015 : Raihana Sayang, Raihana Malang.

Lebih dari sepuluh tahun yang lalu.

Raihana, gadis dengan rambut panjang bergelombang, senyuman manis dengan kulit putih dan perawakannya yang tidak pendek tapi juga tidak terlalu tinggi. Hana, dia selalu ceria, gadis pintar dan juga berprestasi.

Malam itu, Hana baru saja pulang dari sekolah, tidak biasanya acara keanggotaan OSIS baru selesai selepas magrib dan mereka keluar gerbang sekolah pukul tujuh malam.

Hana selalu izin pada ibu dan bapaknya jika dia pulang terlambat. Tapi malam itu Hana merasa ada yang mengikutinya, dia pun menoleh ke belakang sesekali, tapi tidak ada siapa-siapa, keadaan gelap dan sepi.

Keluarga Hana tinggal di Jakarta, dia bersama bapak ibu yang bukan merupakan orang tua kandungnya, sebab Hana seorang yatim piatu sejak dia berumur sembilan tahun. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat yang cukup menghebohkan waktu itu.

"Kenapa seperti ada yang ngikutin aku, ya?" gumam Hana.

Tak lama kemudian, suara derap langkah kaki makin terdengar cukup jelas.

Hana berhenti, dia menoleh ke belakang dan berteriak.

"Sayang!"

"Kak Bagus! Astaga! Kakak bikin aku kaget, deh," ucap Hana sembari mengelus dada.

"Masa gitu aja kaget. Lagi pula kamu kenapa nggak tunggu aku, sih? Aku nunggu kamu di depan sekolah, loh, kebetulan aku juga baru pulang kerja."

Bagus adalah pacar Hana, mereka berhubungan cukup lama, sejak Hana duduk di bangku kelas sepuluh. Sekarang, Hana sudah hampir lulus, hanya tinggal beberapa bulan lagi, karena itu hari ini terakhir Hana ada di kegiatan sekolah untuk sekedar membimbing adik kelasnya.

"Hana kira Kakak sibuk, jadi Hana nggak mau ngerepotin Kakak. Lagian Hana cuma tinggal naik angkot satu kali udah sampai," jawab Hana sambil merapikan rambutnya.

Hana sangat menyukai Bagus, menurutnya Bagus adalah cowok yang baik, perhatian dan juga dewasa. Jelas saja, umur bagus lebih tua beberapa tahun dari Hana.

Bagus adalah seorang anggota kepolisian yang belum lama ditugaskan di Jakarta. Pertemuannya dengan Bagus juga bisa dibilang unik, karena Hana mengenal Bagus dari temannya, sedangkan Bagus sendiri adalah sepupu temannya itu.

Sebagai gadis remaja, bisa menemukan cowok berpangkat sebagai kekasih adalah pencapaian yang luar biasa. Hana merasa bangga, dia bisa menjadi pacar seorang abdi negara.

"Hm, kalau gitu biar kakak antar pulang, ya?" ujar Bagus menawarkan, tak lupa dia menggenggam telapak tangan Hana yang terasa dingin karena gugup.

"Kamu kedinginan? Pakai jaket Kakak ya."

Bagus memberikan jaketnya lalu memakaikannya pada Hana. Tentu saja Hana langsung tersipu, jantungnya berdegup kencang tidak karuan. Sudah dua tahun berpacaran, dia sendiri tidak tahu kenapa Bagus tertarik dengan remaja belia seperti dia yang mungkin masih agak kekanak-kanakan.

"Yuk, mobil Kakak ada di sana, di parkiran depan." Bagus menggandeng Hana, mereka berjalan berduaan menuju tempat parkir.

Senyuman Hana menandakan dia bahagia, begitu juga Bagus, laki-laki itu juga kelihatan sangat menyukai Raihana.

Sesampainya di parkiran, Bagus langsung membukakan pintu mobil dan mempersilakan Hana masuk. Suasana sekitar jalanan itu sangat sepi, lebih-lebih Bagus mengajak Hana melewati jalan memutar, itu lebih sepi lagi.

"Kak, kenapa kita mutar jalan? Bukannya lebih jauh?" tanya Hana.

