Hari itu adalah, hari di mana Hana memutuskan untuk berani meminta pertanggungjawaban Bagus, pacar polisi yang beberapa minggu ini malah menghilang.
Setelah mencari Bagus ke berbagai tempat yang biasa dikunjungi pacarnya itu, Hana pun berhasil bertemu dengan Bagus.
Mereka berbicara serius berdua. Tapi, sejak tadi pacar Hana itu terlihat tak memedulikan Hana sama sekali. Sikap lembutnya seolah hilang begitu saja, berubah dingin bahkan ketus.
"Kak, aku minta pertanggung jawaban Kakak."
"Apa kamu bilang? Emang kamu kenapa minta tanggung jawab sama aku?"
"Kak! Kakak udah melakukan itu sama aku, kan? iya, kan, ngaku?! Kakak ngaku aja sekarang, deh, waktu di mobil Kakak sengaja bikin aku tidur. Aku merasa ada yang aneh dengan tubuh ku. Kakak ngaku sama aku apa yang kakak lakuin! Kenapa aku merasa sakit!"
"Kamu nggak usah ngada-ngada, deh. Oiya, kamu lihat nih, aku mau kasih kamu sesuatu. Kamu baca baik-baik!"
Bagus sangat tidak peduli dengan ocehan Hana yang berderai air mata, dia seolah sengaja ingin mencampakkan Hana seenaknya. Bak habis manis sepah dibuang, Hana seperti tidak ada harganya. Setelah di hisap manisnya, dirusak keindahannya, dia lalu dibuang begitu saja.
Hana mengambil selembar kertas tebal berwarna keemasan, itu adalah undangan pernikahan.
"Kakak mau menikah? Kakak menikah dengan wanita ini?"
Di sana terlihat foto seorang wanita dengan hijabnya sedang berpose berdua dengan Bagus. Seolah tanpa dosa, Bagus sama sekali tidak peduli dengan perasaan Hana.
"Ya. Dia salehah, kan? Aku akan menikahi wanita baik-baik kayak diax bukan seperti kamu yang sampah! Maaf Hana, tapi saya sudah tidak lagi penasaran dengan kamu."
"Apa? Aku sampah! Kakak sadar apa yang udah Kakak ambil dari aku! Kakak udah mengambil keperawanan aku! Iya kan!"
"Hah! Nggak usah munafik! Sok polos! Kamu mau aku ajak pacaran tandanya kamu itu murahan! Kamu mau aku sentuh, kan? BODOH!"
"Kakak tega banget sama aku, Kak! Kakak jahat banget sama aku! Sekarang aku nggak mau tahu, Kakak harus menikahi aku!"
"Enggak! Jangan harap aku menikahi kamu! Lagi pula kamu hanya kehilangan keperawanan, kan! Itu sudah biasa, kamu nggak usah sok suci! Diluar sana mana ada wanita yang suci!"
Plakk!
Hana memukul pipi Bagus, dia sangat sakit mendengar hinaan itu. "Kamu keterlaluan! Brengsek!!"
Bugh!
Namun Bagus malah membalas Hana, dia memukul pipi Hana berulang-ulang sampai Hana pingsan di tempat.
Setelah itu Bagus pergi meninggalkan Hana tergeletak di sebuah taman yang sepi sendirian. Bagus melihat Hana di datang para lelaki yang sepertinya bukan orang baik. Tapi dia sama sekali tidak peduli dengan Hana. Dia pergi begitu saja meninggalkan Hana di perlakukan tidak senonoh oleh laki-laki itu. Hana untuk kesekian kalinya diperkosa, hingga dia nyaris gila setelah menyadari keadaannya yang begitu parah.
Sudah ke sekian kalinya Hana berusaha bunuh diri dengan cara menggantung diri, tapi orang tua angkatnya berhasil menggagalkan. Sampai di mana Hana tidak sanggup lagi, bayangan kejadian keji itu membuat Hana ingin mati, dia memutuskan untuk membunuh kedua orang tua angkatnya terlebih dahulu dengan cara mencekiknya, dengan harapan tidak ada lagi yang akan mencegahnya untuk mengakhiri hidup.
"Istighfar, Nduk. Tolong sadar, eling, inget gusti Allah!" ucap ibu angkat Hana, tapi Hana terus berusaha mencekik ibu dan bapaknya sampai kedatangan Dude membuat Hana berhenti. Hana jatuh pingsan, dia pun segera dilarikan ke rumah sakit. Hana diperiksa secara keseluruhan dan hasilnya Hana mengalami depresi mayor atau depresi berat.
"Dude, adikmu harus diobati, kasihan dia, lalu kamu harus cari siapa yang membuat Hana sampai begini," ujar bapak angkat Dude.
"Benar, Le. Kasian adikmu. Orang yang membuat adikmu menderita harus bertanggung jawab," sambung ibu angkatnya.
Dude bukan hanya terpukul tapi juga geram, dia tidak menyangka kepulangannya ke Indonesia malah disebabkan kejadian naas yang menimpa adiknya. Hana, anak yang cantik dan berprestasi, dengan segudang mimpi yang belum sempat dia raih. Hana, dia yang bercita-cita ingin jadi seorang arsitek harus mengubur dalam-dalam mimpinya dikarenakan keadaannya sekarang yang teramat memprihatinkan.
