05 : Bayi Yang Tidak Berdosa

...Tangisan suci yang tak dapat ku abaikan. Hingga kini aku tidak menyesal membawanya dalam dekapan. ~ Papa Dude...

...****...

Kinan baru saja melaksanakan salat subuh. Hari ini dia libur bekerja. Sudah tiga hari dia bertugas sebagai perawat Raihan, putra dari pria yang dia panggil Mas Dude.

Alhamdulillah. Keadaan Raihan mulai membaik. Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan ada yang serius dengannya. Meski begitu, wajar jika pasca operasi pengangkatan tumor otak akan mengalami efek jangka panjang. Mungkin Rey juga kerap merasakan pusing, mual, juga mudah lelah.

Hal yang hampir Kinan lupakan adalah jawaban dari lamaran dokter Hamzah Minggu lalu. Lusa, Hamzah dan ayahnya akan datang lagi ke rumah Kinan untuk menanti jawaban yang akan diberikan Kinan terkait lamaran.

Kinan Adelia. Gadis berumur 22 tahun itu awalnya belum siap mengarungi bahtera rumah tangga. Kinan merasa belum cukup pantas meraih gelar istri. Gadis yang mulai memakai tudung saat lulus sekolah menengah atas itu  bahkan belum memahami dasar-dasar menjadi istri yang Sholehah.

Namun Kinan tidak dapat membantah keinginan ibunya yang berharap dia segera menikah. Halimah juga terlihat sangat menyukai dokter Hamzah. Kinan sudah melakukan istikharah, dan hatinya masih belum memiliki kecocokan dengan sosok Hamzah. Lalu haruskah Kinan tetap menerima lamaran Hamzah demi menyenangkan hati ibunya?

"Bismillah, aku akan menerima lamaran Dokter Hamzah," katanya lirih.

...****...

"Papa."

"Ya?"

Dude menghampiri anaknya. "Kenapa, Rey?"

"Papa mau janji sesuatu nggak sama Rey?"

Dude mengerutkan kening. "Janji apa?"

"Papa janji kan anterin Rey ketemu sama Mama kalau Rey sembuh?"

Dude terdiam. Saat itu dia bingung harus menjawab apa. Permintaan Rey itu terlalu sulit untuk dia kabulkan.

"Papa kok diam? Papa mau kan? Rey cuma pengen tahu siapa Mama kandung Rey."

Senyum Dude melingkar tipis. Pria itu meraih puncak kepala Rey sambil mengelusnya perlahan. "Iya, kalau Rey udah benar-benar sembuh. Papa akan ajak Rey ketemu dengan Mama Rey, oke?"

Tawa ceria terlihat di bibir Raihan. Anak itu sangat merindukan ibunya.

"Terima kasih, Papa. Tapi apa Mama mau bertemu dengan Rey?"

Dude terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk. "Tentu. Rey kan anak mama. Pasti mama mau bertemu dengan Rey."

"Alhamdulillah. Rey seneng banget, Pa. Rey benar-benar menunggu hari itu, saat Rey akhirnya bertemu dengan Mama yang sudah melahirkan Rey."

Dude terenyuh. Bibirnya bergetar dengan mata yang berkilauan sambil menatap sepasang mata bening Raihan. Saat itu Dude tidak sanggup berkata-kata, dia hanya langsung memeluk tubuh puteranya.

"Papa akan selalu jagain Rey. Meskipun Mama nggak bisa selalu sama Rey. Jadi Rey harus janji, setelah bertemu dengan mama nanti. Apapun yang Rey lihat, apapun yang terjadi, Rey tetap anak Papa, oke?"

Rey mengangguk sambil mengelus punggung papanya. "Iya, Papa."

Dude membiarkan anaknya beristirahat. Sementara dia pergi ke sebuah cafe untuk memesan secangkir kopi.

"Kopinya, Pak."

"Terima kasih."

Pelayan menaruh secangkir kopi di meja Dude. Dia segera mengambil cangkir tersebut dan mulai menyeruput isinya.

Kalau diingat-ingat, dia selalu sendirian. Dude menjadi sangat sibuk sejak sepuluh tahun silam. Saat Raihan terlahir ke dunia. Dude bahkan tidak sempat memikirkan dirinya sendiri, karena yang ada di pikirannya hanyalah Raihan saja.

"Dude? Itu beneran kamu?" ucap seorang lelaki yang tiba-tiba saja menyapa Dude.

"Maaf, apa kita saling kenal?" tanya Dude yang tidak asing dengan orang itu. Tapi dia juga tidak terlalu ingat wajahnya.

"Ya Allah, masa kamu lupa sama saya? Ini saya Hamzah."

"Hah? Hamzah? Maksudnya dokter Hamzah yang belum lama ini mutasi ke rumah sakit Al Azhar?" tanya Dude memastikan.