"Iya, sengaja, soalnya aku mau lebih lama sama kamu."

Hana tersipu, dia juga sejujurnya ingin berlama-lama dengan Bagus. Tapi, waktu menunjukkan pukul delapan kurang seperempat, ibu dan bapaknya pasti cemas.

"Hana nggak bisa terlalu malam, Kak. Kasian ibu dan bapak di rumah," terangnya. Bagus lalu mengerem mobilnya, membuat Hana agak terkejut. "Kok berhenti, Kak?"

Secara mendadak Bagus melepaskan sabuk pengaman lalu mendekati Hana yang memaku dengan wajah kaget dan mata membulat sempurna. Mereka saling menatap lalu Bagus mulai mengusap pipi Hana yang halus perlahan-lahan.

"Kakak mau apa?" tanya Hana agak takut. Baru pertama kali semenjak dia berpacaran dengan Bagus, laki-laki itu mendekatinya sangat dekat seperti sekarang bahkan mengelus pipinya agak berbeda.

"Kita udah pacaran selama dua tahun, kan?" ucap Bagus dengan amat lembut.

Hana hanya mengangguk kecil. "Terus, kenapa, Kak?"

"Selama dua tahun jadi pacar Hana, Hana belum pernah satu kali pun Kakak cium, kan?"

Deg!

Hana berdebar campur ketakutan. Dia tidak kepikiran ingin melakukan hal sejauh itu. Hana adalah gadis baik-baik. Dia juga berpikir Bagus tidak akan melakukan itu padanya, karena menghargainya.

"Maksud Kakak? Kakak tahu, kan, Hana nggak mau melakukan hal diluar batas," geleng Hana dengan segala kepolosannya.

Gadis remaja itu tentu belum tahu apa yang ada di pikiran laki-laki dewasa seperti Bagus.

"Tapi, bukannya Hana sayang sama Kakak?" tanya Bagus, dengan senyum dan santai.

"Iya, Hana sayang," jawab Hana tanpa ragu-ragu. "Tapi bukan berarti Hana mau melakukan hal yang diluar batas, kan, Kak."

"Hanya ciuman saja, Han. Karena aku sangat ingin mencium kamu, tapi aku hargai kamu masih terlalu muda waktu itu. Sekarang kamu sudah mulai dewasa, umur kamu sudah tujuh belas kan? Bukannya ini hal lumrah yang dilakukan pasangan yang pacaran?"

Hana tidak bisa menjawab. Dia sendiri bingung harus menolak dengan cara apa. Kalau Bagus marah, nantinya dia akan di putuskan, apakah dia siap? Sedangkan dia sangat mencintai Bagus.

"Apa Kakak hanya ingin sebuah ciuman?" tanya Hana dengan mata berkaca-kaca.

"Hei, jangan nangis, aku nggak ingin menyakiti kamu, kok," ucap Bagus lalu mengecup pipi Hana, dan gadis itu sangat terkejut mendapati sentuhan dingin dan lembut di pipinya barusan.

"Kak ...."

"Ini ciuman supaya kamu tenang, aku sayang kamu, Hana."

Setelah perkataan Bagus, Hana berubah lemah, dia hanya bisa menerima semua perlakuan Bagus. Malam itu Bagus mencium pipinya, kening, dan terakhir sekilas di bibirnya. Tapi, Hana masih bisa menolak ketika laki-laki itu meminta lebih.

Namun sayangnya, itu tidak berlaku di kemudian hari, di minggu-minggu berikutnya, hari di mana musibah datang dalam hidup Hana, Bagus menidurinya setelah Hana tidak sadarkan diri di dalam mobil.

...______...

Segini dulu cerita tentang Hana, ya. Nanri aku lanjutkan lagi. Mohon dukungan berupa like dan komentar nya. Terima kasih 💛

Terpopuler

Comments

Dwi Sasi

Dwi Sasi

Duhh... Kasian...

