. Akan tetapi, lagi-lagi dia harus kecewa, saat tak menemukan apapun di sana.

Memilih berjalan kembali ke dalam ruang keluarga, merbahkan dirinya di atas sofa besar yang lumayan nyaman untuknya, dia pun menutup mata, mencoba untuk tertidur demi mengurangi rasa laparnya.

Dasar laki-laki tega, bisa-bisanya dia mengurung seorang perempuan tanpa diberi makan seperti ini? umpat Alisya di dalam hati.

.

.

Waktu sudah semakin larut, saat Agra baru saja sampai di parkiran apartemen bersama dengan Edo.

Cklek!

Edo membukakakan pintu apartemen untuk sang bos, gunung esnya itu.

"Astaga!" kaget Agra saat mendapati seorang gadis yang tertidur di atas sofa.

Edo yang berada di belakang Agra, bergeser sedikit ke samping, agar bisa melihat apa yang membuat bosnya itu terkejut.

Jadi ini, gadis yang di bicarakan tadi siang, batin Edo, melihat perempuan yang lumayan cantik, berbalut kebaya modern dan make-up yang sudah terlihat sedikit luntur, sedang tertidur pulas dengan posisi meringkuk di atas sofa.

"Bangunkan dia, dan berikan baju ganti," perintah Agra acuh, lalu berjalan menuju tangga, untuk sampai pada kamarnya di lantai dua.

Edo hanya bisa melongo, mendengar perintah dari sang ketua.

Bagaimana caranya, aku memberikan pakaian pada gadis itu, saat aku sendiri tidak pernah sama sekali berurusan dengan makhluk yang bernama perempuan? Astaga, ini benar-benar memusingkan! Edo mengumpat dalam hati.

Menggaruk kepala Bagian belakang yang sama sekali tidak berasa gatal, sambil melihat gadis di depannya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

Beberapa saat kemudian, Edo berbalik lalu berjalan keluar dari sana kembali.

Sekitar tiga puluh menit kemudian, Edo sudah kembali dengan beberapa paper bag di tangannya.

"Kamu siapa?" gadis yang baru saja terbangun dari tidur yang cukup pulasnya itu, menatap curiga kepada Edo.

"Kamu kan?" Alisya menunjuk Edo tajam.

"Bukannya kamu asisten pribadi lelaki es itu?" tanya Alisya, menatap Edo dengan kening berkerut dalam.

Edo menajamkan pandangannya, menatap Alisya dengan penuh selidik.

"Nona, Alisya?" tanya Edo, saat sudah mengenali gadis di depannya.

Alisya mengangguk.

Astaga, jadi wanita itu adalah Nona Alisya? Apa Tuan Es itu, sudah tau semua ini? batin Edo, bertanya pada dirinya sendiri.

"Jangan-jangan...?!" Mata Alisya langsung melotot dengan tangan kanannya menutup mulutnya yang menganga.

"Iya, ini apartemen milik, Tuan Agra." Seakan tau, apa yang di pikirkan oleh perempuan di hadapnnya, Edo berbicara lugas.

Perkataan yang didengar oleh telinganya, semakin membuat Alisya terkejut.

"Apa?!"

...🦅...

...🦅...

...TBC...