Hamzah mengangguk. Rupanya keduanya saling mengenal. Hamzah adalah teman Dude saat kuliah dulu. Tapi keduanya berpisah karena mengambil jurusan yang berbeda. Hamzah memilih jurusan kedokteran dan pindah kuliah ke universitas khusus kedokteran. Sementara Dude mengambil jurusan Bisnis Management.

"Iya, jadi bener kan kamu Dude? Wah, udah lama banget kita nggak pernah ketemu. Nggak sangka bakalan ketemu di sini," kata Hamzah.

"Masha Allah. Iya, duduk dulu deh biar ngobrolnya lebih enak." Dude mempersilahkan Hamzah untuk duduk.

Hamzah pun dengan senang hati duduk dan mengobrol dengan Dude. Keduanya cukup akrab dahulu, tapi karena jarang bertemu sehingga membuat mereka agak sedikit canggung saat ini.

"Jadi kamu udah tiga hari di rumah sakit? Astaghfirullah, maaf banget saya baru tahu kalau kamu ada di rumah sakit. Belakangan saya sibuk banget, De."

"Iya. Saya nemenin anak saya yang harus menjalani pemeriksaan selama seminggu ini. Nggak apa-apa, kamu lagi banyak pasien kah?" tanya Dude pada Hamzah.

"Jadi anak kamu sakit? Kamu udah punya anak? Kok saya nggak di undang pas kamu nikah sih?"

Hamzah terkejut. Dia tidak menyangka kalau Dude sudah memiliki anak. Dude yang ditanya hal itu mendadak bisu. Hamzah agak sedikit bingung, kenapa Dude malah diam.

"Dude?"

"Ah itu, sebenarnya panjang ceritanya. Intinya anak saya sakit. Dokter sendiri apa sudah menikah?" jawab Dude sambil mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Oke. Kalau kamu belum mau membahas masalah pernikahan kamu, De. Tapi alangkah baiknya kalau nikah undang saya. Saya juga kan mau kasih selamat. Luar biasa kamu malah udah punya anak. Saya baru akan berencana, masih menunggu jawaban seseorang." Hamzah tersenyum tipis. "Anak kamu sakit apa?"

Dude tersenyum samar. Rupanya Hamzah sudah melamar seseorang. Lalu kenapa dia malah teringat suster yang menjaga Raihan. Bukannya suster Kinan juga bilang bahwa dia sudah dilamar?

"Anak saya beberapa waktu lalu menjalani operasi tumor otak. Tapi, keadaannya sudah mulai stabil. Nah, beberapa hari ini dia sepertinya mulai merasakan efek samping pasca operasi. Karena itu saya ingin memeriksakan keadaan dia, memastikan dia baik-baik saja."

Hamzah terkejut dan tidak menyangka kalau anak Dude pernah menjalani operasi tumor otak.

"SubhanAllah. Semoga anak kamu cepat pulih dan sehat ya. Insyaallah semua akan baik-baik saja."

"Aamiin,"

Karena banyak hal yang harus di urus oleh Dude. Dia memutuskan untuk pamit kepada Hamzah. Padahal keduanya masih akrab mengobrol, hanya saja Dude harus segera menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk setiap hari.

Dude tipikal orang yang loyal terhadap apapun yang menjadi tanggung jawabnya. Dia pun berusaha sebaik mungkin menyelesaikan segala macam pekerjaan yang sudah di emban kan kepadanya. Meski posisinya di kantor adalah pimpinan, tetap saja dia merasa memiliki tugasnya sendiri.

Dude duduk di meja kerjanya. Hari ini dia harus menandatangani beberapa dokumen. Matanya mengarah pada foto wanita yang ada di dalam pigura. Wanita itu tersenyum ke arahnya dengan sangat manis. Namanya Raihana, ibu kandung Raihan.

Ia teringat permintaan Raihan yang ingin sekali bertemu dengan ibu kandungnya. Tapi sejujurnya Dude meragu akan hal itu, yang dia takutkan hanyalah Raihana yang belum siap bertemu dengan putranya sendiri.

Setiap kali memikirkan hal itu membuat Dude merasa sedih. Waktu terus berjalan dan tidak terasa sudah sepuluh tahun Dude membesarkan Raihan sendirian. Dude bahkan sampai lupa kapan terakhir kali dia berkencan dengan wanita? Tentunya setelah Raihan lahir ke dunia. Dude yang waktu itu baru berumur 20 tahun masih berstatus mahasiswa tingkat akhir.

Namun, kedua mata bening itu berhasil membuat hatinya tersentuh. Tangisan seorang bayi tak berdosa, membuat ia bertekad bulat untuk membesarkan Raihan, meski dia masih terlalu muda untuk dipanggil Papa, pada saat itu.

