"Ini adalah sebuah pil yang wajib tuan minum" jawab yujin
"Apa ini akan muat di tenggorokan ku?"
"Sudah minum saja"
Dan dengan terpaksa Mitsuki pun mengambil segelas air untuk meminum pil tersebut.
Tidak seperti yang di lihat pil itu dapat melewati tenggorokan Mitsuki dengan lancar tampa ada hambatan apapun.
Setelah beberapa saat pil itu masuk kedalam perut, tiba-tiba saja kepala Mitsuki terasa sangat sakit seperti di tusuk banyak pisau.
Saking sakitnya hidung, Mitsuki mulai mimisan, pengelihatannya mulai memudar tapi yujin malah santai melihat keadaan hal itu
Sampai akhirnya Mitsuki pun pingsan lalu yujin pun membaringkannya di sofa dan kembali duduk menunggu Mitsuki sadarkan diri.
Beberapa saat kemudian ketika yujin sedang membaca majalah harian, Mitsuki mulai sadarkan diri dan bangun, Tapi kepalanya masih sedikit terasa sakit.
"Yo! Selamat malam" ucap yujin lalu menyimpan majalah yang iya baca.
"Berapa lama aku pingsan?" tanya Mitsuki.
"Tidak lama hanya tiga jam" jawab yujin dengan santai.
"Kenapa kau tidak memberitahu kalau ada efek sampingnya?"
"Maaf-maaf aku akan menjelaskannya nanti".
Tidak ingin terlalu memikirkannya, Mitsuki pun pergi untuk membuta makan malam tapi garam di dapurnya sudah habis.
Kemudian Mitsuki pun meminta yujin untuk membeli garam di toserba yang tidak jauh dari rumahnya.
Bergegas yujin pun pergi untuk membeli gama dan kembali setelah mendapatkan garamnya.
Selang beberapa menit makan malam pun siap, "selamat makan" ucap mereka berdua.
Berselang beberapa menit kemudian, mereka berdua akhirnya selesai, ketika Mitsuki sedang merapihkan meja makan dan mencuci piring yang sudah di gunakan.
Yujin pun mulai menjelaskan tentang pil yang baru saja di telan olehnya.
"Itu adalah pil untuk membantu membuka dan membentuk inti jiwa sampai pada tahap
•Bumi (Tsuchi atau chi)
•Air (mizu atau shui)
•Api (hai atau ka)
•Metal (kin)
•Kayu (ki)
•Angin (Fu atau kaze)
•Void ( ku atau sora)
Voitu artinya surga atau langit,
Dan untuk sekarang jiwa tua berada di tahap Tsuchi atau bumi"
Ucap yujin.
Tapi mitsuki hanya terdiam sambil mengeringkan piring yang telah ia cuci, sampai akhirnya terdengar suara beberapa mobil yang berhenti di rumah sebelah.
Karena penasaran yujin pun membuka pintu untuk melihatnya dan ternyata ada orang yang sedang pindah rumah.
Setelah mengetahui apa yang terjadi di luar, yujin pun kembali masuk ke alam dan kembali duduk.
"Ada apa?"
Tanya Mitsuki.
"Adaa yang pindah rumah, mungkin sebentar lagi mereka akan mengunjungi kita"
Jawab yujin yang sedang tiduran di sofa.
Beberapa menit kemudian suara orang yang mengetuk pintu pun terdengar, merasa perkataan yujin benar Mitsuki pun pergi untuk membukanya.
"Yah, sebentar!!"
Ujarnya sebelum membukakan pintu.
Saat di buka orang yang mengetuk pintu adalah sepasang suami istri.
"Selamat malam!!"
Ujar sang paman dengan membawa kue bolu kukus yang lumayan besar.
"Bukannya mereka yang tadi pindah!!"
Batin Mitsuki saat melihat pasangan tersebut.
"Hai!"
Sahaut Ayumi yang tiba-tiba muncul dari belakang.
Melihat Marika yang tiba-tiba muncul, membuat Mitsuki sedikit terkejut.
"Siapa?, wah!! Paman dan bibi yang baru saja pindah ke rumah sebelah kan. Kenapa berdiri saja silahkan masuk"
Sahut yujin lalu mempersilahkan masuk setelah mengetahui siapa yang datang.
"Yujin, apa kau bisa mengurus mereka?"
Bisik Mitsuki kepada yujin.
"Tenang saja biar aku yang mengurusnya" jawab yujin.
Saat paman, bibi dan Marika duduk di ruang tamu, Mitsuki pun datang setelah menutup pintu.
"Perkenalkan nama paman mizuhima, ini anak paman Ayumi, dan ibunya sora "
Ujar ayah kanami setelah terkejut karena di cubit anaknya.
"Nama ku harukawa Mitsuki dan ini teman ku Kuro yujin"
Jawab jawab Mitsuki.