Terpopuler

Comments

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

👏👏👏

2024-07-08

0

Jun_Ho

Jun_Ho

bahkan Edo pun kepo

2022-09-07

2

Lilis Ilham

Lilis Ilham

semoga agra bucin sama alisya

2022-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Eps.1 Pergi dari rumah
2 Eps.2 Hujan
3 Eps.3 Rumah sakit
4 Eps.4 Tuan Andrew
5 Eps.5 Pelatihan
6 Eps.6 Korban pertama
7 Eps.7 Bertemu masa lalu
8 Eps.8 Di ujung tanduk
9 Eps.9 Kembalinya Agra
10 Eps.10 Bertemu
11 Eps.11 Reuni
12 Eps.12 Takjub
13 Eps.13 Pertemuan
14 Eps.14 Alisya
15 Eps.15 Misi
16 Eps.16 Berkumpul
17 Eps.17 Perlawanan
18 Eps.18 Nikah paksa
19 Eps.19 Penghuni baru
20 Eps.20 Makan malam
21 Eps.21 Pagi pertama
22 Eps.22 Kesibukan
23 Eps.23 Bosan.
24 Eps.24 Bersikap bodoh
25 Eps.25 Di serang
26 Eps.26 Pertarungan
27 Eps.27 Maling
28 Eps.28 Merayu
29 Eps.29 Persiapan
30 Eps.30 Pesta
31 Eps.31 Pertunjukan
32 Eps.32 Ancaman sesungguhnya
33 Eps.33 Keluarga
34 Eps.34 Kembali
35 Eps.35 Masa kecil
36 Eps.36 Drama pagi hari
37 Eps.37 Lamunan
38 Eps.38 Ke kantor
39 Bab.39 Tamu tak di undang
40 Eps.40 Berkunjung
41 Eps.41 Jujur
42 Eps.42 Bocah ingusan
43 Eps.43 Kepemilikan
44 Eps.44 Balapan
45 Eps.45 Luka
46 Eps.46 Penyiksaan
47 Eps.47 Pengkhianatan
48 Eps.48 Sepiring berdua
49 Eps.49 Kehebohan.
50 Eps.50 Rencana
51 Eps.51 Diusir
52 Eps.51 Angkat Kaki
53 Eps.52 Kejutan
54 Eps. 54 Kunjungan
55 Eps.55 Penyerangan
56 Eps. 56 Kejutan
57 Eps.57. Pesta Pernikahan
58 Eps.58 Pesan Andrew
59 Eps.59 Tidak Gratis
60 Eps.60 Livia
61 Eps.61 Mengantar Makan Siang
62 Eps.62 Mall
63 Bab.63 Penguntit
64 Eps.64 Bermain Kejar Tangkap
65 Eps.65 Paket
66 Eps.66 Bucin
67 Eps.67 Sahabat Alisya
68 Eps.68 Makan Malam.
69 Eps.68 Pergi Ke Vila
70 Eps.69 Pamit
71 Eps.70 Menyamar
72 Eps.71 Perkampungan
73 Eps.72 Kangen
74 Eps.73 Dimulai
75 Eps.74 Jebakan
76 Eps.75 Penghianat
77 Bab.76 Racun
78 Eps.77 Lita
79 Eps.78 Melepas Rindu
80 Eps.79 Ragu
81 Eps.80 Persiapan
82 Eps.81 Kecewa
83 Eps.82 Pembuka
84 Eps.83 Berakhir
85 Eps.84 Bonus Chapter 1
86 Eps.85 Bonus Chapter 2
87 Eps.86 Bonus Chapter-3
88 Eps.87 Bonus chapter-4
89 Berbagi Cinta: Antara Kita
90 Penakluk Sang Casanova
91 Presdir Kutu Buku
92 MS2 bab.1 Es batu
93 MS2-Bab2. Geng Venus
94 MS2-Bab.3 Ocehan Mommy
95 MS2-Bab.4 Tukang bully
96 MS2-Bab.5 Ancaman
97 MS2-Bab.6 Atropos geng
98 MS2-Bab7 Adu domba
99 MS2-Bab.8 Curiga
100 Ms2-Bab.9 Balap liar
101 MS2-Bab.10 Curang
102 MS2-Bab.11 Papa ngamuk?
103 Ms2-Bab.12 Hukuman
104 MS2-Bab.13 Mobil bergoyang
105 MS2-Bab.14 Luka