Raihan tumbuh dengan baik, dia mendapatkan kasih sayang yang penuh meski hanya dari dirinya saja. Dude tidak memiliki keluarga, hanya Raihan sajalah keluarganya yang tersisa. Beruntung, orang tua Dude meninggalkan warisan yang cukup untuk dia jaga dan kembangkan sampai seperti sekarang.

Saat ini Dude hanya berharap Rey sehat seperti sedia kala. Bayi prematur yang menangis di pelukannya itu kini telah tumbuh menjadi anak laki-laki yang Sholeh. Anak itu selalu mengingatkan Dude untuk sholat tepat waktu, tidak lupa berpuasa dan bersedekah. Meskipun hal itu diketahui Raihan bukan dari pendidikan yang diberikan Dude, melainkan Raihan ambil dari nasehat para pengasuhnya. Karena itu juga Raihan memilih bersekolah di sekolah khusus agama.

Tidak terasa ada air mata yang mengaliri pipi Dude sekarang. Dia selalu menangis jika mengingat semua hal yang berkaitan tentang Raihan.

...________...

Terima kasih sudah membaca ;)

...

...

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

raihana ibu kandung nya raihan.... trus...??

2023-02-21

0

Sap Saprudin

Sap Saprudin

sepertinya akan ada banyak rahasia

2022-06-28

0

Rizal dody Zakaria

Rizal dody Zakaria

lanjut.....

2022-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 00 : Pria Tampan
2 01 : Harapan Orang Tua
3 02 : Lamaran
4 03 : Bertemu Lagi
5 04 : Rasa Kecewa?
6 05 : Bayi Yang Tidak Berdosa
7 06 : Menerima Lamaran
8 07 : Gemuruh Di Hati Kinan
9 08 : Rasa Yang Salah
10 09 : Kekacauan Di Hari Pernikahan
11 010 : Menikahi Pria Yang Berbeda
12 011 : Bukan Pelakor
13 012 : Serba Salah
14 013 : Menjadi Madu?
15 014 : Kerumitan Takdir
16 015 : Raihana Sayang, Raihana Malang.
17 016 : Berteman Dengan Suamiku
18 017 : Masa Lalu Hana, Masa Depan Kinan.
19 018 : Tidur Bersama
20 019 : Subuh Pertama
21 020 : Kupu-kupu
22 021 : Kecupan
23 022 : Makan Siang
24 023 : Kelembutan Membuai
25 024 : Mimpi Kinan
26 025 : Mimpi Aneh Yang Bukan Sekedar Keanehan Biasa
27 026 : Fakta Tentang Diana
28 027 : Pacaran Setelah Menikah
29 028: Bahagia Kinan
30 029 : Apa Ini Mimpi Lagi?
31 030 : Bercumbu
32 031 : Genophobia
33 032 : Pesan Singkat Untuk Suamiku
34 033 : Salah Paham
35 034 : Perubahan Sikap Kinan
36 035 : Penjelasan
37 036 : Bolehkah Aku Mencium Kamu?
38 037 : Cinta Platonik
39 038 : Mas, Aku Ingin Hamil
40 039 : Berhubungan Dua Hari Sekali?
41 040 : Malam Pengantin
42 041 : Saya Sayang Kamu
43 042 : Sama-sama Sayang
44 043 : Kamu Jodohku, Bukan Rencana ku
45 044 : Astaga, Selina?
46 045 : Kisi-kisi Jodoh
47 046 : I Love You, Kinan ~
48 047 : Are You Okay?
49 048 : Lagi
50 049 : Saya Yang Beruntung Menikahi Kinan
51 050 : Saya Dulu Hidup Penuh Kebebasan
52 051 : Apa Yang Harus Saya Lakukan?
53 052 : Suami Idaman
54 053 : Aku Tidak Punya Tuhan
55 054 : Dunia Itu Memang Sempit, Ya
56 055 : Karena Manisnya Itu Dari Kamu
57 056 : Benar-benar Jatuh Hati
58 057 : Sentuh Aku, Mas!
59 058 : Bimbing Papamu, Reyhan!
60 059 : Cappadocia
61 060 : Boleh, Sayang. Boleh Istriku.
62 061 : Merasa Tidak Pantas
63 062 : Sebuah Pertanyaan & Syarat
64 063 : Air Mata Kebahagiaan
65 064 : Hanya Dua Malam
66 065 : Kinan, Tunggu!
67 066 : Wangi Parfum Yang Menempel
68 067 : Lepaskan Saya!
69 068 : Itu Fitnah, Mas. Fitnah!
70 069 : Aku Tidak Rela, Kinan.
71 070 : Aku Hanya Laki-laki Biasa Yang Dapat Terbakar Cemburu
72 071 : Maaf Beribu Maaf, Sayang.
73 072 : Aku Milik Kamu
74 073 : Diana Sadar. Lo Berharga.
75 074 : Pasal Berlapis
76 075 : Saya Hanya Mencintai Kinan Adelia
77 076 : Aku Mencintaimu
78 077 : Kinan Mau Kasih Sesuatu
79 078 : Kesabaran Seorang Suami
80 079 : Tanda Cinta
81 080 : Permintaan Bercinta
82 081 : Sebentar Lagi Aku Akan Menikah
83 082 : Kapan Aku Merasakan Hamil Kembali
84 083 : Bahagia Dan Rasa Syukur
85 Extra Part 01
86 Extra Part 02
87 Extra Part 03
88 Extra Part 04
89 Extra Part 05
90 Mendadak Istri Tuan Kalandra
Episodes