Selama keluarga Ayumi berkunjung banyak yang mereka bicarakan, sampai akhirnya mereka pun bertanya tentang orang tua Mitsuki.
Mendengar itu Ayumi berbisik kepada ayahnya untuk tidak menanyakan hal itu kepada Mitsuki, meski begitu ayah Ayumi tetap menanyakannya.
Dan Mitsuki pun memberitahu tentang ibunya tapi ia hanya sedikit menceritakan tentang ayahnya.
Ayumi selaku anak hanya bisa diam dengan mata yang terus menatap Mitsuki tapi Mitsuki tidak menyadaringa melainkan yujin yang menyadari kalau Ayumi terus menatap Mitsuki
Sementara Mitsuki dan yujin sibuk dengan keluarga Ayumi yang berkunjung.
di tempat yang berbeda yaitu di tanah lapang tempat berhentinya sosok bertopeng kemein malam.
Ketika cahaya bulan purnama tepat menyinari, saat itu lah semua peti mati yang mengurung para iblis kembali muncul ke permukaan.
Satu persatu peti mati itu terbuka dan para iblis dari tingkat bulan baru sampai tingkat bulan sabit akhir.
Sesaat setelah semua iblis tingkat bulan baru sampai kuartal ketiga keluar dari dalam peti mereka, empat peti yang mengurung iblis tingkat bulan sabit akhir akhirnya muncul.
Keempat empat peti itu pun terbuka, iblis tingkat bulan sabit akhir 1, iblis bulan sabit akhir 2, iblis bulan sabit akhir 3, dan iblis bulan sabit akhir 4 pun keluar.
Bentuk fisik dari keempat iblis itu tidak seperti iblis lain yang memiliki bentuk yang menyeramkan.
Empat iblis bula sabit akhir memiliki paras yang cantik dan juga tampan dengan berpakaian rapih layaknya manusia asli.
para iblis tingkat bawah pun bersunjud di hadapan mereka berempat tapi ada satu iblis yang tidak bersujud iya malah pergi dari sana.
Dan dia adalah salah-satu dari lima iblis tingkat kuartal ke tiga
Kemudian satu peti yang lumayan besar dengan di belenggu oleh banyak kertas penyegel.
Melihat peti itu empat iblis bulan sabit akhir langsung bertekuk lutut di hadapan peti tersebut.
tapi peti itu tidak terbuka bahkan saat iblis bulan sabit akhir 1 mencoba untuk menyentuhnya tiba-tiba saja tangannya hancur.
"Sudah ku duga, tidak akan semudah yang ku bayangkan" ujarnya dan tangannya yang hancur dengan cepat kembali pulih.
Tidak lama kemudian dari dalam peti terdengar suara yang begitu berat dan juga membuat bulu kuduk merinding.
"Agraris, polaris, ayaris, paradoks jangan buang-buang waktu kalian, segelnya tidak mudah di buks dari luar ataupun dari dalam, sekarang kalian pergilah dan sebarkan teror di seluruh jepang" ujar akuma yang berada di dalam peti itu.
Mendengar perintah darinya semua iblis langsung pergi dengan cepat. Sementara iblis-iblis yang lain pergi
Agraris dan yang lain diam menjaga peti yang mengurung akuma
Tidak lama kemudian sosok berjubah hitam kemarin malam kembali muncul dari dalam gelapnya malam, berajalan mendekat.
"Sepertinya aku terlambat menyambut kalian semua"
Ujar sosok misterius itu.
"Maaf saja jika aku yang terbebas lebih dulu tidak datang lebih awal"
Lanjut sosok itu dan berhenti berjalan di hadapan mereka berempat.
"Coba lihat siapa yang datang!! Ghoul sang iblis kabut peringkat sepesial sekarang tubuh siapa yang kau kendalikan?"
Jawab agraris yang berjalan mendekati sosok yang bernama Ghoul itu dan mereka berdua pun saling bertatapan.
"Aku suka cara mu menatap, sorot mata yang kejam iblis berdarah dingin sepertimu memang pantas menjadi peringkat 1"
Jawab Ghoul kemudian berjalan ke depan peti akuma lalu bertekuk lutut.
"Hanya dusta yang keluar dari dalam mulutmu" bisik agraris pada polaris dan yang lian
"Sesuai perkiraan, seorang remaja telah terpilih menjadi penakluk iblis baru, apa saya harus menyelidiki masa lalunya?" ucap Ghoul.
"Biarkan saja, dia hanya punya dua pilihan antara takdir umat manusia dan dirinya sendiri" jawab akuma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Devina Febriyana
Episode 4.
👍5.
Komentar 1 s/d 11😋
2022-06-20
0
Devina Febriyana
Ujat/ujar
2022-06-20
0
Devina Febriyana
garam kemana kepada Yujin,,,,🤔
2022-06-20
0