106 MS2-Bab.15 Lamaran
107 MS2-Bab.16 Balapan
108 MS2-Bab.17 Kekalahan
109 MS2-Bab18 Canggung
110 MS2-Bab.19 Terjebak
111 MS2-Bab.20 Kejutan
112 MS2-Bab21 Dihukum
113 MS2-Bab.22 Ulah Dero
114 MS2-Bab.23 Kerja
115 MS2-Bab.24 Makan malam
116 MS2-Bab.25 Penguntit
117 MS2-Bab.26 Calon kakak ipar?
118 MS2-Bab.27 Ngeles
119 MS2-Bab.28 Ketahuan
120 MS2-Bab.29 Perubahan Dikta
121 MS2-Bab.30 Ke luar dari Atropos
122 MS2-Bab.31 Disita
123 MS2-Bab.32 Jadian
124 MS2-Bab.33 Takut hantu
125 MS2-Bab.34
126 MS2-Bab.35
127 MS2-Bab.36
128 MS2-Bab.37
129 MS2-Bab.38
130 MS2-Bab.39
131 MS2-Bab.40
132 MS2-Bab.41
133 MS2-Bab.42
134 MS2-Bab.43
135 MS2-Bab.44
136 MS2-Bab.45
137 MS2-Bab. 46
138 MS2-Bab.47
139 MS2-Bab.48
140 MS2-Bab.49
141 MS2-Bab.50
142 MS2-Bab.51
143 MS2-Bab.52
144 MS2-Bab.53
145 MS2-Bab.54
146 MS2-Bab.55
147 MS2-Bab.56
148 MS2-Bab.57
149 MS2-Bab.58
150 MS2-Bab.59
151 MS2-Bab.60
152 MS2-Bab.61
153 MS2-Bab.62
154 MS2-Bab.63
155 MS2-Bab.64
156 MS2-Bab.65
157 MS2-Bab.66
158 MS2-Bab.67
159 MS2-Bab.68
160 MS2-Bab.69
161 MS2-Bab.70
162 MS2-Bab.71
163 MS2-Bab.72
164 MS2-Bab.73
165 MS2-Bab.74
166 MS2-Bab.75
167 MS2-Bab.76
168 MS2-Bab.77
169 MS2-Bab.78
170 MS2-Bab.79
171 MS2-Bab.80
172 MS2-Bab.81
173 MS2-Bab.82
174 MS2-Bab.83
175 MS2-Bab.84
176 MS2-Bab.85
177 MS2-Bab.86
178 MS2-Bab.87
179 MS2-Bab.88
180 MS2-Bab. 89
181 MS2-Bab.90
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Eps.1 Pergi dari rumah
2
Eps.2 Hujan
3
Eps.3 Rumah sakit
4
Eps.4 Tuan Andrew
5
Eps.5 Pelatihan
6
Eps.6 Korban pertama
7
Eps.7 Bertemu masa lalu
8
Eps.8 Di ujung tanduk
9
Eps.9 Kembalinya Agra
10
Eps.10 Bertemu
11
Eps.11 Reuni
12
Eps.12 Takjub
13
Eps.13 Pertemuan
14
Eps.14 Alisya
15
Eps.15 Misi
16
Eps.16 Berkumpul
17
Eps.17 Perlawanan
18
Eps.18 Nikah paksa
19
Eps.19 Penghuni baru
20
Eps.20 Makan malam
21
Eps.21 Pagi pertama
22
Eps.22 Kesibukan
23
Eps.23 Bosan.
24
Eps.24 Bersikap bodoh
25
Eps.25 Di serang
26
Eps.26 Pertarungan
27
Eps.27 Maling
28
Eps.28 Merayu
29
Eps.29 Persiapan
30
Eps.30 Pesta
31
Eps.31 Pertunjukan
32
Eps.32 Ancaman sesungguhnya
33
Eps.33 Keluarga
34
Eps.34 Kembali
35
Eps.35 Masa kecil
36
Eps.36 Drama pagi hari
37
Eps.37 Lamunan
38
Eps.38 Ke kantor
39
Bab.39 Tamu tak di undang
40
Eps.40 Berkunjung
41
Eps.41 Jujur
42
Eps.42 Bocah ingusan
43
Eps.43 Kepemilikan
44
Eps.44 Balapan
45
Eps.45 Luka
46
Eps.46 Penyiksaan
47
Eps.47 Pengkhianatan
48
Eps.48 Sepiring berdua
49
Eps.49 Kehebohan.
50
Eps.50 Rencana
51
Eps.51 Diusir
52
Eps.51 Angkat Kaki
53
Eps.52 Kejutan
54
Eps. 54 Kunjungan
55
