Lebih dari sepuluh tahun yang lalu.
Raihana, gadis dengan rambut panjang bergelombang, senyuman manis dengan kulit putih dan perawakannya yang tidak pendek tapi juga tidak terlalu tinggi. Hana, dia selalu ceria, gadis pintar dan juga berprestasi.
Malam itu, Hana baru saja pulang dari sekolah, tidak biasanya acara keanggotaan OSIS baru selesai selepas magrib dan mereka keluar gerbang sekolah pukul tujuh malam.
Hana selalu izin pada ibu dan bapaknya jika dia pulang terlambat. Tapi malam itu Hana merasa ada yang mengikutinya, dia pun menoleh ke belakang sesekali, tapi tidak ada siapa-siapa, keadaan gelap dan sepi.
Keluarga Hana tinggal di Jakarta, dia bersama bapak ibu yang bukan merupakan orang tua kandungnya, sebab Hana seorang yatim piatu sejak dia berumur sembilan tahun. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat yang cukup menghebohkan waktu itu.
"Kenapa seperti ada yang ngikutin aku, ya?" gumam Hana.
Tak lama kemudian, suara derap langkah kaki makin terdengar cukup jelas.
Hana berhenti, dia menoleh ke belakang dan berteriak.
"Sayang!"
"Kak Bagus! Astaga! Kakak bikin aku kaget, deh," ucap Hana sembari mengelus dada.
"Masa gitu aja kaget. Lagi pula kamu kenapa nggak tunggu aku, sih? Aku nunggu kamu di depan sekolah, loh, kebetulan aku juga baru pulang kerja."
Bagus adalah pacar Hana, mereka berhubungan cukup lama, sejak Hana duduk di bangku kelas sepuluh. Sekarang, Hana sudah hampir lulus, hanya tinggal beberapa bulan lagi, karena itu hari ini terakhir Hana ada di kegiatan sekolah untuk sekedar membimbing adik kelasnya.
"Hana kira Kakak sibuk, jadi Hana nggak mau ngerepotin Kakak. Lagian Hana cuma tinggal naik angkot satu kali udah sampai," jawab Hana sambil merapikan rambutnya.
Hana sangat menyukai Bagus, menurutnya Bagus adalah cowok yang baik, perhatian dan juga dewasa. Jelas saja, umur bagus lebih tua beberapa tahun dari Hana.
Bagus adalah seorang anggota kepolisian yang belum lama ditugaskan di Jakarta. Pertemuannya dengan Bagus juga bisa dibilang unik, karena Hana mengenal Bagus dari temannya, sedangkan Bagus sendiri adalah sepupu temannya itu.
Sebagai gadis remaja, bisa menemukan cowok berpangkat sebagai kekasih adalah pencapaian yang luar biasa. Hana merasa bangga, dia bisa menjadi pacar seorang abdi negara.
"Hm, kalau gitu biar kakak antar pulang, ya?" ujar Bagus menawarkan, tak lupa dia menggenggam telapak tangan Hana yang terasa dingin karena gugup.
"Kamu kedinginan? Pakai jaket Kakak ya."
Bagus memberikan jaketnya lalu memakaikannya pada Hana. Tentu saja Hana langsung tersipu, jantungnya berdegup kencang tidak karuan. Sudah dua tahun berpacaran, dia sendiri tidak tahu kenapa Bagus tertarik dengan remaja belia seperti dia yang mungkin masih agak kekanak-kanakan.
"Yuk, mobil Kakak ada di sana, di parkiran depan." Bagus menggandeng Hana, mereka berjalan berduaan menuju tempat parkir.
Senyuman Hana menandakan dia bahagia, begitu juga Bagus, laki-laki itu juga kelihatan sangat menyukai Raihana.
Sesampainya di parkiran, Bagus langsung membukakan pintu mobil dan mempersilakan Hana masuk. Suasana sekitar jalanan itu sangat sepi, lebih-lebih Bagus mengajak Hana melewati jalan memutar, itu lebih sepi lagi.
"Kak, kenapa kita mutar jalan? Bukannya lebih jauh?" tanya Hana.
