Xiao Xing Fu perlahan membuka mata kala sinar matahari menyinari wajahnya. "Ugh.."
Xiao Xing Fu menutupi wajahnya dengan tangan. Ia mengubah posisinya menjadi duduk. "Aku.. dimana?" Gumamnya saat melihat tempat asing yang kini ditempatinya.
Ruangan ini tidak begitu besar. Hanya ada tempat tidur untuk satu orang, sepasang kursi dan sebuah meja yang terletak di samping tempat tidur.
Kriieettt
Xiao Xing Fu melihat ke arah suara pintu yang dibuka. Ia melihat gurunya masuk ke dalam. "Ini dimana?"
"Oh, rupanya kau sudah sadar." Ucap Li Xiang. Ia menyimpan satu mangkuk makanan di atas meja dekat tempat tidur.
"Ini dimana?" Xiao Xing Fu mengulangi pertanyaannya.
"Heee, itu yang kau tanyakan pertamakali setelah bangun tidur? Kenapa kau tidak bertanya, apakah guru baik baik saja? Apa guru terluka? Seharusnya begitu." Ucap Li Xiang dengan kesal.
Xiao Xing Fu memutar bola matanya malas, "Untuk apa aku bertanya seperti itu padamu? Seharusnya kau yang bertanya padaku seperti itu! Aku hampir saja dibunuh oleh roh roh jahat!"
"Itu hanya 'hampir', bukan benar benar terbunuh. Jadi tidak perlu memikirkan itu. Dan ya.. kau masih harus berlari sepanjang 5 km lagi untuk bisa menyelesaikan latihan pertama, karena saat malam kau tidak mencapai ketentuan berlatih pertamamu. Setelah bersiap siap, kau harus melakukannya di hutan dekat kota ini!"
"Hah? Sejak kapan kita benar benar memulai pelatihan pertamaku?" Heran Xiao Xing Fu. "Bukankah selalunya gagal?"
"Saat malam." Jawab Li Xiang dengan santai.
Ketika mendengar itu, Xiao Xing Fu mengingat sesuatu. Ia langsung berekspresi kesal, "Kemana saja kau saat malam?! Kenapa kau tidak langsung menyelamatkanku saat roh wanita itu datang?! Bukankah kau sudah mengatakan akan melindungiku dari roh wanita itu? Lalu kenapa kau tidak datang?!"
"Karena itu menyenangkan! Saat kau dikejar olehnya, kau terlihat sangat ketakutan, hahaha!"
Xiao Xing Fu semakin kesal ketika mendengar ucapan Li Xiang. Namun perutnya saat ini terasa lapar. Ia melihat ke meja yang ada di samping tempat tidur. "Ini untukku?" Ia berniat mengambil makanan yang tadi dibawa oleh Li Xiang. Namun sebelum ia bisa mengambilnya, Li Xiang menampar tangannya. "Heh, kenapa kau menampar tanganku?"
"Ini bukan untukmu. Aku membawanya karena ingin memakannya. Kalau kau ingin makan, pergi saja ke bawah dan beli makanan dengan uangmu sendiri!" Ketus Li Xiang. Ia mengambil makanan yang ia bawa tadi.
Xiao Xing Fu mengerutkan kening dan menjadi kesal, "Lalu kenapa tidak membawa dua saja?"
"Untuk apa? Aku malas membawa terlalu banyak."
"Memangnya ini tempat apa? Kita dimana?" Kesal Xiao Xing Fu.
"Kita ada di kota Taiyang. Kota terdekat dengan desamu itu. Ini adalah penginapan. Aku yang membayar sewanya selama sehari. Jadi nanti siang kita akan pulang kembali." Li Xiang berjalan menuju kursi yang terletak dekat dengan jendela. Ia pun duduk sambil memakan makanannya.
Xiao Xing Fu terdiam sejenak, "Apa yang terjadi denganku saat malam? Apa aku pingsan?"
Li Xiang hampir menyemburkan makanan yang baru saja ia masukkan ke dalam mulut. Ia memandang Xiao Xing Fu sesaat. Namun tak lama, ia langsung tertawa, "Hahaha, pingsan? Kau tidak pingsan. Tapi kau ketiduran. Karena saat itu sudah sangat malam, anak anak sepertimu tidak bisa menahan kantuk. Jadi kau langsung tertidur begitu saja. Lagi pula kau itu kerdil, jadi kau lebih banyak membutuhkan tidur dari pada anak anak lainnya, hahaha.."
Xiao Xing Fu bangun dari tempat tidurnya. Ia menghampiri Li Xiang dengan cepat dan langsung menendang kakinya. "Sekali lagi kau mengatakan aku kerdil, aku akan membelah tubuhmu!" Kesalnya.
"Aduh.. Aduh.. sakit.. tendangan kerdil memang yang paling menyakitkan." Ledek Li Xiang.
"Kau.." Geram Xiao Xing Fu, "..sangat menyebalkan!"
Sebelum Xiao Xing Fu menginjak kaki Li Xiang lagi, seseorang membuka pintu kamar. Xiao Xing Fu mengurungkan niatnya untuk menginjak kaki Li Xiang. Ia lebih memilih untuk melihat siapa orang yang sudah membuka pintu tadi.
"Kau sudah bangun?" Ucap seorang pria yang tampak berumur sekitar 40 tahun. Ia melihat wajah Xiao Xing Fu sambil tersenyum.
Xiao Xing Fu melihat ke arah gurunya, seakan menanyakan siapa pria itu.
"Sebelum aku menyelamatkanmu saat malam, kau sudah terlebih dahulu diselamatkan olehnya." Ucap Li Xiang dengan malas. "Dia adalah kultivator dari sekte aliran putih, giok bulan. Saat itu dia memang ingin membasmi roh roh jahat yang ada di desamu. Tapi saat dia melihat kau dikerumuni oleh mereka, dia langsung membantumu. Jadi aku diam saja dan menikmati."