Eps.55 Penyerangan
56
Eps. 56 Kejutan
57
Eps.57. Pesta Pernikahan
58
Eps.58 Pesan Andrew
59
Eps.59 Tidak Gratis
60
Eps.60 Livia
61
Eps.61 Mengantar Makan Siang
62
Eps.62 Mall
63
Bab.63 Penguntit
64
Eps.64 Bermain Kejar Tangkap
65
Eps.65 Paket
66
Eps.66 Bucin
67
Eps.67 Sahabat Alisya
68
Eps.68 Makan Malam.
69
Eps.68 Pergi Ke Vila
70
Eps.69 Pamit
71
Eps.70 Menyamar
72
Eps.71 Perkampungan
73
Eps.72 Kangen
74
Eps.73 Dimulai
75
Eps.74 Jebakan
76
Eps.75 Penghianat
77
Bab.76 Racun
78
Eps.77 Lita
79
Eps.78 Melepas Rindu
80
Eps.79 Ragu
81
Eps.80 Persiapan
82
Eps.81 Kecewa
83
Eps.82 Pembuka
84
Eps.83 Berakhir
85
Eps.84 Bonus Chapter 1
86
Eps.85 Bonus Chapter 2
87
Eps.86 Bonus Chapter-3
88
Eps.87 Bonus chapter-4
89
Berbagi Cinta: Antara Kita
90
Penakluk Sang Casanova
91
Presdir Kutu Buku
92
MS2 bab.1 Es batu
93
MS2-Bab2. Geng Venus
94
MS2-Bab.3 Ocehan Mommy
95
MS2-Bab.4 Tukang bully
96
MS2-Bab.5 Ancaman
97
MS2-Bab.6 Atropos geng
98
MS2-Bab7 Adu domba
99
MS2-Bab.8 Curiga
100
Ms2-Bab.9 Balap liar
101
MS2-Bab.10 Curang
102
MS2-Bab.11 Papa ngamuk?
103
Ms2-Bab.12 Hukuman
104
MS2-Bab.13 Mobil bergoyang
105
MS2-Bab.14 Luka
106
MS2-Bab.15 Lamaran
107
MS2-Bab.16 Balapan
108
MS2-Bab.17 Kekalahan
109
MS2-Bab18 Canggung
110
MS2-Bab.19 Terjebak
111
MS2-Bab.20 Kejutan
112
MS2-Bab21 Dihukum
113
MS2-Bab.22 Ulah Dero
114
MS2-Bab.23 Kerja
115
MS2-Bab.24 Makan malam
116
MS2-Bab.25 Penguntit
117
MS2-Bab.26 Calon kakak ipar?
118
MS2-Bab.27 Ngeles
119
MS2-Bab.28 Ketahuan
120
MS2-Bab.29 Perubahan Dikta
121
MS2-Bab.30 Ke luar dari Atropos
122
MS2-Bab.31 Disita
123
MS2-Bab.32 Jadian
124
MS2-Bab.33 Takut hantu
125
MS2-Bab.34
126
MS2-Bab.35
127
MS2-Bab.36
128
MS2-Bab.37
129
MS2-Bab.38
130
MS2-Bab.39
131
MS2-Bab.40
132
MS2-Bab.41
133
MS2-Bab.42
134
MS2-Bab.43
135
MS2-Bab.44
136
MS2-Bab.45
137
MS2-Bab. 46
138
MS2-Bab.47
139
MS2-Bab.48
140
MS2-Bab.49
141
MS2-Bab.50
142
MS2-Bab.51
143
MS2-Bab.52
144
MS2-Bab.53
145
MS2-Bab.54
146
MS2-Bab.55
147
MS2-Bab.56
148
MS2-Bab.57
149
MS2-Bab.58
150
MS2-Bab.59
151
MS2-Bab.60
152
MS2-Bab.61
153
MS2-Bab.62
154
MS2-Bab.63
155
MS2-Bab.64
156
MS2-Bab.65
157
MS2-Bab.66
158
MS2-Bab.67
159
MS2-Bab.68
160
MS2-Bab.69
161
MS2-Bab.70
162
MS2-Bab.71
163
MS2-Bab.72
164
MS2-Bab.73
165
MS2-Bab.74
166
MS2-Bab.75
167
MS2-Bab.76
168
MS2-Bab.77
169
MS2-Bab.78
170
MS2-Bab.79
171
MS2-Bab.80
172
MS2-Bab.81
173
MS2-Bab.82
174
MS2-Bab.83
175
MS2-Bab.84
176
MS2-Bab.85
177
MS2-Bab.86
178
MS2-Bab.87
179
MS2-Bab.88
180
MS2-Bab. 89
181
MS2-Bab.90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!