"Iya, sengaja, soalnya aku mau lebih lama sama kamu."
Hana tersipu, dia juga sejujurnya ingin berlama-lama dengan Bagus. Tapi, waktu menunjukkan pukul delapan kurang seperempat, ibu dan bapaknya pasti cemas.
"Hana nggak bisa terlalu malam, Kak. Kasian ibu dan bapak di rumah," terangnya. Bagus lalu mengerem mobilnya, membuat Hana agak terkejut. "Kok berhenti, Kak?"
Secara mendadak Bagus melepaskan sabuk pengaman lalu mendekati Hana yang memaku dengan wajah kaget dan mata membulat sempurna. Mereka saling menatap lalu Bagus mulai mengusap pipi Hana yang halus perlahan-lahan.
"Kakak mau apa?" tanya Hana agak takut. Baru pertama kali semenjak dia berpacaran dengan Bagus, laki-laki itu mendekatinya sangat dekat seperti sekarang bahkan mengelus pipinya agak berbeda.
"Kita udah pacaran selama dua tahun, kan?" ucap Bagus dengan amat lembut.
Hana hanya mengangguk kecil. "Terus, kenapa, Kak?"
"Selama dua tahun jadi pacar Hana, Hana belum pernah satu kali pun Kakak cium, kan?"
Deg!
Hana berdebar campur ketakutan. Dia tidak kepikiran ingin melakukan hal sejauh itu. Hana adalah gadis baik-baik. Dia juga berpikir Bagus tidak akan melakukan itu padanya, karena menghargainya.
"Maksud Kakak? Kakak tahu, kan, Hana nggak mau melakukan hal diluar batas," geleng Hana dengan segala kepolosannya.
Gadis remaja itu tentu belum tahu apa yang ada di pikiran laki-laki dewasa seperti Bagus.
"Tapi, bukannya Hana sayang sama Kakak?" tanya Bagus, dengan senyum dan santai.
"Iya, Hana sayang," jawab Hana tanpa ragu-ragu. "Tapi bukan berarti Hana mau melakukan hal yang diluar batas, kan, Kak."
"Hanya ciuman saja, Han. Karena aku sangat ingin mencium kamu, tapi aku hargai kamu masih terlalu muda waktu itu. Sekarang kamu sudah mulai dewasa, umur kamu sudah tujuh belas kan? Bukannya ini hal lumrah yang dilakukan pasangan yang pacaran?"
Hana tidak bisa menjawab. Dia sendiri bingung harus menolak dengan cara apa. Kalau Bagus marah, nantinya dia akan di putuskan, apakah dia siap? Sedangkan dia sangat mencintai Bagus.
"Apa Kakak hanya ingin sebuah ciuman?" tanya Hana dengan mata berkaca-kaca.
"Hei, jangan nangis, aku nggak ingin menyakiti kamu, kok," ucap Bagus lalu mengecup pipi Hana, dan gadis itu sangat terkejut mendapati sentuhan dingin dan lembut di pipinya barusan.
"Kak ...."
"Ini ciuman supaya kamu tenang, aku sayang kamu, Hana."
Setelah perkataan Bagus, Hana berubah lemah, dia hanya bisa menerima semua perlakuan Bagus. Malam itu Bagus mencium pipinya, kening, dan terakhir sekilas di bibirnya. Tapi, Hana masih bisa menolak ketika laki-laki itu meminta lebih.
Namun sayangnya, itu tidak berlaku di kemudian hari, di minggu-minggu berikutnya, hari di mana musibah datang dalam hidup Hana, Bagus menidurinya setelah Hana tidak sadarkan diri di dalam mobil.
...______...
Segini dulu cerita tentang Hana, ya. Nanri aku lanjutkan lagi. Mohon dukungan berupa like dan komentar nya. Terima kasih 💛
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Dwi Sasi
Duhh... Kasian...
2022-01-18
1
Shasa
Jdi ray lahir dari sebuah pemerkosaan
2022-01-15
1
Fa Rel
jd inget kisah novi sama polisi itu
2021-12-25
3