2022-01-18

1

Shasa

Shasa

Jdi ray lahir dari sebuah pemerkosaan

2022-01-15

1

Fa Rel

Fa Rel

jd inget kisah novi sama polisi itu

2021-12-25

3

lihat semua
Episodes
1 00 : Pria Tampan
2 01 : Harapan Orang Tua
3 02 : Lamaran
4 03 : Bertemu Lagi
5 04 : Rasa Kecewa?
6 05 : Bayi Yang Tidak Berdosa
7 06 : Menerima Lamaran
8 07 : Gemuruh Di Hati Kinan
9 08 : Rasa Yang Salah
10 09 : Kekacauan Di Hari Pernikahan
11 010 : Menikahi Pria Yang Berbeda
12 011 : Bukan Pelakor
13 012 : Serba Salah
14 013 : Menjadi Madu?
15 014 : Kerumitan Takdir
16 015 : Raihana Sayang, Raihana Malang.
17 016 : Berteman Dengan Suamiku
18 017 : Masa Lalu Hana, Masa Depan Kinan.
19 018 : Tidur Bersama
20 019 : Subuh Pertama
21 020 : Kupu-kupu
22 021 : Kecupan
23 022 : Makan Siang
24 023 : Kelembutan Membuai
25 024 : Mimpi Kinan
26 025 : Mimpi Aneh Yang Bukan Sekedar Keanehan Biasa
27 026 : Fakta Tentang Diana
28 027 : Pacaran Setelah Menikah
29 028: Bahagia Kinan
30 029 : Apa Ini Mimpi Lagi?
31 030 : Bercumbu
32 031 : Genophobia
33 032 : Pesan Singkat Untuk Suamiku
34 033 : Salah Paham
35 034 : Perubahan Sikap Kinan
36 035 : Penjelasan
37 036 : Bolehkah Aku Mencium Kamu?
38 037 : Cinta Platonik
39 038 : Mas, Aku Ingin Hamil
40 039 : Berhubungan Dua Hari Sekali?
41 040 : Malam Pengantin
42 041 : Saya Sayang Kamu
43 042 : Sama-sama Sayang
44 043 : Kamu Jodohku, Bukan Rencana ku
45 044 : Astaga, Selina?
46 045 : Kisi-kisi Jodoh
47 046 : I Love You, Kinan ~
48 047 : Are You Okay?
49 048 : Lagi
50 049 : Saya Yang Beruntung Menikahi Kinan
51 050 : Saya Dulu Hidup Penuh Kebebasan
52 051 : Apa Yang Harus Saya Lakukan?
53 052 : Suami Idaman
54 053 : Aku Tidak Punya Tuhan
55 054 : Dunia Itu Memang Sempit, Ya
56 055 : Karena Manisnya Itu Dari Kamu
57 056 : Benar-benar Jatuh Hati
58 057 : Sentuh Aku, Mas!
59 058 : Bimbing Papamu, Reyhan!
60 059 : Cappadocia
61 060 : Boleh, Sayang. Boleh Istriku.
62 061 : Merasa Tidak Pantas
63 062 : Sebuah Pertanyaan & Syarat
64 063 : Air Mata Kebahagiaan
65 064 : Hanya Dua Malam
66 065 : Kinan, Tunggu!
67 066 : Wangi Parfum Yang Menempel
68 067 : Lepaskan Saya!
69 068 : Itu Fitnah, Mas. Fitnah!
70 069 : Aku Tidak Rela, Kinan.
71 070 : Aku Hanya Laki-laki Biasa Yang Dapat Terbakar Cemburu
72 071 : Maaf Beribu Maaf, Sayang.
73 072 : Aku Milik Kamu
74 073 : Diana Sadar. Lo Berharga.
75 074 : Pasal Berlapis
76 075 : Saya Hanya Mencintai Kinan Adelia
77 076 : Aku Mencintaimu
78 077 : Kinan Mau Kasih Sesuatu
79 078 : Kesabaran Seorang Suami
80 079 : Tanda Cinta
81 080 : Permintaan Bercinta
82 081 : Sebentar Lagi Aku Akan Menikah
83 082 : Kapan Aku Merasakan Hamil Kembali
84 083 : Bahagia Dan Rasa Syukur
85 Extra Part 01
86 Extra Part 02
87 Extra Part 03
88 Extra Part 04
89 Extra Part 05
90 Mendadak Istri Tuan Kalandra
Episodes