Xiao Xing Fu mengingat bila sebelum dia tertidur, ia melihat tebasan cahaya berwarna putih yang langsung memusnahkan roh roh jahat di dekatnya. Ia menatap pria itu, "Jadi paman yang sudah menolongku? Sudah kuduga, tidak mungkin guru yang melakukannya. Terimakasih paman!" Xiao Xing Fu sedikit menundukkan kepalanya pada pria itu.
"Tidak masalah, kebetulan saja aku saat itu bertemu denganmu." Pria itu tersenyum.
"Heh, kenapa kau berpikir aku tak mungkin orang yang menyelamatkanmu saat malam?" Li Xiang memandang Xiao Xing Fu dengan sinis.
Xiap Xing Fu yang mendengar ucapan gurunya langsung melihat Li Xiang, "Kenapa? Karena dari tampangmu saja sudah terlihat sekali. Tidak mungkin orang sepertimu bisa melakukan hal hebat seperti tebasan cahaya yang aku lihat saat itu." Ucapnya dengan senyum memaksakan. "Kau bahkan hanya menonton saja saat aku dikejar kejar oleh roh wanita itu."
"Heh, seperti biasa. Kata katamu selalu tajam padaku, berbeda saat kau berbicara dengan orang lain." Li Xiang menggelembungkan pipinya, seolah kesal.
"Biarkan saja." Xiao Xing Fu mendengus.
"Ah, ngomong ngomong, karena kau sudah bangun dan tidak ada hal serius yang terjadi padamu, jadi sebaiknya aku kembali saja dan memberikan laporan pada Patriarch." Ucap pria itu yang menengahi percakapan Xiao Xing Fu dan Li Xiang.
"Ya, sebaiknya kau segera pergi saja. Jangan menggangguku saat aku sedang makan seperti ini." Ucap Li Xiang.
Xiap Xing Fu menginjak kaki Li Xiang dan membuat remaja itu langsung menoleh ke arahnya, "Shuttt, jangan mengatakan ucapan seperti itu padanya. Dia lebih tua dari kita dan dia juga sudah menolongku saat malam."
"Heh, aku juga lebih tua darimu. Tapi sikapmu–Aduh.." Kaki Li Xiang kembali diinjak oleh Xiao Xing Fu yang menyuruhnya agar diam.
"Iya.. iya.." Kesal Li Xiang.
"A-ah, sekali lagi terimakasih karena sudah menolongku saat malam. Jika paman tidak ada, mungkin aku sudah mati karena roh roh itu." Xiao Xing Fu tersenyum.
Pria itu ikut tersenyum, "Baiklah, sampai jumpa." Ia mulai pergi menuju pintu keluar.
Setelah pria itu keluar, Xiao Xing Fu memandang pintu yang sudah ditutup, "Dia terlihat kuat, ya? Dia juga sepertinya bukan orang biasa. Pakaiannya terlihat lumayan mahal. Dia juga baik. Aku jadi ingin seperti dia." Gumamnya.
Li Xiang pun mendengar gumaman dari Xiao Xing Fu. Ia langsung melihat ke atas dengan wajah yang seakan menahan tawa.
Flashback~
Saat pagi sekali, Li Xiang pergi dari penginapan. Ia berjalan jalan di kota, "Oh! Tepat sekali! Sepertinya kau akan cocok jadi pemerannya!" Girang Li Xiang. Ia melihat dari kejauhan, seorang pengemis dengan pakaian compang camping sedang duduk di pinggir jalan. Dia mengemis meminta uang ataupun makanan.
Li Xiang segera menghampirinya, "Apa kau menginginkan uang?" Ia tersenyum.
Pengemis itu melihat Li Xiang. Ia merasa tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Li Xiang. Pastinya dia menginginkan uang. Tanpa ditanya pun, seharusnya Li Xiang tahu. Ia mengangguk.
Li Xiang tersenyum senang, "Kalau begitu aku membutuhkanmu untuk berakting. Jika kau bersedia, maka aku akan memberikanmu beberapa koin emas dan pakaian yang bagus. Aku juga akan mentraktirmu makanan pagi ini."
Flashback End~
"Dia ingin menjadi seperti dia? Jadi ternyata dia ingin menjadi pengemis jalanan yang meminta minta?" Batin Li Xiang sambil menahan tawa.
"Kau kenapa? Apa ada yang lucu?" Heran Xiao Xing Fu.
Li Xiang menggelengkan kepala, "Tidak.. tidak ada. Aku hanya sedang menghitung nyamuk yang terbang. Mereka kentut di wajahmu." Ucapnya dengan santai.
Xiao Xing Fu berekspresi kesal, "Tidak ada nyamuk di sini! Dan juga, mana mungkin nyamuk kentut!"
"Heh, nyamuk juga makhluk hidup. Setiap makhluk hidup pasti bisa kentut." Ucap Li Xiang dengan santai.
Xiao Xing Fu mengerutkan kening dan mulai berpikir, "Apa benar begitu? Tapi aku tidak pernah melihatnya."
Jangan Lupa Like, Vote, Komen Dan Favorite.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
RahmanKikip
mntapppp thourrrr,lucu bngetttt
2021-12-16
2
i'm life
sudah ku Dugong pasti Li Xiang...
Btw aku juga gak pernah liat nyamuk kentut😂😭
2021-12-16
2
Norayolayora
gurunya jahat banget. kalo gw jadi muridnya, langsung gw tendang, pukul-pukul, cambuk, setrum, tenggelamkan, terus di mutilasi
2021-12-16
1