"Dude akan pastikan orang itu mendapatkan ganjaran setimpal, Bu, Pak."
Kejadian yang menimpa Hana itu sempat di beritakan media, tapi Dude tidak mau aib adiknya menyebar, sehingga dia membungkam semua media yang coba menampilkan berita tentang adiknya. Dude menyuruh orang untuk menyelidiki semuanya hingga akhirnya Bagus tertangkap dan diadili di kepolisian setelah Dude hampir membunuh pria itu dengan tangannya saking emosi tidak tertahan setelah kejadian yang menimpa adiknya.
Luka seolah kian bertambah, Hana dinyatakan tengah mengandung usia empat bulan dan itu makin membuatnya depresi. Hana bukan hanya satu kali mencoba membunuh bayinya sendiri, tapi Tuhan berkehendak lain, bayi itu tetap terlahir, dan dia adalah Reyhan Abidzar Danuarta. Bayi laki-laki itu lahir di usia kandungan yang belum genap delapan bulan, dia lahir secara prematur.
...****...
Kinan dan Dude baru saja sampai di rumah sakit. Sebelum berangkat mengantar Hana dan Reyhan ke Jogja, mereka lebih dahulu mengunjungi Halimah yang baru saja dipindahkan ke ruang perawatan.
Halimah sangat senang karena putri semata wayangnya itu datang berkunjung. Apalagi ditambah kehadiran menantunya seolah menghapus pikiran-pikiran yang membuatnya cemas belakangan ini.
"Ibu gimana kabarnya? Ibu udah mendingan, kan?" tanya Kinan.
"Ibu kelihatan lebih sehat daripada sebelumnya," komen Dude.
"Alhamdulillah. Ibu merasa lebih baik, apalagi dengan kedatangan kalian, Ibu merasa jauh lebih baik lagi," Jawab Halimah.
"Syukurlah, Bu. Saya dan Kinan mohon maaf baru bisa menjenguk, karena ada beberapa hal yang terjadi, sehingga waktunya belum memungkinkan kemarin," tutur Dude pada ibu mertuanya.
"Kalian tidak berpisah, kan?" tanya Halimah secara tiba-tiba.
"Enggak, Bu." Kinan sambil menggeleng.
"Tidak, Bu. Saya dan Kinan tidak akan berpisah." Dude ikut menjawab dengan penuh keyakinan.
"Alhamdulillah. Ibu kira kamu jadi meminta pisah, Nak. Kalau kamu pisah, siapa yang menjaga kamu, Ibu tidak bisa terus menjaga kamu, Ki. Lupakan semua yang terjadi di belakang, mulailah semua yang baru dengan jodohmu, dia adalah jodoh mu meskipun dipertemukan dengan cara yang tidak pada umumnya."
Halimah menggenggam tangan Kinan lalu menyatukannya dengan telapak tangan Dude.
"Nak Dude walau Nak Dude sudah memiliki istri sebelum menikah dengan Kinan, tapi tolong berlaku adil dengan Kinan, ya, Nak."
Kinan tertunduk dengan helaan napas berat. Sementara Dude hanya tersenyum ringan. "Saya hanya menikahi Kinan dan istri saya hanya Kinan, Bu."
"Apa? Maksudnya gimana?" tanya Halimah, dia bingung, karena yang dia tahu Dude memiliki isteri dan anak.
"Saya belum menikah, maaf kalau ada kesalahpahaman. Tapi Rey adalah keponakan yang sudah saya anggap seperti anak kandung saya sendiri, saya menjaganya karena ibu kandung Rey sedang sakit."
Penuturan Dude membuat Halimah shock tapi dia juga merasa lega. Itu tandanya Kinan bukan menikah dengan suami orang, kan?
"Ya Allah, ini benar-benar takdir yang tidak disangka-sangka," ujar Halimah tak kuasa menahan haru.
"Ibu titipkan Kinan, ya, Nak. Tolong jaga dia, sayangi dia, karena dia sudah tidak punya ayah, dia juga anak ibu satu-satunya."
"InsyaAllah, Bu." Dude menjawabnya sambil melirik Kinan yang masih tertunduk.
"Kinan, kamu harus jadi isteri yang baik, ya, Nak." Halimah juga berpesan pada putrinya.
"InsyaAllah, Bu," jawab Kinan.
Setelah mengunjungi Halimah, Kinan dan Dude langsung berangkat ke Jogja bersama Hana dan Reyhan. Dude bilang dia juga akan memperkenalkan Kinan dengan orang tua angkatnya.
..._____ ...
...Terima kasih, jangan lupa kasih komentar kalian ya. 🙏...
...Yang punya IG jangan lupa follow IG ku ya. @Cherry.apink...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ryta Maya
hahaha kdang diksih masukan ad yg gk terima ya ya sbnrnya mau dtrim monggo! gk jg gk papa sich
2022-06-23
0
Rizal dody Zakaria
mantap
2022-04-07
0
sulida fitri
knp baru Nemu cerita sebagus ini, setiap cerita yg disuguhkan selalu punya pesan sukses selalu untuk othor😊
2022-03-07
0