Updated 90 Episodes

1
00 : Pria Tampan
2
01 : Harapan Orang Tua
3
02 : Lamaran
4
03 : Bertemu Lagi
5
04 : Rasa Kecewa?
6
05 : Bayi Yang Tidak Berdosa
7
06 : Menerima Lamaran
8
07 : Gemuruh Di Hati Kinan
9
08 : Rasa Yang Salah
10
09 : Kekacauan Di Hari Pernikahan
11
010 : Menikahi Pria Yang Berbeda
12
011 : Bukan Pelakor
13
012 : Serba Salah
14
013 : Menjadi Madu?
15
014 : Kerumitan Takdir
16
015 : Raihana Sayang, Raihana Malang.
17
016 : Berteman Dengan Suamiku
18
017 : Masa Lalu Hana, Masa Depan Kinan.
19
018 : Tidur Bersama
20
019 : Subuh Pertama
21
020 : Kupu-kupu
22
021 : Kecupan
23
022 : Makan Siang
24
023 : Kelembutan Membuai
25
024 : Mimpi Kinan
26
025 : Mimpi Aneh Yang Bukan Sekedar Keanehan Biasa
27
026 : Fakta Tentang Diana
28
027 : Pacaran Setelah Menikah
29
028: Bahagia Kinan
30
029 : Apa Ini Mimpi Lagi?
31
030 : Bercumbu
32
031 : Genophobia
33
032 : Pesan Singkat Untuk Suamiku
34
033 : Salah Paham
35
034 : Perubahan Sikap Kinan
36
035 : Penjelasan
37
036 : Bolehkah Aku Mencium Kamu?
38
037 : Cinta Platonik
39
038 : Mas, Aku Ingin Hamil
40
039 : Berhubungan Dua Hari Sekali?
41
040 : Malam Pengantin
42
041 : Saya Sayang Kamu
43
042 : Sama-sama Sayang
44
043 : Kamu Jodohku, Bukan Rencana ku
45
044 : Astaga, Selina?
46
045 : Kisi-kisi Jodoh
47
046 : I Love You, Kinan ~
48
047 : Are You Okay?
49
048 : Lagi
50
049 : Saya Yang Beruntung Menikahi Kinan
51
050 : Saya Dulu Hidup Penuh Kebebasan
52
051 : Apa Yang Harus Saya Lakukan?
53
052 : Suami Idaman
54
053 : Aku Tidak Punya Tuhan
55
054 : Dunia Itu Memang Sempit, Ya
56
055 : Karena Manisnya Itu Dari Kamu
57
056 : Benar-benar Jatuh Hati
58
057 : Sentuh Aku, Mas!
59
058 : Bimbing Papamu, Reyhan!
60
059 : Cappadocia
61
060 : Boleh, Sayang. Boleh Istriku.
62
061 : Merasa Tidak Pantas
63
062 : Sebuah Pertanyaan & Syarat
64
063 : Air Mata Kebahagiaan
65
064 : Hanya Dua Malam
66
065 : Kinan, Tunggu!
67
066 : Wangi Parfum Yang Menempel
68
067 : Lepaskan Saya!
69
068 : Itu Fitnah, Mas. Fitnah!
70
069 : Aku Tidak Rela, Kinan.
71
070 : Aku Hanya Laki-laki Biasa Yang Dapat Terbakar Cemburu
72
071 : Maaf Beribu Maaf, Sayang.
73
072 : Aku Milik Kamu
74
073 : Diana Sadar. Lo Berharga.
75
074 : Pasal Berlapis
76
075 : Saya Hanya Mencintai Kinan Adelia
77
076 : Aku Mencintaimu
78
077 : Kinan Mau Kasih Sesuatu
79
078 : Kesabaran Seorang Suami
80
079 : Tanda Cinta
81
080 : Permintaan Bercinta
82
081 : Sebentar Lagi Aku Akan Menikah
83
082 : Kapan Aku Merasakan Hamil Kembali
84
083 : Bahagia Dan Rasa Syukur
85
Extra Part 01
86
Extra Part 02
87
Extra Part 03
88
Extra Part 04
89
Extra Part 05
90
Mendadak Istri Tuan Kalandra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!