Updated 90 Episodes

1
00 : Pria Tampan
2
01 : Harapan Orang Tua
3
02 : Lamaran
4
03 : Bertemu Lagi
5
04 : Rasa Kecewa?
6
05 : Bayi Yang Tidak Berdosa
7
06 : Menerima Lamaran
8
07 : Gemuruh Di Hati Kinan
9
08 : Rasa Yang Salah
10
09 : Kekacauan Di Hari Pernikahan
11
010 : Menikahi Pria Yang Berbeda
12
011 : Bukan Pelakor
13
012 : Serba Salah
14
013 : Menjadi Madu?
15
014 : Kerumitan Takdir
16
015 : Raihana Sayang, Raihana Malang.
17
016 : Berteman Dengan Suamiku
18
017 : Masa Lalu Hana, Masa Depan Kinan.
19
018 : Tidur Bersama
20
019 : Subuh Pertama
21
020 : Kupu-kupu
22
021 : Kecupan
23
022 : Makan Siang
24
023 : Kelembutan Membuai
25
024 : Mimpi Kinan
26
025 : Mimpi Aneh Yang Bukan Sekedar Keanehan Biasa
27
026 : Fakta Tentang Diana
28
027 : Pacaran Setelah Menikah
29
028: Bahagia Kinan
30
029 : Apa Ini Mimpi Lagi?
31
030 : Bercumbu
32
031 : Genophobia
33
032 : Pesan Singkat Untuk Suamiku
34
033 : Salah Paham
35
034 : Perubahan Sikap Kinan
36
035 : Penjelasan
37
036 : Bolehkah Aku Mencium Kamu?
38
037 : Cinta Platonik
39
038 : Mas, Aku Ingin Hamil
40
039 : Berhubungan Dua Hari Sekali?
41
040 : Malam Pengantin
42
041 : Saya Sayang Kamu
43
042 : Sama-sama Sayang
44
043 : Kamu Jodohku, Bukan Rencana ku
45
044 : Astaga, Selina?
46
045 : Kisi-kisi Jodoh
47
046 : I Love You, Kinan ~
48
047 : Are You Okay?
49
048 : Lagi
50
049 : Saya Yang Beruntung Menikahi Kinan
51
050 : Saya Dulu Hidup Penuh Kebebasan
52
051 : Apa Yang Harus Saya Lakukan?
53
052 : Suami Idaman
54
053 : Aku Tidak Punya Tuhan
55
054 : Dunia Itu Memang Sempit, Ya
56
055 : Karena Manisnya Itu Dari Kamu
57
056 : Benar-benar Jatuh Hati
58
057 : Sentuh Aku, Mas!
59
058 : Bimbing Papamu, Reyhan!
60
059 : Cappadocia
61
060 : Boleh, Sayang. Boleh Istriku.
62
061 : Merasa Tidak Pantas
63
062 : Sebuah Pertanyaan & Syarat
64
063 : Air Mata Kebahagiaan
65
064 : Hanya Dua Malam
66
065 : Kinan, Tunggu!
67
066 : Wangi Parfum Yang Menempel
68
067 : Lepaskan Saya!
69
068 : Itu Fitnah, Mas. Fitnah!
70
069 : Aku Tidak Rela, Kinan.
71
070 : Aku Hanya Laki-laki Biasa Yang Dapat Terbakar Cemburu
72
071 : Maaf Beribu Maaf, Sayang.
73
072 : Aku Milik Kamu
74
073 : Diana Sadar. Lo Berharga.
75
074 : Pasal Berlapis
76
075 : Saya Hanya Mencintai Kinan Adelia
77
076 : Aku Mencintaimu
78
077 : Kinan Mau Kasih Sesuatu
79
078 : Kesabaran Seorang Suami
80
079 : Tanda Cinta
81
080 : Permintaan Bercinta
82
081 : Sebentar Lagi Aku Akan Menikah
83
082 : Kapan Aku Merasakan Hamil Kembali
84
083 : Bahagia Dan Rasa Syukur
85
Extra Part 01
86
Extra Part 02
87
Extra Part 03
88
Extra Part 04
89
Extra Part 05
90
Mendadak Istri Tuan Kalandra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!